1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Res est solliciti plena timoris amor

Discussion in 'Dear Diary' started by Suci_Ristyasari, Jul 17, 2014.

  1. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Salah satu karakter dasar yang melekat erat di dalam diriku adalah sikap kepala batu.
    Ndableg. Stubborn. Dan, punya kecenderungan untuk menjadi seorang pembangkang.

    Apalagi, sedikit banyak, aku punya "kemampuan" untuk menjadi wanita yang mandiri.

    Yang selalu terbiasa memenuhi kebutuhanku tanpa harus bergantung pada siapa pun.

    :malu1:
    Wah, sekilas tampak seperti ciri-ciri seorang istri yang susah dikendalikan suami, ya?




    Tetapi, Alhamdulillah, aku masihlah seorang muslimah dan seorang perempuan Jawa.

    :yahoo:

    Agamaku mewajibkanku untuk mematuhi segala perintah baik dari suamiku (nantinya).
    Pun demikian halnya dengan ajaran leluhur dan nilai-nilai budaya keluarga besarku.



    Mungkin, aku belum menjadi muslimah yang shalihah dan perempuan yang "njawani".

    :angel3:
    Meski demikian, Insya Allah, aku bisa menjadi istri yang tidak akan menyusahkanmu.
    Dan aku meyakini..... kamu pun bisa menjadi suami yang tidak akan menyusahkan aku.



    #CieeeCieeeSebentarLagiNikah


     
    Last edited: Aug 17, 2017
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Aku sering merasa terenyuh setiap membaca berita soal penipuan berkedok investasi.
    Terlebih, jika yang menjadi korban itu adalah rakyat yang taraf hidupnya pas-pasan.

    Maksud hati mereka ingin berinvestasi demi meningkatkan kualitas hidup sehari-hari,
    eh, tapi ujungnya malah teperdaya tipuan money game yang jahat a la "skema Ponzi".



    Tahun lalu, aku pernah sekilas menulis perihal keahlian si Mas dalam "beternak uang"
    yang dilakukan secara halal
    , legal, rasional, dan non ribawi (http://forum.idws.id/posts/33078839/)

    Jadi, jelas bukanlah tipe investasi tipu-tipu yang sering memakai "skema Ponzi" itu.



    Halal dan legal itu artinya: tidak bertentangan dengan hukum syariah dan KUHP.
    Profit yang dihasilkan bukanlah dari perbuatan menipu atau mengakali orang lain.

    [​IMG]

    Semua jenis uang panas dan tak halal memiliki satu kepastian: "easy come, easy go".

    Kita hidup tak hanya di dunia fana saja, 'kan? Ada alam akhirat yang menanti kita.
    Harta-harta yang kotor dan "tidak jelas" cuma akan menyusahkan nasib kita kelak.



    Rasional artinya: alur investasi yang si Mas lakukan itu bisa dijelaskan secara logis.

    Kegiatan investasinya sangat jelas, terang benderang, tak ada yang ditutup-tutupi.

    [​IMG]
    Bukan hanya foku
    s pada profit, tapi juga fokus pada modal awal yang ditanamkan.
    Apa artinya jika (seolah-olah) mendapatkan laba tinggi tapi modal awal malah hilang?

    Non ribawi itu artinya: tidak mengandung unsur riba seperti bunga uang atau rente.
    Sehingga tidak mengambil hak orang lain secara langsung ataupun tidak langsung.



    Sebagian orang sering cepat tergiur pada janji manis soal tingkat profit yang tinggi,

    tapi ironisnya, justru mengabaikan tingkat keamanan uang yang mereka tanamkan.

    [​IMG]

    Sayangnya pula, kesadaran akan pentingnya "financial literacy" itu masih rendah.

    Padahal
    , pengetahuan dan pemahaman mengenai keuangan adalah hal yang mutlak.

    Jika mau hidup mapan, ya wajib tahu cara mengelola dan merencanakan keuangan.



    [​IMG]

    YangTi dan Mama bilang, seorang istri yang pintar itu harus "gemi, nastiti, ngati-ati".
    Bisa berhemat, terampil mengelola keuangan rumah tangga, dan punya kewaspadaan.

    Dan si Mas menyatakan 100% kesetujuannya secara mutlak terhadap nasihat luhur itu.

     
    • Like Like x 1
    Last edited: Apr 6, 2018
  4. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0


    Pada Mei tahun lalu, aku pernah berenang di saat hujan (http://forum.idws.id/posts/32919984/)
    Dan pada tiga hari terakhir ini, "perbuatan yang gila" itu pun kembali aku lakukan.

    :malu1:
    Aku memang seorang
    "swimaholic". Berenang di kala hujan deras membasahi Jakarta.
    Meski dingin menusuk tulang. Meski harus "numpang berenang" di rumah Bude Agni.



    Tapi, menjadi seorang swimaholic jauh lebih berguna daripada menjadi "shopaholic".
    Tak terasa, hampir 20 tahun, rutinitas berenang di rumah Bude Agni itu aku lakukan.

    [​IMG]
    Sejak aku masih kinyis-kinyis, lalu masa pra pubertas, hingga jelang pernikahanku.

    :yahoo:
    Dengan menjadi seorang "swimaholic", ada segudang keuntungan yang aku dapatkan.
    Aku jadi jarang sakit dan bentuk tubuh pun terlihat menyenangkan untuk dipandang.


    Tubuh menjadi segar bugar dan senantiasa terlihat kencang, berisi, dan tidak lembek.

    Sehingga jika si Mas menghendaki, aku tidak perlu malu memakai bikini atau lingerie.

    Tak perlu menjalani diet yang njelimet. Tak perlu mengonsumsi obat-obatan kimiawi.



    Satu saat nanti, (Insya Allah tak lama lagi) aku dan kamu akan bisa berenang bersama.

    :hihi:

    Bukan hanya berenang, akan ada begitu banyak hal yang menanti untuk kita lakukan.
    Tabir pemisah yang membatasi kita berdua, akan segera kita koyak dengan restu-Nya.



    Cieee.... Cieee.... Cieee... that boy will be a man and this girl will be a woman soon.
     
    Last edited: Mar 3, 2018
  5. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0

    :keringat:
    Ternyata, ada sejumlah derita di masa lalu yang saat ini terasa manis bila aku kenang.
    Dan anehnya
    .... ada "sejumlah kebahagiaan masa silam" yang justru ingin aku lupakan.


    :cambuk3:
    Keanehan itu mulai terjadi sejak aku dan si Mas berbincang ngalor ngidul minggu lalu.

    Saat kami mencoba memahami "derita dan bahagia" dengan perspektif yang berbeda.
     
  6. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0


    Pada saat perusahaan telah menganggap kita sebagai "asset", maka dengan sendirinya
    mereka akan membentengi kita mati-matian agar kita mengabaikan godaan pihak luar.

    :malu1:
    Ehm, terus terang, godaan pihak luar itu tidaklah mudah untuk diabaikan begitu saja.
    Terutama.... jika dikaitkan dengan besarnya tingkat pendapatan yang akan kita terima.

    :keringat:
    Muncul kebimbangan dalam hati. Dilema menghinggapi. Keraguan pun menggelayuti.



    :yahoo:

    Setelah meminta masukan dari orang-orang terdekatku, terutama dari si Mas Ganteng,
    serta setelah menunaikan shalat istikharah, maka aku putuskan untuk tetap bertahan.

    :lulus:
    Ada hal-hal esensial yang menjadi pertimbangan logisku terkait dengan keputusan itu.
    Insya Allah, keputusanku bertahan di perusahaan ini adalah satu hal yang tidak keliru.

    :makasih-g:
    Dan aku sangat berterima kasih dan tersanjung atas upaya pembentengan pada diriku
    yang dilakukan tanpa henti oleh "beliau-beliau" di kantorku supaya aku mau bertahan.
     
  7. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0


    :gadisbertapa:

    Today is Payday. Alhamdulillah. Thank God. Matur sembah nuwun, ya Allah, ya Rabb.

    :gadislove:
    Aku mas
    ih Panjenengan paringi rezeki halal dari hasil jerih payah yang aku upayakan.
    Demikian pula laki-laki tercintaku itu, yang juga Panjenengan limpahkan rezeki halal.

    Panjenengan mas
    ih mengizinkan kami "menginjak-injak" keangkuhan kota Jakarta ini.
    Sehingga kami tetap mampu mencari nafkah halal sesuai dengan semua ketentuan-Mu.

    :gadisnope:

    Tanpa perlu "menjilat" kepada siapa pun. Tanpa merendahkan harga diri kami berdua.

    Tanpa mesti membungkuk-bungkuk
    , mengemis, atau meminta-minta kepada siapa pun.

    Tanpa menipu siapa pun. Tanpa mengambil apa pun yang sama sekali bukan hak kami.

    Tanpa harus "menggada
    ikan" (apalagi "melacurkan") aqidah dan keimanan kami pada-Mu.


     
    Last edited: Mar 2, 2017
  8. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    [​IMG]
    2011 was a really hard year for me. One of the hardest years that I've ever been through.
    There were a lot of unpleasant moments + some sad things that happened to me in 2011.


    [​IMG]
    Ning yen tak pikir-pikir secara jernih, ternyata ada begitu buaaanyak sekali nikmat yang
    Allah berikan padaku di tahun itu. Nikmat yang saat itu tak kurasakan sebagai nikmat.

    Karena aku belum mengerti, mengapa aku harus menjalani hal-hal berat di tahun itu?
    I was beginning to feel deep despair. "Ya Allah, why do You put me into these situations?"

    [​IMG]
    6 tahun berlalu, barulah aku menyadari, sungguh amat besar kasih sayang-Nya padaku.
    Aku harus mengalami masa yang sulit tersebut agar aku memahami nilai kebahagiaan.


    Hal-hal yang tidak menyenangkan saat itu tak ubahnya seperti my passport to happiness.
    Dan tanpa terasa, kesulitan itu telah Dia akhiri. Berganti dengan kemudahan untukku.



    (Tak lama setelah aku membuat postingan di atas, pada hari Kamis sore, 9 Maret 2017,

    Alhamdulillah, Allah berkenan menghadirkan satu bentuk nikmat yang akan selalu aku
    kenang hingga akhir hidupku di dunia ini. Terima kasih banyak, Ya Allah, Ya Rabb...)
     
    • For The Win For The Win x 1
    Last edited: Aug 20, 2018
  9. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    [​IMG]
    Kemarin, terjadi serangkaian perkelahian argumen yang sengit antara aku dan si Mas.
    Terkait perbedaan perspektif dan kerangka berpikir kami perihal satu permasalahan.

    [​IMG]
    Si Mas bersikeras mempertahankan konsep yang dia buat. Aku pun tak kalah ndableg.
    Ndableg lawan ndableg. Kepala batu kontra kepala batu. Unshakeable vs unshakeable.


    Syukur Alhamdulillah, tak ada kekerasan verbal ataupun kekerasan fisik yang terjadi.
    Tak ada satu pun argumentum ad hominem yang mewarnai perselisihan kami berdua.




    [​IMG]

    Toh, pada akhirnya, masing-masing dari kami mencoba untuk bersikap lebih dewasa.
    Dan ternyata..... "berkompromi tanpa mencederai harga diri" itu tidaklah terlalu sulit.

    Sehingga perkelahian argumen kemarin tak berujung menjadi debat kusir tanpa solusi.



    Aku adalah "tempat berlabuh" bag
    i dirinya. Dirinya adalah "tempat bersandar" diriku.
    Saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi. Dan saling membutuhkan satu sama lain.

    [​IMG]
    Ada harapanku pada d
    irinya. Dan begitu pula sebaliknya, ada harapan dia pada diriku.
    Dia mampu memberi hal yang aku butuhkan. Aku bisa memberi hal yang dia perlukan.

    Mengapa pula kami harus berselisih secara bodoh hanya untuk mempertahankan ego?
     
    Last edited: Apr 16, 2017
  10. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0


    Hari ini, mobilku aku tinggalkan di rumah. Laki-laki tercintakulah yang mengantarkan
    aku berangkat kerja. Dan sore tadi
    , dia pula yang menjemputku setelah jam kerja usai.


    Setelah shalat maghrib (secara bergantian) di masjid dekat kantorku, dia mengajak aku
    singgah ke rumah kerabatnya untuk mengambil oleh-oleh hasil laut yang masih segar.


    Ada ikan kakap, tenggiri, udang, juga rajungan. Dan jumlahnya cukup melimpah ruah.
    Jadi
    , bisa dengan mudah kami bagi rata untuk keluarga kami masing-masing di rumah.

    [​IMG]
    Sungguh sangat bermurah hati sang kerabat si Mas tersebut yang mau berbagi rezeki
    dengan kami berdua. Insya Allah, satu saat nanti kami akan mengimbangi kebaikan itu.



    Sebelum pulang, kami sempat disuguhi masakan steamed grouper, alias kerapu kukus.
    Awalnya
    , aku sempat enggan untuk memakannya. Khawatir dengan bau amis yang ada.


    [​IMG]
    Eh, ternyata.... sama sekali tidak ada aroma amis yang tercium dari hidangan tersebut.
    Suguhan istimewa itu justru terasa sangat menyenangkan untuk kami nikmati berdua.

    Sambil memperbincangkan perihal serangkaian kebrengsekan dia padaku di masa lalu.

    Dan sesekali juga menyinggung tentang "gerilya klandestin" yang aku lakukan padanya.

    [​IMG]
    Lalu akhirnya melebar ke masalah mana yang lebih efektif: Systema atau Krav Maga?



    Wah, bukan pokok bahasan yang lazim dibicarakan saat makan malam yang indah, ya?
    Toh, biar bagaimanapun juga, aku bisa menikmati hari Jumat yang sangat berwarna ini.

    Satu har
    i Jumat yang (Insya Allah) kelak akan bisa aku kenang sambil tersenyum haru.
     
  11. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0


    (Postinganku pada dini hari ini cukup panjang dan masih ada kaitan dengan postingan di atas)

    Ahad pagi
    , selepas mandi dan shalat subuh, aku melakukan apa yang harus kulakukan.
    Dengan berpedoman pada komando dan arahan yang diberikan oleh Mama-ku tercinta.

    Misi
    Ahad kemarin adalah mengolah berkilo-kilo ikan tenggiri yang aku dapatkan pada
    hari Jumat lalu. Tumpukan ikan tersebut aku olah menjadi siomay dan juga otak-otak.

    Kemudian, aku juga mencoba membuat kare rajungan a.la Tuban yang legendaris itu.
    Calon Papa mertuaku (sing wong Londo tulen itu) suka banget dengan kare rajungan.

    Me
    ski level kepedasannya harus aku kurangi beberapa tingkat agar aman dikonsumsi.
    (Ka
    rena kare rajungan Tuban yang asli itu bisa membuat kita "menangis" saat memakannya)

    Niatnya s
    ih, sebagian akan aku berikan untuk keluarga besar sang laki-laki tercintaku.
    Dengan
    catatan, jika hasil masakannya sempurna dan sesuai dengan yang kuharapkan.



    Kata Mama
    , kalau memasak itu jangan sambil ngedumel, misuh-misuh, atau cemberut.
    Karena boleh per
    caya atau tidaknanti pasti akan berimbas pada hasil masakannya.

    Perlakukan bahan-bahan makanan yang kita masak tersebut sebagai rezeki dari Allah.

    Sehingga (Insya Allah) ada energi positif kita yang ikut tersalur pada masakan tersebut.

    Alhamdulillah
    , aku bisa bersikap demikian hingga semua proses memasak itu rampung.



    Menjelang jam 11 siang, datanglah si Mas brengsek yang ganteng, sexy, dan njelehi itu.

    Setelah berbasa-basi dengan Mama-Papa dan juga ledek-ledekan dengan adik-adikku,
    dia langsung melakukan inspeksi secara menyeluruh terhadap semua yang kukerjakan.

    [​IMG]
    Ih
    , belagu banget. Sudah mirip seperti juri kontes yang sedang mencari-cari kesalahan.
    Padahal aku yakin seyak
    in-yakinnya, ia sama sekali tak mengerti perihal urusan dapur.



    Lalu d
    ia mengambil beberapa potong siomay, dicicipi, dan berkomentar mengejutkan:

    "Lha, rasanya kok nggak enak begini? Bagaimana sih, kamu? Baru belajar masak, ya?"

    [​IMG]
    Duh, rasanya aku kepingin nangis sambil gigit-gigit ulekan demi mendengar ucapan dia.
    Ma
    sa iya, sih? Rasa masakanku nggak enak? Sepertinya tidak ada kesalahan apa pun.

    Setelah aku cicipi, secara objektif bisa aku katakan: sangat layak untuk dikonsumsi.
    Gurih, legit, tidak hambar, tidak keasinan, dan rasa ikannya bisa terasa dengan jelas.

    Di mana letak "tidak enak"-nya itu, Mas? Apa mungkin mulutmu sedang bermasalah?!



    Eh
    , belakangan aku melirik.... dia justru mengambil lagi siomay yang masih hangat itu.

    Kemudian, dia pun mengunyahnya dengan lahap dan trengginas. LapLepLapLep.

    Seraya berkata, "Mbak, the first bite is the hardest. But the third bite is the sweetest."
    Aku hanya bisa terdiam. Tapi merasa lega. Karena mulai menyadari apa yang terjadi.


    [​IMG]

    Mbelgedes tenan. Ternyata dia hanya sedang mempermainkan emosiku. Dan bodohnya,
    untuk kesekian kalinya, aku bisa terpancing oleh permainan emosi yang dia lakukan.




    Alhamdulillah. Mission accomplished. Semua berjalan sesuai dengan yang kuharapkan.
    3 panci blirik berisi siomay + aksesorisnya, 100 bungkus otak-otak, dan kare rajungan.

    Mama pun b
    isa terlihat puas dengan proses memasak dan hasil masakan yang kubuat.
    Amat sangat layak d
    ikonsumsi, higienis, dan juga sama sekali tak menggunakan MSG.

    Dengan pe
    rcaya diri, aku bisa mempersembahkan masakanku itu untuk keluargaku,
    dan juga untuk keluarga besar calon suamiku. Ada rasa puas, lega, bercampur haru.




    [​IMG]
    Tambah sumringah lagi, setelah sang calon Mama mertua secara khusus meneleponku.
    Dan aku tahu, beliau itu bukan type pengobral pujian yang suka berbasa-basi memuji.


     
    Last edited: Mar 22, 2017
  12. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Jumat siang kemarin, ada berita bahagia. Hafiza telah melahirkan putri pertamanya.
    Alhamdulillahirabbil 'alamin. Tak ada hambatan apa pun dalam proses melahirkannya.

    Dan sekarang, resmilah Hafiza tergabung dalam korps Mamah Muda Anak Baru Satu.
    "Alhamdul
    illah, Ci. Akhirnya aku memasuki fase menjadi emak-emak," kelakarnya.

    Insya Allah
    , Hafiza bisa menjadikan putrinya itu sebagai seorang perempuan shalihah.




    Di dalam thread diary ini, sekilas, aku sempat beberapa kali bercerita perihal Hafiza.

    [​IMG]
    Hafiza adalah salah satu teman terbaik yang aku miliki dalam perjalanan hidupku ini.
    Sosok alim nan religius, tapi tidak sok alim dan tidak menganggap rendah orang lain.

    Awal persahabatan kami berdua dimulai saat minggu-minggu pertama kami di SMA.
    Saat status kami adalah sebagai junior yang terpaksa menghadapi tekanan para senior.

    Meskipun bisa dibilang, (karena telah berhijab) kala itu Hafiza relatif cukup aman dari
    "keisengan dan tekanan psikologis" yang dilakukan para oknum senior di SMA kami.


    Sedangkan aku dan Arni sempat "ketiban sial" karena terkena bullying dan keisengan
    yang dilancarkan secara amoral + agresif oleh para oknum seniorwan dan seniorwati.



    Para oknum seniorwan bertingkah sangat memuakkan. Genit, ca-per, dan tengil pula.

    [​IMG]
    Pe
    rnah ada yang nekat berteriak-teriak, "Suci, aku cinta padamu" di depan kelasku.

    Atau ucapan-ucapan bernada asosiatif yang jelas mengarah ke bagian-bagian tubuhku.

    Ada juga yang iseng berkali-kali menyembunyikan dan "menyandera" tas sekolah aku.


    Sopirnya Arni pernah diusir paksa agar Arni kesulitan untuk pulang. Jadi, ada modus
    bag
    i mereka untuk datang ke rumah Arni sambil berpura-pura mengantarkan Arni.




    Perilaku para oknum seniorwan tersebut dengan cepat langsung mendidihkan kepala
    para anggota geng seniorwati di SMA kami saat itu. Dan meradanglah mereka semua.


    Tapi, amarah geng seniorwati itu bukan karena mereka ingin membela aku dan Arni.
    Melainkan karena mereka berpiki
    r, aku dan Arni bisa mengancam eksistensi mereka.

    Padahal aku dan Arni sudah sangat tahu diri untuk bersikap low profile sebagai jun
    ior.


    Seketika, aku dan Arni langsung dimasukkan dalam daftar persona non grata mereka.
    Mereka pun menggruduk kelas kami. Persis seperti centeng-centeng Demang Mester.

    Gebrak-gebrak meja. Mengintimidasi. Nyuruh-nyuruh aku dan Arni pindah sekolah.
    Sambil menghamburkan serangkaian kata-kata pedas + nyelekit kepada kami berdua.


    Teror psikologis itu terus terjadi selama berhari-hari lamanya. Puncaknya, saat aku
    nyaris jambak-jambakan dan "kepruk-keprukan 'ndas" dengan seorang dari mereka.

    Karena si bedebah itu mulai kurang ajar menjadikan Mama-ku sebagai bahan hinaan.

    Kalau tak dilerai oleh para satpam sekolah, entahlah apa yang akan terjadi kemudian.



    Saat yang lain hanya bisa bilang, "Sabar ya, Ci...", di luar perkiraanku, Hafiza justru
    menghadirkan solusi ampuh yang tak pernah kubayangkan. Ia langsung menghubungi
    kakak sepupunya yang merupakan salah satu informal leader di kalangan seniorwan.


    Bang Izzat, kakak sepupu Hafiza, tidak termasuk ke dalam golongan para pem-bully.
    Tipe
    seniorwan yang kalem tapi bernyali sehingga cukup berpengaruh dan disegani.

    Alhamdul
    illah.... setelah Bang Izzat turun tangan, ada perubahan situasi yang terjadi.

    [​IMG]
    Entah, pendekatan apa yang dia gunakan di kalangan seniorwan dan geng seniorwati.
    Yang pasti sih, setelah itu tak ada lagi insiden bullying yang dilakukan secara frontal.

    Meski bukan berarti para oknum senior itu langsung mendapat hidayah seperti yang
    sering kalian saksikan di sinetron-sinetron Indonesia. Penindasan senior itu tetap ada.


    Sen
    iorwan yang bergerilya dan melakukan flirting secara diam-diam juga masih ada.

    Dan mata pa
    ra seniorwati itu juga tetap saja mendelik setiap kali mereka melihatku.
    Zona-zona larangan yang t
    idak boleh dimasuki junior juga masih tetap diberlakukan.

    Tapi, seakan ada kode etik yang tidak tertulis: teman-teman Hafiza tidak boleh diusik.



    A blessing in disguise yang aku dapatkan dari sekelumit masa suram di awal SMA itu
    adalah kedekatanku dengan Hafiza. Bahkan kedekatan kami tidak hanya berlangsung
    di sekolah saja. Aku kemudian juga dekat dengan Abah dan Ummi-nya. Sebagaimana
    Hafiza kemudian juga mengenal baik kedua orangtuaku dan adik-adikku tersayang.

    (Insya Allah, di lain kesempatan aku akan bercerita lagi soal persahabatan dengan Hafiza)

    [​IMG]
    K
    ini, temanku itu telah meraih posisi terhormat dalam sejarah perjalanan hidupnya.
    Menjadi seorang Ibu. Satu posisi yang amat dirindukan kaum perempuan di dunia ini.


    T
    ermasuk aku. Yang bulan depan akan mulai menjalani peran sebagai istri si Mas.


     
    Last edited: Mar 25, 2017
  13. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    17 Maret 2015. Ada postingan bernada getir di thread ini: http://forum.idws.id/posts/31279291/

    Postingan itu aku buat tidak lama setelah aku mencaci-maki dirimu habis-habisan.
    Setelah aku
    "menghunjamkan narasi kebencianku padamu" secara sangat memilukan.

    Saat "ketidakjelasan situasi" itu kurasakan sudah mulai mencapai titik kulminasinya.

    Ketika aku seolah ingin berteriak, "Pergilah kau dari hidupku, Laki-Laki Brengsek!"
    Tapi pada saat bersamaan, hatiku justru meraung-raung mencegah kau pergi dariku.



    Dan kau cuma menanggapi ketidakstabilan emosiku saat itu dengan "tikaman 6 kata".
    Ya. Sebuah kalimat yang terdiri dari 6 kata yang langsung menikam sekujur tubuhku.


    6 kata yang membuatku diam terbungkam. Mingkem. Tak bisa mangap sama sekali.
    Kalimat bernuansa ejekan, yang anehnya, justru membuatku pipiku bersemu merah.


    6 kata yang seakan adalah tebaran bibit-bibit bunga indah yang kamu semai di hatiku.



    Mungk
    in, sebagian besar laki-laki akan menanggapi kemarahan seorang perempuan

    dengan kelemahlembutan, kata rayuan, atau puisi cinta yang klise dan menye-menye.


    Tapi sejak awal, kamu memang jelas amat sangat berbeda dengan laki-laki yang lain.

    Alih-alih berlemah lembut atau bermanis-manis kata padaku, kamu malah memakai
    strategi non-konvensional yang langsung membuat keangkuhanku ambruk seketika.

    Bukan rayuan, bukan puisi nan klise, dan bukan pula bisikan kata yang lirih memelas.

    Seakan menunjukkan padaku, kau adalah seorang laki-laki yang takkan pernah sudi
    "menghamba" (atau memperbudak dirimu) pada perempuan mana pun di kehidupan ini.



    Ya, itulah kamu. Sang Laki-Laki Brengsekku Tercinta. Yang takkan pernah berlutut
    di hadapanku. Tapi justru kamulah yang membuatku takluk tak berdaya di depanmu.


    Yang takkan pernah kehabisan cara untuk menghadirkan setiap kejutan indah dalam
    perjalanan panjang yang aku lalu
    i hingga saat ini. Dan bisa memberiku hal-hal manis
    (bukan hal manis yang dibuat-buat) yang tak mungkin sanggup aku tolak atau abaikan.



    Aku tidak ingin kamu menghilangkan "kebrengsekan with attitude" yang ada padamu.


    Hal-hal di luar mainstream itulah yang membuat hidupku bersamamu terasa menarik.
    Sehingga kehidupan aku dan kamu nantinya tak berjalan secara "begitu-begitu saja".



    Meski demikian, kita berdua takkan berpaling dari Jalan Lurus yang Allah tetapkan.
    Karena tanpa belas kasih yang Dia limpahkan, mustahil aku bisa hidup bersamamu.


     
    Last edited: Feb 10, 2018
  14. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Pada liburan hari Selasa lalu, aku kembali "numpang berenang" di rumah Bude Agni.

    Sementara si Mas "menjemput rezeki tambahan" untuk mengisi lumbung uang kami.
    Biasanya sih, aku akan mengikuti setiap langkah yang dia lakukan dalam kegiatan itu.


    Sayangnya, selama masa pingitan, kami berdua dilarang keras untuk saling bertemu.
    Aku juga d
    ilarang pergi ke tempat-tempat umum maupun tempat-tempat yang asing.



    [​IMG]

    Ya, sudahlah. Untungnya, aku masih diizinkankan ke rumah Bude Agni. Meski harus
    ditemani Mama. Meski sepanjang perjalanan
    , aku mesti extra sabar untuk menyimak
    segala macam untaian nasihat dan rangkaian petuah yang Mama berikan tanpa henti.




    Setelah menunaikan shalat ashar, aktivitas berenang 10 putaran segera aku lakukan.
    Biarpun aku melihat langit Jakarta semakin menghitam dan rintik hujan mulai turun.

    Eh, saat aku baru berenang sebanyak 5 putaran dan bersiap menjalani putaran ke-6,
    tiba-tiba saja.... dari atas kanopi kolam renang terdengar suara gemuruh yang keras.


    Seakan ada gelontoran berkarung-karung kerikil yang menimpa kanopi kolam renang.


    [​IMG]
    Aku sempat ber-
    suudzon, wah, jangan-jangan si Ibu itu melancarkan operasi intelijen.
    Melakukan bentuk sabotase demi mencelakakanku dan menggagalkan pernikahanku.



    Ternyata, pada Selasa sore itu, Jakarta sedang diguyur hujan batu. Eh, hujan es batu.
    Ukuran butiran es tersebut lumayan besar. Ada yang segede mata cincin batu akik.


    Tapi, Alhamdulillah. Tak ada satu pun hal buruk yang terjadi di Selasa sore kemarin.
    Aku bisa menyelesaikan acara berenang 10 putaran itu dengan tuntas dan sempurna.


    Sempat kedinginan juga. Namun, mekanisme pertahanan tubuhku masih cukup baik.
    Sehingga kenekatanku berenang di kala hujan itu tidak sampai membuat diriku sakit.



    Dan dengan dibantu Mama, aku sempat pula membuat video pendek + sejumlah foto
    untuk dijadikan satu memorabilia. Memorabilia hari-hari terakhir di masa gadisku.


    Walaupun hal sederhana itu akhirnya malah membuat Mama jadi berlinang air mata.
    Mau tidak mau, rasa haru yang Mama perlihatkan itu membuat aku ikut mbrebes mili.

    Ra
    sanya baru kemarin Mama melahirkan aku, menyusui aku, dan juga mengasuhku.

    Sebentar lagi, Mama-Papa harus menyerahkan "hak pengasuhan" itu kepada suamiku.

    [​IMG]
    Sang putri kecil mereka akan meninggalkan sarang.... membangun sarang pribadinya.
    Biarpun pernikahanku adalah keniscayaan, tak mudah bagi mereka untuk melepasku.

     
  15. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0


    Alhamdul
    illahirabbil
    'alamin. "Houston, Tranquility Base here. The Eagle has landed."
    A really big eagle._A very smooth touchdown._Greater than great._Thank God for that.




    By getting married,_I'm not just_getting a great husband._I'm also starting my new life.

    My
    _new_excitements._This_new_experience_is_much_more_exciting_than_I_expected.
    And_far_more_fascinating_than_I_thought_it_would_be._Beyond_my_wildest_expectation.


    My
    _lovely_husband_is "smarter,_crazier,_and_wilder" than_I_could_have_ever imagined.



    Terbukt
    i,
    penantian panjang yang mesti aku jalani bertahun-tahun itu tidaklah sia-sia.

    Mungkin masih terlalu dini jika saat ini aku secara sok tahu dan takabur mengatakan:
    "Aku ini sangatlah beruntung karena bisa memilikimu". Ah, that sounds so cheesy, right?


    Tetapi, aku layak berterima kasih kepada Allah, Sang Maha Penentu di kehidupan ini.

    Karena D
    ia mempertemukan aku denganmu, lantas aku mengenal dirimu lebih dekat,
    dan setelah melalui proses berliku, akhirnya Dia mengizinkanmu untuk memiliki aku.


     
    • Like Like x 1
    Last edited: Jun 21, 2018
  16. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0


    Sejak pertama kal
    i aku mengenal suamiku tersayang (cieee.... aku udah punya suami...),
    dia sama sekali bukanlah tipe pria yang suka pringas-pringis. Bukan tipe cengengesan.


    Dan bukan pula tipe laki-laki yang suka membadut agar terlihat lucu di hadapanku.
    Si Mas juga bukanlah tipe pria pecicilan yang suka cengar-cengir kekanak-kanakan.

    Pokoknya, sepanjang yang aku ketahui, dia itu adalah pribadi yang cenderung serius.



    Tetapi Alhamdulillah
    , suamiku tak tercipta sebagai sosok pendiam nan membosankan.
    Dia punya sense of humor di atas rata-rata. Sekalipun terkadang aneh + mengejutkan.

    Sampai detik ini, aku masih sering terengah-engah mengikuti ritme yang dia mainkan.

    Dia memiliki jutaan trick ajaib yang mampu membuat aku berderai tawa tanpa henti.
    Sama sekali tanpa harus "melucu-lucukan dirinya secara menyedihkan" di depanku.



    Atau pada saat tertentu, dia akan membuatku jengkel tapi sekaligus gemes luar biasa.
    Seperti yang sering kukatakan: "kebrengsekan with attitude". Brengsek tapi berkelas.


    Dia sanggup meledek dan mengejekku tanpa mencederai harga diriku sebagai wanita.
    Ia lakukan itu "secara cerdik". Tanpa perlu menggunakan kata-kata kasar dan kotor.


    Jadi, alih-alih tersinggung, aku malah "menikmati" ejekannya itu. Aneh banget, 'kan?



    Dalam kehidupan rumah tangga, canda-tawa itu mempunyai kontribusi yang penting.
    Bisa meredakan konflik, bisa menyegarkan suasana, dan bisa menambah kemesraan.

    Apa jadinya jika pernikahan hanya diisi dengan tangisan dan marah-marah melulu?

    Meski demikian, toh, kami masih mau berpegang pada nasihat luhur Rasulullah SAW.
    "Jangan terlalu banyak tertawa karena akan mematikan hati dan menumpulkan jiwa."

    Ya, benar banget, sih.. Excessive laughing jelas tidak bagus bagi kehidupan manusia.
    Keseringan tertawa akan mengurangi kewaspadaan kita dalam menjalani kehidupan.


     
    Last edited: Feb 10, 2018
  17. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Tiap kali aku ke rumah Ivonne, aku pasti akan mengenang hari Ahad, 7 Agustus 2011.
    Bertepatan dengan 7 Ramadhan 1432 H. Ketika aku pertama kali bertemu denganmu.


    Mungkin, kalau waktu itu Ivonne cs tidak jadi mengadakan acara iftar alias buk-ber,
    atau jika saat itu aku lebih memilih untuk melanjutkan tidur siangku selepas dzuhur,
    maka rasanya aku tak akan pernah mengenal dan kemudian berhubungan denganmu.

    Tap
    i, syukur Alhamdulillah. Allah menggerakkan aku untuk "menjemput takdirku".
    Meskipun terus terang kala itu, sempat ada rasa enggan datang ke acara tersebut.



    Salah satu nikmat-Nya yang aku syukuri setelah menikah adalah bisa melaksanakan
    shalat berjamaah berdua denganmu. Seperti shalat ashar yang tadi sore kita tunaikan
    di mushalla rumah Ivonne. Satu hal yang belum bisa kita lakukan pada 6 tahun silam.


    Saat itu, aku akan shalat ashar dan demikian pula dirimu. Tapi, kita bukan mahram.
    Ketika aku bukanlah siapa-siapa bagi dirimu dan kamu pun bukan siapa-siapa bagiku.


    Ketentuan-Nya menyatakan bahwa tak boleh shalat berdua saja antara non-mahram.
    Sehingga, mau tak mau, kita hanya bisa melaksanakan shalat ashar secara bergantian.



    Usai shalat, Ivonne memperkenalkan kita berdua. Dan aku cuma bisa mesam-mesem.

    Saat kita saling mengingkari rasa kesengsem yang bersemayam di hati masing-masing.

    Satu bentuk perkenalan basa-basi yang bahkan tanpa proses jabat tangan sama sekali.

    Tanpa ada moment istimewa seperti pertukaran nomor telepon milikku dan milikmu.

    Tak ada sinyal atau isyarat apa pun yang menyiratkan bahwa kita akan berpasangan.



    Eh, ternyata kini kita telah tinggal seatap-serumah bahkan tidur seranjang-sekasur.

    Menjalani ketentuan yang telah Dia gariskan di dalam sisa kehidupan aku dan dirimu.
     
  18. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    [​IMG]
    Setelah aku sempat deg-degan tak keruan, bahkan sempat pula memikirkan berbagai
    probabilitas skenario terburuk yang bisa terjadi sebagai konsekuensi dari masalah itu,
    akhirnya, Allah menunjukkan kekuasaan-Nya yang tidak bisa dilawan oleh siapa pun.

    Amat sangat sejalan dengan Javanese Wisdom: "Ojo dumeh. Jangan mentang-mentang.
    Ojo adigang-adigung-adiguna. Ojo keminter mundak keblinger." Sebab, ada Sang Maha
    Penentu
    , Sang Maha Penguasa, yang punya kewenangan mutlak atas semua makhluk.




    Alhamdulillahirabbil 'alamin...... My dear husband & me can finally breathe a sigh of relief.
    Tidak sia-sia usaha kami untuk menempatkan diri di Jalan Lurus yang Kau tentukan.



    (Sekeping cerita dari rangkaian aktivitas yang kami berdua lakukan dalam 3 hari terakhir)

    Satu hal menarik yang wajib aku syukuri: Insya Allah, pernikahan ini akan berjalan
    dalam format "exciting adventure". Bukan dalam bentuk rutinitas yang membosankan.

    Bukan pernikahan yang hanya muluk dalam teori tetapi gersang dalam implementasi.
    Bukan bentuk pernikahan egois yang hanya sekadar: "Wham-bam-thank you-ma'am".

    [​IMG]
    Ada begitu buanyak hal baru (dan kadang menyerempet bahaya) yang bisa aku lakukan
    berdua dengan suamiku. Sehingga, kami tak terjebak menjalani hidup yang monoton,

    dan tidak terperangkap dalam ritme kehidupan rumah tangga yang begitu-begitu saja.

    "Sayang-sayangan", meski tanpa perlu sering mengumbar kata "sayang" secara klise.
    "Gila-gilaan", tapi tetap waras. Tak melanggar ketentuan-Nya yang harus kami ikuti.

    Aku tak hanya berperan sebagai istri dan sang ratu rumah tangga, tetapi juga sebagai
    co-pilot, sebagai deputi yang punya otoritas penuh, serta bisa pula berfungsi menjadi
    Sergeant-at-Arms yang "wajib menjaga keselamatan aset" yang dimiliki oleh suamiku.


     
    Last edited: Aug 17, 2017
  19. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Dari segi penampilan, aku dan suamiku sama sekali tidak terlihat sebagai kutu buku.

    Hingga usia mid-to-late 20s saat ini, kami tidak (atau belum) membutuhkan kacamata
    minus dalam menunjang aktivitas kami sehari-hari. Artinya, penglihatan kami berdua
    masih tajam dan bisa diandalkan. Kacamata yang kami butuhkan hanyalah sunglasses
    untuk menghalangi paparan sinar UVA dan UVB saat kami harus mengendarai mobil.

    Ada
    satu stereotype yang berlaku di masyarakat. Mereka yang berkacamata minus,

    seakan-akan dianggap sebagai orang-orang yang sudah pasti banyak membaca buku.

    Sedang sosok-sosok yang tak berkacamata minus, seperti aku dan si Mas Gantengku,
    seolah diposisikan sebagai kumpulan manusia yang tidak pernah bersentuhan dengan

    buku. Suka atau tidak,. stereotype. semacam itu masih tetap beredar sampai detik ini.

    Yah, tidak masalah juga, sih. Namanya juga stereotype. Hanya berlandaskan persepsi.



    Toh
    , sekalipun kami tidak berkacamata, aku dan suamiku menganggap buku adalah
    kebutuhan primer. Bahkan suamiku adalah hardliner yang ultra militan perihal buku.

    Ketika aku diboyong ke rumah si Mas,. aku langsung dibuat terkesima saat melihat
    ribuan buku yang memenuhi deretan rak panjang di paviliunnya. Bukan hanya itu,

    paviliun di samping rumah yang diperuntukkan sebagai. home library. tersebut juga
    menampung koran, tabloid, dan majalah lawas dalam jumlah yang di luar kewajaran.

    Belum lagi koleksi-koleksinya yang lain seperti rekaman audio dan video. Mulai dari
    vinyl alias piringan hitam (yang kini mulai menggejala lagi di kalangan hipster Jakarta),

    kaset, CD, video kaset VHS + laser disc sisa peninggalan masa lalu, VCD, DVD, dan
    Blu-Ray.._Karena suamiku. adalah "penganut ideologi"_only physical media are real.

    Jadi, tidaklah mengherankan,. setiap kali ada event seperti "Record Store Day" atau
    "Big Bad Wolf." pasti akan langsung membuat "nafsu berburu" suamiku meluap-luap.



    Tahun ini,. untuk daerah Jakarta dan sekitarnya, event "Big Bad Wolf." diadakan di
    ICE BSD City, Tangerang. Sudah beberapa hari ini, ada rutinitas mondar-mandir
    Jakarta-Tangerang PP yang kami lakukan berdua. Menguras tenaga dan isi dompet.

    Waktu sehari tidaklah cukup untuk menuntaskan gairah liar kami memborong buku.
    Bagaimana tidak kalap? Begitu banyak buku bagus dijual dengan harga yang murah.

    Aku dan d
    ia sampai tak sanggup menyortir buku-buku dalam troli yang kami bawa.
    Kami seakan berdosa jika tidak membel
    i buku-buku tersebut selagi ada kesempatan.

    Insya Allah, uang akan bisa dicari. Tapi buku-buku itu belum tentu hadir setiap saat.



    Mungkin akan ada yang secara sinis mencibir
    , "Beli buku segitu banyak, memangnya
    bakal dibaca semua?" Ah, dibaca semua atau tidak, itu urusan masing-masing, 'kan?
    Toh, kalau sudah membaca semua pun tidak perlu kita umumkan ke khalayak ramai.

    Yang jelas,. pembuktian perihal "rajin membaca" itu akan terlihat dalam kehidupan.
    Kualitas diri kita bisa juga terlihat dari sejauh mana ketekunan kita membaca buku.

    Jika kita rajin mempelajari kitab-Nya, maka kita akan mendapatkan pedoman hidup.
    Sehingga kita tak akan ikut-ikutan orang lain yang keblinger menjalani kehidupan ini.

    Tidak akan membangkang dan takkan mengingkari semua yang telah Ia perintahkan.

    Di sisi la
    in, jika rajin mempelajari ilmu duniawi, maka dunia pun akan kita genggam.
    Sehingga kita tidak perlu khawatir menjemput rezeki halal yang dipersiapkan Allah.

    Sepe
    rti yang telah Allah nyatakan dalam QS 58:11 Allah akan meninggikan derajat
    manusia yang beriman dan berilmu beberapa kali lipat dibandingkan manusia lainnya.


     
    Last edited: Aug 23, 2019
  20. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Akhirnya, selesailah event "Big Bad Wolf" tahun ini. Usai sudah misi perburuan kami.
    "Big Bad Wolf" memang sungguh amat beracun. Membuat kami terbius. Terhipnotis.

    Memborong ratusan buku seperti tidak ada lagi hari esok. Atau seperti para spekulan
    dan "para kapitalis radikal" yang membeli komoditas berharga secara besar-besaran.

    Sampai membuat aku dan suamiku tercinta rela menempuh jarak puluhan kilometer,
    bolak-balik Jakarta-Tangerang PP yang jaraknya bisa meletihkan tubuh dan pikiran.

    [​IMG]
    Sampai membuat kami terpaksa mengurangi waktu tidur + waktu bermesraan kami,
    karena aku dan dia memilih untuk melakukan perburuan buku selepas jam 12 malam.

    Buku-buku impor dan berkualitas diberi discount gila-gilaan antara 60% hingga 80%.
    Mana mungkin aku dan dia bisa begitu saja mengabaikan godaan duniawi seperti itu?




    Kini
    , persoalan yang tersisa adalah memindahkan timbunan buku yang berserakan ke
    paviliun samping rumah. Timbunan buku hasil kekhilafan kami selama beberapa hari

    terakhir ini. Ratusan buku yang harus kami tebus dengan konsekuensi berkurangnya
    saldo rekening tabungan kami. Toh, kami sama sekali tak akan menyesali hal tersebut.

    Karena uang yang kami keluarkan itu bukan untuk membiayai kegiatan bermaksiat.



    [​IMG]
    Mau tidak mau, membeli bacaan yang berkualitas masih merupakan suatu keharusan.
    Setidaknya, bagi aku dan suamiku. Dua insan bodoh yang masih harus banyak belajar.

    Seperti nasihat Rasulullah SAW yang kami berdua ikuti:
    "Seek knowledge and wisdom,
    or whatever the vessel from which it flows, you will never be the loser." -Clear as crystal-

    Dan fakta menunjukkan
    , ada begitu banyak hal yang tak bisa kita temui jawabannya
    hanya dengan sekadar mengandalkan hasil-hasil pencarian dari Google search engine.




     
    Last edited: Aug 17, 2017
  21. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    "Sit with those who have sinned and repented, for they have softest of hearts."
    (Umar Ibn Khattab R.A.)
     
    • Like Like x 1

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.