1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Renungan Keluarga

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by kiefs, Jan 13, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. kiefs M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 8, 2009
    Messages:
    1,192
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +747 / -0
    Suatu hari seorang sahabat saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-teman. Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata teman saya tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap ke depan dengan tatapan kosong.

    Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara.
    Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya dan si opa menceritakan kisah hidupnya.

    “Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus. Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai ke luar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga. Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukannya. Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya atau pun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak efisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung. Tapi apa yang saya dapatkan? Setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalau pun mereka ada di rumah tak pernah sekali pun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan. Lalu saya tinggal di rumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita di dalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya, tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan air mata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka? Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan? Setelah beberapa lama saya tinggal di sana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya. Sekarang sudah 2 tahun saya di sini tapi tidak sekali pun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orang tua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri. Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung di sini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat-sahabat yang mengasihi saya, tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.”

    Sejak itu sahabat saya selalu menyempatkan diri untuk datang ke sana dan berbicara dengan sang opa. Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung.

    Sampai hatikah kita membiarkan para orang tua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita? Bukankah suatu hari pun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian? Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti ini.

    Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.
     
    Last edited: Jan 14, 2010
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. PHANTOMILE M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Mar 30, 2009
    Messages:
    462
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +90 / -0
    sedih banget gan waktu membacanya....:sedih:
    anaknya kok tega begitu ya
    :voodoo:
     
  4. pandahime M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 23, 2009
    Messages:
    254
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +86 / -0
    setuju sama yang diatas.. sediih bacanyaa... :onion-10:
    pernah ada juga cerita yang bagus, tentang orang tua gitu juga.. pas dulu ret" dikasih cerita itu untuk merenungkan orang tua kita (pas waktu itu ibu sih)..

    klo kakek gw sih, emang sodara" yang laen (tante" gw) agak jarang ngunjunginnya, cuman keluarga gw sih rutin kunjunginnya. biasanya abis pulang les. emang kita harusnya mengingat jasa mereka, emang klo ga ada mereka kita bisa jadi seperti sekarang ini? bener kata TS, suatu saat kita juga akan menjadi tua. apa mau kita diperlakukan seperti mereka? diperlakukan seperti pengganggu?

    BTW, good sharing :top:
     
  5. cahyo_pwkm M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 20, 2008
    Messages:
    1,532
    Trophy Points:
    112
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +264 / -0
    sedih gan bacanya
    itu kyknya sang opa dulunya mentingin karir sama harta ya?
    jadi anak2nya niru kyk gt jg?
     
  6. diti M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 12, 2009
    Messages:
    1,064
    Trophy Points:
    86
    Ratings:
    +62 / -0
    nice kk :top:

    memang kenikmatan masa kini tuh diperoleh dari kerja keras orang jaman dulu kan??
     
  7. black_shadow M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 12, 2009
    Messages:
    219
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +34 / -0
    teganya.....masa sama orang tua sendiri kaya' gini?:ngeselin:
    anaknya bisa hidup sukses juga karena ada bantuan orangtuanya kan?g menghargai banget kesannya:voodoo:
     
  8. zolonoa1 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Mar 25, 2009
    Messages:
    325
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +23 / -0
    kejam kali kalian....:voodoo: anak ga pengertian...:oii:
    semoga yang sudah membaca threads ini ga menjadi anak yang seperti itu...:doa:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.