1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Rantai Kebaikan

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by bee_can, Oct 30, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. bee_can Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    1,950
    Trophy Points:
    251
    Ratings:
    +7,490 / -0
    Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya.

    Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya. Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan. Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.

    Kata pria itu, “Saya di sini untuk menolong Anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson.”

    Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka. Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

    Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya. Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya.

    Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu, dan Bryan menambahkan, “Dan ingatlah kepada saya.” Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

    Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya. Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya

    Kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan. Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu. Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu. Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu :

    “Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan : “Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.””

    Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $100 lagi. Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan kelahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.

    Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, “Segalanya akan beres. Aku mengasihimu, Bryan Anderson!”

    Ada pepatah lama yang berkata, “Berilah maka engkau diberi.” Hari ini saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda meneruskannya. Biarkan terang kehidupan k ita bersinar. Jangan hapus kisah ini, jangan biarkan saja!

    * Teman baik itu seperti bintang-bintang dilangit. Anda tidak selalu dapat melihatnya, namun anda tahu mereka selalu ada. *

    Note :

    Saya dapat cerita ini dari email yang dikirimkan teman. cerita yang bagus banget. mulailah kebaikan dari diri anda sendiri dan percayalah orang lain tersebut akan meneruskan kebaikan anda.

    Mohon laporannya ya kalau repost. terima kasih banyak ^^
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. renkinjutsushi M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 4, 2009
    Messages:
    1,432
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +12,304 / -0
    ceritanya panjang juga :top:

    jadi kalo kita memberikan sesuatu terhadap sesorang itu harus memberikan kesan yang bagus

    mungkin kalo semua orang menerapkan caranya brian bisa jadi gak ada orang yang kesusahan
     
  4. DelQ M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    411
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +119 / -0
    Ehem. Mo nambahin info dikit aja yah.

    Ini kalo dalam istilah bhs Linggis disebut gerakan "Pay It Forward". Ada film layar lebarnya juga dengan judul yang sama. Ceritanya menarik juga walopun berakhir sedih...

    Komen buat cerita sis : lebih baik lagi kl kebaikan itu sambung-menyambung terus, ga balik and berhenti di si Bryan Anderson aja... Balik boleh si, asal jgn berhenti aja. Hehe...

    Di wikipedia ada juga artikel panjang yang ngejelasin tentang gerakan ini. Di-search sendiri aja yahh...
     
    Last edited: Oct 30, 2009
  5. fay_ang M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 11, 2009
    Messages:
    837
    Trophy Points:
    101
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +388 / -0
    pernah baca cerita ini. emang bagus banget. seperti diingatkan kembali bahwa berbuat baik tanpa pamrih itu harus! soal balasan, Tuhan yang akan membalaskannya dengan cara-Nya. :piss:
    nice story, kk! :top:
     
  6. ireh M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 22, 2009
    Messages:
    2,120
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +6,311 / -0
    :hmm:susah juga...
    "sebelum berbuat baik pada orang lain berbuat baiklah pada diri sendiri"
    jadi iget kata2 AA Gym:
    emang bener sih, sesuatu yg besar itu tidak datang secara tiba2, tapi dari hal kecil2 yg dilakukan terus menerus.
     
  7. dejivrur M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jan 31, 2009
    Messages:
    3,877
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +1,105 / -2
    yang baik baik itu ternyata harus dilanjutkan...

    lanjuuut gaaan!!!
     
  8. LabiL_Tu_NikmaT Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 7, 2009
    Messages:
    82
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +21 / -0
    Stubuh, brot/sist! Bnr2 bijak kyk Ust. !

    Oi.. Oi.. G da y sia2, kebaikan berbuah kebaikan n jg lupa keburukan g kan brbuah tomat! :boong:
     
  9. CarbuncLe M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 25, 2009
    Messages:
    1,038
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +253 / -0
    cerita yang indah dan dalam maknanya.. menolong tanpa pamrih dan tanpa balasan..
    benar2 akan mendapatkan pahala dan balasan yang lebih indah dari Tuhan sendiri. :top:
     
  10. NoManNoCry Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 2, 2008
    Messages:
    58
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +12 / -0
    nice story ! memberi untuk kebaikan kita sendiri :smiley_beer:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.