1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic Rance VS Orochi [Sengoku Rance]

Discussion in 'Fiction' started by TaupiG, May 25, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. TaupiG M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 27, 2009
    Messages:
    655
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +427 / -0
    Ini dibikin udah agak lama sih :3

    Gigai berdiri diantara pasukan yang sudah mengepungnya saat itu. Dia melompat tinggi dan berubah menjadi burung api

    "Raaaaance!!! Kalau aku kalahkan kau disini, kau harus ikut aku ke kamaar!!!" Dia berteriak sambil menerjang ke arah pasukan milik Seigan.



    "Cih, Phoenix homo ini benar benar kuat..." Seigan berkata saat dia kehilangan hampir separuh pasukannya. "Hei Taktisi! Kau tidak punya rencana apa?" Tanya Seigan yang terdesak kepada Ai.



    "Umm... Ano..." Ai gelagapan karena Seigan mengetahui bahwa dia tidak mempunyai rencana apapun. "Uruzaaaa! Bantu aku sini cepat!" Ai pun berlari kearah Uruza dan menarik-narik lengan bajunya.



    Seigan, yang berhasil memukul mundur Gigai dengan Death Scythenya tersungkur karena ternyata Gigai dalam form Suzakunya jauh lebih kuat. Saat itu, Gigai kembali hendak menerjang Seigan, tapi dari arah lain, pasukan yang dipimpin oleh Isoroku memanah Gigai.

    "Argh sial... Pasukan mereka terlalu banyak!" Gigai pun memukulkan tinjunya ke tanah sehingga sebuah dinding api terbentuk. Dan saat dinding api itu menghilang, Gigai pun ikut menghilang.



    "Kali ini kita selamat..." Kou berkata pelan kepada Rance

    "Bukan kita!! Tapi aku!!! Aku dan bokongku!!!" Rance berkata sambil mengelus-elus bokongnya yang diincar oleh Gigai. "Ya sudah, hari ini kita kembali ke Owari." Rance berkata kepada seluruh pasukan dan kepada 6 komandan lainnya.



    Sesampainya di Owari, Souun langsung mendobrak pintu dimana Rance sedang beristirahat bersama Kou, Chaos, Suzume, dan Sill. "Rance... Kau bertemu Phoenix itu lagi kan... Gigai"

    "Iya. Memang kenapa, Souun?" Rance bertanya kepada Souun.

    "Kau tidak lupa kan..." Souun mengeluarkan sebuah cincin. "Ran..."

    Rance melihat ke arah Souun dan terdiam sejenak.

    "Rance-nii sama... Ada apa?" Kou bertanya dengan suara pelan

    "Rance-sama..." Sill menggenggam lengan baju Rance



    Rance melihat ke arah Souun dan berdiri. Dia pun segera mengambil Chaos. "Kau serius heh? Baiklah. Tapi... Kali ini kau harus membantuku dulu. Kau dan komandan yang lainnya." Dia tertawa kearah Souun. "Souun, kumpulkan semuanya ya!"



    "Natori, bisa kau jelaskan tentang Orochi?" Dourin bertanya kepada Natori yang sudah diberitahu Rance agar membicarakan tentang Orochi.



    Natori tertunduk sejenak. Lalu dia menegakkan kepala dan melihat ke arah Fuuka. Fuuka mengangguk dan Natori mulai berbicara. "Orochi adalah makhluk yang menopang Jepang. Dan alasan Miko Institute dibentuk juga... Karena adanya Orochi. Orochi memakan beberapa Miko setiap bulan sehingga dia tidak perlu mengamuk dan mengguncangkan Jepang. Meskipun begitu, pemimpin kita disini, Rance bersikeras ingin melawannya."



    Semua komandan mengarahkan matanya kepada Rance.

    "Apa maksud ini semua, Rance?" Souun bertanya dengan nada yang agak marah.

    "Souun, katakan padaku. Jika salah satu orang yang kau sayangi menjadi korban Orochi, apa kau diam saja? Kau paling tahu tentang itu kan?" Rance dengan santai bertanya kembali.

    "Heh, inilah salah satu keahlian Rance." Chaos berbisik kepada Sill yang hanya mengangguk dan tersenyum kecil.



    Souun terdiam mendengar penjelasan Rance.

    "Jadi, Tourin, Ai, Uruza! Buat taktik kita untuk mengalahkan Orochi bersama Natori malam ini. Kita bergerak besok pagi." Rance memerintahkan mereka dan segera berdiri untuk keluar ruangan.

    "Rance-sama? Kau mau kemana?" Sill bertanya kepada Rance yang sedang membuka pintu.

    "Aku mau tidur dulu" Dia menjawab sambil melambaikan tangannya.



    Ketika malam tiba dan semua komandan tertidur, Rance segera bangun dan mengambil Chaos. "Hehehe, kau tidak seperti biasanya, Rance." Chaos berbisik kecil kepada Rance.

    "Diam kau pedang brengsek. Yang kita lawan kali ini... Dia adalah Dewa Jepang kan? Bukan Demon atau monster." Rance berkata dengan suara yang agak pesimis.

    "Ya. Kau betul, Rance. Aku sendiri baru pertama kali ini akan melawan Dewa. Dan ini akan jadi pengalaman yang sangat baik" Chaos kembali berkata.

    "Hah. Kau yang bicara" Rance pun membuka pintu ruangannya dan segera menuju sebuah dungeon di bawah Owari.



    Di dungeon, dia disambut oleh 3 Jabara yang segera berusaha memukulnya. Rance menyadari itu dan melompat ke belakang mereka. "Chaos, siap siap untuk sebuah hantaman besar hahaha." Dia tertawa kecil dan menebas kepala salah satu Jabara tersebut. Kedua Jabara yang lain berteriak kencang dan kali ini mereka mencoba menghantamkan tubuh mereka ke arah Rance. Saat mereka berlari, Rance menebas salah satu dari mereka lagi dan menggunakan badan salah satu Jabara yang tewas untuk menjegal Jabara yang tersisa. Dia pun berjalan ke arah Jabara itu, dan menancapkan Chaos ke kepalanya.

    "Aku bingung, kenapa aku selalu penuh darah mahluk tak berguna. Aku kan pedang untuk membunuh Demon." Chaos menggumam kesal

    "Sudahlah jangan menggumam, Chaos." Rance melempar Chaos ke arah utara dan tepat mengenai tangan Himler.

    "Sial... Aku tidak punya senjata lagi." Rance menggumam dan berlari ke arah Himler. Himler itu menembakkan sebuah beam berwarna hijau ke arah Rance. "Whooops. Hampir saja." Rance menghindari tembakkan itu, tapi dia tidak sadar bahwa ada sebuah batu yang menyebabkan dia tersandung. "Argh" Rance pun terjerembab



    Melihat itu, Himler tersebut maju dan bersiap menembakkan beam itu lagi, namun tiba tiba beberapa buah shuriken mengenai Himler itu. "Ah dasar kau ini Rance... Tidak bisa ditinggal sebentar saja." Suzume yang tiba tiba datang menyelamatkan rance berkata.

    "Hmph aku tidak butuh diselamatkan!" Rance berteriak kesal. "Suzume, ambil Chaos"

    "Iya iya Rance-samaaaaa." Suzume pun meloncat dan membuat bunshin dirinya sehingga dia terbagi banyak. Salah satu darinya menarik Chaos dan melemparkannya pada Rance dan sisanya membasmi Himler itu.



    "Rance, sebaiknya kita kembali sekarang." Suzume yang telah kembali menjadi satu berkata kepada Rance.

    "Memangnya ada apa?" Rance bertanya.

    "Sebenarnya, Sill yang menyuruhku kemari. Dia yang berkata bahwa kau tidak ada di kamarmu"

    "Ugh dasar slave tidak berguna..." Rance terdiam sejenak. "Ayo kita kembali Suzume. Aku sudah malas"



    Paginya, pertemuan kembali dimulai dan semua komandan, kecuali Kou bergerak menuju tempat dimana Orochi hidup. Sesaat setelah sampai di sana, mereka langsung dihadang oleh beberapa S-Hanny yang bergerak memutar.

    "Rance! Kita bergerak sesuai rencana! Kelompokmu segeralah ke tempat Orochi!" Souun berkata sambil memanggil beberapa lapis Guard Shikigami untuk melindungi kelompok Rance yang segera melaju ke tempat dimana Orochi tinggal...

    "Woooh dia besar sekali..." Saat Rance mengaguminya, tiba tiba Fuuka berteriak dengan kencang.

    "R..Ra...nce!!! Tolong... Tolong kalahkan Orochi..." Fuuka yang ternyata adalah pelindung Orochi yang menampakkan wujud aslinya berkata kepada Rance.

    "Ugh... Apa yang terjadi jika dia kukalahkan?" Rance berkata pada Fuuka.

    "Aku akan menghilang dari dunia ini"

    "TAPI KAU ADALAH WANITAKU!!!"

    "Rance... Apa kau tega melihat miko miko lain dikorbankan demi ular ini?"

    Rance terdiam sejenak mendengar perkataan Fuuko.

    "Oke. Hari ini, Orochi akan menghilang dari sini." Rance tersenyum sambil menendang-nendang Orochi. "Hey ular bodoh. Ayo bangun!"



    Begitu mendengar suara Rance, ular itu langsung terbangun dan lima penjaganya segera menyerang Rance.

    "Tidak secepat itu, wanita wanita murahan!" Uruza langsung menyiapkan Crossbownya dan menembaki penjaga orochi itu sementara Masamune membawanya dengan mobil kodoknya.

    Kelima penjaga itu terpukul mundur dan tiba tiba Suzume melempari mereka dengan shurikennya. Noir pun segera menembakkan jaringnya kepada dua penjaga sehingga mereka tidak bisa bergerak. Saat itulah Kanami dan Maria membunuh kedua penjaga itu.



    "Sekarang, Rance!" Natori memberi aba aba kepada Rance untuk segera menyerang Orochi bersama dengan Leila dan Kenshin.

    Melihat hal itu, ketiga penjaga lainnya memusatkan penyerangan mereka kepada Rance dan kelompoknya, namun Rance mempersiapkan Chaos dan mengeluarkan sebuah shockwave horizontal ke arah mereka. "RANCE ATTAAAAAACK!!!" Dia berteriak.

    Kelima penjaga itu pun tewas dan yang tersisa sekarang hanya Orochi dan sembilan kepalanya. Kepala pertama menyerang Rance, tapi Masamune segera melaju dan menebas menusukkan kepala pertama itu ke tanah bersama dengan pedangnya.



    Rance, Kenshin, dan Leila bergerak dengan cepat dan menghabisi dua kepala lainnya dengan mudah hingga tiba tiba salah satu kepalanya menghantam Leila dan Leila pun terpental. "Urgh... Aku tidak apa apa!" Leila berteriak dari kejauhan dan mencoba menebas kepala itu. Saat Leila sedang kesulitan, Uruza menembakkan Crossbownya ke arah kepala Orochi itu dan membuatnya terpental. Saat itu juga Leila bangkit dan bergerak melompati kepala itu dan menusuk pusat kepalanya. Saat itu, Orochi memberontak kesakitan dan gerakan semua kepalanya menjadi tidak teratur. Saat itulah Masamune kembali mengambil pedangnya dan menebas sisa kepalanya dengan hanya menyisakan satu.



    "Sekarang jadi lebih mudah!" Rance tertawa penuh kemenangan.

    "Hati hati, Rance... Kemungkinan, dia akan jadi lebih kuat..." Kenshin berbisik.

    "Kalau itu terjadi, kau juga akan melindungiku kan Kenshin?"

    Kenshin menjadi malu sejenak dan kembali mencoba fokus. "Ini dia, Rance!" Kenshin segera menarik Rance melompat saat kepala Orochi itu menerjang.

    "Whoaaa kita tinggi sekali!" Rance berkata pada Kenshin.

    "Aku lepas ya?" Kenshin pun melepaskan pegangannya sehingga Rance terjatuh.

    "Noiiiiiiiir!!!!" Rance berteriak saat ia jatuh. Saat itu juga Noir mengalihkan pandangannya pada Rance.

    "Idiot!" Noir berteriak sambil melemparkan sebuah jaring yang melintas ke tepi goa tempat mereka berada. Rance menggenggam jaring itu dan turun ke tanah.



    Saat itu juga Orochi menggerakkan seluruh tubuhnya dan sisik sisik di kepala kepala yang telah dikalahkan tiba tiba terlepas dan menyerang Rance.

    "Bishamonten Charge!" Dari atas, Kenshin memutarkan tubuhnya untuk menghalau beberapa sisik yang dilepaskan dan dia mendarat tepat dibelakang Rance. Mereka berdua menghalau seluruh sisik yang dilemparkan dan Kenshin pun didorong keluar area serangan itu oleh Rance. "Rance?!"

    "Hahaha aku tidak suka melihat wanita terluka." Ujar Rance sambil terus menghalau sisik sisik itu. "Toooooh!!! RANCE ATTAAAAACK!!!" Shockwave horizontal itu kembali diluncurkan oleh Rance dan mengenai badan Orochi sehingga ia terluka dan menghentikan serangan.



    "Noir, mereka berdua merupakan kombinasi yang hebat ya?" Masamune bertanya pada istrinya.

    "...Hmph!" Wajah Noir memerah saat ia memalingkan wajahnya.



    Kenshin kembali menyiapkan kuda-kudanya dan Rance pun segera berdiri disampingnya. Saat ular itu sadar dan ingin menerjang mereka kembali, Kenshin segera melompat. "Bishamonten Charge!" Dia pun memutarkan tubuhnya sekali lagi, sementara Leila yang tiba tiba muncul menusuk ujung kepala ular itu.

    "Kalian minggirlaaaaah!!!" Rance kembali berteriak dan kedua wanita itu pun menyingkir. "Rance Ataaaaaack!!!" Kali ini, Rance mengeluarkan shockwave vertikal yang mengakibatkan Orochi untuk terbelah menjadi dua...
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    awalnya itu, kk...
    :malu:
     
  4. TaupiG M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 27, 2009
    Messages:
    655
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +427 / -0
    Huahahaha Phoenix homo kah? :malu:
     
  5. robbzzz M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 20, 2011
    Messages:
    1,001
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +978 / -0
    ceritanya menarik kk...
    ini karya sendiri ato fanfic ikt cerita manga yg laen sebagai referensi??
    :peace:
     
  6. MaxMarcel M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 8, 2009
    Messages:
    536
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +2,847 / -0
    Wah akhirnya ada yang buat fic nya sengoku Rance :D

    Nice2. Bener2 kebawa situasi jenakanya si Rance. Selanjutnya bikin fic yang Rance kena gender swap dong :D
     
  7. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    sengoku rance itu game buatan alice termasuk genre galge

    tapi yang sengoku ini asik , game genre strategi di jaman sengoku jidai..... ya jaman e oda nobunaga itu.... ancurin negara / propinsi musuh isa "sikat" cewek2 e :[​IMG]
     
  8. TaupiG M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 27, 2009
    Messages:
    655
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +427 / -0
    Oh iya D: Boleh tuh ntar deh dicoba :hahai:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.