1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Edu-Flash Perbedaan Skripsi Sarjana S1, Tesis Magister S2, Desertasi Doktor S3

Discussion in 'School and Campus Zone' started by SurveyGua, Dec 15, 2022.

  1. SurveyGua Members

    Offline

    Joined:
    Dec 15, 2022
    Messages:
    3
    Trophy Points:
    1
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +0 / -0
    SurveyGua menjelaskan perbedaan penelitian akademis yang diterapkan untuk syarat kelulusan mahasiswanya.
    Penelitian ini banyak membutuhkan responden karena sebar kuesioner online kepada orang-orang yang tepat

    SKRIPSI S1

    ( Standar minimal Tugas Akhir mahasiswa S1 atau Skripsi )

    Hanyalah berupa pembuktian bahwa mahasiswa mampu menyelesaikan sebuah masalah dengan mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipelajarinya selama kuliah S1.
    Melalui Skripsi yang dibuatnya mahasiswa menunjukkan bahwa ia mampu berfikir logis, kritis, dan sistematis memanfaatkan akumulasi pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipelajarinya selama kuliah S1 untuk mengidentifikasi opsi-opsi solusi sebuah masalah dan/atau peluang dan mengimplementasikannya atau mengkaji implikasi dari pengembangan/implementasi pengetahuan atau teknologi.

    Jadi kata kunci level Skripsi adalah Implementasi/ Penerapan.

    Secara eksplisit dikatakan bahwa standar minimal Skripsi S1 Bukan Riset, namun cukup Implementasi suatu ilmu/metode/teknik/teori/ketrampilan tertentu secara benar untuk menyelesaikan suatu masalah.
    Dengan demikian dalam Laporan Skripsi di bagian “Perumusan Masalah” seharusnya berisi pernyataan Masalah apa yang akan diselesaikan melalui Tugas Akhir (Skripsi) tersebut (Bukan Pertanyaan Penelitian atau Research Question).

    Lalu apakah Tugas Akhir Mahasiswa S1 Tidak Boleh berupa Riset/Penelitian?
    KKNI hanyalah memberikan standar minimal sehingga apabila ada sebuah program studi mewajibkan standar skripsi mahasiswa S1 harus lebih sulit lagi yakni berupa riset/penelitian bahkan wajib melakukan publikasi internasional ya boleh-boleh saja, hanya saja layak difahami bahwa sistem tersebut melebihi standar KKNI level 6.

    Pendekatan Skripsi dapat berupa Mono Disiplin, yakni 1 disiplin ilmu saja, misal: Skripsi berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Rumah Sakit” dapat saja dilakukan dengan hanya mengacu ke prinsip-prinsip disiplin ilmu Rekayasa Perangkat Lunak dengan informasi proses bisnis Rumah Sakit diperoleh hanya melalui proses wawancara
    (tidak ada kajian atau validasi dari teori atau referensi disiplin ilmu lain yakni Manajemen Kesehatan).

    TESIS S2
    ( Standar minimal Tesis S2 )

    Berupa Riset/Penelitian sehingga mahasiswa S2 wajib menguasai dan menerapkan berbagai aspek dan ketrampilan Metode Penelitian yang berlaku di disiplin ilmunya.
    Mengembangkan pengetahuan/teknologi/seni menghasilkan Karya yang Inovatif dan Teruji.

    Terdapat 3 kata kunci di sini, yakni: “Mengembangkan” pengetahuan/teknologi/seni yang sudah ada sebelumnya sehingga menghasilkan luaran yang “Inovatif” yakni sesuatu yang baru hasil dari pengembangan yang sudah ada dan sudah melalui proses uji-coba atau validasi.
    Dari pengertian ini maka Laporan Tesis harus mampu:

    a. Menunjukkan pengetahuan (teori/teknologi) apa saja yang telah ada?
    yang umumnya dilakukan melalui review banyak penelitian/teori/teknologi sebelumnya hingga terkini.

    b. Dari review penelitian/teori/teknologi sebelumnya tersebut selanjutnya mahasiswa S2 dituntut mampu melakukan Systematic Mapping Study (SMS) sehingga dalam Tesis tersebut mahasiswa mampu:
    – memposisikan penelitiannya dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin, artinya mahasiswa mampu menunjukkan posisi penelitiannya dalam diagram peta disiplin ilmu, obyek dan/atau aspek penelitian.
    – mampu mengidentifikasi Knowledge Gap (peluang-peluang aspek-aspek topik penelitian yang belum dikaji peneliti-peneliti sebelumnya) apa yang ingin diisi/dibuat/ditambahkan.​

    Tesis menggunakan pendekatan Multidisplin atau Interdisiplin.
    Berdasarkan kajian akademik Senat ITB (2018) dan Permendikbud No. 154 Tahun 2014 bahwa Multidisiplin artinya

    Penelitian dilakukan dengan melibatkan minimal 2 disiplin akademik untuk menyelesaikan suatu masalah secara bersama-sama.
    Dalam pendekatan multidisilin ini, analisis melibatkan (“mengadopsi“) perspektif teori/penelitian dari disiplin akademik lain namun masing-masing spesialis tetap berada di dalam disiplinnya.
    Sementara Interdisiplin artinya penelitian dilakukan dengan transfer (“mengadopsi dan mengadaptasi“) suatu disiplin akademik ke dalam disiplin akademik lainnya untuk menyelesaikan masalah tertentu sehingga mampu memunculkan metode baru atau disiplin akademik baru.
    Dengan demikian level minimal kompleksitas Tesis adalah Mengembangkan Pengetahuan/Teknologi yang sudah ada sebelumnya dengan Metode Penelitian tertentu dan Pendekatan Multidisiplin atau Interdisiplin.

    DESERTASI S3
    ( Standar minimal Disertasi S3 )
    Berupa Riset/Penelitian sehingga mahasiswa S3 wajib menguasai dan menerapkan berbagai aspek dan ketrampilan Metode Penelitian yang berlaku di disiplin ilmunya.

    Menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/ gagasan ilmiah baru (kreatif, original, dan teruji)

    Wajib dilakukan dengan pendekatan Interdisiplin dan Multidisiplin atau Transdisiplin.
    Berdasarkan kajian akademik Senat ITB (2018) dan Permendikbud No. 154 Tahun 2014 bahwa Transdisiplin artinya :

    Penelitian menerapkan pendekatan interdisiplin (baca difinisi di bagian Tesis) sekaligus memadukannya dengan pengetahuan berbagai pemangku kepentingan lain di luar akademisi (seperti praktisi profesional, pemerintah, politisi, pengusaha, dll) agar hasil penelitian memiliki probabilitas lebih tinggi untuk diimplementasikan.
    Dari 3 poin kriteria Disertasi di atas, maka sebuah Penelitian S3 baru akan mampu menemukan karya baru, manakala:
    a. Mahasiswa telah melakukan kajian komprehensif berbagai penelitian, teori, dan/atau teknologi sebelumnya hingga terkini yang berkaitan dengan Research Questions, bukan hanya dari satu domain disiplin akademik (monodisiplin), melainkan juga mengkaji pemahaman, posisi, kelebihan, maupun kekurangan penelitian/teori/teknologi dari disiplin-disiplin akademik lainnya (Multidisiplin) bahkan mengadaptasi/mentransfernya ke dalam satu disiplin akademik tertentu (Interdisiplin) dan mengembangkannya dengan pengetahuan pemangku-pemangku kepentingan lain di luar akademisi (Transdisiplin).
    b. Poin a ini dapat dilaksanakan umumnya bila Mahasiswa S3 telah melakukan Systematic Mapping Study (SMS) dan Systematic Literature Review (SLR) bukan hanya dari satu disiplin akademik melainkan dari berbagai disiplin akademik terkait.
    c. Dari aktivitas b Mahasiswa selain akan mampu mempresentasikan posisi penelitiannya di dalam peta penelitian multi disiplin juga mampu dituntut mampu mengembangkan peta jalan penelitiannya di masa mendatang.
    Dengan demikian level minimal kompleksitas Disertasi adalah perumusan Pengetahuan/Teknologi BARU yang diperoleh dengan Metode Penelitian tertentu dengan Pendekatan Multidisiplin, Interdisiplin, & Transdisiplin.​

    Bersama dengan SurveyGua, Peneliti akademis baik mahasiswa maupun pengajar akademisi dapat lebih efektif dalam menjangkau target Responden, Kriteria Responden bahkan area yang dihuni para responden.
    www.SurveyGua.my.id merupakan partner penelitian yang terbaik dan terpercaya
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. widyago Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Feb 3, 2010
    Messages:
    20
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +7 / -0
    mantap infonya, amazing wow
     
  4. damarjp Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 6, 2014
    Messages:
    29
    Trophy Points:
    22
    Ratings:
    +8 / -0
    Orang orang kok bisa ya kuliah sampe S3, sekuat & sepintar itu...
     
  5. munchung Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 2, 2010
    Messages:
    25
    Trophy Points:
    16
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +10 / -0
    Kata "boleh-boleh saja" ini menurut saya kurang tepat. Karena menjadi suatu tolak ukur yang tidak general yang kemudian menghambat mahasiswanya untuk lulus lebih cepat.
    Untuk kasus di dalam negeri misalnya, prodi-prodi yang menerapkan standar lebih tinggi memang berasal dari PTN-PTN ternama, sebutlah ITB, UI, UGM.
    Tapi kalo dibandingkan sama luar negeri, rata-rata orang lulusan luar negeri bilang "lebih mudah lulus di kampus luar negeri".
    Karena riset dosennya jelas, dan tidak sesusah di Indo.
     
  6. Zacgoez M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 23, 2010
    Messages:
    517
    Trophy Points:
    41
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +44 / -1
    Nice information.
    Sangat inspiratif buat yang mau kuliah lagi
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.