1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

World Heritage Perang Apa Yang Telah Menjungkirbalikkan Peradaban?

Discussion in 'History and Culture' started by Joenavarro, Jul 25, 2015.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Joenavarro M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +33 / -0
    Sekitar seabad yang lalu, jutaan anak muda meninggalkan rasa aman yang mereka dapatkan di rumah dan menuju medan perang. Dengan semangat cinta tanah air, mereka pergi. ”Saya senang dan sudah tidak sabar lagi menyambut hari-hari yang indah,” tulis seorang sukarelawan Amerika di tahun 1914.

    Namun, semangat mereka segera menjadi kegetiran. Tak ada yang menyangka kalau pasukan yang sangat besar itu akan terjebak dalam perang yang berlarut-larut di kubangan lumpur Belgia dan Prancis. Kala itu, orang-orang menyebutnya ”Perang Besar”. Sekarang, kita mengenalnya sebagai perang dunia pertama.

    Jumlah korban perang dunia pertama itu sangatlah besar. Menurut perkiraan, sekitar 10 juta orang tewas dan 20 juta orang terluka parah. Perang ini juga disebabkan oleh kesalahan besar. Negarawan Eropa tidak sanggup menghentikan ketegangan internasional yang memuncak menjadi konflik sedunia. Mungkin yang lebih penting lagi, ”Perang Besar” itu meninggalkan bekas luka yang besar. Perang itu telah mengubah dunia kita.

    Salah Perhitungan
    Perang dunia pertama pecah karena salah perhitungan. Para pemimpin Eropa seperti ”generasi yang berjalan sambil tidur tiba-tiba terjungkal pada musim panas yang menyenangkan tahun 1914 itu”, jelas buku The Fall of the Dynasties—The Collapse of the Old Order 1905-1922.

    Dalam beberapa minggu, pembunuhan Pangeran Austria menyeret negara-negara besar di Eropa ke kancah perang yang tidak mereka inginkan. ”Bagaimana ini bisa terjadi?” kanselir Jerman ditanya beberapa hari setelah pertikaian itu terjadi. Ia menjawab dengan nada sedih, ”Seandainya saja saya tahu.”

    Para pemimpin yang membuat keputusan menentukan yang berujung pada perang itu tidak punya firasat atas akibatnya. Tetapi, para prajurit yang berada dalam parit-parit itulah yang mengetahui kenyataannya. Mereka sadar bahwa para negarawan mengecewakan mereka, pemimpin agama menipu mereka, dan para jenderal mengkhianati mereka. Bagaimana mungkin?

    Para negarawan berjanji bahwa perang akan membuka jalan menuju dunia baru yang lebih baik. Kanselir Jerman mengumumkan, ”Kita berperang demi hasil industri kita di masa damai, demi warisan kejayaan masa lalu, dan demi masa depan kita.” Presiden Amerika Woodrow Wilson menciptakan slogan populer yang menenteramkan bahwa perang ini akan ”membuat dunia yang aman bagi demokrasi”. Dan di Inggris, orang-orang mengira bahwa itu adalah ”perang untuk menghentikan perang”. Tetapi, mereka salah besar.

    Para pemimpin agama mendukung perang dengan antusias. ”Para penjaga firman memimpin paduan suara peperangan. Perang total akhirnya memaksudkan kebencian total,” kata The Columbia History of the World. Para pemimpin agama mengobarkan api kebencian dan bukan memadamkannya. ”Para klerus tidak bisa, dan bahkan tidak mau, menempatkan iman di atas semangat cinta tanah air. Kebanyakan mencari jalan pintas dan menyamakan agama dengan cinta tanah air. Para tentara dari semua denominasi didesak untuk saling membunuh atas nama Juru Selamat mereka.”

    Para jenderal menjanjikan kemenangan yang cepat dan mudah, tetapi janji itu tidak pernah terjadi. Tak lama kemudian, pasukan yang bertikai menghadapi jalan buntu. Selanjutnya, jutaan tentara menghadapi apa yang digambarkan oleh seorang sejarawan sebagai ”musibah yang mungkin paling brutal yang sangat menyakitkan secara fisik maupun batin”. Meski sudah banyak korban jiwa, para jenderal tetap mengirim tentara mereka untuk menghadapi barikade kawat duri dan gempuran senapan mesin. Tidak heran banyak tentara akhirnya memberontak.

    Bagaimana perang dunia pertama berdampak pada masyarakat? Sebuah catatan sejarah mengutip kata-kata seorang veteran, ”Perang ini membakar habis cara berpikir dan karakter suatu generasi.” Sebenarnya, akibat perang ini, seluruh imperium lenyap. Konflik tragis ini telah menjadi awal dari abad paling berdarah dalam sejarah. Berbagai revolusi dan unjuk rasa telah menjadi hal yang tidak aneh lagi.

    Pada 11 November 1918, Perang Dunia I berakhir. Bisnis diliburkan, dan orang-orang menari di jalan-jalan. Tetapi, tarian mereka tidak berlangsung lama. Ancaman lain, yang lebih mematikan daripada senapan mesin, selalu saja membuntuti perang dunia.

    Wabah memautkan yang dikenal sebagai flu Spanyol menyerang medan perang Prancis pada Juni 1918. Virus ini sangat mematikan. Misalnya, hanya dalam beberapa bulan, virus ini telah menewaskan lebih banyak tentara Amerika di Prancis daripada yang tewas oleh senjata musuh. Dan, flu ini cepat menyebar ke seluruh dunia seiring para serdadu pulang ke negara asal mereka saat perang berakhir.

    Tahun-tahun sesudah perang, juga diwarnai oleh kekurangan makanan dan kesengsaraan ekonomi. Banyak negara di Eropa dilanda kelaparan saat perang berakhir pada 1918. Pada 1923, mata uang Jerman sama sekali tidak ada nilainya. Enam tahun kemudian, perekonomian dunia runtuh. Dan akhirnya, pada 1939, perang dunia kedua meletus. Bisa dikatakan ini adalah kelanjutan dari konflik global yang pertama itu. Perang Dunia I adalah titik balik dalam sejarah. Ini menciptakan era perang total yang menyulut api revolusi dan rasa tidak percaya terhadap pemimpin manusia.

    Source: JW History
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. a_rinaldi_m M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 7, 2009
    Messages:
    200
    Trophy Points:
    26
    Ratings:
    +17 / -4
    perang hanya membawa kemalangan dan penderitaan . Banyak yang meninggal juga
     
    • Like Like x 1
  4. Joenavarro M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +33 / -0
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.