1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Geography & Astronomy Penghalang Panas Matahari Raksasa Untuk Bumi

Discussion in 'Education Free Talk and Trivia' started by smkosasih, Mar 14, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. smkosasih M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Sep 9, 2008
    Messages:
    5,341
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,189 / -0
    Matahari semakin panas, para ilmuwan pun berlomba membayangkan cara terliar yang dapat digunakan untuk mengurangi efek panas matahari yang semakin menjadi. Inilah ide tergila para ilmuwan, "Penghalang Panas Matahari Raksasa Untuk Bumi". Beberapa pendapat pesimis mengatakannya, "terlalu angkuh," tetapi para optimis menyebutnya, "ide yang brilian."

    [​IMG]
    Ilustrasi penangkal panas matahari raksasa

    Mungkin anda pernah membaca tentang ide untuk membuat suatu kota menjadi indoor, dan rencana itu memang ada, dan akan diwujudkan di kota Astana, Kazakhstan.. Ide itu menghabiskan anggaran sebesar $15 Miliar hanya untuk bisa menangkal pengaruh hujan dan panas.

    Kota yang dipayungi memang akan terkesan biasa dengan terwujudnya salah satu kota di bumi yang berhasil dipayungi. Namun, apa yang terjadi jika bumi kita dicoba untuk dipayungi?

    Keluarlah sebentar dari ruangan anda, pergi ke luar, dan tataplah langit di atas anda, bayangkan para ilmuwan akan mencoba untuk menciptakan sesuatu yang luasnya bisa lebih luas dari bumi, untuk bisa mengambang di luar angkasa sana agar menghalangi sekitar 5-20% panas matahari sebelum menyentuh atmosfer bumi.

    Mungkin anda bisa berpendapat seperti para orang pesimis bahwa, "manusia mulai terlalu angkuh dengan peradabannya," atau mungkin juga anda akan berpendapat, "ide yang bagus, bumi sudah terlalu panas saat ini, setidaknya harus ada sesuatu yang mengurangi panas ini."
    Ide ini pertama kali disebut oleh Edward Teller (meninggal pada tahun 2003), seorang ilmuwan senior di Hoover Institut yang menguasai bidang kebijakan internasional seputar pertahanan dan energi. Ide yang pertama kali digagas oleh Teller, adalah untuk menyebarkan jutaan, miliaran, maupun triliunan "partikel pengurai ultraviolet" ke lapisan stratosfer bumi.

    Meskipun ide ini sudah terkesan terlalu besar, namun nyatanya ide ini muncul akibat keprihatinannya kepada pemerintah Amerika yang menghambur-hamburkan $100 Milyar untuk mengatasi global warming yang menurutnya sia-sia.

    Menurut Teller, akan lebih baik jika pemerintah berpikir untuk jangka panjang dan menghentikan menghambur-hamburkan uang guna menanggulangi efek rumah kaca yang tidak akan akan berpengaruh besar terhadap iklim dunia.

    Teller mengatakan bahwa pokok permasalahan dari Global Warming terletak pada matahari itu sendiri, sehingga akan lebih mudah jika kita menangkalnya secara langsung dibandingkan hanya menanggulangi dampak yang terjadi.

    Teller kemudian mengusulkan idenya kepada pemerintah, jutaan, miliaran, bahkan triliunan partikel pengurai sinar ultraviolet mungkin akan berguna jika ditembakkan ke lapisan stratosfer bumi agar mampu untuk setidaknya mengurangi radiasi dan panas matahari terhadap bumi.

    [​IMG]
    Ken Caldeira

    Ide ini juga terinspirasi dari penelitian para ahli atas letusan gunung Pinatubo pada tahun 1991 silam, dimana dari letusan tersebut, para ahli mengambil kesimpulan bahwa sulfat yang ditembakkan ke atmosfer bisa membantu mendinginkan iklim. Selanjutnya, para ilmuwan lain yang juga mendukung teori Teller adalah Ken Caldeira dan Roger Angel.

    Mereka mendukung sekaligus mengembangkan teori dari Teller. Mereka mendiskusikan teori ini dalam proposal berjudul "geoengineering." Paul Crutzen, seorang pemenang nobel dari Max Planck Institute for Chemistry juga telah mengambil serta dalam pembahasan geoengineering ini.

    Mereka dan 40 ilmuwan lainnya pernah terlibat dalam lokakarya yang dsiponsori oleh NASA dan Carnagie Institute pada 18-19 November lalu. Dalam lokakarya tersebut, seorang ilmuwan Rusia bernama Mikhail Budyoko juga berpendapat bahwa, "jika pengurangan emisi gas rumah kaca tidak berpengaruh dan suhu tetap meningkat dengan cepat, maka 'rekayasa iklim' adalah pilihan satu-satunya yang akan menurunkan suhu yang meningkat dan menetralkan iklim."

    [​IMG]
    Letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991

    Pengembangan dari teori Teller selanjutnya begitu bervariasi. Ada yang menggagas untuk menyebarkan 16 triliun cermin ke luar angkasa guna membiaskan sinar-sinar matahari sebelum menyentuh bumi.

    Lewat teori ini, telah diperhitungkan jika seharusnya sinar ultraviolet matahari tidak akan sepenuhnya menyentuh bumi, karena 5-20% bahkan lebih dari sinarnya seharusnya dibelokkan ke orbit lain. Selain itu ada juga ilmuwan yang berteori untuk membangun suatu penghalang panas matahari raksasa di antara bumi dan matahari.

    Teori ini memang terkesan akan menjadi proyek besar. Penghalan panas matahari raksasa ini akan mempunyai fungsi seperti kaca film pada mobil. Bagaimanapun ini hanya teori.

    Tidaklah mudah membangun sesuatu yang memiliki luas seperti bumi. Bangunan tertinggi di Dubai saja tidak menghabiskan hanya satu bulan untuk membangunnya. Mungkin puluhan tahun, mungkin juga ratusan tahun,

    [​IMG]
    Gambar di atas adalah ilustrasi beberapa dari 16 triliun cermin pembias sinar matahari yang diusulkan untuk disebarkan di atas bumi. Setiap cermin hanya akan berukuran kurang dari 1 meter persegi.

    Jika suatu saat teori ini dapat diwujudkan manusia, maka manusia hanya akan memiliki langit yang tidak terlalu biru lagi, dan yang paling penting, pemandangan matahari terbenam tidak akan seindah sekarang ini.

    sumber:thenoock.com
     
    • Like Like x 3
    • Thanks Thanks x 2
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. wahyu4h M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 12, 2009
    Messages:
    280
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +446 / -0
    sebenernya yg bikin panas bumi th, gedung2 tinggi yg kebanyakan di pasang AC, nah panas di ruangan di buang ke luar, itu yg bikin panas
    seandainya setiap genteng rumah di ganti dengan rumput, mungkin surabaya ga bakal sepanas ini
     
  4. deleter M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 10, 2009
    Messages:
    743
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +129 / -0
    Yang membuatbumi makin panas adalah.....coba tebak..........eng ing eng......Manusia....
    Terkejut ??!!.......tidak.... tapi yang yang disalahkan adalah matahari........
    Makin "aneh" saja manusia zaman sekarang..........
     
  5. ich4n M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 25, 2009
    Messages:
    1,702
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +816 / -0
    :haha: tapi benar juga sih sepertinya :kecewa:
    manusia makin lama makin banyak kan jadinya rebutan oksigen, pohon-pohon pada ditebangin padahal kan hasil fotosintesis mereka dibutuhin sama manusia, bukannya ditanem lagi yang udah ditebang malah dibangun gedung" pencakar langit, yah g sejuklah tapi panas. Sekarang panas matahari mw dihalangin, bukannya panas matahari itu dibutuhin yah??
    :aghh:
     
  6. bluex Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 1, 2007
    Messages:
    54
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +1 / -0
    sinarnya ga dihalangin semua, cuman sebagian, sekitar 20% nya mo dikurangin

    kalo dikurangin semua, mah malah jadi zaman es :P
     
  7. raia2122 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 9, 2010
    Messages:
    354
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +2,937 / -0
    intinya adalah manusianya itu sendiri......
    contohlah gw... hemat energi n sumber daya alam
    jarang mandi..(hemat air,hemat sabun,odol) jarang keluar rumah (hemat bensin, motor bersih terus, polusi knalpot g ada)
    tapi listrik manteng terus... ngenet seharian sampe lupa makan mandi.... :hahai:
     
  8. aqua00 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2010
    Messages:
    763
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +1,102 / -0
    merekayasa cuaca? kalau memang bisa, apakah manusia bisa melakukan langkah selanjutnya yaitu mengendalikan cuaca hasil rekayasa tersebut?
     
  9. albarnevans Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 19, 2010
    Messages:
    237
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +33 / -0
    nah, saya setuju nih. Inilah yg saya benci dari teknologi yg memberi dampak negatif oh justru kebalikan dari yg mau kita dapat.

    Kalau saya bayangkan, rasanya hampir tidak mungkin kalau mau buat "terpal" buat bumi ini. Entah akan diikat ke satelit atau gimana, tapi kemungkinan tidak akan berhasil karna, terlalu besar, dan kita perlu matahari. Tidak ada yg salah dengan matahari, dia tidak tambah panas, alat hasil teknologi yg bikin panas. Tidak akan memuaskan kalau memang terpalnya bisa dibuat.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.