1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic Park Yong Ha's Note [Korean Artist]

Discussion in 'Fiction' started by desthywulandari, Sep 1, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. desthywulandari Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 18, 2011
    Messages:
    169
    Trophy Points:
    121
    Ratings:
    +12,019 / -0
    Aku ambil dari peristiwa bunuh diri artist korea Park Yong Ha. Aku denger dia bunuh diri karena sedih dengan penyakit kanker yang diderita ayahnya. Terus belakang dia sering mengeluh ke manajemennya tentang schedule nya yang padat. Tidak ditemukan surat wasiat dari Yong Ha. Nah, aku coba bikin surat wasiat menurut versiku, sorry kalo fanficnya jelek, jangan dihina ya........ hehehe........

    biar lebih ngerti mending baca dulu berita mengenai peristiwa bunuh diri Yong Ha, ini salah satu nya

    Polisi mengumumkan penyebab kematian Park Yong-ha
    Posted on 30 Juni 2010 by Elalolipop


    Kepala penyelidik Kwak Jeong-hee yang berasal dari kepolisian Gangnam memberikan pengarahan tentang kematian penyanyi dan aktor Park Yong-ha yang pada tanggal 30 Juni 2010 di Seoul, Korea Selatan.

    Polisi secara resmi mengumumkan bahwa Park Yong-ha mati dengan bunuh diri.

    Kepala penyelidik Kwak Jeong-hee memberikan pengarahan pada Rabu sore, menyatakan bahwa Park meninggal karena sesak napas di pagi hari setelah gantung diri dengan kabel camcorder-nya yang ia tergantung diatas ranjang nya.

    Namun Kwak, mengklaim bahwa Park mengakhiri hidupnya bukan karena depresi atau masalah yang berkaitannya sehingga ia minum pil tidur selama 14 tahun. “Kami dapat menegaskan bahwa ia baru saja meminum beberapa pil walaupun kita tidak tahu apakah ia miunum itu setelah dia sampai di rumah semalam. Namun demikian, itu bukan penyebab kematiannya,” jelas Kwak.

    Polisi juga tidak menemukan indikasi masalah terkait keuangan atau kesehatan atau menemukan sebuah catatan.

    Namun, untuk beberapa hari terakhir Park mengaku bahwa “baik pekerjaan dan kehidupannya itu sangat sulit,”

    Setelah tiba di rumah lewat tengah malam kemarin setelah minum, Park telah meminta maaf kepada ayahnya dan hampir menangis, Park mengatakan “Aku menyesal, aku minta maaf, aku yang seharusnya sakit, bukan kau.” kata ayah Park.

    Kwak menambahkan Park minum pil tidur karena dia kesulitan untuk mengatur tidurnya padahal dia harus menyeimbangkan jadwalnya. “Berdasarkan kesaksian, kita mengasumsikan bahwa ia bunuh diri setalah minum karena dia stres yang disebabkan penyakit ayahnya, bisnis dan karirnya,” ujar Kwak.

    Park ditemukan oleh ibunya pada pukul 5:30 pagi di rumahnya hari ini. Polisi menduga Park meninggal sekitar jam 03:00

    sumber : asianfansclub

    Penyebab Kematian Bintang Korea Park Yong Ha !


    Berbagai Dugaan Penyebab Bintang 'Winter Sonata' Gantung Diri

    Bintang 'Winter Sonata' Park Yong-ha, ditemukan tergantung di rumahnya, Rabu (30/6/2010). Sampai saat ini penyebab tewasnya Park belum diketahui pasti. Namun ada sejumlah masalah yang diduga membuat Park bunuh diri. Apa itu?

    Sejak ayahnya sakit, Park harus mengalami masa-masa yang sulit. Apalagi kabarnya kanker perut yang diderita sang ayah sudah sampai tahap mengkhawatirkan.

    Seperti diberitakan sebelumnya, seorang teman Park mengungkapkan, aktor 32 tahun itu sangat peduli pada sang ayah. Saat tahu ayahnya sakit kanker, ia memilih tinggal satu rumah dengannya. Ia pun memilih lebih fokus mengurus ayahnya.

    Kedekatan dan rasa sayang, membuat Park merasa sangat bersalah dengan sakit yang diderita sang ayah. Ia seolah menyalahkan dirinya sendiri.

    Selain perasaan bersalah, kabarnya alasan lain yang membuat Park bunuh diri adalah kegagalan bisnisnya. Sebelum muncul dalam 'On Air', pria kelahiran 12 Agustus 1977 itu memutuskan hengkang dari agensinya. Dia pun kemudian mendirikan perusahaan sendiri, dengan ayahnya sebagai direktur utama.

    Dilansir Soompi, Jumat (2/6/2010), bisnis yang dijalankan Park dan sang ayah tidak berjalan lancar. Salah seorang manajer di perusahaan itu membuat kesalahan keuangan dan menyebabkan perusahaan rugi. Masalah semakin runyam, saat sang ayah membuat Park berhutang besar setelah membayari utang orang lain. Park disebut-sebut sampai berniat menjual mobilnya untuk menutupi kesulitan keuangan perusahaan tersebut.

    Masalah yang mendera Park bukan hanya dua hal di atas saja. Pelantun 'Just For Yesterday' itu diketahui juga menderita insomnia sejak 14 tahun terakhir. Ia disebut-sebut mengalami depresi setelah mulai berkarir di dunia hiburan Korea.

    Dalam akun Twitternya, Park pun pernah mengungkapkan kalau ia minum obat tidur. Hal tersebut dilakukannya sejak lama.

    Benarkah semua hal di atas menyebabkan Park menggantung dirinya sendiri di rumahnya dengan kabel charger ponsel? Entahlah. Pastinya, peraih Best Asian Artist dalam Japan Gold Disc Awards itu tidak meninggalkan surat sebelum bunuh diri. Hanya saja ia sempat mengucapkan maaf berkali-kali pada sang ayah malam sebelum ia tewas.

    Meski penyebab kematian Park belum diketahui pasti, keluarga menolak dilakukan otopsi pada jenazahnya. Almarhum bintang film 'The Scam' itu rencananya akan dimakamkan dengan upacara tradisional Budha.

    sumber : http://berita-kilat.blogspot.com/2010/07/penyebab-kematian-bintang-korea-park.html



    Untuk ayahku tercinta …

    Dulu, menjadi artis adalah impianku. Menjadi terkenal adalah cita-citaku. Dan untuk itulah kau selalu mendukungku dan mendoakanku agar semua impianku tercapai.

    Hingga akhirnya kini usahamu tidak sia-sia ayah… doamu telah terkabul. Kini wajahku sudah tidak asing lagi di layar televisi. Siapa sih yang tidak kenal aku, Park Yong Ha, yang telah membintangi banyak drama dan film, mengeluarkan album, membintangi banyak iklan. Bahkan aku tidak hanya terkenal di korea, tapi juga di jepang dan Negara asia lainnya.
    Aku berhasil ayah, berhasil mencapai impianku, impianmu juga.

    Tapi ternyata dunia entertainment tidak semenarik yang aku bayangkan. Tidak seasyik yang aku angan-anganku dulu. Justru sebaliknya, hidup di dunia ini sangat melelahkan, menakutkan, dan membuat aku tertekan.

    Kini semua mata memandang ke arahku, aku tidak boleh sedikitpun salah langkah, karena dengan begitu semua masyarakat di korea akan tahu, bahkan lebih dari itu, mereka akan melebih-lebihkan berita yang seharusnya tidak ada, opini dan kritikan masyarakat yang terus bertambah akan membuat semuanya semakin parah.

    Kini aku tidak sebebas dulu lagi. Aku tidak bisa lagi menjagamu sesering dulu, ayah.
    Aku merasa kini pekerjaanku sebagai beban berat di pundakku yang harus kupenuhi karena telah terikat kontrak. Pekerjaan ini sudah tidak menarik lagi. Aku merasa menjadi budak public yang harus bekerja dan bekerja agar membuat mereka senang. Dan yang paling melelahkan adalah, aku harus selalu tampak baik dimanapun aku berada. Aku harus selalu tersenyum walau aku sedang sedih atau marah. Aku harus menahan emosiku, perasaanku yang sebenarnya di depan banyak orang demi membangun image yang baik karena kalau tidak, karirku lah yang mejadi taruhannya. Dan orang-orang yang bekerja disekitarku pun ikut terkena imbasnya.

    Bukan pekerjaan seperti inilah yang aku impikan dulu. Bukan pekerjaan yang penuh tekanan yang aku dambakan. Aku ingin seperti dulu, ayah… menghabiskan waktu bersamamu, berbincang-bincang denganmu, bersenda gurau denganmu, berjalan-jalan denganmu. Aku merindukan saat-saat itu.

    Kini, jangankan berjalan-jalan denganmu, berbicara denganmu saja sudah terasa sangat sulit untukku dikarenakan jadwalku yang sangat padat yang telah diatur oleh menajemenku. Aku lelah dengan semua itu, ayah…

    Aku merasa telah menjadi anak yang durhaka padamu. Aku merasa telah menjadi anak yang tidak tahu balas budi terhadap orang tuanya. Dulu, kau lah yang selalu mendukungku, tapi kini, setelah aku terkenal, aku malah terlena dengan kesibukanku hingga melupakanmu dan tidak sempat menjagamu.

    Apalagi setelah mendengar bahwa kini kau sakit parah, sakit kanker yang aku tahu sulit untuk disembuhkan. Pasti sangat sakit kan, yah? Aku memang anak yang tidak berguna, anak yang tidak tahu balas budi. Kemana aku disaat kau tengah merasakan sakit pada perutmu? dimana aku di saat kau sedang menjalani perawatan di rumah sakit?
    Aku sungguh anak yang durhaka. Di saat ayah sakit, mungkin saat itu aku sedang bernyanyi di atas panggung dengan wajah tersenyum. Mungkin saat itu aku sedang shooting film dengan adegan yang penuh tawa.

    Maafkan aku ayah. Hanya kalimat itulah yang dapat aku katakan. Namun kutahu, kalimat itu tidak akan pernah cukup untuk menebus dosaku padamu.

    Maafkan aku ayah… maafkan aku…. Maafkan aku…

    Walaupun ribuan kali kuucapkan, kata-kata itu tidak akan bisa mengurangi rasa sakitmu. Tahukah yah? Melihat kau terbaring lemas di tempat tidur seperti itu membuat hatiku sakit. Membuat gairah hidupku hilang. Aku merasa semua yang telah aku kerjakan menjadi sia-sia karena apalah arti kesuksesanku jika kau terbaring lemas seperti itu.

    Kalau saja aku tidak menjadi artis, pasti aku akan menjadi anak yang berbakti padamu, yang akan selalu ada di sisimu, menemanimu. Kalau saja aku bukan selebritis, pasti aku bisa menjagamu dengan baik, merawatmu sehingga kau tidak akan terserang penyakit itu. Kalau saja….

    Apa yang harus kulakukan untuk menebus rasa bersalahku padamu ayah? Apa yang harus kuperbuat agar rasa sakit itu pergi? Aku rela menerima hukuman apapun darimu. Aku rela kau caci maki, aku rela kau pukul, bahkan jika kau membunuhku, aku pun rela.

    Namun yang kau berikan padaku hanyalah senyuman sambil berkata dengan lembut “tidak apa-apa anakku, ayah baik-baik saja…”. Tidak, ayah. Kau sama sekali tidak terlihat baik-baik saja, wajahmu sangat pucat sambil sesekali merintih kesakitan. Aku sungguh tidak tahan melihat kau seperti itu. Kalimat yang kau keluarkan itu hanya akan membuat rasa bersalahku makin dalam, rasa penyesalanku makin bertambah.

    Aku harus menerima hukuman, ayah! Sebagai anak yang tidak berbakti aku harus dihukum. Jika kau tidak mau menghukumku, maka aku akan menghukum diriku sendiriku. Mungkin walaupun aku membayarnya dengan nyawaku, itu tidak akan sebanding dengan jasa-jasamu.

    Selamat tinggal ayah… sekali lagi, maafkan aku…

    Dari : anakmu yang tidak berbakti, Park Yong Ha.
     
    • Thanks Thanks x 1
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.