Forces Panzerkampfwagen VI "Tiger" - Tank Kelas Berat Jerman Yang Legendaris.

The Legendary German's Tiger Tank

---

​

"We counted 227 hits from anti-tank rifle rounds, 14 hits from 5.7 cm and 4.5 cm anti-tank guns, and 11 hits from 7.62 cm guns. The right track and suspension were heavily damaged. Several road wheels and their suspension arms were perforated. The idler wheel had worked out of its mount . In spite of all this damage, the Tiger still managed to coved an additional 60 kilometers under its own power." - Leutnant Zabel (sPzAbt.503/3.Kp)

[video=youtube;sqb32ziRrAU]http://www.youtube.com/watch?v=sqb32ziRrAU[/video]
​

History

• Type : Heavy tank
• Place of origin : Nazi Germany
• Service history : 1942–1945 World War II
• Designer :Henschel & Son
• Designed :1942
• Manufacturer :Henschel
• Unit cost :250,800 RM
• Produced :1942–1944
• Number built :1.300-1.400 units - 1.355 units

• Specifications
• Weight : 55.000kg (Early Type), 57.000 (Late Type)
• Length : 8.45 m (27 ft 9 in) (gun forward)
• Width : 3.55 m (11 ft 8 in)
• Height : 3.0 m (9 ft 10 in)
• Crew : 5

• Armor
• Gun Mantlet : 110mm
• Front Hull : 100 mm
• Side and rear Turret 80 mm top/bottom : 25 mm

• Weapons
• Primary armament :1× 8.8 cm KwK 36 L/56 (92 peluru)
• Secondary armament : 2× 7.92 mm Maschinengewehr 34 (4,800 peluru)
• Engine : Maybach HL230 P45 (V-12 petrol) 700 PS (690.4 hp, 514.8 kW)
• Power/weight :12.3 PS/tonne
• Fuel Capacity : 534 litres
• Suspension :torsion bar
• Operational range:110–195 km (68–120 mi)
• Speed :38 km/h (24 mph)

​

>History

---

Diawali serangan Blitzkrieg Jerman terhadap Eropa pada tahun 1940 dengan divisi tank sebagai ujung tombak serangan. Dari pengalaman itu Jerman menyadari bahwa tank-tank mereka jauh lebih lemah dibanding tank Prancis seperti tank S35 Somua atau tank Matilda Inggris, baik dalam hal proteksi maupun firepower. Menanggapi hal ini, militer Jerman kemudian pada 26 Mei 1941 meminta pabrikan Henschel dan pabrikan Porsche untuk mendesain tank baru yang lebih kuat dengan kisaran bobot 45 ton.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 22 Juni 1941, Jerman melanggar perjanjian damai dan melancarkan operasi Barbarossa menyerbu Uni Soviet. Pasukan Jerman terkejut saat berhadapan dengan tank T-34 dan KV-I milik Soviet. T-34 kebal terhadap hampir semua senjata anti tank Jerman terkecuali Flak 18/36 (sering disebut Flak 88), meriam 50mm KwK 38 L/42 milik Panzer III masih dapat menembus sisi samping dari T-34, tetapi hanya pada jarak yang amat dekat. KV-I juga kebal terhadap semua senjata anti-tank Jerman kecuali Flak 18/36.

Pabrikan Henschel saat itu telah membuat prototype Tiger dengan berat 30 ton dan menggunakan meriam 75mm. Akan tetapi tank ini ditolak karena performanya masih dibawah T-34 Soviet, sehingga pabrikan Henschel terpaksa mendesain ulang tanknya. Saat itu militer Jerman menginginkan tank baru ini mampu membawa meriam 88mm dan dilindungi dengan armor yang kuat. Pabrikan Krupp mendesain turret Tiger yang dilengkapi dengan meriam 88mm, turret ini diterima oleh militer Jerman dan nantinya pabrikan Henschel dan pabrikan Porcshe cukup membuat sasis saja.

Tepat pada hari ulang tahun Hitler, 20 April 1942, kedua pabrikan memperlihatkan prototype tank masing-masing kepada Hitler. Setelah dievaluasi secara mendalam, prototype Tiger yang didesain Henschel dianggap lebih superior dan mudah diproduksi massal dibanding desain Porsche. Tak menunggu lama, pada bulan Agustus 1942 dimulailah produksi Tiger dengan nama resmi Tiger Ausf. H. Ironisnya saat itu pabrikan Porsche telah membuat 100 sasis sebagai persiapan produksi Tiger. Setelah kalah pada kontrak pengadaan Tiger, sasis yang sudah terlanjur jadi akhirnya dibuat menjadi sasis tank destroyer. Pada tahun 1943 sebanyak 91 buah dikonversi menjadi Panzerjäger Tiger (P), tank destroyer dengan meriam kaliber 88mm dan tidak memiliki turret. Tank ini memiliki nama resmi Ferdinand, dan atas perintah Hitler pada 1-27 Februari 1944 namanya diubah menjadi Elefant, perbedaannya Elefant memiliki sebuah senapan mesin bela diri di bagian depan sasis, sedangkan Ferdinand tidak.

Porsche Tiger

Ferdinand Panzerjager Tank Destroyer.
​

"During a scouting patrol two Tigers encountered about 20 Russian tanks on their front, while additional Russian tanks attacked form behind. A battle developed in which the armor and weapons of the Tiger were extraordinarily successful. Both Tigers were hit (mainly by 76.2mm armor-piercing shells) 10 or more times at ranges from 500 to 1000 meters. The armor held up all around. Not a single round penetrated through the armor. Also hits in the running gear, in which the suspension arms were torn away, did not immobilize the Tiger. While 76.2mm anti-tank shells continuously struck outside the armor, on the inside, undisturbed, the commander, gunner, and loader selected targets, aimed, and fired. The end result was 10 enemy tanks knocked out by two Tigers within 15 minutes." -13.(Tiger) Kompanie/Panzer-Regiment Grossdeutschland - 7 to 19 March 1943 in the area of Poltawa-Belgorad

>Design Tiger Henschel VK4501 (H)H1

---

Layout

---

Layout Tiger
​

Sasis Tiger mengambil layout dari Panzer IV yang diperbesar. Henschel menempatkan turret di tengah sasis, mesin penggerak di bagian belakang, pengemudi dan operator radio di bagian depan. Turret berbobot 11 ton ini digerakkan oleh motor hidrolik yang ditenagai mesin utama, satu putaran penuh memakan waktu satu menit. Bagian tengah belakang ditempatkan sebuah mesin penggerak yang diapit kanan kirinya oleh ruang tangki bahan bakar, radiator dan kipas. Mesin awal yang dipilih adalah Maybach HL 210 P45 dengan 641hp. Mesin ini ternyata tak cukup kuat menggerakkan Tiger sehingga pada produksi Tiger yang ke 250 digantikan dengan Maybach HL 230 P45 yang menghasilkan 690hp. Mesin ini dapat dikeluarkan dari ruangan sasis melalui pintu hatch yang ada diatasnya.

Desain ruangan dalam tank sama dengan kebanyakan tank Jerman lainnya. Pengemudi dan operator radio duduk di bagian depan dekat gearbox, operator radio ini juga berperan sebagai operator senapan mesin pada sasis. Dibelakang mereka terdapat lantai turret yang dikelilingi panel dengan ketinggian sama. Ini membantu loader mengambil peluru yang tersimpan di rak yang ada di sisi kanan dan kiri tengah sasis. Turret memuat tiga orang : loader (pengisi peluru) di sebelah kanan meriam dan menghadap ke belakang, gunner (penembak) di sisi kiri meriam, dan komandan berada dibelakang gunner.

Armor

---

​

Bagian depan dari sasis Tiger dilindungi dengan armor setebal 10cm, untuk bagian samping dan belakangnya armor setebal 8cm. Turret depan Tiger memiliki armor setebal 12cm (pada bagian mantletnya setebal 20cm), pada bagian samping dan belakang setebal 8cm. Bagian atap dan lantai sasis memiliki armor setebal 2,5cm, untuk menambah proteksi, pada bulan maret 1944 armor atap bagian turretnya kemudian ditambah menjadi 4cm. Masing-masing lempengan armor menggunakan sistem interlock dan disatukan dengan di metode pengelasan.

Weapons

---

Bagian dalam turret Tiger​

Tiger menggunakan mekanisme penembakan dan breech dari meriam serbaguna Jerman, Flak "88". Meriam KwK 36 L/56 adalah varian yang dipilih untuk Tiger, dikenal sebagai salah satu meriam yang efektif dan paling ditakuti saat Perang Dunia II. Meriam ini memiliki kecepatan lesat peluru yang tinggi dan sangat akurat dipandu oleh pembidik Leitz Turmzielfernrohr TZF 9b (kemudian diganti dengan monocular TZF 9c). Dengan meriam ini dilaporkan Tiger pernah menghancurkan tank musuh dari jarak 4km lebih di daerah Iwaczow - Polandia , walaupun kebanyakan pertempuran dalam Perang Dunia II berada pada jarak yang lebih pendek. Senjata tambahan lainnya adalah machine gun MG34 7.92mm yang berfungsi menghalau infantri lawan, versi terakhir Tiger memiliki MG34 anti pesawat yang dipasang di ring cupola.

Suspension

---

Sistem overlapping & interleaved road wheels
​

Tiger menggunakan desain overlapping and interleaved road wheels. Suspensinya menggunakan batang torsi sebanyak 16 buah (dengan 8 di masing-masing sisinya). Masing-masing batang torsi memiliki tiga roda berdiameter 80cm yang ditempatkan berdempetan secara overlapping dan interleaved. Desain ini unggul dalam penghematan ruang untuk penempatan roda dan menahan bobot berat, selain itu distribusi berat yang dibagikan merata ke permukaan rantai. Kelemahan desain ini : rumit dan lebih mahal untuk di produksi, perawatan dan penggantiannya di lapangan memerlukan banyak waktu, lumpur dan salju yang tertinggal di tengah-tengah roda dapat menyebabkan macet.

Track

---

Track Tiger yang lebar

Tiger yang diangkut memakai dek kereta
​

Track yang dipakai Tiger adalah salah satu track tank terlebar pada Perang Dunia II, untuk membagi rata bobot Tiger, lebar tracknya 72,5cm. Pada saat Tiger akan dikirim memakai kereta, tracknya harus diganti dengan track khusus yang memiliki lebar 52cm dan roda terluarnya harus dicopot. Ini wajib dilakukan karena batasan dek pengangkut dan lebar terowongan yang akan dilalui dalam perjalanan, setidaknya proses penggantian track ini memakan waktu 20 menit.

Fording system

---

Tiger menyeberangi sungai dengan Fording system​

Bobot Tiger yang terlalu berat menyebabkan tank ini tak dapat melewati jembatan kecil, sehingga dari awal Tiger didesain dapat menyelam hingga kedalaman empat meter dengan peralatan khusus. Setidaknya perlu waktu 30 menit untuk menyiapkannya, turret dan meriam dikunci menghadap depan dan sebuah tabung snorkel ditempatkan di belakang. Ruangan tempat dimana terdapat tangki bahan bakar, radiator dan kipas akan dipenuhi air selama penyebrangan. Hanya 495 unit pertama yang dilengkapi deep fording ini, produksi selanjutnya hanya dapat melintasi kedalaman dua meter.

Show Jap
​

>Production, Costs and Variants

---

Production

---

Perakitan tank Tiger​

Produksi Tiger dimulai bulan Agustus 1942 hingga bulan Agustus 1944, tak kurang dari 1.355 Tiger telah dibuat. Produksi awalnya berkisar 25 buah per bulannya dan melonjak di bulan April 1944 menjadi 104 buah per bulan. Umumnya untuk membuat Tiger perlu waktu dua kali lebih lama dari tank standar Jerman lainnya di masa itu. Banyak modifikasi dilakukan ketika produksi masih berlangsung. Diantaranya perubahan matlet meriam, penggantian cupola komandan, penggantian roda utama dan beberapa modifikasi lainnya, termasuk pengaplikasian lapisan Zimmerit.

Tiger varian awal (Early production)


Tiger varian pertengahan (Mid Production)


Tiger varian akhir (Late Production).​

Pada tahun 1943, Jepang yang termasuk anggota Axis membawa beberapa jenis tank Jerman untuk dipelajari. Sebuah Tiger, sebuah Panther dan dua Panzer III dibeli Jepang, tapi hanya Panzer III yang benar-benar dikirim.
​

Cost

---

Tiger adalah tank yang berharga mahal, memerlukan banyak material dan tenaga kerja. Itulah mengapa populasi Tiger terhitung sedikit dibanding tank lainnya, sepanjang perang hanya 1.347 Tiger dan 492 Tiger II yang berhasil di produksi. Harga sebuah Tiger dua kali lipat harga Panzer IV atau empat kali lipat harga StuG III. Tank sekutu yang sebanding dengan Tiger adalah M26 Pershing Amerika dan IS-2 Soviet.

Variants

---

Sturmtiger
​

Sturmtiger
Selain tank berat, varian lainnya adalah peluncur roket yang dikenal dengan Sturmtiger yang di produksi dari Oktober 1943 hingga Januari 1945 dengan populasi total hanya 19 tank. Didesain untuk menghancurkan bunker dan pertahanan musuh dalam sekali tembak. Sturmtiger dilengkapi kubah fixed yang dipasang diatas sasis Tiger varian steel wheel. Tank ini lengkapi dengan peluncur roket 380 mm RW 61 L/5.4 dengan laras pendek. Sebuah Sturmtiger hanya bisa membawa amunisi 14 roket,dengan panjang masing-masing 1,5 meter dan berat 376 kg.

BergeTiger​

BergeTiger

Selain itu dibuat juga versi recovery dari sasis Tiger Porsche dan sasis Tiger Henshcel yang ditempatkan di bawah 654th Heavy Tank Destroyer Battalion yang menggunakan Ferdinand & Elefant. Versi lain adalah Bergetiger yang menggunakan derek menggantikan laras meriam pada Tiger Henchel, varian ini terbilang misteri karena tak ada jumlah produksi yang jelas dari pabrikan, begitu pula penempatan tank ini di medan perang.

​

Combat History

---

Weapons Firepower

---

​

Meriam 88 Tiger dapat menembus :
armor depan M4 Sherman Amerika dari jarak 1,8km-2,1km
armor depan Churchill IV Inggris dari jarak 1,1km-1,7km
armor depan T-34 Soviet dari jarak 0,8km-1,4km
armor depan IS-2 Soviet dari jarak 0,1km-0,3km.

Sedangkan T-34/76 yang menggunakan meriam 76,2mm tak dapat menembus armor depan Tiger dari jarak berapapun, namun masih dapat menembus armor samping Tiger dengan peluru BR-350P APCR dari jarak 500 m. Versi T-34/85 yang menggunakan meriam 85mm dapat menembus armor depan Tiger dari jarak 200-500 m, IS-2 dengan meriam 122mm dapat menembus armor depan Tiger dari jarak 0,5-1,5km.

Meriam 75mm M4 Sherman memerlukan jarak 100 m dan hanya bisa menembus armor samping Tiger. Meriam 17-pounder Inggris yang digunakan Sherman Firefly dengan peluru APCBC (Armour-Piercing Capped Ballistic Cap) dapat menembus bagian depan Tiger dari jarak 1km. Meriam 76mm Amerika dengan peluru APCBC M62 masih dapat menembus sisi samping Tiger dari jarak 500 m dan sisi depan dari jarak 200 m. Jika menggunakan peluru HVAP (High Velocity Armor Piercing) dapat menembus armor depan pada jarak 500 m. M36 Jackson, M26 Pershing dan M2 AA/AT dapat menembus armor depan Tiger dari jarak 1 km, 2 km jika menggunakan peluru HVAP.

First Action

---

​

Tiger pertama kali turun ke medan pertempuran dekat Leningrad pada 23 September 1942. Di bawah tekanan Hitler, tank ini terpaksa diturunkan lebih awal dari perencanaan sehingga banyak yang mengalami kerusakan, sebuah diantaranya bahkan berhasil direbut Soviet untuk dipelajari. Selain itu terbukti alam Soviet ternyata tak bersahabat bagi Tiger, di musim hujan tanah berubah menjadi lumpur yang dapat menjebak Tiger, sedangkan di musim dingin salju yang tebal dan es yang membeku mengakibatkan mesin dan roda-roda Tiger macet. Pada pertempuran di tempat terbuka dalam kondisi ideal, Tiger tanpa kesulitan menghancurkan T-34 maupun KV-I dengan mudah.

Battle of Kursk​

Pada tahun 1943, Tiger bersama dengan Panther, Ferdinand, Panzer IV dan tank lainnya dengan total 2.928 tank terlibat pertempuran melawan 5.128 tank Soviet dari seri T-34 dan KV-I dalam Battle of Kursk. Untuk menghadapi Tiger, pada tahun yang sama Soviet memodifikasi meriam anti pesawat 85 mm 52-K untuk dijadikan meriam tank destroyer, meriam ini dipadukan dengan sasis T-34 dalam kubah fixed, jadilah Su-85 sebagai tank destroyer. Pada 1944 kemudian dibuatlah T-34 dengan meriam 85mm dan Su-100 dengan meriam 100mm.

Tiger dengan kamuflase salju di daerah Soviet
​

Superioritas Tiger mulai lenyap takala Soviet memproduksi IS-2 secara massal, tank-tank ini memiliki proteksi armor yang dapat menahan hantaman peluru 88 Tiger pada jarak jauh. Selain itu IS-2 dibekali meriam kaliber 122mm yang terhitung meriam besar pada jamannya, meriam ini dapat menghancurkan sebuah Tiger dari jarak 1,5 km. Untunglah bagi Jerman, walau tank ini diproduksi massal, optik bidik yang dimilikinya tak sebaik optik bidik tank Jerman, selain itu konon kabarnya peluru yang dibawa tank-tank ini mudah meledak jika terkena goncangan keras.

Spoiler: Soviet's tank

T-34/76

KV-I

IS-2

Su-85
​

Tiger di medan Afrika [/img]​

Di Afrika Utara, Tiger pertama kali beraksi di Tunisia, berhadap-hadapan dengan Matilda, M3 Grant/Lee, Crusader dan tank sekutu lainnya. Disinilah sekutu mulai mengenali sosok tank Tiger sebagai salah satu tank yang paling ditakuti, sosoknya yang besar, dilindungi dengan lapisan baja tebal dan memiliki meriam "88" yang mematikan. Di medan Afrika yang lapang dan terbuka, Tiger dengan mudah mendominasi medan perang terutama saat berhadap-hadapan dengan jarak yang terpaut jauh - tak ada rintangan seperti sungai, rumah, atau pepohonan yang menghalangi pandangan sehingga Tiger dapat melihat jelas keberadaan musuhnya, hal ini menguntungkan karena meriam Tiger dapat dengan akurat mengenai sasaran yang berjarak 2 km lebih. Permasalahan datang dari debu-debu halus gurun yang sering terbang bersama angin dan memasuki mesin, solusi datang dengan memasang filter saringan udara di bagian belakang Tiger. Akan tetapi di medan perang Afrika Utara tak banyak Tiger yang bisa dikirim, selain banyak diperlukan di front timur, kekhawatiran serangan pada kapal-kapal kargo Jerman menjadi alasan lainnya.

Spoiler: Allied tank

Matilda

M3 Grant

Crusader
​

​

Deployment

---

Penyebaran Tiger tidak merata, kebanyakan Tiger dikirim ke front timur untuk menghadapi tank-tank Soviet. Hanya sedikit yang dikirim ke front Afrika Utara, Afrika Korps kebanyakan diisi oleh Panzer IV.
35-38 Tiger ditempatkan di Afrika utara pada November 1942-Mei 1943.
180-190 Tiger ditempatkan di Italia pada Juni 1943-Mei 1945.
230-240 Tiger ditempatkan di front Barat (Prancis/Rhine defense)
1300 Tiger ditempatkan di front Timur (Soviet) pada Agustus 1942-Mei 1945.
Sejumlah Tiger yang tidak diketahui pasti jumlahnya dikerahkan bertempur di Ardennes.
Sisanya merupakan unit Tiger yang independen.

Mobility and reliability

---

Sd.Kfz.9 Famo tengah menderek Tiger​

Secara teori Tiger versi awal dapat melaju hingga 45km/jam. Tetapi secara resmi kecepatan ini tak dianjurkan dalam mengoperasikan Tiger, para awak Tiger dilarang melewati kecepatan 38km/jam karena kualitas mesin Maybach yang mudah rusak saat kecepatan maksimum. Bahkan dalam kondisi perjalanan normal sering ditemui Tiger yang mengalami kerusakan mesin. Ini menjadi masalah serius karena traktor half-track recovery kelas berat dan terbesar Jerman waktu itu, Sd.Kfz.9 Famo tak sanggup menarik Tiger, diperlukan tiga kendaraan raksasa sejenis untuk menarik sebuah Tiger. Dua buah tank Tiger sebenarnya bisa digunakan menarik Tiger yang mogok, hanya saja beresiko kerusakan mesin sehingga kemudian secara resmi dilarang.

​

>Tiger Ace's

---

Michael Wittmann
​

• Nama Rekor Kills Kesatuan
• Kurt Knispel (168) s.Pz.Abt. 503
• Martin Schroif (161) s.SS-Pz.Abt. 102
• Otto Carius (150+) s.Pz.Abt. 502
• Johannes (Hans) Bölter (139+) s.Pz.Abt. 502
• Michael Wittmann (138) s.SS-Pz.Abt. 101
• Paul Egger (113) s.SS-Pz.Abt. 102
• Arno Giesen (111) 8./SS-Pz.Rgt. 2
• Heinz Rondorf (106) s.Pz.Abt. 503
• Heinz Gärtner (103) s.Pz.Abt. 503
• Wilhelm Knauth (101+) s.Pz.Abt. 505
• Albert Kerscher (100+) s.Pz.Abt. 502
• Karl Körner (100+) s.SS-Pz.Abt. 503
• Balthazar (Bobby) Woll (100+) s.SS-Pz.Abt. 101
• Karl Möbius (100+) s.SS-Pz.Abt. 101
• Helmut Wendorff (95) s.SS-Pz.Abt. 101
• Will Fey (80+) s.SS-Pz.Abt. 102
• Eric Litztke (76) s.Pz.Abt. 509
• Emil Seibold (69) s.SS-Pz.Abt. 502
• Karl Brommann (66) s.SS-Pz.Abt. 503
• Alfred Rubbel (60+) s.Pz.Abt. 503
• Konrad Weinert (59) s.Pz.Abt. 503
• Walter Junge (57+) s.Pz.Abt. 503
• Bobby Warmbrunn (57) s.SS-Pz.Abt. 101
• Jurgen Brandt (57) s.SS-Pz.Abt. 101
• Heinz Kling (51+) s.SS-Pz.Abt. 101
• Heinz Kramer (50+) s.Pz.Abt. 502
• Alfredo Carpaneto (50+) s.Pz.Abt. 502
• Heinz Mausberg (50+) s.Pz.Abt. 505
• Oskar Geiner (50+) s.SS-Pz.Abt. 103
• Johann Müller (50+) s.Pz.Abt. 502
• Franz Staudegger (35+) s.SS-Pz.Abt. 101

Images

---

Spoiler: images

Tiger produksi awal - saringan udara "Feifel" terlihat di sisi belakang.



Tiger milik SS-Panzerdivision "Leibstandarte Adolf Hitler"

Tiger Mid Production

bekas hantaman peluru yang tak dapat menembus armor kubah Tiger

​

>Trivia

---

-Panzerkampfwagen dalam bahasa Inggris berarti "Armored Battle Car"
-Tiger adalah salah satu tank yang paling ditakuti sekutu. Namanya lebih dikenal dibanding tank Jerman lainnya.
-Bobot Tiger I mencapai 55.000kg atau lebih dua kali bobot tank Panzer IV (25.000kg)
-Sistem interlock yang digunakan untuk membuat Tiger ini hampir mirip dengan puzzle, dimana masing-masing bagian memiliki "gigi" untuk saling mengisi dan menjepit satu sama lain.
-Jumlah roda utama Tiger awal resminya mencapai 48buah. Pada varian Mid Production dua roda luar paling depan dilepaskan untuk menghindari macet karena lumpur dan salju. Pada varian akhir yang menggunakan Steel Wheel jumlah roda dapat dikurangi menjadi 32 buah saja.
-Jepang membeli satu unit Tiger dengan harga 625.000 Reichsmarks, padahal harga awalnya hanya 250.800 Reichsmarks dan harga sebuah Panzer IV Ausf G hanya 103.462Reichsmarks.
-Serangan Blitzkrieg Jerman terhadap Eropa pada tahun 1940, saat itu Jerman mengerahkan 2.445 tank beserta 3.350.000 tentara reguler yang didukung dengan 5.638 pesawat menyerbu Eropa barat. Lawannya Inggris-Prancis-Belgia-Belanda memiliki 3383 tank (mayoritas tank Prancis), 2.233 pesawat dan 3.300.000 tentara . Berkat taktik dan strategi para jendral Jerman, Jerman dengan sukses menggulung Belanda hanya dalam waktu dalam empat hari, Belgia sepuluh hari, Prancis empat minggu. Tapi dengan kerugian yang besar, yakni lebih dari 700 tanknya hancur. Akibatnya Jerman beralih ke desain yang menonjolkan pada firepower dan proteksi.
-Pabrikan Porsche yang pada Perang Dunia 2 ikut serta dalam pembuatan kendaraan militer sering sekali desainnya ditolak karena dianggap inferior dibanding pabrikan rivalnya. Mulai dari desain Tiger, King Tiger hingga Maus.
-Cat dasar Tiger dari pabrikan awalnya berwarna abu-abu gelap/Dark Grey/German Grey, pertengahan perang kemudian pabrikan memakai cat dasar kuning tua/Dark Yellow/German Yellow untuk setiap Tiger yang selesai di produksi.
-Kamuflase Tiger adalah pengaplikasian lapangan oleh para awak/kesatuannya sesuai kebutuhan medan. Pihak pabrikan tidak mengecat Tiger dengan loreng/camo, hanya sebatas warna dasar German Grey atau Dark Yellow.

References

---

wikipedia.org
militaryhistory.about.com
historylearningsite.co.uk
worldwar2-database.blogspot.com
worldwar2aces.com
alanhamby.com
wwiivehicles.com
kbismarck.org
forums.tripwireinteractive.com

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS