1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Novel Dream World [Update]

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by yogiescool, Feb 28, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. yogiescool M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 18, 2009
    Messages:
    1,072
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,458 / -0
    Permisi Om MOD, Beruhubung ini tempat All About Story, dan juga berhubung gw lagi pengen buat Novel Fiksi, jadi saya Post di sini per part-nya (sekitar 1 atau 2 halaman di mikocok Word), :piss::piss: Hal ini ngebuat saya semakin semanget kalo bikin novel. Cuman ngisi waktu luang sebagai pelajar SMP.... Jadi ini salah satu cara untuk mengatur jadwal saya menulis. Coz selama ini kalo nulis Novel, selalu lupa atau males. Jadi saya tulis di sini untuk semakin sadar kalo saya punya novel. Harap Maklum Ya :hehe:

    Indonesia udah dibajiri dengan novel Romatik or Cinta....
    Jadi di sini gw buat cerita Fiksi Judulnya DREAM WORLD. Nanti kalo udah selese, saya coba kasih ke percetakan.... haha

    KUTIPAN = DREAM WORLD
    Sebuah kisah seorang anak yang terjebak di dalam dunia mimpi. Tapi itu semua sudah direncanakan oleh seseorang. Anak yang sebenarnya Seorang ONEIRONAUT. Penguasa Mimpi dan raja dari Mimpi. Yang akan memimpin Dunia mimpi mengalahkan ONEIRONAUT Lainnya.

    Akan saya Update 1-3 Hari Mengingat saya sedang UN. Tapi Kalao sudah selese UN saya pastikan 1 hari per post... HEHEHE
    Cerita ini terinspirasi oleh Lucid Dreams : Di mana kamu sadar dan mengontrol mimpi kamu menjadi sebuah dunia lain di bawah alam sadar.

    Orang laen Boleh POST di SINI untuk komentar atau kasih masukan.... ASAL NO JUNK!!!!!!!!:piss:
     
    Last edited: Feb 28, 2010
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. yogiescool M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 18, 2009
    Messages:
    1,072
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,458 / -0
    Cerita mulai dari sini

    CHAPTER I : MY DREAM (Part 1)
    Malam itu haluanku berhenti di tengah samudra. Badai yang telah menahan kami mengamuk dengan begitu dashyat. Deretan suara terbentang di atas kapal tuaku. Tanganku lelah memegang tiang kapal. Oyakan kapal kanan dan kiri membuatku terpental-pental seperti baju terkena angin. Dingin yang menusuk tubuhku membuatku tidak dapat berpikir jernih. Suara-suara dentaman kapal membuatku semakin erat memegang kapal. Angin yang menjadi besar seketika melumpuhkan pertahananku. Tanganku yang sudah sedingin es itu tidak mampu memegang erat tiang kapal itu. Aku terlempar ke kiri dengan keras. Kayu basah di sisi kapal menahanku agar tidak keluar dari kapal. Peganganku hanyalah lantai kapal licin. Tempatku terjatuh sangat tepat akan pintu keluar kapal itu. Setengah meter lagi aku akan terjatuh ke alam samudra yang luas. Mukaku yang sudah bercucuran air hujan ini mengeram kuat-kuat. Tidak, Seperempat meter lagi aku akan terjatuh. Aku sudah lelah mencari pegangan di kapal itu. Setengah kurelakan peganganku lepas. Dalam hitungan detik aku terlempar ke luar kapal. Deruan angin merambat di telingaku. Aku terjatuh di sebuah landasan air. Hentamanku dengan air tidak terdengar karena tertutupi oleh suara angin menderu. Tidak dapat kupastikan Kedinginan air menusuk melalui dadaku. Sejenak aku berenang. Tanpa kuduga aku bisa berenang. Sejauh yang aku ingat, aku tidak bisa berenang. Bahkan mengambang di dalam air pun aku tak mampu.

    Tanpa dugaan, kapal sekoci yang terjatuh dari kapal tiba di hadapanku. Aku hanya dapat tersenyum. Dengan hitungan detik aku sudah ada di dalam sekoci kecil. Tubuhku yang mengigil kediginan. Dua tongkat besar bagaikan tongkat sihir saat itu. Aku kayuh kapal kecil itu dengan sisa tenagaku. Inci demi inci membawaku menjauhi kapal. Aku tidak tahu, kenapa itu bisa terjadi. Tentang kenapa aku bisa menjahu kapal dengan begitu mudahnya aku tidak tau. Sejenak kulihat kapal tua itu hancur seketika. Puing-puing kapal yang terlempar membuatku ternganga. Aku telah melakukan hal yang baik. Aku tersenyum. Kedinginan yang melanda berubah menjadi kehangatan tentram menyelimuti samudra itu. Bahkan Bajuku kering seketika dengan adanya kehangatan ini. Awan bergeser layaknya sutra mengalir lembut. Mengganti Hitam menjadi kuning. Cahaya matahari menyenangkan membuatku selalu ing..... “ DRUTH ! Bangun Cepat ! KAU HARUS PERGI SEKOLAH ! “ Suara besar menggema di telingaku. Kubuka mataku. Aliran kantuk menyayatku saat itu. Tidak, ibuku memotong mimpiku lagi.

    ToBe Continue....
     
    Last edited: Feb 28, 2010
  4. rampeg Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jun 17, 2009
    Messages:
    6,029
    Trophy Points:
    261
    Ratings:
    +9,371 / -1
    wow novel buatan sendiri ya.. nice..

    keep update ya, kalo bisa nanti kalo mo post part ato chapter baru di kasi link menuju post tsb di akhir part or chapter sebelum nya. jadi yang baca bisa mengikuti dengan enak tanpa harus nge lurking2 dl :piss:
     
    • Like Like x 1
  5. yogiescool M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 18, 2009
    Messages:
    1,072
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,458 / -0
    Udah Pasti... Nanti kalau udah luamayan banyak partnya saya kasih LIST.... Trims...:xiexie:
     
  6. hentai09 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 15, 2010
    Messages:
    669
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +2,227 / -0
    wah.... nice banget gan,
    gw juga wktu SMP punya ide kyk gitu dg story yg hampir sama,
    tentang the chosen one, yg semula g'sadar tentang siapa dirinya..
    secara gw dulu juga seorang pemimpi n mimpi gw suka aneh2

    tapi gw suka males klo mo nulis,:hahai:

    ditunggu kelanjutannya y!
     
  7. yogiescool M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 18, 2009
    Messages:
    1,072
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,458 / -0
    CHAPTER I : MY DREAM (Part 2)

    Tapi jam-lah yang memotong rasa kantukku. Pukul 6 pagi. Aku harus berada di sekolah pukul 06.30. Kemalasanku hilang sirna sepersekian detik. Semua pekerjaan pagi itu kulakukan dengan cepat. Pukul 06.20 Aku sudah duduk di ruang makan. Aku tidak perlu sarapan. Tidak ada waktu untuk itu. Jadi hanya kuminum saja susu putih. Dengan itu saja perutku sudah berteriak meminta pergi. Perjalananku membutuhkan waktu 10 menit. Aku akan telat sekitar 5 menit. Bodohnya aku, Terlambat sekolah hanya gara-gara melanjutkan mimpi menegangkan. Aku baru ingat. Mimpi tadi pagi itu membuatku terdiam. Aku masih ingat betul Kapalnya. Aku masih ingat betul rasa dingin yang menusuk. Mimpiku menjadi nyata kali ini. Tertawa sendiri di tengah jalan. Tanpa kutahu. Bahwa tawaku akan berubah menjadi nyata.

    Bangunan Tua berwarna putih itu membuatku mual. Hari-hari dipenuhi dengan buku-buku dan buku. Tanpa tahu seberapa banyak buku yang kita baca dalam seumur hidup. Tapi aku senang dengannya. Buku merupakan artikel-artikel penting yang akan dimasukkan ke otak kita sehingga menjadi suatu jilid buku tebal di otak. Di situlah, aku banyak berkhayal akan mimpi. Aku tidak tahu. Apakah aku normal, bodoh, idiot atau apa. Saat tertidur aku tidak pernah melewatkan mimpiku. Aku selalu mengingat setiap inci dalam Mimpiku. Perasaan Nyata menjalar melalui otakku. Aku selalu mampu mengontrol mimpiku dengan mudah. Tidak hanya itu, apa gunanya aku mengingat mimpi tetapi hanya sekali dalam setahun aku bermimpi. Aku bermimpi setiap saat aku tertidur. Tidak terkecuali berapa lama waktu yang aku lewati dalam tidur. Lima menit aku tertidur di kelas sudah menjadi petualangan luar biasa. Di Umurku yang 16 tahun ini membuatku hebat. Banyak orang seumurku jarang mengetahui hal-hal yang berbau aneh. Buku-buku yang telah kubaca di perpustakaan kota membuatku semakin pintar dalam hal aneh ini. Di Sekolah, aku hanyalah anak biasa. Tidak setenar, tidak sepintar, atau tidak sebodoh, dan Juga tidak Sendiri.

    Tentu, Sahabat mungkin yang membuatku ingin sekolah dengan giat. Dua sahabatku itu yang selalu menungguku di depan pintu kelas. Menanti cerita-cerita setiap hari saat aku tertidur. Aku kira mereka akan bosan dengan ceritaku yang biasa atau menegangkan. Tapi, tanpa kuketahui, ceritaku membuat mereka terpana. Setiap inci demi inci aku ceritakan kepada mereka, perubahan air muka mereka sangat menentukan cara aku menceritakannya. Jika air muka mereka terlihat sedih atau lesu. Kupelankan suaraku yang berubah menjadi bisikan. Bila Air muka mereka tegang atau menganga, kuperagakan aksiku dalam mimpi sebisa yang aku bisa. Suarakupun aku besarkan, tidak peduli orang lain melihatku atau tidak. Mereka sudah terbiasa aku seperti ini. Jenaka dan perhatian sekali mereka. Mereka menganggapku manusia beruntung. Berjalan-jalan dalam dunia mimpi adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Tidak bisa kuhindarkan kata-kata itu. Aku beruntung, dan memang menyenangkan.

    Pintu gerbang terbuka sedikit menyisakanku untuk masuk. Lebih tepatnya, menyisakan anak-anak terlambat untuk masuk. Aku salah satu dari mereka. Aku berlari kecil ke arah tangga. Kebetulan kelasku berada di lantai 2. Perlu dua menit untuk sampai di depan kelas dalam keadaan lelah. Pintu kelas sudah terbuka. Pelajaran pertama hari itu adalah B.Inggris. Rasa mual muncul seketika. Bagus, aku harus dihukum hanya gara-gara ini. Dan Betul saja, Selama 1 jam pelajaran aku tidak diperbolehkan masuk. Rasa kesal akan mimpiku muncul. Andai saat diperahu kusudahi saja mimpi itu, mungkin aku sedang duduk di dalam kelas. Satu jam pelajaran sudah aku berdiri, guru B.Inggris itu menatapku dengan sinis ketika aku berjalan menuju tempat duduk. Aku hanya dapat tersenyum melihat mereka Tersenyum di meja sebelahku.

    “AKU TAHU DRUTH! Kau Bermimpi menyenangkan lagi hari ini. Kalau tidak menyenangkan, bagaimana mungkin kau bisa terlambat!!” Suaranya menggema ditelingaku saat istirahat tiba. Namanya Candy. Dialah salah satu dari 2 sahabatku. Senyumannya yang mengembang membuatku selalu ingin tersenyum setiap saat. Matanya yang menandakan kebahagiaan membuatku hangat disisinya. Dia Sebagai Sahabat. Wanita ini memiliki kepribadian yang sangat menarik. Rasa keingintahuannya sungguh luar biasa besar. Kami bertemu pada saat kelas 5 SD. Dia pindahan dari sekolahnya ke sekolahku. Dia diam. Dia sunyi. Begitu pendapatku pertama kali melihatnya. Wajahnya yang tidak menunjukan rona apapun. Dia duduk di depanku saat itu. Dia terlihat pendiam dari belakang. Aku selalu tertawa memikirkan kejadian saat itu. Dia jauh dari pikiranku saatku melihatnya pertama kali. Dia hanya malu. Sudah menjadi kebiasaanya berada di linkungan yang tidak dikenalnya dia seperti itu. Tetapi, dia jauh dari dugaanku. Tiga hari bersama denganku. Tiga hari pula dia berubah. Dia anak yang sungguh sangat periang. Selalu ada senyum di mukanya. Aliran mukanya menandakan tidak ada kesedihan sedikitpun. Kuceritakan cerita demi cerita mimpiku kepadanya. Dia bisa mengerti aku. Dia adalah sahabatku yang tidak pernah sedih. Tidak tahu bagaimana aku bisa sekolah tanpa dia.

    “Benar Druth. Tidak akan ada hujan tanpa air. Mukamu menunjukkan keanehan. Ingin tertawa aku melihatmu Druth.” Dia menyusul Candy untuk berbicara. Suaranya yang halus dan teratur. Yealth. Orang dekatku yang paling bijaksana dan Pintar. Berlainan dengan Candy. Yealth adalah orang yang teratur. Disiplin. Dan juga Bijaksana. Dia masuk ke sekolah SMP-ku saat pertama kali aku bertemu. Sama dengan Candy, dia adalah pindahan dari sekolahnya yang dulu.....


    ToBe Continue....
     
  8. dejivrur M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jan 31, 2009
    Messages:
    3,877
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +1,105 / -2
    bagian 2 mulai memasuki bagian menarik nih

    ngikutin ah
    kayaknya menjanjikan nih ceritanya
    lanjut bro.... sapa tau jadi buku beneran
     
  9. WhiteSin M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 31, 2009
    Messages:
    602
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +127 / -0
    wah kebetulan saya juga bikin karangan yang terinspirasi dari lucid dream, udah 6 episode sih...
     
  10. yogiescool M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 18, 2009
    Messages:
    1,072
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,458 / -0
    CHAPTER I : MY DREAM (Part 3)

    Wajahnya yang betampang serius membuatku segan melihatnya. Dia duduk di belakang bangkuku waktu itu. Selalu saja, pemikiran sesuatuku selalu salah. Dia bukan seorang yang bertampang serius. Tetapi dia adalah seorang yang sangat pintar Memikirkan sesuatu. Dia Pintar memberikan kata-kata. Aku sangat terkejut melihatnya seperti itu. Kepribadiannya luar biasa. Pernah suatu hari aku mendapatkan nilai yang teramat sangat buruk. Tentu dia memberikan suatu kata yang membuatku terharu. Juara umum pertama sudah biasa dia dapatkan. Sudah 2 tahun aku bersamanya, seperti sudah berabad silam aku mengenalnya. Aku tidak tahu bila tanpa mereka sekolahku bagaimana. Setiap hari candaan selalu mewarnai kami. Nilaiku yang dibilang biasa saja membuatku menambah pergaulan di sekolah. Aku hanya berusaha menyeimbangkan antara Nilai dengan Pergaulan. Tidak salah, cukup banyak anak yang kenal baik kepadaku. Tapi kedua sahabatku ini adalah teman terbaik yang pernah kupunya. Masalah-masalah berat selalu diselesaikan oleh Yealth. Candy pintar membuat hati menjadi damai. Aku? Aku hanya pintar dalam bermimpi.


    “Tentu saja. Tadi malam itu terjadi sebuah perang di mimpiku...” wajah mereka berdua dalam sekejap tertegun dan terdiam. Aku tahu benar, mereka sangat ingin mendengar cerita dariku. Sehingga kulanjutkan dengan semangat, "perang di antara kedua sisi, kapalku dengan badai di tengah samudra. Oyakan kapal membuatku sulit bertahan memegang tiang. Tusukan rasa dingin menusukku setiap inci dari tubuhku. Masih dapat kurasakan dinginnya saat itu sekarang. Aku tidak dapat berbuat apa-apa. Tak lama, Aku terlempar ke sudut sebuah sisi kapal.” Wajah mereka yang tidak karuan tegang membuatku semakin berbisik pelan kepada mereka. “Aku tidak dapat berbuat apa-apa. Lantai kapal adalah peganganku yang terakhir sesaat sebelum aku terjatuh, menderu ke dalam samudra yang LUAS. Dalam sekejap, bagaikan sihir, aku mampu berenang. Ketakutanku Sirna ketika kapal kecil terjatuh dari atas kapal besarku. Entah mengapa, kularikan diri menjahui kapal ketika kulihat kapal hancur menjadi beratus-ratus bagian. Badai hilang bagaikan asap. Sebuah cuaca baru pertama kali dalam mimpiku, begitu hangat dan terasa. Itulah mimpiku hari ini....” Candy meremas kertasku begitu takutnya. Wajahnya yang bundar terlihat persegi saat dia menahan nafas. Bahkan Yealth, mukanya yang tenang, sekarang menunjukkan suatu kekhawatiran.

    “Kau tau, kau sudah pernah mengalami sesuatu yang lebih hebat dan dashyat dari mimpimu sebelumnya. Apa yang menjadi ketakutanmu Druth?” Dia khawatir bukan dari ceritaku. Tapi Dampak dari sebuah mimpiku yang dia takutan. Tanpa sadar, aku sendiri khawatir,
    “Mimpi itu...Mimpi yang paling kurasakan dampaknya dalam seluruh jumlah di mimpiku. Rasa dinginnya yang menusuk tulang. Perasaan takut masih kubawa sampai sekarang Yealth. Dan saat yang paling kurasakan adalah saat-saat terakhir. Di mana sebuah cuaca baru menyinariku. Perasaan damai dan hangat.” Aku mengakhirinya dengan desahan. Dalam hitungan detik Candy menyela keheningan.
    “Kau Tahu Itu DRUTH! Itu hanyalah sebuah mimpi. Aku khawatir kau memikirkan sesuatu hal yang aneh. Aku tidak mau sesuatu hal yang aneh itu terjadi padamu Druth.” Kukerutkan wajah ketika dia berbicara seperti itu. Aku sendiri juga tidak ingin sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Tapi mimpi tadi malam itu seperti memperjelasku dalam hal mimpi. Aneh.....

    ToBe Continue....
     
  11. WhiteSin M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 31, 2009
    Messages:
    602
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +127 / -0
    darru-darru-darru.blogspot.com

    Visit pliss, meski baru bikin templatenya udah gue ul koq jd gk jelek2 amat. En plizz comment karangan gue ^_^
     
  12. babibudo M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 15, 2009
    Messages:
    268
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +942 / -0
    cendol dikirim bro... biar lebih semangat nulisnya
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  13. yogiescool M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 18, 2009
    Messages:
    1,072
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,458 / -0
    CHAPTER I : MY DREAM (Part 4) --Last Chapter I

    Kuakhiri sisa jam sekolah dengan malas. Aku tidak sarapan tadi pagi. Aku lupa membawa uang tadi pagi. Hah, bodohnya aku. “Yealth! Bisa kaupastikan tidak? Kalian hari ini pulang bersamaku?” Sulit untuk pulang bersama Yeath. Dia selalu dijemput oleh ayahnya. Candy selalu bisa pulang bersamaku. Arah rumah kita memang sejalur. “Hmmm, hari ini Rabu. Tentu bisa. Ayahku selalu sibuk hari selasa sampai kamis. Jadi bisa kupastikan dengan pasti. Hehe” Aku tersenyum lesu. Tapi senyuman lesuku langsung dikomtari oleh Candy,” Ada yang salah Druth? Kau tampak lemas. Kau sakit?” “Tentu tidak Candy... Tidak ada apa-apa. Hanya lelah saja.” Tidak enak mengatakan aku tidak membawa uang dan makanan. Berani kutaruhkan apa saja bila aku memberitahu mereka, pasti mereka memeberiku makanan atau uang. Yah, itulah salah satu faktor dan Sifat, Persahabatan sangat sulit diputuskan.

    Deringan pelajaran akhir itu menjadi penyelamatku. Akhirnya aku dapat pulang. Menikmati Rumah hangatku. Kami turun bersama menuju pintu gerbang tua di depan sekolah. Rasa senang mampu meninggalkan bangunan putih tua itu. Setengah perjalan pulang kami penuhi dengan cerita. Cerita sekolah maupun mimpiku. Dengan adanya mereka, paling tidak dapat kulupakan rasa lapar dan lelahku. Tidak biasa kami melewati sisi kota saat pulang sekolah. Itu merupakan jalan tercepat menuju rumahku. Tapi selalu kuhindari, kendaraan yang sesak membuatku tidak menyukai jalan itu. Tapi kali ini, aku hanya ingin cepat sampai di rumah. Itu saja. Jalanan kota siang itu sangat padat. Penglihatanmu sulit bekerja di sini. Kau hanya melihat orang, dan kendaraan. Toko-toko besar ditutupi dan dipadati oleh puluhan makhluk. Tapi sangat kontrast ketika kau melihat toko yang sudah teramat tua di sisi kota. Papan kayu bertuliskan “Old Shop” sudah kabur ditutupi oleh debu. Tidak ada seorangpun jalan berhilir mudik melalu tempat itu. “Kalian pernah memasuki toko tua di ujung sana??” Aku langsung bertanya hal ini kepada mereka. “Oh Druth. Tidak ada yang suka dengan barang-barang antik di sebelah sana.” Candy mengatakannya dengan patah semangat. “Bahkan aku baru tahu, toko tua itu berada di situ. Tidak aneh, sepi sekali daerah sana. Orang-orang mencari barang baru, bukan lama.” Yealth Melanjutkan dengan santai. “Yeah...Aku tahu. Tapi... Bisakah kita mengunjungi tempat itu sekarang?” Tanpa berbasa basi lagi. Entah mengapa aku memilih tempat itu, mungkin di sana aku akan mendapatkan makanan enak. “Aku sudah menduga dari awal kau ingin pergi kes sana. Tapi... Oh Druth, itu hanyalah sebuah toko barang tua. Tidak akan ada barang menarik di sana.” Candy menyela dengan putus asa. “Yeah, siapa tahu.” Tanpa kuduga kulanjutkan langkahku menuju toko tua itu. Tanpa kuperhatikan Candy dan Yealth di belakangku.

    Kami memasuki toko ini. Rasa kotor adalah pendapatku tentang toko ini. Barang-barang aneh tertata tidak rapih. Pinggir rak yang dipenuhi debu. Tidak ada siapa-siapa di toko itu selain kami. Bahkan penjualnya-pun tidak ada. Sunyi dan Dingin. Kami berjalan-jalan di toko tua itu. Walaupun kecil, tapi memiliki ratusan barang unik yang jarang kulihat sebelumnya. Kami berpisah. Aku Terus lurus menyusuri lorong sempit ini. Candy dan Yealth menusuri lorong lainnya. Tepat ketika ingin kusudahi perjalananku di toko itu. Sebuah bola kecil berwarna kuning berdebu tergeletak di bawah rak meja. Berwarna Kuning kusam. Tidak aneh aku menghampiri bola itu. Warnanya yang kontras dengan warna lain di toko ini membuatku ingin melihatnya. Tergeletak lemah tertutupi oleh benda lainnya di rak itu. Sungguh aneh. Dapat kupastikan. Cahaya adalah hal terakhir yang kulihat sebelum ruangan berubah menjadi biru...

    Going To Chapter II -- Gold of Dreams

     
    Last edited: Mar 9, 2010
  14. yogiescool M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 18, 2009
    Messages:
    1,072
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,458 / -0
    CHAPTER II (Part 1)
    Gold of Dreams

    Tanganku bergemetar kedinginan. Mataku perih melihat sekeliling. Sebuah ombak besar dari depan dan belakang menghadang kapal tua yang sudah tidak asing lagi. Aku tahu aku berada di mana. Aku berada di dalam mimpiku tadi pagi. Tapi, pakaian sekolah masih aku kenakan dalam kejadian itu. Aku hanya dapat berpegangan pada pilar besar itu. Dengan memeluknya erat-erat, aku mampu untuk tidak jatuh ke dalam laut. Dari perasaan bingung berubah menjadi takut. Sudah 5 menit aku berpegangan pada pilar itu. Kejadian yang hanya ada di mimpi ini terasa nyata, mulai dari warna dan waktu. Aku dapat merasakan itu.Tanpa ada henti ombak menyerang dari sisi kapal. Aku hanya berharap aku dapat keluar dari situasi ini. Aku tidak tahu, yang aku tahu adalah memegang pilar kapal seerat mungkin yang aku bisa. Bayanganku muncul di lantai kayu kapal. Aku tersenyum. Badai besar telah kalah. Cahaya datang menyambut kemenangan atas kekalahan badai. Laut berangsur-angsur sunyi. Tidak ada hujan, yang ada kehangatan sinar matahari meyelubungi. Aku tersenyum bangga telah bertahan dari badai, sekarang, di mana aku?

    Sudah kurang lebih setengah jam aku berada di kapal ini. Apakah ini mimpi, atau ini nyata? Aku tidak tahu, tapi aku yakin, rasa sakit yang menusuk tulangku ini sama seperti yang aku rasakan saat mimpi tadi pagi. Aku terlonjak kaget mengingat hal terakhir sebelum aku berada di sini yaitu memegang bola berwarna emas usang. Apakah aku masuk ke dalam dunia aneh ini karena adanya bola emas tadi? Sekarang perutku yang berontak. Aku lapar, mengingat sejak tadi pagi aku belum makan. Aku berdiri perlahan dari dek kapal. Melihat sekeliling kapal hanya ada lautan kosong tiada ujung. Aku mengeluh, badanku lemas, aku mengandaikan ada makanan enak di sekelilingku. Aku tertawa, bodohnya aku berpikir seperti itu, mana mungkin kejadian itu terjadi. Tapi aku melihat pintu kecil di belakang pilar besar itu. Pintu kecil yang memanggilku agar aku melihat isinya. Kuputuskan untuk mendekati pintu kecil itu, tidak ada gagang pintu, yang ada hanya lubang kecil di pinggir pintu, kubuka pintu itu dengan perlahan. Sebuah aroma yang sejak tadi sudah aku impikan. Aku hanya dapat ternganga melihat begitu banyak makanan di atas meja bundar di tengah ruangan kecil. Sebuah aroma yang membuatku tidak percaya. Mana mungkin ada orang di sini, lalu bagaimana semua makanan itu datang begitu saja. Tapi aku kurungkan niatku untuk memikirkan hal itu, sekarang yang aku pikirkan adalah untuk menghabiskan semua makanan yang dapat aku makan. Aku langsung duduk di bangku bundar meja itu, kuambil sepotong daging hangat, satu gigitan membuatku untuk menggigit gigitan lain. Sungguh membuatku terharu akan semua ini.

    Kira-kira 1 jam berlalu. Semua makanan tidak dapat aku habiskan dengan sempurna. Tapi sudah semua makanan aku cicipi, dan tidak ada yang salah dengan semuanya, tidak ada kata busuk, bahkan semua makanan dalam keadaan hangat. Perutku sudah membesar sekarang sehingga aku harus membuka sedikit baju sekolahku yang ketat. Aku menghembuskan nafas panjang. Sulit untuk berdiri bahkan berbicarapun sulit. Tapi sekarang permasalahannya, dari mana makan itu berada? Apakah ada seseorang di sini, tapi walaupun ada seseorang di sini, pasti dia sudah menampakkan keberadaannya, walau tidak juga kenapa? Tapi yang penting perutku sudah kenyang, lebih dari kenyang. Mungkin berat badanku akan naik 3 kilogram. Aku hanya dapat tertawa sendiri saja. Sekitar 10 menit aku menunggu tanpa kepastian di dalam ruangan kecil itu. Tiba-tiba aku teringat sesuatu, bola emas itu yang membuatku di sini. Aku mengambil bola usang itu, ditutupi lumut. Sulit untuk melihat isi dari bola itu. Aku melihat sekeliling, tempat cuci tangan berada di pojok ruangan kecil itu. Dengan susah payah, aku keluar dari bangku, sangat berat sekali tubuhku.Sulit bagiku untuk berjalan normal. Sambil terhuyung, aku melangkah menuju tempat cuci tangan itu. Sesampainya, aku keluarkan bola usang itu dari saku celanaku,dengan pasti aku buka keran. Air jernih keluar dari lubang, kubasahi bola itu lalu menggosoknya dengan sapi tanganku yang tidak berguna. Sulit untuk membuatnya bersih kembali mengkilap. Sudah 10 menit aku menggosok bola emas itu. Walau tidak berat tapi aku kelelahan menggosoknya terus menerus. Aku menghembuskan nafas panjang ketika bola itu sudah mengkilat. Aku terpana melihat bola itu. Apakah ini bola yang erbuat dari emas? Aku tidak tahu, tapi aku coba melihat lebih dalam dari bola itu. Kristal-kristal kecil berpantulan dari segala arah di dalam bola emas bersinar itu. Aku kagum dengan keajaiban ini. Tanganku terasa hangat. Lama aku pandang bola itu. Bola yang seperti bola dunia salju, tapi yang biasanya salju, sekarang diganti dengan serbuk emas bercahaya. Sangat tentram aku melihatnya.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.