1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

La pazienza è la virtù dei forti

Discussion in 'Dear Diary' started by ___Renata___, Dec 1, 2017.

  1. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :malu1:
    My apologies, Dear.
    I am afraid I am unable to participate in Ramadan iftar at your house due to a scheduling conflict.
    I've gotta do the job I've been ordered to do.





    :patahhati:

    "Ah, Non... Kamu combong banget deh sekarang..."
    (Ekspresi kekecewaan dari Susan karena aku nggak bisa menghadiri Ramadhan iftar di rumahnya)

    Susan itu adalah salah seorang mantan rekan kerja seruanganku dulu.

    Saat aku masih newbie, dia udah 2 tahun berkarier. Sekarang, dia masih satu grup perusahaan denganku,
    hanya saja, kantornya kini berlokasi di Jakarta Pusat. Sedangkan aku dan Hilda di Jakarta Selatan.

    Aku terpaksa terang-terangan menolak undangan iftar di rumahnya, karena memang kerjaanku belum beres.

    Daripada aku menyalahgunakan ucapan, "Insya Allah", tapi sebetulnya dalam hatiku udah condong untuk nggak akan datang,
    kan sama aja artinya aku seperti berusaha ngibulin dia secara halus, ya?


    Selain mengharapkan kehadiranku, Susan juga mengundang Hilda.
    Berbeda denganku, Hilda menyanggupi untuk datang, meski harus izin nggak bisa lembur malam nanti pada Paduka Boss.

    :keringat:
    Aku bukannya nggak mau menghargai relasi pertemananku dengan Susan. Cuma, menurut aku, acara Ramadhan iftar kali ini
    bukanlah sesuatu yang wajib banget aku hadiri. Nanti aja deh, pas Lebaran, aku datang silaturrahim ke rumahnya.



    Namun, ketika semalam aku menyimak perbincangan di grup, ternyata Susan (dan Hilda) ikut membelaku mati-matian
    terkait kasus percobaan sogokan beracun yang dilakukan si pria bandot belegug laknatullah itu.

    Salah satu dampak yang tidak terhindarkan dari kasus yang udah berhari-hari aku tulis di thread ini adalah
    mau nggak mau, aku jadi terseret dalam perbincangan panas di grup.



    (Kemarahan seorang Susan yang sangat berapi-api ketika dia membentengiku)

    "Mau dibungkus dengan alasan sebagus apa pun, seorang pria yang udah memutuskan untuk menikah alias punya bini,
    sangat tidak pantas memberikan benda-benda, dan apalagi duit segede itu, kepada perempuan lain."


    "Terutama jika si perempuan itu berpotensi menghadirkan ketertarikan secara seksyual dalam diri si pria tersebut."
    (Haaeeeeyyaaahhh... insinuasi setajam silet)

    :yareyare:
    "Gimana kalau bininya sampai tau? Perempuan itu adalah 'makhluk perasaan', gampang banget hatinya tersakiti."

    "Kemungkinan reaksinya ada dua macam:
    Tipe bini yang lemah mungkin cuman bisa pasrah, nangis sesunggukan, meratapi perilaku bangke dari suaminya."

    "Lain halnya dengan tipe bini yang kuat dan temperamental. Dia akan merasa harga dirinya direndahkan oleh sang suami,
    dan dia pun akan sangat marah kepada si cewek yang dikasih sesuatu oleh suaminya itu."

    :cambuk2:

    "Bisa-bisa tuh cewek langsung didatengin, dilabrak, dituduh, dan dimaki-maki sebagai pelakor yang nggak tau diri,
    karena mau-maunya menerima pemberian dari suami orang lain."


    "Padahal, mungkin si cewek sama sekali nggak pernah minta apa pun dari si suami tipe bangke itu."



    :XD:
    Aduh... serem banget sih imajinasi Susan. Antara lucu campur terharu membayangkan ekspresinya yang berapi-api.


    :oii:
    Tapi kalaupun sampai ada kejadian kayak gitu, 100% aku pasti akan melawan.
    Jika aku dilabrak, aku akan bilang, "Eh, Buk... suami Anda itulah yang bangke, bukan saya yang kegatelan!"

    :lulus:
    Alhamdulillah, sejumlah saksi, siap aku kerahkan untuk meng-counter, kalau sampai ada tuduhan yang enggak-enggak padaku.
    Untungnya, aku mengajak Hilda saat ngembaliin uang beracun pemberian si pria bandot belegug laknatullah itu.



    Aku udah menolak undangan Susan untuk menghadiri acara iftar di rumahnya.
    Tapi dia tetap membelaku habis-habisan di grup,
    ketika ada orang yang secara halus terlihat seperti berupaya memojokkanku.

    :terharu:
    Hal yang Susan lakukan itu, membuatku menyadari bahwa Insya Allah, dia adalah tipe teman sejati yang langka.


    Meskipun aku mengecewakannya, tapi dia tetap aja menunjukkan pembelaan tulusnya padaku.

    Jelas terbukti, di belakangku, Susan bukanlah seorang fake friend, dan bukan pula seorang backstabber yang menjijikkan.

    :hihi:
    Ya udah. Akhirnya, aku memutuskan bergabung dengan Hilda, minta izin kepada Paduka Boss untuk tidak lembur malam ini.
    Sebagai kompensasinya, Insya Allah, kami berdua akan masuk kerja pada Sabtu besok.

     
    • Like Like x 2
    Last edited: Jun 9, 2018
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Sensasi Susan. Betuls sekali. Sensei Susan membuat sensasi yang sungguh sangat sensasional.

    Tadinya, kami sempat berpikir bahwa acara Ramadhan iftar di rumahnya itu hanya diikuti oleh teman-teman sekantor
    dan teman-teman sepergaulan dia aja. Eh, ternyata apa yang kami perkirakan itu salah sepenuhnya.

    Acara tersebut justru 90% dihadiri oleh anak-anak dan emak-emak dhuafa yang tidak/belum pernah kami kenal.

    :hihi:
    Seakan bisa membaca keterkejutan aku dan Hilda, Susan hanya tersenyum dan mengatakan,
    "Udah deh, nggak usah pada bengong begitu. Kalian tau, kan? Sekarang ini, sedang ada banyak orang yang megap-megap
    karena kondisi perekonomian yang lagi nggak karuan. Harga-harga terus naik, mahal, dan bikin pusing."

    "Kalau aku ngadain acara iftar yang dihadiri oleh orang-orang yang mampu membeli makanan yang enak-enak,
    mungkin acara iftar tersebut relatif nggak ada istimewanya dan pahalanya pun relatif kecil."

    :yareyare:
    "Bagi mereka yang 'sehari-hari udah terbiasa makan enak', yakin deh, hidangan di acara iftar ini akan terasa biasa-biasa aja.

    Tapi di mata kaum dhuafa yang aku undang tersebut, makanan-makanan ini akan sangat berarti.
    Iya, nggak? Sedekah terbaik adalah sedekah yang kita tujukan kepada mereka yang kondisinya sedang kekurangan."


    :terharu:
    Ckckckckckckckck... eh, maksudku, Masya Allah... seingatku, dulu Susan nggak sereligius ini deh.
    Alhamdulillah, ternyata temanku punya kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi.



    Kelar iftar, aku, Susan, dan Hilda langsung terlibat pembicaraan intensif ngalor ngidul (heeyyaahh) hingga jam 12 malam.

    Ngomongin banyak hal. Mulai dari soal "prospek asmara kami masing-masing", lalu ngomongin fashion dan Body Mass Index,
    terus saling ngebandingin program latihan fisik yang kami jalani, dan tentunya, perbincangan seputar kantor.

    :XD:
    Seperti yang udah aku perkirakan, kejadian ngehek yang kemarin terjadi padaku itu pun kembali dibahas.
    Tapi aku sama sekali nggak keberatan, karena perbincangan tersebut bersifat konstruktif, bukan sekadar bergosip gajes.

    Salah satunya, kami bertiga membahas perihal kata-kata Susan saat dia "membentengi" aku di grup:
    "Apakah ada motif terselubung yang bisa kita baca di balik pemberian seorang pria beristri kepada perempuan lain?"

    Kemarin, di grup, Susan memberikan penegasan:

    "Terutama jika si perempuan itu berpotensi menghadirkan ketertarikan secara seksyual dalam diri si pria tersebut."



    :ehem:
    Susan menerangkan maksud dari kalimatnya itu,
    "Gini lho, seorang istri bisa aja nggak akan marah jika suaminya memberikan sesuatu kepada perempuan lain."

    "Dengan satu syarat mutlak yang nggak bisa ditawar-tawar: asalkan 'si perempuan yang diberikan sesuatu itu',
    adalah tipe yang dianggap nggak bakal membuat sang suami tertarik secara seksyual. Misalnya, perempuan balita dan manula."


    "Atau bisa juga, sebagian dari kaum bini mungkin akan bersikap woles dan tenang-tenang aja ketika
    sang suami memberikan sesuatu kepada perempuan dewasa yang kualitas penampilannya dianggap below standard."

    :oii:

    "Tapi jika si suami memberikan sesuatu pada perempuan lain yang berpotensi membangkitkan berahi kelelakiannya,
    ya udah pastilah si istri akan merasa tersakiti hatinya. Kalau nggak nangis, ya ngamuk."


    Susan nambahin, "Untuk kejadian yang kamu alami kemarin, haqqul yaqin deh, kalau sampai bini si bandot itu tau bahwa
    kamu diberikan uang segede itu oleh si bandot, kamu PASTI bakalan didatengin, dilabrak, en masuk YouTube."



    :bloon:
    "Non, kamu sama sekali nggak nyesel 'kan, saat memutuskan untuk ngembaliin duit segede itu?"

    :lulus:
    Nyesel? Ya enggaklah. Karena aku yakin sikapku adalah benar, aku sama sekali TIDAK MENYESAL udah ngembaliin duit itu.
    Aku masih sanggup bedain antara "rezeki yang halal" dan "duit panas yang akan mengundang bencana".

     
    • Like Like x 1
    Last edited: May 9, 2020
  4. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Bu Fitri adalah termasuk produk zaman old. Dia menjalani masa SMP sampai lulus kuliah S-1 sebagai "anak '90-an".
    Pada dekade tersebut, aku justru baru dilahirkan ke dunia ini. Sehingga, jelas ada kesenjangan yang cukup dalam antara aku dan dia.

    :XD:
    Terkadang, dia bisa mengikuti dan memahami pola pikirku. Namun, tidak jarang pula, dia bertahan dengan nilai-nilai konservatismenya.
    Ya, nggak masalah sih. Yang namanya "generation gap" alias kesenjangan antar generasi, sampai kapan pun akan selalu ada.



    Salah satu hal yang sering banget bikin Bu Fitri merasa heran adalah: "militansi perempuan masa kini dalam urusan mengolah fisik".

    :hot:

    Pada masa muda dia dulu, rata-rata perempuan hanya akan memfokuskan diri "gimana supaya badan nggak melar".
    Nggak ada teman sebayanya yang tergerak untuk menjalani program Full-Body Workout seperti yang aku dan teman-temanku lakukan.



    :hoho:
    "Lain dulu, lain sekarang" dong, Bu. Pada dekade '80-an, orang-orang udah puas banget dengan adanya format Video Cassette Recorder.

    Eh, pada paruh pertama dekade '90-an, masyarakat mulai merasakan bahwa format tersebut sangat ketinggalan zaman,
    sehingga mereka pun beralih ke Laserdisc. Nggak berapa lama, ketika muncul format VCD yang lebih praktis, mereka berpaling dari Laserdisc.

    Kemudian, pada akhir 90-an, orang-orang kembali terpukau saat mereka disuguhi format DVD yang dirasakan jauh lebih sophisticated.

    Ternyata kini, format DVD semakin nggak dilirik karena hadirnya format Blu-ray yang lebih nyaman di mata, juga di hati.

    #AnalogiYangDipas-pasin




    :hihi:
    Pada zaman dahulu, prinsip "asal tubuh nggak melar" mungkin dirasakan udah cukup bagi sebagian perempuan dari generasi masa lalu.

    Tapi para perempuan dari generasi masa kini mulai menyadari, bahwa jika tubuh ini nggak dilatih, maka akan terlihat lembek.
    Tubuh yang langsing, jelas adalah satu pencapaian positif. Tapi belumlah lengkap jika masih terlihat nggak kenceng, kendor, dan bergelambir.


    :unyil:
    Jika kita berpeluang menanjak ke level yang lebih tinggi dari level standar di masa lalu, kenapa kita enggan memperjuangkannya?


     
    • Like Like x 1
    Last edited: Jun 11, 2018
  5. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :ehem:

    Si Handsome:
    "Tante, 'Video Cassette Recorder' itu adalah sejenis device, bukan format video.
    Formatnya sendiri bernama VHS atau Betamax."


    :tega:
    "Owh, begitu? Aku membuat kesalahan yang menunjukkan kebodohanku, ya?

    Ya sudah, apalah arti diriku ini, memapahku dalam ketiadaan.
    Segalanya luruh, lemah tak bertumpu, hanya bersandar pada dirimu.

    Semua tak sama, tak pernah sama.
    Tak ada satu pun yang mampu menjadi sepertimu."

    (Lebih baik aku skip aja perbincangan kami selanjutnya.
    Nggak semua kisah dan dinamika perjalanan hidupku boleh kalian baca dan ketahui)



    :kuning:
    Si Handsome:
    "Sebenarnya, berapa jumlah uang yang makhluk tersebut coba berikan padamu?"


    :merah:
    (Aku sebutkan sejumlah angka. Apa adanya. Nggak aku lebihin, nggak pula aku kurangin)



    :haha:
    Si Handsome:
    "Ah, masa sih? Sampai sebesar itu nilainya? Uang betulan? Bukan uang-uangan?"


    :voodoo:
    "Ya jelas uang beneran, Nyong! Duit rupiah genuine, bukan uang plasu!
    Nanti aku berikan bukti rekaman video-nya saat aku menghitung duit itu bersama Hilda.
    Aku punya bukti, dan aku juga memiliki saksi, bukan sekadar imajinasi."



    :tampan:
    Si Handsome:
    "Baiklah, kalau begitu, Insya Allah, nanti aku transfer sejumlah uang yang nilainya
    sama persis dengan uang yang telah kamu kembalikan."


    :suram:
    (Aku diam terkesiap. Sama sekali nggak nyangka jika dia akan menyatakan statement tersebut)

    Sejauh ini, si Handsome selalu serius kalau udah menyangkut masalah duit. Nggak pernah main-main.
    Bonafiditas dia telah teruji dalam berbagai momen, selama dia berada dalam genggamanku.


    :yareyare:
    Dia bukan tukang ngibul yang "sesumbar punya duit", tapi ujung-ujungnya ngutang ke mana-mana.



    :hihi:
    Aku pernah menulis di page awal thread memoar ini, perihal dia membiayai aku dan 6 orang temanku,
    ketika akhir tahun lalu, kami bertujuh diam-diam nekat mendatangi tempat dinasnya.

    Secara bercanda, aku "perintahkan" dia mengganti seluruh biaya penerbangan kami, dan juga
    menanggung segala pengeluaran aku dan teman-temanku selama kami di sana.

    Eh, ternyata dia menyanggupi permintaanku. Teman-temanku yang lain sampai merasa nggak enak banget,
    bahkan menganggap candaanku kepadanya itu sangat berlebihan.



    :stress:
    Namun, di sisi lain, tiba-tiba aja aku teringat, bahwa dia juga cukup sering melakukan "test the water".

    "Mengukur situasi secara terperinci sebelum mengambil posisi dan melancarkan aksi".

    Boleh jadi, dia sedang ingin melihat, seperti apa sih, reaksiku dalam menyikapi tawarannya?

    Aku jelas-jelas nggak akan mempan jika ditawari uang oleh pria yang telah punya anak-bini.

    Tapi apakah aku tergiur menerima uang dari sosok a high-value man yang masih single seperti dia?

    Dia bukan suami siapa pun. Dia hanyalah mantan terindah yang masih sering hadir dalam mimpiku.
    Nggak akan ada hati seorang istri yang aku sakiti jika aku menerima apa pun yang dia beri.



    Justru di situlah permasalahannya. Jika faktanya secara resmi dia kini bukanlah siapa-siapa bagiku,
    lalu hak apakah yang aku punya sehingga layak menerima pemberian uang sebesar itu?

    :oii:

    Gini deh, Nyong. Kalau kamu benar-benar sangat bernafsu berhasrat ingin memberikan sesuatu untukku,
    nyatakan dulu sejelas-jelasnya, posisi apa yang sesungguhnya sedang kamu mainkan?


    - Sebagai seorang filantropis yang kelebihan likuiditas sehingga ingin membaginya untukku?
    - Atau kamu ingin memberiku reward karena aku nggak mempan digoda pria bandot belegug laknatullah?
    - Ataukah, secara implisit, kamu hendak menyatakan "sesuatu yang sangat serius" padaku?



    :lulus:
    Apa pun yang akan terjadi kelak, aku sangat meyakini bahwa hanya Allah SWT Sang Maha Penjamin Rezeki.
    Dia menciptakan aku di bumi ini, tentunya tidak untuk Dia telantarkan begitu aja.

     
    Last edited: Jun 12, 2018
  6. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Pada Idul Fitri hari ke-2, dengan mengesampingkan segala prasangka, aku nekat datang ke rumah mantan calon mertua.
    Biar bagaimanapun, silaturrahim mesti tetap dijaga, kan? Lagipula, yang "berkonflik" selama ini hanyalah antara aku dan si Handsome.

    :yahoo:
    Alhamdulillah, meskipun statusku sekarang ini adalah dianggap sebagai seorang outsider bagi keluarga besarnya,
    tapi aku bisa merasakan bahwa mereka mau menerima kehadiranku. Sama sekali nggak terlihat gesture penolakan dari siapa pun.

    :hmm:
    Mama dan Papa-nya, Mbak Rachel, serta Kakak Kembarnya masih berkenan menyapaku dengan ramah.

    :yareyare:
    Sedangkan si Handsome sendiri seperti biasanya tetap menunjukkan sikapnya yang kontroversial padaku: angkuh + nggak butuh.

    :onegai:
    Padahal, penampilannya kini tambah takep, keyen, en sekseh. Dijamin bakal bikin ngeces para tante penyuka brondong. (heeyyaahh)
    Body-nya keliatan semakin gede, kenceng, tegap, dan kukuh. Wajahnya maskulin, sangar, membelukar.

    :XD:
    Tinggal dipakein leather vest dan seragam hitam-hitam, trus suruh naik motor Harley, berkonvoi ngider-ngider jalanan Jakarta.
    Nah, tinggal bikin deh, Sons of Anarchy Motorcycle Club cabang Kebayoran Baru.



    Yang cukup mengejutkanku, di antara para tamu yang datang berkunjung ke rumah ortu-nya, ternyata aku melihat pula Non Yusi.
    Terakhir aku bertemu dengan Yusi pada beberapa tahun yang lalu, dan saat itu, dia masih tampak "biasa-biasa aja".

    :hihi:
    Secara objektif, aku katakan, Yusi berparas manis alamiah. Sayang, aura pesonanya aku anggap "nggak cukup terlihat".

    Namun, pada Sabtu lalu, aku menyaksikan bahwa telah terjadi sejumlah perubahan sangat drastis pada sosok Yusi.
    Dia kini terlihat cantik banget dan memancarkan daya tarik yang sanggup membuat banyak perempuan merasa dengki dan julid.

    :makasih-g:
    Kalau aku sih, Insya Allah selalu berusaha adil sejak dalam pikiran. Kalau terlihat "bagus", ya, akan aku bilang "bagus".

    Sebetulnya, aku relatif nggak terlalu heran melihat transformasi positif yang kini berhasil diraih Yusi.
    Aku sempat mendengar dari Ellen bahwa Yusi ikut kelas latihan Muay Thai, dan sekaligus total mengubah lifestyle-nya selama ini.

    :lulus:
    Sama halnya seperti aku sekarang, Yusi pun udah tobat nasuha, nggak pernah lagi ikutan dugem atau rave party.
    Cuma bedanya, aku 100% nggak pernah "minum", sedangkan dia sering. Tapi, Alhamdulillah, sekarang, dia udah clean and sober.



    Konon, di balik setiap perubahan itu, pasti ada "pihak tertentu" yang meng-endorse dan mensponsori.

    :mandi:
    Setelah aku melihat dan mempelajari dengan saksama kehadiran Yusi saat open house di rumah ortu si Handsome pada pekan lalu,
    nggak sulit bagiku untuk menebak "siapa gerangan sosok yang berperan besar dalam transformasi Yusi".


     
    Last edited: Jun 22, 2018
  7. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :hihi:
    Biasanya, dalam setiap acara ulang tahun, kemungkinan besar ada momen tiup lilin yang terpasang di kue, kan?

    Tapi berhubung si Handsome sangat nggak suka dengan "ritual" semacam itu, maka kue ultahnya nggak pernah dipasangi lilin.
    Dan sejak dulu, dia menularkan idealismenya tersebut (tanpa pemaksaan) kepadaku dan teman-temannya yang lain.

    :glek:
    Eh, pada peringatan hari ulang tahunnya kemarin (yang diadakan secara dadakan, di lingkungan komunitas sepergaulan kami),
    tiba-tiba ada seorang Neng Geulis yang nggak aku kenal, cari muka membawa kue ultah gede, lengkap dengan lilinnya.

    :onegai:
    Terus nyanyi sambil tepuk tangan, dengan suara yang sok di-imut-imutin, "Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga..."

    :keringat:
    Berengseknya, beberapa orang teman yang berada di sekitarku juga secara spontan ikutan melakukan hal yang sama.
    (Padahal, mereka lagi uring-uringan, karena babak kedua udah hampir selesai, tapi team Brazil tak kunjung sanggup mencetak gol)

    :hot:
    Puiihh, nggak tau kenapa, aku rasanya malah pingin ngambil sebuah fire extinguisher untuk merespon nyanyian yang bikin panas itu.
    Cemburu sih enggak. Apa hak aku untuk cemburu? Cuma ada "perasaan tidak rela" yang berdesir di dalam hatiku.



    :unyil:
    Nah, coba tebak, gimana cara si Handsome menyikapi hal itu? Kue ultah dengan lilin yang menyala, tersaji di hadapannya.
    Apakah dia bersedia memenuhi senandung permintaan nan cempreng dari si Neng Geulis itu untuk meniup lilin?

    Ternyata, di luar dugaan banyak orang (termasuk aku), lilin yang menyala di kue ultah tersebut sama sekali nggak dia tiup,
    melainkan dia matikan dengan ujung jarinya. Belagu banget. Jelaslah, hal itu membuat semua orang yang melihatnya, menjadi bengong.

    :wuek:
    Sebenarnya, aksi tebar pesona macam itu bukanlah hal yang istimewa, asal ngerti tekniknya, Insya Allah, siapa pun bisa.
    Cuma, karena hal tersebut dilakukan di luar perkiraan banyak orang, ada element of surprise yang tercipta.

    :lulus:

    Tapi jujur aja, aku terkesan dengan konsistensi yang dia tunjukkan. Dia nggak suka "ritual" tiup lilin, dan dia bisa konsisten dengan sikap itu.
    Nggak peduli meskipun ada cewek semasinis semanis madu yang menghadirkan rayuan, dia sama sekali tetap tidak terpengaruh.




    :yahoo:
    Maligayang bati, you handsome bastard. Sana ngayong kaarawan mo ay maging masaya ka. Nasasabik ako na ikaw ay mamasdan ko palagi.
    Sana ikaw ay maging mas masigla at malusog upang ako ay mas mabantayan mo pang lalo.

     
    Last edited: Jun 23, 2018
  8. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :tega:
    Aku coba mengajaknya berbincang perihal "realita". Eh, kenapa jadi malah ngelantur ke "Tante Nurulita" segala macem?

    :yareyare:
    Mungkin secara psikologis, pria yang status di keluarganya adalah anak bungsu, akan seperti itu kali, ya?
    Selalu punya kecenderungan untuk tertarik kepada perempuan yang berusia jauh lebih tua dibandingkan dirinya.



    :suram:
    Ya udah deh. Tampaknya, dalam saat-saat seperti ini, akan sia-sia belaka mengajak dia berbincang tentang realita.
    Sekalinya ada waktu untuk berbincang empat mata, eh, ujung-ujungnya malah jadi kayak acara "Empat Mata" Om Reynaldi.

    Namun, situasi berubah ketika aku iseng menggeser topik perbincangan ke soal Pemilu Turki, termasuk perihal penghitungan suara.
    Wuueeiittsss... antusiasmenya langsung terlihat. Dia haqqul yaqin bahwa Mr. Erdogan akan memenangi pemilihan.

    :hihi:
    Sekilas, aku sempat melihat, di grup teman-temanku juga cukup ramai membahas tentang hal tersebut.
    Bahkan, keseruannya sampai-sampai ngalahin perbincangan soal beragam pertandingan sepak bola di World Cup.

    Ada yang aneh di Pemilu Turki kali ini. Partai Saadet yang konon ideologi Islamis-nya "jauh lebih keras" dibandingkan partai AKP,
    secara "ajaib", justru berkoalisi dengan partai-partai sekuler macam partai CHP yang anti banget dengan Mr. Erdogan.

    Padahal selama ini, Mr. Erdogan selalu dituding sebagai sosok yang akan menjadikan Turki sebagai negara Islam di Eropa.
    Logika semestinya sih, partai Saadet yang Islamis cenderung akan mendukung Mr. Erdogan, ya? Tapi kenyataannya nggak seperti itu.



    Sejak dini hari tadi, aku melihat perkembangan hasil penghitungan suara, ternyata memang prediksi si Handsome terbukti benar.
    Mr. Erdogan kemungkinan besar akan menang satu putaran, demikian pula koalisi Partai AKP dan Partai MHP.

    Kalau aku perhatikan sejauh ini, di Indonesia, banyak masyarakat yang bersimpati kepada kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan.
    Bukan semata-mata karena Mr. Erdogan adalah seorang devout Muslim yang benar-benar menjalankan agama Islam.

    Melainkan karena dia adalah tipe pemimpin yang berkarakter kuat. Nggak bakal bisa didikte pihak lain, seperti Amerika, Israel,
    dan negara-negara kuat di Eropa lainnya. Pokoknya, nggak akan sudi tunduk pada kepentingan negara asing.

    :lulus:
    Para Muslimah di Turki yang selama puluhan tahun sempat dilarang berhijab, kemudian diperbolehkan berhijab.
    Bukan cuma itu, kehidupan beragama yang tadinya sangat dikekang selama era liberal-sekuler, perlahan menjadi bangkit kembali.
    Turki tetap menjadi negara sekuler alias bukan negara Islam, tapi tidak lagi "memusuhi" praktik keberagamaan.

    Anggaran pendidikan dinaikkan berkali-kali lipat. Tujuannya supaya rakyat Turki makin pinter, nggak kalah dengan negara lain.

    Pendapatan per kapita rakyat Turki meningkat selama era Erdogan. Turki yang tadinya "dipandang sebelah mata" dalam perpolitikan dunia,
    tiba-tiba aja menjadi satu negara yang sangat diperhitungkan oleh para negara yang selama ini dianggap superior.

    Amerika dan Israel yang biasanya selalu "seng ada lawan" di dunia ini, mendadak seperti mati kutu saat berhadapan dengan Turki.
    Padahal dalam beberapa dekade lalu, negara Turki mah, dianggap sebagai negara yang nggak ada apa-apanya.



    Kalau dibalikin ke dalam kehidupan sehari-hari, secara naluriah, kita semua akan cenderung menyukai sosok-sosok yang berkarakter kuat.

    Cuma, bisa juga sih, terjadi situasi abnormal, ketika ada sejumlah cewek yang justru lebih suka tipe pria yang bodo dan gampang disetir.
    Karena "semakin bodo" si pria tersebut, maka akan semakin gampang pula buat di-klecein, dikadalin, diatur-atur seenaknya.

    :hot:
    Hadeuh, na'udzubillahi mindzalik. Amit-amit, jangan sampai deh, kita berada dalam situasi seperti itu.



    :onegai:
    Tentu akan lain halnya dengan sosok pria yang pinter, bisa dipercaya, berintegritas, dan sekaligus berkepribadian tangguh.
    Kita-kita yang cewek normal ini pasti akan langsung klepek-klepek dan terkagum-kagum dibuatnya.

    Betapa pun jengkelnya aku pada perilaku si Handsome, atau meski hatiku pedih karena merasa "kenyataan tak sejalan dengan angan",
    toh tetap aja hal-hal seperti itu nggak akan pernah bisa melunturkan segala pesona dia di mataku.

    Suatu ketika, ada sikap Mama yang membuatku marah, bahkan aku sampai tega "mendiamkan" Mama selama beberapa hari.

    :oii:
    Eh, si Handsome malah gantian marah padaku, dan langsung menyuruhku untuk memohon ampunan pada Mama.
    "Merasa marah kepada orangtua kita itu adalah wajar, tapi jika sampai mendiamkannya berhari-hari, adalah suatu kekurangajaran."

    (Nanti deh, kapan-kapan, akan aku ceritakan tentang sikap dia yang sangat menghormati dan meluhurkan eksistensi orangtua)
     
    Last edited: Jun 25, 2018
  9. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :unyil:
    Saat libur Lebaran kemarin, Alhamdulillah, aku bisa bertemu dengannya.
    Namun, dia sama sekali nggak menyinggung-nyinggung perihal janjinya tersebut.

    Aku pun demikian. Tidak berharap, tidak menanti pemberiannya,
    dan tidak pula menyindir-nyindir soal realisasi dari apa yang dia janjikan.

    :lulus:
    Aku cukup tau diri, seberapa pentingnya sih, keberadaanku baginya?
    Apa hak yang aku miliki sehingga layak untuk menerima pemberian uang sebesar itu?

    :angel3:
    Nggak perlu ngasih apa pun, deh. Aku bisa bertemu, memandangimu secara langsung,
    dan bisa berbincang lagi seperti dulu, udah cukup membuatku senang.

    :facepalm:
    Eh, tadi pas jam istirahat kerja, iseng-iseng aku mengecek rekeningku,
    ternyata ada transferan darinya yang masuk, dan jumlahnya sama persis dengan yang
    dia katakan pada 2 pekan lalu, jelang akhir Bulan Suci Ramadhan.
     
  10. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :lol:
    Orang ganteng mah bebas. Orang bebas mah ganteng. Yah, mau gimana lagi?
    Alhamdulillah, "bebas, tapi berkelas". Bukan kebebasan yang dilakukan di "jalan yang salah".



    Suatu saat, Bu Dosen memberikan input padaku bahwa penulisan "Idul Fitri" itu adalah keliru.
    Menurut dia, seharusnya berdasarkan tata bahasa, yang benar adalah "Idulfitri".

    :oii:
    Tadi, aku iseng tanyakan pada si Handsome, "Heh, Nyong. Mana yang benar menurutmu?
    'Idul Fitri' ataukah 'Idulfitri'?! Aku ataukah si Bu Dosen? Which side are you on?"


    :tega:
    Secara tegas dia katakan, bahwa pendapat dari Bu Dosen itulah yang benar, dan aku keliru.
    Disampaikanlah sejumlah alasan untuk memperkuat argumentasinya tersebut.



    :XD:
    Padahal, aku mengharapkan dia mau membelaku dan mencari dalil sebagai pembenarannya.
    Syukur Alhamdulillah, dia masih seperti yang kukenal sejak dulu. Tetap objektif.

    Yang jelas-jelas bersalah, ya mesti dinyatakan "bersalah". Nggak boleh dibela habis-habisan.
    Bu Dosen benar dan dia juga baik, karena mau menyebarkan satu kebenaran.

    Jika kita tau yang benar tapi enggan mengakuinya, itu namanya go to the blok to the banget.

     
    Last edited: Jun 28, 2018
  11. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :hihi:
    Seakan-akan sih, suatu bentuk CLBK kini sedang terjadi, tapi ada banyak hal pula yang seolah-olah menafikannya.
    Atmosfir kemesraan antara aku dan dia udah sangat berbeda, benar-benar nggak bisa seperti dulu lagi.

    :lol:
    Bahkan, situasi yang aku tafsirkan sebagai bentuk "kemesraan", boleh jadi cuma dia anggap sebagai "kremesan" aja.
    Tapi nggak apa-apa dah. "Kremesan" pun masih bisa terasa menyenangkan untuk aku kunyah dan nikmati.


     
  12. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :hihi:
    "Melati" itu sepertinya dikiaskan kepada tipe perempuan yang manis, cantik, serta anggun.
    Sementara, "mawar" diibaratkan tipe perempuan yang meski cantik tapi agak slebor dan semaunya.

    :malu1:
    Sedangkan, "anggrek" adalah personifikasi dari perempuan yang atraktif, nggak mudah dikendalikan,
    menggairahkan, dan bahkan membuat pria mengorbankan apa pun untuk bisa memilikinya.

    :unyil:
    So, what flower best suits your personality? The jasmine, the rose, or the orchid?
     
  13. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :lol:
    Begitu aku melihat bahwa foto yang mengharu biru itu telah dihapus oleh "si Gadis Manis Bergelang Emas",
    seketika pula, muncullah beragam "tafsir liar" yang langsung memenuhi isi kepalaku. Uh... uh... uh...


    :onegai:
    Padahal, sama sekali nggak ada yang salah dengan foto kalian berdua, Nyong. Foto itu sangat menggugah.
    Komentar-komentarnya juga sangat positif. Kenapa kamu tega menyuruh dia untuk menghapusnya?


    [​IMG]
     
    Last edited: Jun 29, 2018
  14. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Vini, salah seorang teman SMA-ku, adalah seorang entrepreneur. Dia memulai bisnisnya pada tahun 2010.
    Ketika itu nilai tukar rupiah terhadap USD berada di level Rp9000-an per 1 USD. Hingga awal 2014, prospek bisnisnya masih lumayan.

    Saat aku menjelang lulus S-1 dan mulai bersiap-siap untuk berkarier, dia pun mengajak aku bergabung.
    Tapi terus terang, entrepreneurship bukanlah bidang yang aku kuasai. Kayaknya nggak pas deh, kalau aku ikut gabung bersamanya.

    :bye:
    Ya udah, kami "berpisah jalan". Dia tetap berwirausaha, sedangkan aku memutuskan menjadi seorang pekerja.



    Tadi pagi, secara nggak direncanakan, aku bertemu dia di Hampton's Park. Mumpung ketemu dan bisa ngobrol, kami pun berbincang.
    Sayangnya, bukan ngomongin hal yang enak, tapi dia malah curhat tentang suramnya perekonomian saat ini.

    :yareyare:
    Rupiah makin anjlok nggak karuan, bisnisnya sepi, harga sewa gedung naik, punya utang yang mesti dilunasin.
    Tambah ngamuk tiap kali baca berita yang memuat penyataan sejumlah pihak bahwa "perekonomian sekarang ini baik-baik aja".

    :keringat:
    Duh, temanku itu bukan pedagang yang cuma gelar lapak di pinggir jalan. Dia adalah seorang entrepreneur level menengah ke atas.
    Kalau pelaku bisnis sekelas dia aja, sekarang udah mulai ngeluh, berarti ada ancaman yang nggak bisa disepelekan.
     
    • Like Like x 1
  15. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :unyil:
    Begini. Pada saat seorang pria dihadapkan pada kenyataan bahwa dia "nggak punya banyak pilihan perihal calon istri",
    maka secara logis, dia cenderung akan "ketakutan" jika perempuan yang disukainya pergi meninggalkannya.

    Karena itu, pria dengan kondisi seperti demikian, biasanya akan mati-matian memelas - meratap - dan memohon,
    bahkan mungkin berlutut di hadapan sang perempuan supaya perempuan tersebut jangan pernah sekali pun pergi dari sisinya.

    :keringat:
    Padahal, semakin si pria terlihat ngenes kayak gitu, justru semakin membuat si perempuan kehilangan selera padanya.
    Si cewek pun akan berpikir, "Duh, jangan-jangan, satu-satunya perempuan yang berminat sama 'ni cowok cuma gue doang kali, ya?"



    :XD:
    Lain halnya dengan seorang high-value man yang punya banyak pilihan perempuan yang bisa dia jadikan sebagai istri.
    Dia nggak akan bisa diancam, digertak, atau ditakut-takuti bakal ditinggal pergi oleh perempuan mana pun.

    Contoh kasus:

    :voodoo:
    "Kamu sebetulnya serius nggak sih sama aku? Kalau cuman buat main-main nggak serius gini, mendingan kita udahan aja."
    (Si cewek mengharapkan agar si pria ketakutan dan segera menjanjikannya hal-hal manis yang indah didengar)

    :malu2:
    Lalu si pria merespon, "Ya udah, kalau kamu maunya seperti itu. You get what you deserve and deserve what you get."
    Jawaban ngehek itu menandakan bahwa si pria tersebut sama sekali nggak khawatir jika ditinggal perempuan.

    :tega:
    Kalaupun satu perempuan pergi, perempuan-perempuan lainnya pasti akan segera datang mendekat dan menghampiri.



    :suram:
    Menghadapi high-value man itu nggak gampang. Ibarat pelamar kerja, kita mesti bisa memperlihatkan sisi keunggulan kita
    dibandingkan dengan puluhan pelamar kerja lainnya. Karena high-value man secara naluriah cenderung akan memilih high-value woman.

    Tapi ada satu hal yang bisa menyemangati. "Hal yang sulit didapat" itu biasanya akan mendatangkan kepuasan dan kebanggaan
    pada saat kita berhasil menggenggamnya. Meski kita mesti jatuh bangun berdarah-darah dalam memperjuangkannya.
     
    Last edited: Jun 30, 2018
  16. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :facepalm:
    Silly me. Para netizen ternyata memiliki daya kritis, dan analisa mereka lebih serem dari yang bisa dibayangkan.
    Kalau nggak mau menanggung malu, jangan coba-coba deh, memposting foto diri dengan hanya berkaos tanpa mengenakan bra.
    Penglihatan mereka "sungguh-sungguh setajam belati", sehingga pasti akan langsung mendeteksi hal tersebut.

     
  17. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Beberapa hari yang lalu, Jerman, sang juara bertahan Piala Dunia, terpaksa tersingkir lebih awal.
    Dan pagi ini, giliran Portugal, juara bertahan Piala Eropa, yang mesti angkat koper, setelah dikalahkan Uruguay.

    :hoho:
    Karena aku nggak mendukung negara-negara tersebut, maka nggak ada kekecewaan sama sekali di hatiku.

    :sayangku:
    Tapi ketika menyaksikan pertandingan tadi, ingatanku tiba-tiba melayang ke delapan tahun silam.
    Sewaktu aku, Papa, kakak perempuanku yang tertua + pacarnya, datang ke GBK Senayan untuk menyaksikan
    pertandingan sepak bola uji coba antara kesebelasan Indonesia melawan kesebelasan Uruguay.

    Hari Jumat sore (tanggalnya lupa), bulan Oktober 2010. Pas berangkat ke sana, hujan deras banget.
    Sempat muncul kekhawatiran, jangan-jangan, kalau hujannya nggak berhenti, pertandingannya mesti ditunda.

    Untungnya sih, rumah kami dekat dengan GBK Senayan, sehingga nggak perlu takut pulang kemalaman.

    :lulus:
    Kalau soal potensi kerusuhan, saat itu kami nggak begitu takut, karena pertandingan tersebut bukanlah event gratisan.
    Harga tiketnya cukup mahal, dan sejumlah petinggi negeri ini ikut hadir di Senayan untuk menyaksikan.



    :XD:
    Hebatnya, di luar dugaan, timnas Indonesia-lah yang justru bisa membobol gawang Uruguay terlebih dahulu.
    Meskipun pada akhirnya Garuda harus menyerah kalah dengan skor yang telak, 1-7.

    :hihi:
    Dan tahukah kalian? Dua orang pemain Uruguay yang tadi memenangi pertandingan melawan Portugal,
    adalah para pemain yang pada 8 tahun silam bertanding di GBK Senayan, yaitu Luis Suarez dan Edinson Cavani.

    Sewaktu melawan timnas Indonesia, Om Cavani mencetak gol, persis seperti pertandingan barusan saat kontra CR7 dkk.
    Selain itu Om Suarez juga menyarangkan gol di gawang timnas Indonesia. Tapi tadi dia gagal menjadi goalscorer.



    Bagaimanapun juga, aku nggak pernah punya ikatan emosional dengan timnas Uruguay.
    Satu-satunya pemain yang mendapat simpatiku di Piala Dunia kali ini adalah Mohamed Salah, yang bermain untuk timnas Mesir.

    Aku, si Handsome, dan teman-teman kami lainnya selalu bisa bersimpati kepada pemain yang ber-attitude baik seperti dia.
    Meskipun kami hanya mendukung dia seorang, nggak mendukung timnas Mesir secara keseluruhan.

    :yahoo:
    Jika aku harus menjadi supporter timnas sepak bola, tentu yang logis adalah menjadi supporter timnas Indonesia.
    Atau kalaupun timnas Indonesia tersingkir, ya aku masih bisa beralih menjadi pendukung timnas Filipina.

    :hot:
    Yang mungkin akan terasa dilematis itu adalah jika timnas Filipina mesti berhadapan dengan timnas Indonesia.



     
    Last edited: Jul 1, 2018
  18. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :aghh:
    Banyak temanku yang ngamuk, karena secara diam-diam, harga BBM kembali dinaikkan per hari Minggu ini.
    Dan besaran kenaikannya antara Rp 600 sampai Rp 900. Kayak gini, kok ada yang bilang "perekonomian baik-baik aja".


    :voodoo:
    Kalau BBM naik, otomatis harga-harga kebutuhan pokok akan ikut naik. Iya sih, meskipun kita masih bisa beli,
    tapi pengeluaran jelas akan bertambah. 'Ntar kalau kita protes, bakal disindir, "Kalian semua itu 'kan mampu punya mobil,
    kenapa juga kalian mesti rempong gitu tiap kali harga BBM non-subsidi dinaikkan?" Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
     
    Last edited: Jul 1, 2018
  19. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Selama ini, aku hampir nggak pernah lagi nonton sinetron. Eh, tiba-tiba aja tadi iseng kepingin nonton sinetron religi.
    Ya udah, kerja sambil diselingi nonton, meski ada bagian-bagian dari video tersebut yang mesti aku skip.



    :patahhati:
    Kemarahan si perempuan dalam sinetron itu lucu banget, "Aku sih sebenarnya nggak apa-apa kalau hidup pas-pasan, Mas.
    Tapi 'kan dulu sebelum nikah, kamu udah janji ke aku. Kamu mau beliin macem-macem, mau ngebahagia'in aku, mau nyenengin aku.

    :muntah:
    Eh, sekarang mana buktinya? Tukang ngibul. Boro-boro hidup seneng, buat makan sehari-hari aja mesti ngutang ke sana kemari.
    'Ntar gimana kalau ada tetangga yang datang nagih utang ke aku? Mesti dibayar pake apa? Pake daun?"

    :cambuk2:
    Terus keluarlah kata-kata sakti dari si perempuan itu, "Aku nyesel banget nikah sama kamu! Udahlah, kita pisah aja!"



    :hoho:
    Mestinya, si suami dalam sinetron itu mau meniru sikap luhur si Handsome untuk never make promises you know you can't keep.

    Hingga kini, meski aku jengkel karena dia terlepas dariku, tapi aku sama sekali nggak merasa dikibulin oleh si Handsome.

    Sejak dulu, dia nggak pernah sekali pun "berkoar-koar sesumbar ini dan itu" untuk membuat aku terpikat dan tergila-gila padanya.

    Dengan demikian, ketika "jalan cerita ternyata tidak sesuai dengan angan", reputasi dia tetap terjaga sepenuhnya.
    Meski harapanku sirna, tapi aku nggak bisa menghujat si Handsome sebagai tukang ngibul yang seenaknya aja mengingkari janji.

    :lol:
    Ya iyalah, karena dia nggak mengumbar janji-janji muluk apa pun padaku, dengan sendirinya tiada janji yang dia ingkari.
    Ketertarikanku, rasa sayangku, hingga rasa cintaku pada dirinya, 100% pure semata-mata karena berjuta-juta pesona yang dia miliki.



    :merah:
    Udah jelas, si suami dalam sinetron religi tersebut adalah tipe low-value man alias pria berkualitas rendah.
    Omongannya nggak bisa dipegang, cuma bisa berjanji setinggi langit tapi sama sekali nggak mampu mewujudkannya.
    Harusnya dia sadar diri dong, kalau emang pada dasarnya nggak punya kemampuan, nggak usahlah berjanji yang muluk-muluk.

    :kuning:
    Bagaimanapun, si istri nggak luput dari kesalahan. Kenapa sih, dia dulu percaya begitu aja pada pencitraan palsu dari si pria itu?
    Mestinya 'kan dia mau mencoba mengukur, sejauh mana kemampuan seorang pria dalam membuktikan janji-janjinya.

    :unyil:
    Eh, baru aja aku berkesimpulan kayak gitu, tiba-tiba muncullah adegan seorang ustadzah yang menasihati kita semua:
    "Ciri-ciri orang munafik ada tiga: jika berbicara, dia berdusta; jika berjanji, dia mengingkari; dan jika diberi amanah, dia berkhianat."


     
    Last edited: May 9, 2020
  20. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Ketika pertandingan Bra - Mex berlangsung, aku nggak bisa nonton, karena capek banget. Klenger terkapar di ranjang.

    Meski terlelap, tapi TV tetap aku nyalakan. Terbangun sebentar saat pertandingan berikutnya antara Bel - Jap.
    Kedua mata ini terpejam, tapi telinga masih berusaha mendengarkan suara komentator. Hingga 30 menit, skor tetap 0 - 0.

    :hoho:
    Yah, bodo amatlah. Nggak nonton juga nggak apa-apa, karena aku nggak memihak salah satu di antara keduanya.

    Akhirnya, aku bablas ketiduran. Tiba-tiba terjaga, karena si komentator menyatakan bahwa ada team yang berhasil membuat gol.
    Ternyata secara mengejutkan, hanya membutuhkan rentang waktu 4 menit, Jepang mampu mengungguli Belgia 2 - 0.

    Uhhh... selama ini, pada event Piala Dunia, jika suatu team sudah tertinggal dua gol, hampir pasti team tersebut akan kalah.

    :hihi:
    Andaikata Jepang sampai bisa mengalahkan dan menyingkirkan Belgia, maka hal itu adalah satu kejutan besar.
    Squad Belgia di Pil-Dun kali ini diisi oleh pemain-pemain yang levelnya dianggap berada jauh di atas para pemain kesebelasan Jepang.

    Dan para pemain Belgia itu unik. Ada pemain berkulit putih, berkulit hitam, ada yang Non-Muslim, ada pula yang Muslim.



    Tertinggal 2 gol, di babak kedua pula. Mungkin sebagian orang menganggap, habislah sudah harapan Belgia di Pil-Dun kali ini.
    Secara realistis, supporter hanya berharap kesebelasan Belgia bisa menyamakan skor untuk selanjutnya adu penalti.

    Eh, kira-kira 15 menit kemudian, ternyata harapan itu terwujud. Situasinya pun mirip ketika Jepang mencetak dua gol tadi.
    Dalam rentang waktu 5 menit, Belgia mampu melesakkan 2 gol penyeimbang. Bahkan, saat injury time, Belgia justru berbalik unggul.

    Skor akhir 3 - 2 untuk Belgia. Belum pernah ada sebelumnya (di Pil-Dun kali ini), team yang berhasil menang setelah tertinggal 2 gol.

    Ketika Liga Champions yang lalu, AS Roma menjadi perbincangan karena secara sangat mengejutkan mampu lolos ke semifinal.
    Padahal, di leg pertama, mereka telah dibantai Barcelona dengan skor telak 4 - 1. Hampir pasti akan tersingkir.

    Di luar dugaan banyak pengamat, pada leg kedua, Roma sanggup melakukan suatu hal yang dianggap sebagai mission impossible.
    Mereka bermain habis-habisan dan bisa mengalahkan Barcelona dengan skor 3 - 0, sehingga akhirnya lolos ke semifinal.



    :unyil:
    Baiklah, Pemirsa. Kalau mau dikait-kaitkan, kita bisa mengambil satu inspirasi yang berharga dari dua contoh kebangkitan di atas.
    "Fight to the last drop of blood." Tetaplah berusaha dan berdoa, meskipun orang lain udah mengatakan "mustahil".


    :lulus:
    Asalkan hal yang kita inginkan itu masih cukup masuk akal untuk diperjuangkan, kenapa kita hanya meratap dan mengasihani diri?
     
    Last edited: Jul 3, 2018
  21. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :onegai:
    Banyak pria yang akan merasa luar biasa malu, jikalau nggak sanggup memenuhi janji yang telah diucapkan.

    Mereka itulah golongan high-value men yang selalu berusaha keras mati-matian menjaga keselarasan antara kata dan perbuatan.
    Contoh nyata dan contoh terdekat dalam kehidupanku: Papa, si Handsome, dan juga Paduka Boss di kantor.


    :merah:
    Di lain pihak, ada pula manusia yang kelaminnya sih pria, tapi nggak mau peduli jika nggak bisa menepati janji.
    Cengengesan, berlagak inosen (padahal malah terlihat bloon), dan berdelusi bahwa pihak yang dijanji'in itu akan woles-woles aja.

    Kalau mau lihat prototipe dari low-value men seperti itu, coba luangkan waktu untuk menonton sinetron di TV.
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.