1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

La pazienza è la virtù dei forti

Discussion in 'Dear Diary' started by ___Renata___, Dec 1, 2017.

  1. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    3 folder itu bertanggal 12-13 Mei 2016. Di dalamnya ada sejumlah foto dan video absurd antara aku dan kamu.
    Untunglah, bukan sejumlah foto dan video mesum yg akan membuat ortu kita masing-masing murka.

    :voodoo:
    Pas baru awal-awal putus, aku nggak pernah berani membuka folder-folder itu. Nyesek banget rasanya.

    Tapi selalu ada perasaan sayang yg menghalangi aku untuk memusnahkan berkas-berkas bersejarah tersebut.
    Dan aku yakin banget, kamu sendiri juga pasti sama sekali nggak menyimpan files itu dalam arsip pribadimu.

    Kemarin ada yg berbaik hati ngasih aku External Hard Drive 4TB. Masih baru dan disegel.
    Pulang kantor, aku jadi tergoda untuk meng-copy seluruh arsip kenangan yg selama ini bersemayam
    di dalam External Hard Drive-ku yg lama. Ratusan folder yg berisi rekaman perjalanan hidupku.

    :sepi:
    Cerita boleh aja tamat (untuk sementara?), tapi yg namanya kenangan harus selalu diabadikan.

    :awas:
    Iya nggak, Nyong? Ayo coba kamu jawab "enggak", nanti tak kepruk ndasmu.

    Alhamdulillah, semua berkas tsb bisa ter-copy dengan sempurna. Setelah kelar meng-copy, aku coba membuka
    3 folder itu yg telah bertahun-tahun lamanya nggak pernah aku buka sama sekali. Sengaja aku lupakan.
    Ternyata di dalam folder tersebut ada 350 files dengan total size sebesar 105 MB.

    :lol:
    Udah sok dikuat-kuatin, sok ditegar-tegarin supaya nggak nangis... eh, akhirnya mewek juga. Dasar perempuan lemah.
    Nyong, kamu tau kan, there are a lot of funny stories behind those pictures.

    Foto-foto tersebut seakan bernyanyi lantang kepadaku,
    "Berpisah denganmu t'lah membuatku semakin mengerti betapa indah saat bersama, yang masih selalu kukenang."

    Tetiba aku jadi teringat rangkaian perbincangan maha aneh yg membuat aku terseret menjadi "gila" di malam itu.
    Sampai detik ini, belum ada seorang laki-laki pun yg sanggup memukau dan memikat aku dengan skill ngobrol sebiadab kamu.


    :tega:
    These are what I miss the most about you:
    You're a truly great conversationalist. You never let conversations get boring. I could never get bored talking to you.

     
    Last edited: Aug 15, 2023
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :onegai:
    Aku selalu betah dan sanggup berbincang-bincang dengan si kampret nan rupawan itu selama berjam-jam.
    Terbukti, dulu saat dia masih bersamaku, kita bisa ngomongin segala macam hal mulai dari yg normatif sampai ke hal-hal yg nyeleneh.

    :garing:
    Sebaliknya, ada seorang cowok di kantor yg berusaha mencitrakan dirinya sebagai pria pinter, baik, dan sopan,

    tapi justru sangat garing nan membosankan ketika dia berusaha bercakap-cakap denganku.



    Dari mana sih, seorang cowok bisa mendapatkan keahlian berkomunikasi dengan cewek?
    Jawabannya sederhana, dari lamanya "jam terbang" dia dalam hal berhadapan dan berinteraksi dengan banyak perempuan.

    :yareyare:
    Ketika seorang cowok terlihat begitu ahli dan memesona saat berinteraksi dengan perempuan,
    maka nggak salah lagi, ada begitu banyak kisah romantis yg telah dia alami bersama perempuan-perempuan lainnya.

    Jelaslah, track record dan jejak petualangan itu memang tak pernah berdusta.
    Tapi si Hilda bilang, pada dasarnya, selalu ada t
    iga tipe cowok petualang. Dan aku setuju dengan pendapatnya.

    Pertama, tipe cowok pematah hati yg suka banget jika telah berhasil mematahkan hati seorang perempuan.

    Kedua, tipe cowok predator biadab yg suka celap-celup seenaknya, sama sekali nggak ingat dan nggak peduli dosa.

    :malu1:
    Ketiga, tipe cowok penakluk nan idealis, yg gampang banget bikin klepek-klepek cewek mana pun yg dia suka,
    tapi dia pun selalu berusaha untuk menjaga kehormatan en harga diri si cewek tersebut.



    :muntah:
    Tipe yg pertama dan yg kedua adalah tipe cowok bangke yg bikin muntah dan wajib kita jauhi.

    :hiks:
    Sedangkan tipe yg ketiga adalah tipe yg akan selalu membuat air mata ini mengalir secara tiba-tiba saat mengenangnya.

     
  4. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Semalam, sepulang kerja, aku diajak hang out ke satu tempat. Ditraktir Boss dan sejumlah rekan kerja baru dari luar Indonesia.
    Di samping memesan sejumlah makanan yang enak-enak, beberapa orang memesan bir, booze, dan alcoholic drinks lainnya.

    Seorang rekan kerja baru yang kebetulan berstatus ekspat, menyodorkan sebotol bir ke aku.
    Alhamdulillah, Boss langsung cepat tanggap mengambil botol hijau tersebut dan bilang, "She doesn't drink."

    Eh, seorang ekspat cewek yang lain nyamber, "Good for you. Just like you, I no longer drink alcohol. I stopped drinking 3 years ago.
    That's one of the best and healthiest decisions I've ever made."

    :makasih-g:
    Wah, seneng banget rasanya ada teman yang sealiran. Tapi kok dia bilang, "Just like you, I no longer drink alcohol" sih?
    I've never been an alcoholic. Dari dulu, aku nggak pernah minum alkohol en nggak pernah mabok.

    Agama Islam yang aku yakini jelas-jelas melarangku untuk minum alkohol. Dari segi kesehatan pun,
    aku merasa "sayang banget" jika sampai merusak tubuhku ini dengan mengonsumsi alkohol atau zat adiktif lainnya.

    Sangat mustahil bagiku untuk "being healthy and being sexy" jika aku menjalani pola hidup yang nggak sehat.





    Dulu sewaktu kuliah, seorang teman pernah menyatakan keheranannya atas ke-istiqamah-an yang Mama perlihatkan.

    :???:
    "Nyokap lo itu kan orang Filipina asli, tapi kenapa dia malah sama sekali nggak minum alkohol?
    Setau gue, orang-orang dari sana itu kan kuat banget minum alkoholnya."

    Sama herannya ketika dia menyadari bahwa si Babang Ganteng dan segenap keluarga besarnya
    yang berasal dari seberang benua itu ternyata juga menunjukkan sikap konsisten mereka dalam beragama.

    Ya, nggak usah heran keles.
    Di dunia ini masih ada banyak banget orang-orang yang teguh dalam memegang prinsip atas hal-hal yang diyakininya.

    Sebetulnya, sebelum menjadi Muslimah dan menikah dengan Papa, dulu Mama pernah "minum" juga sih.

    Tiap kali kami sekeluarga berkunjung ke kampung halaman Mama di Makati, aku melihat sendiri,
    hampir semua kerabat Mama yang aku kenal itu meminum alcoholic drinks pada sejumlah kesempatan.
    (Tapi saudara-saudaraku di sana itu bukanlah para pecandu miras dan bukan pula para tukang mabok lho)

    Mama memutuskan untuk total berhenti minum alcoholic drinks dalam bentuk apa pun, karena Mama
    berusaha bersikap konsisten atas keputusannya menjadi seorang Muslimah. Yang dilarang, ya dijauhi sepenuhnya.

    :peluk:
    Konsistensi yang Mama perlihatkan selama ini, begitu meresap di hati kami, anak-anaknya.

    :malu1:
    Meskipun aku dan kakak-kakakku bukan anak-anak yang selalu bisa bersikap manis dan gampang diatur,
    tapi Insya Allah, we will never cross the line.

    Aku mau bersikap woles-woles aja pada rekan-rekan kerjaku yang berbeda prinsip dan idealisme denganku,
    sepanjang mereka juga bersikap woles kepadaku. Dan aku cukup respek pada sikap Boss-ku.

    Boss-ku itu minum alcoholic drinks, tapi dia nggak pernah nyinyirin aku yang nggak mengonsumsi alkohol.
    Malah dia cepat tanggap "melindungi" aku saat ada seseorang yang menyodorkan sebotol bir ke aku.

    Mirip dengan Mama yang meski sangat teguh berprinsip untuk tidak pernah lagi minum alcoholic drinks,
    tapi Mama nggak mau nyinyirin para kerabat kami di Makati sana yang masih minum.

    Dan para kerabat kami pun juga akhirnya menunjukkan sikap yang sama dengan yang Mama perlihatkan.
    Mereka nggak pernah menyinyiri pilihan dan keputusan pribadi yang telah Mama ambil selama ini.


     
    • Like Like x 1
    Last edited: Feb 7, 2018
  5. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :malu1:
    The Handsome Twin Brothers. Keduanya sama-sama charming, good-looking, en sexy.
    Sang Kakak telah menikah, si Adik masih betah menebar pesona. (Meski dia nggak akan pernah ngaku bahwa gemar menebar pesona)


    :unyil:
    Karena dia sanggup melakukannya secara elegan, maka yang terlihat bukanlah seperti "kuda yang mencari rumput"
    tapi justru bagaikan "rumput yang mencari kuda". Bukan repot mengejar, tapi kewalahan karena dikejar-kejar. Pilihan pun melimpah

    Bayangkanlah sang kuda yang gagah perkasa itu berada di padang rumput aka savanna yang luas dan hijau menyegarkan.
    Rumput-rumput hijau itu tidak pernah merasa risau jika sang kuda ingin mengunyahnya, memangsanya, dan menelannya sesuka hati.

    :onegai:
    Mereka justru nggak henti-hentinya bergoyang-goyang menggoda, "Eat me, eat me, eat me... come on... don't hesitate..."

    :XD:
    Tapi kelihatannya sang kuda itu sangat pintar dan idealis. Berbeda dengan kuda kebanyakan yang sering asal comot dan asal kunyah.

    Sang kuda idealis itu paham banget bahwa dalam hijaunya savanna, mungkin terselip beberapa jenis "poisonous plants".
     
  6. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :hihi:
    Faktanya gini, mayoritas kaum pria kemungkinan besar akan merasa bimbang dan mundur teratur manakala menyadari
    bahwa si perempuan yang menjadi incaran, ternyata diincar pula oleh pria-pria lain yang terlihat lebih mentereng dan bonafid.

    :malu1:
    Beda banget dengan mayoritas kaum perempuan. Meski mungkin lebih lemah secara fisik, tapi cewek malah lebih militan dalam berjuang.
    Semakin seorang pria terlihat dikerubuti banyak perempuan, justru semakin bergairah pula hasrat dalam hati kita untuk mendapatkan si pria itu.

    :bloon:
    Kok begitu?

    :onegai:
    Ya iyalah. Kaum perempuan cuma memakai logika yang sangat sederhana. Jika seorang pria sampai dikejar-kejar oleh banyak perempuan,
    maka bisa disimpulkan, si pria itu pasti mempunyai segudang keistimewaan yang nggak dimiliki pria-pria lainnya.

    (Sumber: pengalaman pribadi dan pengalaman si ibu itu)
     
    Last edited: Mar 9, 2018
  7. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :nangis:
    Yang mestinya dideketin, malah dijauhin. Eh, orang y
    ang seharusnya dijauhin, malah dideketin.
    Kan ogeb banget namanya kalau sampai kayak gitu.

    Tapi kebanyakan manusia yang nggak sabaran sih cenderung akan memilih bersikap seperti itu.
    Sampai pada akhirnya nanti, penyesalan itu pun datang.

    Dan kita langsung menyadari bahwa sekarung recehan nggak akan mungkin bisa menyamai segenggam berlian.

    Si Hilda bilang, mestinya kita punya kesabaran tingkat tinggi seperti yang dimiliki oleh seorang sniper.
    Punya kesabaran yang tanpa batas dalam menantikan waktu yang tepat untuk "menembak" sasaran yang dimaksud.

    :malu1:

    Analogi yang aneh, tapi lama-lama aku bisa ngerti maksudnya.

    Biarlah orang yang nggak sabaran berpaling dan mengambil keputusan bodoh yang akan mereka sesali.

    Aku sih tetap memilih untuk berusaha sabar seperti seorang sniper.
    Nggak ada penantian yang nggak berujung di dunia ini. Insya Allah, good things come to those who wait.

    Karena sekarung recehan, meskipun terlihat banyak, tapi pasti akan terkena inflasi dan akan turun nilainya.
    Jelas beda kelas dengan segenggam berlian.
     
    Last edited: Mar 22, 2018
  8. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :oii:
    Hei, Nyong,

    Nggak sampai 5 menit setelah aku upload "foto-foto kenangan" itu, berdatanganlah para "angel" garis kerasmu.
    Tanpa tedeng aling-aling, mereka menghamburkan sumpah serapah yang pedas dan kejam untuk aku yang lemah ini.

    :yareyare:
    Benar-benar satu ketimpangan yang luar biasa.
    Di foto-foto itu, ada aku dan ada kamu. Tapi kenapa cuma aku yang mereka serang?


    Kemudian aku mencoba melakukan "test the water" dengan menggunakan akun IG kakakku.
    Aku berikan komentar hujatan yang nggak enak tentangmu. Dan tahu nggak, apa yang terjadi beberapa menit kemudian?

    :terharu:
    Wueiittsss....

    :lol:
    Ibu-ibu arisan itu, satu per satu langsung membentengimu seperti layaknya pembelaan yang diberikan seorang istri jika suaminya diusik.
    Aiiih.... co cwiiitttt....


    "Sungguh, banyak wanita yang mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun,
    tapi mereka tak akan pernah sanggup menyembunyikan kecemburuan meski hanya sesaat."


    - Ali 'ibn Abi Thalib R.A.
     
  9. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :hihi:
    S
    i Dayu dan Nyo'i cerita, acara gathering yang hari Minggu kemarin mereka adakan, terasa garing banget.
    Beda jauh kalau dibandingin dengan acara gathering dadakan di tempat si kampret _si handsome berdinas pada akhir tahun lalu.

    :hehe:
    Padahal, gath yang mereka selenggarakan kemarin itu lebih terstruktur, terorganisir, sampai bikin rapat panitia segala macam.
    Tempatnya lebih elit, penyandang dananya "punya duit yang nggak berseri", dan yang datang lebih banyak.

    :keringat:
    Eh, ujung-ujungnya acara gath tsb cuma berbentuk: "makan-makan, foto-foto, dan main games garing yang klise banget".

    :yareyare:
    Saking kecewanya, si Dayu, Jana, dan Nyo'i sampai bilang, "mestinya kita coba datangin Stevie, biar acaranya lebih berwarna."



    :hmm:
    Tuh Nyong, ada 3 orang cewek manis en semlohai yang mulai tertarik untuk menggunakan jasamu. Bikin gath ulang lagi sana. Puiih.
     
    Last edited: Mar 28, 2018
  10. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Iya sih, officially, sekarang ini, aku memang udah bukan siapa-siapamu lagi.
    Cuma, setelah aku chat dengan Bu Fitri semalam, aku jadi nggak tahan juga sehingga terpaksa ikut berkomentar.

    Gini ya, Nyong. Terserah deh, kalau kamu mau ngasih kebaikan ke siapa aja.
    Aku sehaluan denganmu, mendingan ngasih kebaikan daripada jahatin en nyengsarain orang lain, kan?

    Tapi ya nggak gitu juga keles, mosok iya sampai satu ruangan berhari-hari nungguin Ibu Boss Cantik yang lagi diopname?
    Kalau si Ibu Boss itu udah nenek-nenek, ya wajar deh jika kamu tungguin berhari-hari lamanya.

    Lah ini? Masih ranum, mulus, en menggiurkan banget kayak gitu. Kamu cowok straight, dia cewek straight.
    Bisa saling terkoneksi satu sama lain, kan?

    Dan ngeheknya lagi, kamu nggak mau cerita-cerita. Kalau aku nggak chat dengan Bu Fitri, kalau Bu Fitri nggak ngasih tahu aku,
    ya pasti sampai detik ini, aku nggak akan pernah tahu.

    Bu Fitri seperti biasanya memproteksi dirimu, dia bilang kalau kamu bukan tipe "pagar makan tanaman".
    Meskipun track record kamu kelam, meski kamu udah bikin kesel aku, meski kamu jago banget bikin aku nangis berember-ember,
    tapi aku juga selalu percaya bahwa Insya Allah kamu bukanlah tergolong cowok bangke.


    Tapi dalam hati aku bilang, gimana jika "si tanaman itu" yang dengan gemulainya pelan-pelan merambati "pagar"
    dan dengan senang hati membiarkan dirinya dimakan oleh "sang pagar"?

    Cemburu sih enggak. Apa hak aku untuk cemburu?

    Aku cuma berharap, mudah-mudahan pas nanti kamu datang ke Jekardah, ada nyamuk nakal yang nempel di pipimu.
    Dan semoga akulah yang beruntung bisa nepok nyamuk di pipimu itu dengan sekuat tenaga.



    Edit:
    Banyak typo dan kesalahan di sana-sini ya, Nyong?
    Contoh nyata bahwa kemarahan yang nggak terkendali, memang bisa bikin tulisanku jadi belepotan nggak karuan.

    Eh, "marah" sih enggak, aku cuma pingin ngantemin kamu sampai klenger aja kok.
     
    Last edited: Mar 31, 2018
  11. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Hei, Nyong,

    :muntah:
    Tuh, ada satu species kambing bandot yang dari kemarin gencar banget speak-speak iblis ke aku.
    Udah habis-habisan di-sleding sama Hilda dan Nyo'i, sampai dibentak dan diusir segala macam, tapi tetap aja nekat bin muka tembok.

    :oii:
    Ayo, tunjukkan sikap gentleman kamu yang selalu berpihak ke perempuan yang lemah. Berani nggak, kamu ngelabrak dia?

    :yareyare:
    Kamu bisa punya kepedulian luar binasa pada seorang jando mudo, sampai mau-maunya nungguin dia berhari-hari selama diopname.
    Lah, mestinya kamu juga punya kepedulian yang sama dong ke aku.


    "Ang relationship ay may hangganan.
    Magiging forever lang ito kung pareho kayong lumalaban."
     
    Last edited: Apr 2, 2018
  12. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Aku bagaikan sedang berjalan memakai sepatu kaca, dengan tatapan mata yang sendu dan berkaca-kaca.
    Tangan kananku memegang bunga sepatu, sementara tangan kiri ini memegang sebongkah batu.

    Aku menjumpai dirimu di bawah pohon trembesi, raut wajahmu terlihat dingin tanpa ekspresi, menggenggam sebatang besi.
    Jika hal ini yang disebut berkonspirasi, maka terkutuklah aku bila tak mau ikut berpartisipasi.

    Kejantananmu dan kebetinaanku bersatu padu secara strategis, dalam rangka menghindari sebentuk akhir cerita yang tragis.
    Aku berbisik lantang di telingamu, "Maju dan terjanglah, Bang... kekurangajaran memang pantas untuk dihajar."




    Eh, aku udah capek-capek merangkai kata, si handsome itu malah berkomentar yang bikin aku terdiam,

    "Udah adzan dzuhur. Shalat dulu sana. Sambut dan penuhi panggilan Tuhanmu.
    100 tahun lagi, hampir pasti, kita semua udah nggak berada lagi di dunia ini. Mati. Em a, Ma + Te i, Ti = Mati.

    Yang merasa kuat, pasti akan mati. Yang merasa hebat, pasti akan mati.
    Yang nggak percaya bahwa akhirat itu ada, juga pasti akan mati, dan bertemu dengan apa yang diingkarinya
    .

    Aku mati. Kamu mati. Mereka mati. Ke mana lagi kita akan pergi kalau bukan ke Kampung Akhirat yang kekal abadi?
    Selagi masih ada kekuatan, waktu, dan kesempatan, siapkan deh, bekal sebanyak-banyaknya."

     
    • Like Like x 1
    Last edited: Sep 27, 2018
  13. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Di postinganku pada hari Senin yang lalu, aku menyatakan rasa muakku karena perilaku seseorang yang bi-kes banget.
    Saking muaknya, aku sampai menyebut si pria beristri itu dengan makian "kambing bandot".

    :keringat:
    Eh, kemarin siang, ada lagi kejadian sejenis yang meskipun nggak bikin aku pingin muntah, tapi cukup menjengkelkan.



    Pada zaman dahulu kala, ada seorang senior cowok (± 3 tahun di atas aku), anak Teknik Metalurgi,
    yang bilang bahwa dia sedang ngincer Dini, teman seperjuanganku. Si Kakak Senior itu bertanya banyak hal tentang Dini.

    Pokoknya, aku seolah dijadikan sebagai lumbung informasi yang dia harapkan untuk menyuplai berbagai info A1.
    Sampai pada suatu ketika, menjelang Dini ultah, dia mengajakku ke satu tempat dalam rangka mencari kado yang pas untuk Dini.

    Akhirnya kita pun janjian, setelah pulang kuliah, aku akan pergi bersama si Kakak Senior itu.
    Nggak apa-apa deh, demi Dini, temanku.

    Setelah si Senior itu pergi, datang seorang senior cewek sesama anak Teknik Sipil, yang sering jadi teman hang out-ku.
    Kami berbincang singkat, tapi kesimpulan dari perbincangan itu udah cukup membuatku ilfeel.

    Si Mbak itu mengisyaratkan bahwa si Senior anak Metalurgi itu sebenarnya bukanlah sedang mengincar Dini,
    melainkan justru sedang melakukan PeDeKaTe Simelekete Sikile Dipatil Lele Meneketehe terhadap aku.

    Tapi nalar kritisku nggak sepenuhnya menerima begitu aja. Dari mana si Mbak itu bisa menyimpulkan demikian?
    Dia langsung memberikan sejumlah bukti valid yang sulit dibantah en bikin aku speechless sejadi-jadinya.

    :lempar:
    Ya udah, karena aku merasa dikadalin, akhirnya aku langsung membatalkan janji dengan si Senior anak Metalurgi tersebut.
    Kenapa dia mesti menjadikan Dini yang nggak tahu apa-apa sebagai alasan untuk bisa dekat-dekat denganku?

    :piso:
    Kalau punya nyali kan harusnya dia bisa nembak aku langsung.
    Perkara tembakan itu pada akhirnya aku terima atau aku tolak, ya itu urusan aku.

    :XD:
    Tapi aku akui, si cowok itu sama sekali bukan tipe yang aku inginkan untuk merajut benang kehidupan di masa depan.
    Untuk "berteman biasa", ya bolehlah. Tapi aku benar-benar nggak mau "kalau lebih dari itu".

    Sejak momen tersebut, perlahan tapi pasti, aku mulai menjaga jarak bahkan menjauh dari yang bersangkutan.
    Dan lama-lama, dia juga sadar bahwa aku terlihat menghindar. Ya syukur deh.



    Waktu berlalu. Dia dan teman-teman seangkatannya lulus kuliah dan nggak kedengeran lagi kabarnya.
    Beberapa tahun kemudian, aku pun lulus kuliah dan segera memasuki dunia kerja.

    It's a small world. Kemarin pas aku ditugaskan ke daerah Slipi, secara nggak terduga, ada seseorang yang memanggilku.
    Siapa tuh orangnya? Si Senior anak Metalurgi itu? Damn right. It is indeed a small world.

    :suram:
    Karena biar bagaimanapun juga, kita satu almamater dan aku nggak mau terlihat sebagai manusia yang uncivilized,
    mau nggak mau, akhirnya aku berinteraksi dengannya. Meskipun agak setengah terpaksa juga sih.

    Mulailah dia ber-was-wes-wos, "Gimana kabarnya? Kamu kerja di mana? Udah nikah atau malah udah ada juniornya?"
    Semua pertanyaan itu aku jawab secara normatif dan apa adanya. Tanpa beban dan tanpa ada hal yang aku sembunyikan.

    Kemudian secara basa-basi, aku pun gantian menanyakan rangkaian pertanyaan senada pada dirinya.
    Tapi beberapa menit kemudian, aku justru nyesel banget karena berbasa-basi seperti itu.

    Si Senior itu malah bercerita macam-macam tentang kehidupan rumah tangganya yang (menurut versi dia) bermasalah.
    Benar enggaknya cerita itu, aku nggak bisa memastikan, dan nggak kepingin memastikan.

    :stress:
    Eh, ujung-ujungnya, dia minta waktu untuk bisa ngobrol-ngobrol lebih banyak denganku. Tempat dan harinya, terserah aku.
    Berhubung aku udah sangat nggak nyaman dengan situasi itu, aku langsung memutuskan untuk pamit.



    Kalau dibandingin dengan kondisi dia ketika masih kuliah dulu, secara objektif akan aku katakan,
    bahwa saat ini, si Senior tersebut udah terlihat lebih mapan dan berduit. Pantesan aja, dia pede banget saat menyapaku.

    :lol:
    Lain halnya dengan kondisi zaman kuliah dulu yang terkesan masih agak takut-takut tiap berdekatan denganku.

    Sekarang ini, jika diamati dari cara ngomong dan gesture-nya, aku yakin bahwa dia punya karier yang bagus.
    Konon, orang yang merasa "berduit" itu cara jalannya aja akan sangat berbeda dengan "orang yang biasa-biasa aja".

    Mungkin sama halnya dengan si kampret
    _si Handsome itu, ketika dengan belagu-nya
    membiayai aku dan 6 orang temanku selama gath akhir tahun di Surabaya. Padahal, kami semua bukan siapa-siapanya dia.

    :hihi:
    Bedanya, si kampret
    _si Handsome itu masih single, sedangkan si Senior itu berstatus "laki orang".
    Si Senior itu udah punya bini, udah punya anak. Mau se-mentereng apa pun dia, aku nggak tertarik dan nggak mau cari masalah.

    Aku masih mau deh, jika terpaksa harus berdarah-darah bersaing dengan perempuan mana pun dalam hal memperebutkan pria lajang.

    :yareyare:
    Tapi, adalah "go-to-the-blok-to-the-banget" namanya kalau aku sampai menanggapi godaan pria yang udah beristri.
     
    Last edited: Apr 5, 2018
  14. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Selama ini, kalau aku amati komen yang berseliweran di postingan akun IG-ku,
    mayoritas cowok yang ngasih komentar itu hampir nggak punya kreativitas dalam memberikan compliments.
    Rata-rata komennya nggak bakal jauh dari: "cantik" atau "geulis pisan" atau "ayune" atau tipe yang to the point tapi ngeres, "body lo bohay".

    Atau kalimat-kalimat super klise yang dimaksudkan untuk flirting, misalnya: "aku ingin berenang di hatimu" atau "akan kupetik bintang untukmu".

    Yang mungkin kurang dipahami oleh mereka, perempuan hanya akan menerima compliments dengan perasaan berbunga-bunga,
    jika compliments itu dinyatakan oleh seorang pria yang punya arti khusus di relung hati sang perempuan.

    Kalau si perempuan nggak punya perasaan apa pun terhadap si pemberi komentar,
    maka jutaan compliments atau sanjungan, nggak akan pernah sanggup untuk menggetarkan hati si perempuan.
     
  15. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Tadi pagi, Paduka Boss bertitah supaya aku dan team segera turun ke lapangan sebentar.
    Sempat ada "kekacauan", tapi untungnya bisa langsung dicegah sehingga nggak meluas ke mana-mana.

    Pas kami mau balik ke kantor, eh.... ketemu si Dody yang sebetulnya sedang cuti,
    tapi sebagai tukang insinyur yang nggak lari dari tanggung jawab, dia pun ikut berada di lokasi.
    Dia memakai T-Shirt band "Nails", satu band hardcore-metal yang cukup familiar bagiku.

    :yareyare:
    Meski terkadang aku bisa mentolerir sejumlah lagu beraliran garis keras, asalkan masih terdengar groovy,

    tapi aku sama sekali nggak sanggup mencerna lagu-lagu dari band "Nails".

    Dulu, pada suatu kesempatan, aku pernah melihat si kampret
    _si Handsome memakai T-Shirt band tersebut.
    (Cuma, design artwork di T-Shirt itu nggak sama dengan yang dipakai si Dody)


    Nggak tahu deh, seakan ada kesepakatan tidak tertulis, bahwa selera musik anak-anak teknik (yang cowok)
    rata-rata
    sama rumitnya dengan rangkaian materi perkuliahan yang diajarkan di kampus.
    Biasanya nggak jauh dari Progressive Metal, Technical Death Metal, Djent, atau musik-musik ruwet lainnya.

    :hihi:
    Kembali ke soal T-Shirt band "Nails" yang tadi aku omongin.

    Logo dari band "Nails" itu memakai font "Old English Gothic".
    Kalau kita perhatikan secara sekilas, pada font tersebut, huruf "I" tampak seperti huruf "J".
    Dan huruf "L" akan terbaca seperti huruf "I".

    Jadi, logo "Nails" itu dari kejauhan bisa keliru dibaca sebagai kata: "Najis".
    (Untuk lebih jelasnya, di bawah ini aku sertakan image dari salah satu situs official merchandise)

    [​IMG]


    :onegai:
    Dulu, saat aku melihat si kampret
    _si Handsome mengenakan T-Shirt band "Nails" tersebut,
    aku langsung berkomentar, "Idih, Najis..." Awalnya sih, dia nggak ngeh apa maksud perkataanku itu.
    Tapi belakangan, dia bisa juga menangkap maksudku.

    Mungkin saking keselnya, dia mencopot T-Shirt itu, dan menggantinya dengan T-Shirt lain.

    Tadinya, aku kira T-Shirt yang udah bau keringat itu, dimasukkan ke ransel pribadinya.
    Eh... ketika aku lengah, ternyata secara diam-diam malah dimasukin dan dijejelin ke bagian dasar ranselku.

    :voodoo:
    Ngehek banget, kan?
    Ya udah deh, semua pakaianku jadi ternoda oleh aroma keringatnya.
    Baru ketahuan ketika aku sampai di rumah dan bongkar ransel, "Ini kenapa ada kain pel nyasar di ranselku?"
    Ternyata T-Shirt "Nails" yang tadi dia pakai sampai berlumuran keringatnya.

    Karena aku ini anak baik, T-Shirt itu aku cuci bersih, dan aku setrika dengan hati-hati, agar sablonannya nggak luntur.



    :hehe:
    Saat kami (dengan sangat terpaksa) menjalani "fase putus", T-Shirt laknat itu beneran mau aku jadiin kain pel.


    Tapi sekaligus ada rasa nggak tega. Biar gimanapun juga, dia beli T-Shirt itu pakai uang, bukan pakai daun bayem.
    Ya udah, T-Shirt tersebut akhirnya bermukim di lemari pakaianku hingga sekarang.

    :suram:
    Pagi ini, satu kepingan cerita manis yang sudah nyaris terlupakan, tiba-tiba aja mendadak hadir kembali.

     
    Last edited: Apr 9, 2018
  16. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    "Gue tau rahasianya k'napa body kamu bisa bohay gitu. Pasti tiap hari, s'lama bertaun-taun, kamu rutin nyemilin balut."

    Iya sih, cuma bercanda. And I realize, I should not take that joke too seriously.
    Tapi nggak tau deh, mungkin akhir-akhir ini, aku emang lagi sensitif banget, jadi tiba-tiba pingin aku bejek-bejek tuh orang.

    Kalau aja misalnya si Ibu itu mengganti joke-nya dengan kalimat,
    "Gue tau rahasianya k'napa body kamu bisa bohay gitu. Pasti tiap hari, s'lama bertaun-taun, kamu rutin nyemilin baut (sekrup)",
    ya mungkin aku malah akan woles-woles aja menanggapinya.

    Aku jengkel mendengar candaan si Ibu itu, karena candaannya tersebut sangat manipulatif.
    Seumur hidup, aku belum pernah makan balut, dan karena alasan agama, Insya Allah aku nggak akan pernah mengonsumsinya.



    "Balut" itu adalah satu kudapan/cemilan yang cukup ekstrem tapi sekaligus sangat populer di negeri kelahiran Mama.
    Telur bebek yang udah berisi embrio (sehingga kita bisa melihat calon bebek kecil di dalamnya), direbus dan dimakan gitu aja.

    Dulu, ketika Papa pertama kalinya datang ke rumah keluarga Mama di Makati, Papa cukup shocked saat disuguhi balut.
    Padahal, mayoritas kaum pria di Filipina itu sangat memuja khasiat balut sebagai afrodisiak.
    (Googling deh, apa sih yang dimaksud dengan "afrodisiak" itu?)

    Tapi sebagai Muslim, Papa berkeyakinan bahwa balut bukanlah kudapan yang halal untuk dikonsumsi.
    Dalam aturan agama Islam yang Papa yakini, segala jenis unggas hanya boleh dimakan setelah unggas itu disembelih.
    Tidaklah diperkenankan mengonsumsi daging unggas yang mati tanpa melalui proses penyembelihan.

    Jadi, mustahil bagi Papa untuk mengonsumsi telur yang sudah berbentuk embrio bebek itu.
    Untunglah keluarga besar Mama langsung tanggap serta memaklumi perbedaan keyakinan antara Papa dengan mereka.

    Pada saat aku berusia 7 tahun, untuk kali pertama, giliran aku yang diajak berlibur ke kampung halaman Mama.
    Dan sama halnya seperti reaksi Papa, aku pun langsung shocked bahkan merasa sedih ketika melihat penampakan balut.

    Lah, gimana enggak, pas umur segitu, aku lagi seneng-senengnya membaca fabel tentang kisah-kisah binatang.
    Tentang kehidupan bebek kecil yang lucu, tentang keseharian dia, tentang keseruan dia berpetualang.
    Eh, tahu-tahu, aku mesti melihat telur rebus yang berisi calon bebek kecil, terhidang di meja makan. Sedih banget, kan?

    Saking traumanya, aku sampai-sampai nggak pernah bisa makan telur asin atau telur bebek rebus.
    Balut itu, sebelum dikupas, punya penampilan yang sama persis dengan telur asin yang biasa kita jumpai di Indonesia.



    Meski secara pribadi dan karena alasan keyakinan agama, aku nggak akan bisa mengonsumsi balut,
    tapi aku sama sekali tidak punya hak apa pun untuk mencela, mengolok-olok atau menghina para konsumen balut.

    Jadi, aku nggak akan pernah usil untuk mengusik mereka yang menyukai balut. Kita mesti bijak dalam menghargai orang lain, kan?

    Aku suka dengan kuliner berbahan telur ikan.
    Dulu, pas traveling ke Makassar, seneng banget rasanya ketika disuguhi masakan telur ikan terbang.
    Pun demikian halnya saat
    _si kampret
    _si Handsome "menjerumuskanku" untuk menikmati pepes telur ikan manyung.

    Tapi, alangkah tidak bijaknya jika aku mengatakan di hadapan keluarga Mama di Makati sana,
    bahwa, kalau dibandingkan, telur ikan itu jauh lebih nikmat daripada balut eggs yang biasa mereka konsumsi.
    Bisa dipastikan, mereka akan tersinggung dengan pernyataanku tersebut dan menganggap aku mengusik hal pribadi dari mereka.
     
    Last edited: Apr 10, 2018
  17. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :hihi:
    Si Mbak A:
    "Eh, Non... 'si Abang yang satu itu' kirim salam buatmu."

    Reaksi aku:

    :yareyare:
    "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un..." Suami macam apa itu? Udah punya bini, tapi nggak mau menjaga perasaan bininya.
    Mendingan aku dicap "sombong" atau "belagu" daripada mesti menanggapi flirting dari laki-laki yang udah beristri.

    Dulu banget, sewaktu Kakak Kembar si kampret
    _si Handsome itu belum menikah, aku pernah juga bercanda dengannya.
    Tapi setelah dia menikah, dia langsung menjaga perasaan istrinya, dan nggak pernah lagi berkomunikasi denganku.

    Kalaupun kami bertemu di suatu kesempatan, dan mau nggak mau mesti berinteraksi, maka perbincangannya pun menjadi formal.




    :hi:
    Si Mbak B:
    "Eh, Non... tadi siang, temen seruanganku kirim salam buatmu, tuh."

    Reaksi aku:
    :hmm:
    "Wa'alaikumussalam." Karena temennya itu memang belum beristri, ya udah, aku bersikap normatif ajalah.
    Nggak usah berlebihan, nggak usah ngasih harapan, nggak usah terkesan membuka peluang atau janji surga apa pun.
    Bukan cuma cewek aja kan, yang bisa sakit hati karena merasa diberi harapan palsu?




    :oii:
    Si kampret
    _si Handsome:
    "Aku beri kamu waktu 3 x 24 jam untuk segera mengembalikan T-Shirt 'Nails' kepunyaanku yang selama ini kamu simpan."

    Reaksi aku:

    :nangis:
    "Ya Allah... ampunilah hamba-Mu ini karena telah begitu bodohnya menyia-nyiakan seorang pria yang tiada duanya di dunia ini.
    Mohon jagalah dirinya di mana pun dia berada. Jangan biarkan dia jatuh ke pelukan perempuan yang salah.
    Kalaupun pada akhirnya nanti, kami memang nggak akan pernah bisa bersatu dalam Takdir, Restu, dan Kehendak-Mu,
    ya terserah deh, tapi mohon janganlah Engkau hadirkan perasaan saling membenci dalam diri aku dan dia."



    :makasih-g:
    Mau ngetawain aku? Ngatain aku "lebay"? Ya nggak apa-apa.
    Suatu saat nanti, kalian yang menganggap reaksiku berlebihan, justru akan bereaksi lebih nggak karuan lagi dibandingkan aku.
     
    Last edited: Apr 11, 2018
  18. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2

    "Perempuan yang salah"? Siapa tuh yang aku maksudkan?
    Y
    a, siapa pun dia orangnya. Aku pun mungkin layak masuk ke dalam kriteria tersebut.

    :suram:
    Jika aku dan segala hal yang melekat dalam diriku ternyata adalah hal-hal yang "salah" bagi sisa hidupnya di dunia ini,
    kasihan banget kan nasibnya?

    Ada begitu banyak cerita yang diawali dengan "cinta", tapi ujung-ujungnya diakhiri dengan "derita".
    "Derita" itu bisa disebabkan oleh "perpisahan", dan bisa pula disebabkan oleh "kebencian".

    :demam:
    Kalaupun pada akhirnya si komodo_si Handsome itu bersanding mesra dengan sesosok luwakwati yang beruntung,
    maka yang aku harapkan, semoga aja aku nggak akan sampai meratapi takdir tersebut.

    Semoga aja aku nggak akan membenci si komodo_si Handsome

    dan semoga pula aku diberi ketabahan sehingga nggak akan membenci si luwakwati yang dia kasihi.



    Tentu, ada begitu banyak hal manis antara kami berdua yang nggak akan pernah mungkin bisa aku lupakan.
    (Kecuali jika tiba-tiba aku terjangkit amnesia... ih, amit-amit jabang bayi demit)

    :patahhati:

    Si komodo_si Handsome itu pernah menghadirkan begitu banyak hal yang manis dalam hidupku.
    Antara lain: manisan mangga, es krim, dan yang paling sering, beraneka ragam species coklat kemasan.

    Biasanya, mayoritas cowok itu kalau ngasih coklat ke ceweknya paling cuma 1 piece aja, kan?

    Itu pun disertai bonus gombalan yang macem-macem. Ngasih 1 coklat aja kayak udah ngasih cincin kawin.

    :hihi:

    "Beda kelas" banget dengan apa yang dulu sering dilakukan si komodo_si Handsome padaku.

    Dia itu tiap kali membelikan coklat kemasan untukku, nggak tanggung-tanggung, bisa sampai berkardus-kardus banyaknya.

    Sama sekali nggak diiringi rayuan apa pun. Ikhlas lahir-batin-dunia-akhirat.

    :lol:
    Dia cuma berpesan, nanti keuntungannya jangan aku telen sendiri, mesti dibagi dua.
     
    Last edited: Apr 11, 2018
  19. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :hot:
    Dari tadi pagi, tumben-tumbenan, ngantuk luar biasa. Pingin rasanya aku segera membaringkan tubuh ini di ranjang.
    Kayak udah nggak ngerasain tidur selama berhari-hari
    .

    Si nganu (teman seruangan) ngasih saran, "Halah, lebay banget sih... ngopi dulu gih sana."

    Sayangnya, dari dulu, aku nggak suka minum kopi.
    "Ya udah, kalau gitu kopinya gosah diminum, dipakai buat cuci muka aja."

    :garing:
    Ah elah, saran yang garing. Iya deh, aku bakal cuci muka pakai kopi asalkan lo juga mandi pakai odol campur deterjen.



    Berhubung kerjaan masih banyak, akhirnya setelah shalat Dzuhur tadi, aku keluar kantor sebentar.
    Bela-belain beli sekilo mangga muda yang mengkal dan acem yang bisa bikin mata ini jadi merem melek saat mengunyahnya.

    Dan Alhamdulillah, irisan-irisan mangga muda yang seger itu cukup mujarab untuk mengusir rasa kantuk.

    :apa:
    Eh, aku sama sekali nggak sadar bahwa rupanya, teman-teman satu ruangan menatapku dengan pandangan bertanya-tanya.
    "Selama ini, setau gue sih, cuma perempuan yang lagi 'isi' aja yang doyan mangga muda sampai kalap kayak gitu."



    Mestinya aku marah, atau menunjukkan gesture yang menyiratkan ketidaknyamananku atas prasangka mereka.
    Tapi sesaat kemudian, aku ingat, bahwa "mengandung bayi" adalah satu proses yang Insya Allah kelak akan aku alami.

    :malu1:
    Ya udahlah.
    Anggap aja, apa yang terjadi pada hari ini adalah semacam trailer dari satu film kisah hidupku yang
    akan terjadi di masa depan.


     
    Last edited: Apr 13, 2018
  20. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    Aku baru tahu bahwa tadi, si Ayu dan si Mia datang ke kantor pagi-pagi banget.
    Rupanya, air di kompleks mereka sedang bermasalah, nggak mengucur sedikit pun, sehingga terpaksa deh, numpang mandi di kantor.

    Padahal, kalau aja mereka mau, mereka kan mestinya bisa mampir dulu ke rumahku.

    :hmm:
    Mereka pasti akan aku izinkan untuk memakai kamar mandiku (ya tentunya mandi sendiri-sendiri dong, nggak barengan),
    kemudian akan dapat bonus sarapan gratis yang enak, dan berangkat ke kantornya bisa sekalian nebeng aku, nggak perlu naik ojek.

    :???:
    Tapi kenapa mereka nggak mau? Ternyata, alasannya cuma karena "malu dan nggak enak, takut ngerepotin keluarga kamu".
    Ah elah, kayak sama siapa aja sih, pake merasa nggak enak segala?



    :dingin:
    Nggak tahu kenapa, dari dulu sampai detik ini, aku nggak pernah berani mandi di tempat-tempat seperti sekolah, kampus, atau kantor.
    Kalau pas nginep di hotel pun, aku terpaksa mandi dengan masih berbalut kain yang menutupi tubuhku.

    :yareyare:
    Biarpun terkesan aneh dan ribet, tapi itulah cara untuk melindungi diri kita ketika berada di tempat yang nggak terjamin keamanannya.
    Teknologi makin maju, segala sesuatu yang aneh-aneh bisa terjadi tanpa kita sadari.


     
    Last edited: Apr 13, 2018
  21. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +605 / -2
    :yahoo:
    Alhamdulillah.
    Kalau sudah memperingati Isra' Mi'raj, itu artinya sebentar lagi kita akan segera memasuki Bulan Suci Ramadhan.

    :malu1:
    Tapi 5 hari utang puasaku pada Ramadhan tahun lalu, sampai hari ini belum juga ditunaikan.
    Mestinya hari ini nyicil puasa.

    :suram:
    Eh, tadi malah belagu banget, nekat ngambil porsi latihan yang nggak kira-kira. Ya udah, jadi klenger lah aku sekarang ini.

    :lulus:
    Pulang-pulang, ternyata Mama pun udah masakin nasi ayam kukus. Alhamdulillah.
    Ayam kampung kukus yang gurih dan tidak amis. Genuine dan higienis.

    Di kantin tadi, sebenarnya juga menjual masakan ayam, tapi sayang, masakan ayam negeri yang dagingnya dipenuhi oleh zat-zat kimia.
    Nggak lucu banget kan, udah capek-capek workout sampai banjir keringat biar badan tetap bagus,
    tapi pas waktunya makan, malah makan produk makanan yang bisa mendatangkan risiko penyakit bagi tubuh.
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.