My Life...

I Believe...

Spoiler: The_old_chapter_of_Life

Ah.... hari ini cerah sekali... setelah selama 13 jam dalam kereta api yang penuh sesak setelah kembali dalam perjalanan ke Mojokerto, akhirnya aku pulang. ^^

selasa, rabu, kamis, & jumat, 4 hari yang sangat berkesan untukku. sungguh sebuah pengalaman yang baru di usiaku yang sudah tidak muda lagi ini.

minggu kemarin, sebuah cobaan besar kembali menghadapiku... ya... aku yang merasa sudah "dewasa" ini akhirnya harus bertekuk lutut dihadapat orang2 yang kuanggap "remeh". Tapi untungnya masih ada sedikit kedewasaan yang tersisa dari diriku untuk tetap "sedikit" tenang dalam menyikapinya.

benar sekali apa yang jagiya bilang, anak-anak bukan berarti belum dewasa, menjadi dewasa juga bukan berarti sudah dewasa. ada beberapa hal dalam "kedewasaan" yang memang sulit diukur jika ditilik hanya dari sebuah usia.

aku yang "katanya" dewasa ini pun akhirnya disadarkan dari kesombongan dan keangkuhanku sendiri, sungguh sebuah berkah dari Yang Maha Kuasa karena masih mau menegur hamba-Nya yang ternyata bodoh ini... terima kasih Tuhan...




selama di Mojokerto, saudaraku si Mas ini banyak membuka mata dan pikiranku... padahal selama ini kukira mataku dan pikiranku sudah terbuka lebar... toh nyatanya masih banyak sekali hal-hal yang belum bisa kulihat meskipun mataku terbuka lebar... "bodoh".

kupikir apa yang selama ini kulakukan untuk mempererat hubungan dengan jagiya sudah benar... "benar menurut udel mu... dasar bodoh".

kupikir tindakanku dengan mengalah dan selalu mengalah itu adalah benar... "ya... memang benar... kamu benar2 bodoh".


ternyata pemahamanku melenceng dari apa yang seharusnya dilakukan, sebuah pasangan itu tidak melulu harus demikian, mencoba memahami apa yang dipikirkan atau diinginkan oleh pasangan...itulah yang terpenting!!!
lah... ngapain aja sih aku ini... ~_~

pada intinya, ternyata kesalahanku sama banyaknya dengan panjangnya ocehanku kalau ngomong... dan Alhamdulillah... semuanya Insya Allah akan bisa kurubah mulai dari sekarang...




untuk jagiya...

aku memang jauh dari kata sempurna... ternyata kesalahanku yang tidak kusadari sedemikian banyaknya terhadapmu... kata maaf rasanya tidak cukup untuk pengampunanmu terhadapku.
aku yang selama ini merasa telah memberi banyak, memberi lebih, baik materi dan imateri... ternyata semuanya adalah hal yang semu... semuanya salah.
sekarang aku mulai mengerti apa yang jagiya inginkan sebenarnya... memang benar dengan sebuah peristiwa manusia bisa mengambil hikmah atas apa yang telah terjadi... dan aku sangat bersyukur termasuk orang-orang yang demikian.

aku sekarang tidak akan berkata untuk jagiya lagi... dari dulu aku seharusnya berkata begini... bukan untukmu... dan bukan untukku...

tapi UNTUK KITA.


dan mulai sekarang pun aku tidak akan terlalu panjang lebar jika bicara... toh aku hanyalah orang yang sok pintar... kalaupun pintar, pintarnya hanya bicara saja...

dari perilaku dan sikap akan kutunjukkan bahwa aku berbeda dari aku yang jagiya kenal kemarin.


semua masalah jagiya dan juga masalahku Insya Allah akan bisa teratasi bersama.

karena aku percaya, bahwa KITA BISA...

dan kita bisa, karena AKU PERCAYA...


aku percaya pada Allah, bahwa semua masalah dan semua cobaan itu akan ada akhirnya...

aku percaya pada ketulusan cinta dan hatiku untukmu...

aku percaya bahwa yang benar suatu saat pasti akan menang walaupun harus melalui penderitaan terlebih dahulu...




dan aku percaya...



bahwa jauh di lubuk hatimu yang paling dalam, tersimpan sebuah keyakinan dalam dirimu...







...bahwa engkau percaya padaku.











salamku untuk bidadari hidupku,
cintaku akan selamanya berada dihatimu.

 

Trust...

Spoiler: The_old_chapter_of_Life

Hari ini mendung... setelah tadi hujan turun demikian derasnya, mendung masih saja menggantung persis seperti perasaan hatiku yang tak terbendung.






untuk jagiya...



Ingatlah bahwa kita hidup di dunia ini hanyalah sementara... semuanya itu fana, pada akhirnya nanti kita semua akan kembali kepada-Nya, cepat ataupun lambat tapi yang jelas itu sifatnya pasti.

cobaan hidup itu akan selalu ada, dan semakin lama akan semakin berat. jika kita menyikapinya dengan hati yang tenang dan pikiran terbuka, pastilah ada jalan keluar yang baik yang bisa dijadikan solusi untuk cobaan tersebut.

Ketika jagiya dibingungkan oleh sebuah pilihan maha sulit, tenangkanlah hatimu. ingatlah bahwa aku pernah berkata bahwa itu bukan pilihan.
aku selalu ada di hatimu, tidak pernah kemana-mana, jadi janganlah memilihku karena KITA memang sudah bersama.
dan janganlah sekali-kali tergiur untuk masuk ke dalam kegelapan di sana itu, karena disana itu hanya akan menimbulkan petaka di kemudian hari, Subhanallah...

Aku percaya dan yakin bahwa jagiya pada akhirnya nanti bisa menentukan, karena seiring dengan berlalunya waktu, air di dalam gelas akan kembali menjadi tawar, dan pada akhirnya akan kembali murni.

Semangat jagiya, hadapi cobaan-cobaan dan pilihan-pilihan hidup ini dengan hati tenang, pikiran terbuka, dan senyum yang bercahaya.

Sudah lama aku tidak melihatmu tersenyum penuh kebahagian dan keceriaan seperti ini, tersenyumlah dan songsong hari esok bersama-sama... untuk KITA!


Doaku selalu menyertaimu,
Cintaku selamanya di hatimu.

 

I'm Always In Your Heart...

Spoiler: The_old_chapter_of_Life

Hari ini cerah... sepertinya Yang Maha Kuasa ikut memantapkan jiwa dan ragaku untuk membuat keputusan ini.



Untuk Jagiya...






Cinta... aku akan berusaha Ikhlas dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
Aku pernah bilang bahwa Aku bukanlah pilihan, karena aku sudah berada di sisi cinta dan Demi Allah semua rasa cinta di hatiku sudah kupindahkan semuanya ke hati cinta untuk selamanya.
Apapun pilihan cinta, aku tidak akan berusaha untuk mencegah karena aku yakin cinta bisa melihat melalui mata hati, mana yang baik dan mana yang lebih baik untuk cinta.

Jika cinta memilih dia lalu memutuskan untuk bersatu, maka biarlah aku menunggu kembali seperti masa lalu. Cinta pernah bilang bahwa cinta akan bersatu sebanyak 3 kali sepanjang hidup, maka aku akan setia menunggu cinta untuk menjadi pria terakhir tersebut. Mungkin aku memang ditakdirkan untuk menjadi yang terakhir bagi cinta.

Aku ingin kita tetap bisa berkomunikasi seperti biasanya, dan aku akan terus membantu cinta dalam menghadapi permasalahan-permasalahan hidup cinta sebisaku dan semampuku.




Biarlah begini...



Aku ingin melihat senyum cinta lagi... senyum yang dulu... senyum yang penuh keceriaan dan kebahagiaan, dan apabila cinta bisa mendapatkan senyum itu kembali bersama dengan dia, aku akan ikhlas karena kasih sayang dan besarnya cintaku padamu.
Biarlah aku yang mundur... biarlah aku yang mengalah... aku akan mencoba sebisa mungkin untuk tetap tersenyum di hadapanmu, dan ingin cinta selalu ceria tanpa ada rasa sedih dan penderitaan di wajah cinta.




Aku akan menunggu... aku sudah biasa kok...
tujuh tahun dulu aku menunggu... apalah artinya apabila sekarang aku harus menunggu tujuh tahun lagi atau bahkan lebih?



cinta jangan khawatir... (^_^)







Ingatlah bahwa doaku selalu menyertaimu,
dan cintaku selamanya berada di hatimu.

 

The New Life... Again...

Sebelumnya ak minta maaf kepada pembaca diary sekalian... karena di postingan sebelumnya ak mengatakan bahwa tulisan itu adalah final...

Cerita kita memang sudah final... tp diary kehidupan tidak... ada seseorang yang sangat kusayangi yang menanyakan hal ini.
Karena itulah kuputuskan untuk kembali menulis diary ini... diary tentang hidupku...
mohon dukungannya yah... (^_^)



=========================================================




Kemarin ak kecelakaan...
bawa motor di 80km/h sambil bengong alias melamun... (~_~)
ketemulah sebuah "polisi tidur" yang besar... motor terbang.... ak lepas kendali... kucoba menginjak rem belakang, sebuah kesalahan besar ternyata...
motor jatuh ke samping kanan... tubuhku nggelosor mengikis aspal...



auch...





sepersekian detik kemudian, ak buka mata dan melihat angkasa yang cerah...

burung-burung lalu lalang di atas sana...

suara angin bertemu dengan dedaunan menimbulkan sensasi aneh dalam diriku...



kucoba untuk bangun...

teman2ku juga membantuku berdiri...

untungnya ak masih bisa berdiri...

lalu segera kuperiksa bagian mana saja dari tubuhku yang "rusak", hmm...

lumayan juga sih...

kuku kaki sobek...

banyak kulit terkelupas...

dekat siku kanan sebelah bawah terlihat sebuah bulatan yang menampakkan dagingku yang berwarna putih merah-muda...

pinggang sebelah kanan juga banyak kulit yg terkelupas...


yah...


Alhamdulillah...




ak masih ditegur oleh Yang Maha Kuasa...

berarti Dia masih sayang kepadaku...



terima Kasih Tuhan...

semoga teguran ini bisa membuatku menjadi lebih baik dari yang sebelumnya... (^_^)

 

4Tomorrow

Barusan menyelesaikan epilog dari chapter kehidupanku sebelumnya...

Akhirnya kumantapkan diriku untuk lepas, dalam artian benar-benar lepas selepas-lepasnya...

Cincin yang setia melekat di jari manisku sudah kuminta untuk dilepas olehnya... dan semoga ikatan hati ini bisa terputus... dan semoga ak bisa kembali melanjutkan hidup seperti sedia kala...

pelan-pelan akan kubuka hatiku... untuk menerima kembali perasaan cinta itu darinya, hanya perasaan sayang lah yang akan tetap kutinggalkan disana... sama seperti perasaannya padaku... sayang sebagai teman yang peduli pada satu sama lain tentunya... ^^


dan untuk mempercepat itu semua... akan kurealisasikan kembali impianku yang sudah kurencanakan sejak sebelum ku bertemu kembali dengannya... semoga dengan begitu, ak benar-benar bisa lepas darinya... dan ak ingin untuk lepas... tidak... ak harus lepas darinya... harus.

ak jadi teringat seorang teman curhat yang sangat optimis... ak yang selalu bicara dengan kata "semoga..." selalu di tegaskan olehnya dan diganti dengan kata "pasti!". terima kasih ya... terkadang sebuah keoptimisan memang bisa menyemangati hati yang sedang gundah seperti diriku ini... ^^
semoga di lain waktu kita bisa ngobrol2 lagi tentang hal lain...


untuk dia...

jika memang engkau ingin membantu ak untuk melupakanmu lebih cepat... engkau tahu apa yang harus dilakukan kan?
semoga bantuan itu bisa cepat terlaksana... dan sama sepertimu, ak juga akan mencoba untuk "Moving On".
semoga saja ada wanita yang mau padaku yang jelek, miskin, dan bodoh ini...



dan untuk selanjutnya... kita adalah....





TEMAN!









atau TTM yah...?
**ditabok

 

Haahhh.....


Sulit sekali... kondisi keuangan lagi kanker, sementara tagihan menumpuk...

Satu-satunya harapan ternyata hanya bilang begitu... ak sungguh kecewa...


mana kondisiku juga sedang nggak normal...
dada ini dah 2 hari sesak terus... sepertinya mulai menampakkan peningkatan interval...


masalah 1 selesai... sekarang datang lagi masalah ini... sementara dengan keluarga sendiri juga sekarang malah timbul masalah juga... (~_~)



untuk kakakku di sana...



maafkan kalau adikmu ini bukanlah termasuk orang yang sabar...

 

Ternyata benar bahwa sebuah nafsu yang bernama emosi itu akan membuat pikiran menjadi buntu, kurasakan sendiri hal ini kemarin.

maafkan adikmu ini ya, dia selalu salah... dan selalu melihat dari sisinya sendiri yang ternyata sisinya sendiri itu sering khilaf dan salah.

-------------------------------------------------------------------------------------



beberapa hari ini ak kembali bisa "melihat" dunia... tangan dan kakiku juga sudah baikan, jadi sudah bisa mulai beribadah kembali pada-Nya... senangnyaaa.... ^^




ah iya.... tadi pagi ada sms dari seseorang, senang dia masih mau berkeluh-kesah padaku.

jika ak boleh memberimu nasehat:

Hadapilah kenyataan, itulah kehidupan yang sebenarnya... pelarian bukanlah jalan... itu hanyalah sebuah ilusi... sebuah fatamorgana... ibarat narkoba, nikmatnya hanyalah sementara... padahal setelah itu semua lewat, sebuah kegelapan yang mengerikan menanti di belakangnya.

Jika berani maju, ak akan berada di sampingmu.
Jika terus lari, ak akan mendoakanmu agar dikuatkan hatinya supaya berani untuk maju.

apapun itu, itu adalah jalan hidupmu... dan itu adalah pilihanmu.

 

.........


entah apa yang sebenarnya terjadi... semuanya begitu cepat.

sekarang tahu2 ak jadi teman merangkap kakaknya...


....


........


................

.............................. haruskah ak senang?

tidak... pertanyaannya salah...

.............................. senangkah ak?








asal dia senang...

asal dia bahagia...

asal dia bisa tersenyum kembali...

asal dia bisa lepas dari semua persoalan2nya...

dan asal ak bisa berada disampingnya...

...ak harus senang...













meskipun perasaanku sekarang ini menangis... menderita... teraniaya...



...ak harus tetap senang...












...demi dia

 

Seharian mengurusi urusan bersama adik...

Alhamdulillah semuanya bisa berjalan tanpa kendala... mudah2an hari ini juga bisa berjalan lancar... amiin.

Adik terlihat letih... ak lupa bahwa staminanya berbeda denganku...
bodohnya ak... ~_~

Istirahatlah... bebaskan tubuh dan pikiran mu dari hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi mu dan tujuan utama yang sedang engkau coba jalani...

Ak senang karena mulai melihat ada perubahan2 yang positif dari diri adik...

Semoga...

ah... bukan...

Pasti adik bisa melalui ini semua dengan baik... ak yakin





semangat ya... "kakak" mu ini selalu di sisimu untuk melindungimu... menasehatimu... menegurmu jika berbuat salah... menuntunmu ke arah tujuan... menjagamu...


















...dan tetap mencintaimu.

 

hari ini menyebalkan...
mana urusan banyak yang tidak sesuai dengan rencana semula, ditambah pula kelakuan dede yang bikin jengkel...

jangan salahkan jika kakak memberi 1 peringatan, semua demi kebaikan dede sendiri... walaupun hati ini sebenarnya tidak tega, tapi untuk memberi contoh tegas ini harus kakak lakukan... kuharap dede mengerti dan tidak melakukan kesalahan yang sama untuk yang kesekian kalinya lagi...


dari kemarin dede sakit lagi... maag nya udah komplikasi ke ulu hati, sekarang makannya harus benar2 dijaga... kasihan dedeku... setiap hari harus minum begitu banyak obat... TT__TT


fokuslah dulu pada urusan utama de, jangan coba2 untuk melenceng lagi... karena kakak hanya akan berada di sampingmu selama dede tetap lurus pada jalur... jika dede masih tetap membandel dan tergiur dengan kenikmatan sesaat dan atau apalah itu namanya yang intinya melenceng dari tujuan utama, maka kakak dengan berat hati akan benar2 meninggalkan dede sendirian sebagai konsekuensi atas perbuatan dede sendiri...

karena itulah... berjanjilah pada diri sendiri untuk berubah dan laksanakan janji itu dengan kesungguhan hati.




maafkan kakak jika terkadang membuat dede takut... semua kakak lakukan karena kakak sangat menyayangi dede...













...dan mencintai dede...

 

Akhirnya...

setelah 1 minggu berkonsentrasi dan fokus untuk menyelesaikan permasalahan dede, sekarang sudah bisa sedikit bernafas lega...




kenapa sedikit?




karena permasalahan yang selesai itu semuanya berada di luar... sedangkan permasalahan di dalam dirinya sendiri itu sampai sekarang masih misteri...







mystery mystery... why... (lagunya B2AST)







selanjutnya setelah ini ak sendiri tidak berani memprediksikan apapun... dan ak pun tidak ingin percaya sepenuhnya lagi seperti dulu...



hanya dirinya sendiri lah yang bisa membuat kepercayaan ku itu bisa kembali sepenuhnya padanya...




hanya dirinya sendiri...










bisakah ak kembali mempercayaimu 100% seperti dulu de...


seriuskah engkau untuk berubah...?


dan akankah engkau biarkan kakak seperti ini terus...?


inikah hubungan yang dede harapkan...?












seperti biasa... ak hanya bisa berkata:


"untuk dede... semuanya Insya Allah akan kulakukan... asal dede senang...








...asal dede senang..."

 

Untold Story of Me...

Kutuliskan sedikit kisah masa lalu kehidupanku disini agar bisa menjadi kaca bagiku saat ini untuk bisa belajar dari kesalahanku di masa lalu dan memperbaikinya serta berbuat yang lebih baik di masa yang akan datang...






27 Oktober 1999... ak menikah dengan seorang wanita, sebuah pernikahan dadakan yang terjadi begitu saja...

tanpa cinta... tanpa kasih... tanpa sayang...

hanya rasa kasihan dan rasa tanggung jawab terhadap sang Ibu yang membuatku mampu menghadapinya...



Minggu demi minggu berganti bulan demi bulan... ak dengannya hampir selalu bertengkar setiap harinya, penyebabnya sih biasanya sepele... bukanlah suatu hal yang bisa memicu pertengkaran malah, hanya ak nya saja yang cari2 masalah dan cari2 petengkaran dengannya...

setelah 3 bulan berlalu... akhirnya ak merasa kasihan juga padanya, bagaimanapun dia juga manusia, dan dia juga seorang wanita yang memiliki perasaan... saat itu ak pun memutuskan untuk mulai mencoba menerima apa yang telah terjadi dan menjalaninya apa adanya dan apa benarnya, terlebih lagi setelah ak tahu bahwa dia telah hamil 3 bulan.

dia mulai rajin ke bidan setiap minggunya diantar oleh Ibuku tercinta, menurut bidan bayinya sehat dan sang ibu juga dalam kondisi yang fit. mengetahui itu ak mulai memberikan perhatian padanya... karena walau bagaimanapun dia tengah mengandung darah dagingku sendiri, ak tidak boleh egois dengan perasaanku... perasaannya juga harus ak pertimbangkan.

Bulan Maret 2000, dia dan Ibu kembali periksa ke bidan, karena sudah memasuki bulan ke 4 seharusnya sudah terasa ada gerakan di dalam perut, begitu tutur ibuku... tapi sampai sekarang belum ada gerakan apapun yang dirasakan olehnya, karena itulah Ibu mengajaknya periksa kembali ke bidan yang biasa memeriksa nya.
Sesampainya disana dan setelah diperiksa oleh bidan, dengan enteng dia menjawab bahwa hal itu biasa terjadi... dan perihal kandungan yang tidak kunjung membesar itu dikarenakan oleh "rahim sang ibu yang kecil", begitu katanya.

Memang Ibuku itu orangnya cerdas dan bisa merasakan sesuatu yang ganjil, maka seusai dari bidan itu dibawalah dia ke Dokter Senior yang sudah tahunan menjadi langganan keluargaku.

Setelah diperiksa, sang Dokter dengan rambut putihnya yang sudah hampir botak spontan marah2 kepada Ibu dan dia, beliau mengatakan bahwa bayi sudah meninggal sejak 1 bulan yang lalu dan harus dikeluarkan secara paksa.




...Ibuku yang malang... Beliau kaget setengah mati dan memberikan pembelaan bahwa setiap minggu selalu dibawa ke bidan dan sang bidan menyatakan bahwa kandungannya sehat2 saja. Sang Dokter justru semakin marah dan menanyakan nama Bidan tersebut agar bisa ditindak kemudian terhadap semua diagnosa2 "ngawur" nya itu.



Akhirnya mau tidak mau sang janin di keluakan dengan menggunakan obat khusus yang disuntikkan melalui infus, setelah itu dia diharuskan untuk di "kiret" agar semua sisa2 nya bisa hilang tuntas.

Sorenya setelah ak selesai menguburkan sang janin yang dimasukkan ke dalam kendi dan diberi kain kafan, ak terduduk lemas di rumah... memikirkan hal2 yang barusan terjadi dengan sangat cepatnya.
Singkat cerita hubunganku sejak saat itu dengannya menjadi hanya sebatas "kasihan" padanya...

... ak memang jahat.








2001 Awal...


3 bulan sejak ak menginjakkan kaki kembali di Cirebon, ak akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan kembali di sebuah Rental Komputer di tengah kota.
Tempatnya enak... boss ku juga oangnya baik sehingga ak merasa kerasan bekerja disana sementara dia sudah kumintakan tolong kepada seorang kerabat teman ayahku untuk dapat bekerja pada sebuah toko perhiasan, kami tidak bersama kaena ak bekerja di kota dan dia bekerja di desa. kami juga jarang sekali bertemu... jika dia kangen dan meminta bertemu, ada saja alasanku untuk tidak datang menemuinya....




Pada suatu hari yang cerah... ketika ak sibuk berkutat pada pekerjaan pengetikanku, datanglah dia... seroang gadis... cantik... penuh pesona... dan satu yang selalu kuingat... bibirnya adalah bibir terindah yang hanya dimiliki oleh dirinya... senyumnya juga riang sehingga siapapun yang bebicara dengannya akan merasa tenang dan kembali semangat.
Dia datang padaku dan meminta tolong untuk membantu menyelesaikan tugas2 sekolahnya... entah apa yang terjadi, tapi jantungku rasa2nya belari 4x lebih cepat dari yang biasanya sehingga ak pun menjadi "ngawur" dan salah tingkah.
Dialah gadis yang kini menjadi "adik" ku... satu2nya orang yang kucintai di muka bumi ini... sang cinta pertamaku yang sebenarnya... dan sepertinya memang akan menjadi cinta terakhirku juga.


Kembali singkat cerita...
Kami lalu menjadi akrab setelah dia sering datang ke rentalku... dia banyak bercerita tentang keluarganya, sebuah keluarga yang kacau karena permasalahan diantara orang tuanya.
Ak bersimpati padanya... dan sepertinya dia juga cocok dan menyukai caraku dalam berbicara (itu menurutku), sehingga kami pun menjadi semakin dekat... sementara di dalam kepalaku isteriku sudah hilang sama sekali dan tak tertulis dimanapun.




Suatu hari, ketika dia sedang berada di rental denganku tiba2 datanglah dia (isteriku) yang entah ada angin apa berkunjung padaku. ak kaget dan jadi serba kikuk. Tak berapa lama setelah itu ak berhasil "mengusir" nya pulang, tinggallah ak dan dia yang kemudian bertanya segala macam tentang statusku dan lainnya. ak pun jelaskan apa adanya, dan dia pun mengerti (atau kelihatannya mengerti).

Sebulan kemudian, ak diberitahukan saudaraku untuk membantu pekerjaannya di Jakata selama kuang lebih 3 bulan. ak pun meminta ijin padanya untuk pergi dan akan kembali dalam 3 bulan, sebelumnya ak bejanji akan selalu mengontak dia. dan lalu ak pun berangkat ke Jakarta.
Dasar sial... ternyata lokasi di Jakata itu berada di pedalaman perumahan kumuh yang jauh dari warnet... dan bahkan jauh dari wartel... bagaimana ak bisa menghubungi dia? akhirnya setelah selama 3 minggu, barulah ak berani meminta ijin untuk ke "luar" dari sana dan pergi ke tempat yang lebih modern untuk mencari wanet dan wartel. Kukirim email kepadanya, dan kucoba telp dia... kebetulan dia sedang ada di rumah jadi kami bisa berbincang2 melepas rindu (paling tidak, ak yang melepas rindu).
selama sebulan berikutnya barulah ak kembali meminta ijin untuk ke luar kembali, kukirim email sepeti sebelumnya dan kutelp rumahnya, tenyata dia sudah pindah... ak jadi khawatir.
2 Minggu kemudian ak kembali dan mengecek email, apakah sudah dibalas? ternyata jawabannya sangat mengguncang, dia mengetakan tidak mau berhubungan lagi denganku karena statusku...



...bodohnya ak...



...naifnya ak...



Akhirnya ak sadar, dia telah mencoba kehidupan yang lain... sementara ak sendiri sudah mempunyai kehidupan sendiri. meskipun hanya rasa kasihan yang tertinggal, paling tidak ak harus mempertahankan pernikahan ini dan mencoba untuk bisa menyukai dirinya sebagai wanita... sebagai perempuan... dan bukanlah sebagai saudara sepupuku sendiri...



Sepulang dari Jakarta... beberapa bulan kemudian, Ibuku meminta bantuan pada abangku di pulau dewata sana agar ak bisa ikut dan bekerja di sana bersamanya. akhirnya kuputuskan untuk berangkat kesana dengan tujuan berkumpul dengan saudaraku, menimba ilmu sebanyak2nya serta mencari pengalaman baru dalam kehidupan ini.
Mulai 2002 ak ke sana, selama 3 tahun banyak sekali ilmu dan pengalaman baru yang kupelajari... intinya ak sebenarnya kerasan disana, walaupun tentu saja yang namanya masalah2 itu tetap ada, tapi itulah kehidupan... jika tidak ada kerikil2 seperti itu perjalanan pun terasa monoton kan?

2005... menjelang lebaran, ak memutuskan untuk "mudik" ke Cirebon, dan meminta ijin kepada abang dan ibuku disana. pulanglah ak dan dia bersama ke Cirebon. banyak yang kulakukan disini, bertemu kembali dengan teman2 lama, dan berjumpa kembali dengan kakek dan nenek ku. kami pun menghabiskan sisa bulan Ramadhan disana sampai dengan Lebaran.
2 Hari setelah lebaran, nenekku berkata padaku bahwa ak tidak usah kembali ke sana. dia akan mewariskan rumah ini padaku, dan menyuruhku tinggal di rumah itu besama2 dengannya dan kakek, hatiku pun bimbang...
setelah ak konsultasi dengan beberapa teman dan guru ngajiku, akhirnya kuputuskan untuk tidak kembali kesana dan kembali menetap di Cirebon.
Abangku marah besar karena keegoisanku... banyak rencana2 yang sudah disusunnya berantakan karena kepergianku...


...maafkan ak mas... kala itu ak memang bodoh... dan juga egois sehingga tidak bisa melihat mana yang terbaik untukku saat itu.




Sekembalinya di Cirebon, kuputuskan untuk membuka rental sendiri di kampungku ini... Alhamdulillah kala itu ak bisa dibilang sukses dalam mengelola rental ini. 3 tahun berlalu dalam ketenangan... ak dengan isteriku hidup rukun... walaupun kami tidak kaya, tapi kami berkecukupan, alias bisa makan 3x sehari dan tidak punya hutang dengan siapapun, meskipun peasaanku tetap tidak berubah seperti dulu, dan dalam hati ini masih setia akan dia...


Akhir 2008... isteriku meminta ijin untuk pergi ke jakata untuk menemui ibu angkatnya karena sudah sekian tahun tidak bertemu, kangen... itu katanya. kuijinkanlah dia berangkat, katanya dia akan dijemput oleh abangnya yang dari jakarta. ketika abangnya datang menjemput, ak kebetulan sedang tidak di rumah karena sedang mengurus kerjaan di luar. dia hanya menelepon pamit padaku, ak pun mengiyakan.
sesampainya di rumah, banyak barang2 yang nggak ada alias dibawa olehnya... nggak sehausnya dia membawa barang2 itu karena ijinnya hanya akan menemui ibu angkatnya selama 3 hari. kubuang jauh2 pikiran burukku dan tidak memikirkannya lagi.

2 hari kemudian... dia menelepon padaku, kata2nya singkat... tapi yang kurasakan bagai petir menggelegar di telingaku...

"mas, hubungan kita sebaiknya diakhiri saja... ak nggak mau hidup miskin seperti ini terus... ak punya cita2... punya keinginan... dan mas sepertinya tidak bisa memberikan impianku itu... jadi sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini."


sedetik terasa sangat lama bagiku... "ada apa ini?" pikirku... benakah kata2nya itu...?



... mungkin ini balasan atas dosa2ku yang lalu... dimana ak tidak bisa memberikan rasa cintaku untuknya... pernikahan ini kupertahankan semata2 hanya karena tidak enak terhadap ibuku dan rasa kasihan padanya.
singkat kata, kepergian dia itu adalah kepergiannya dari sisiku... dan ak, walau bagaimanapun harus tetap bersyukur bahwa akhirnya dia sendirilah yang pergi meninggalkan ku... paling tidak ak tidak pernah meminta pisah atau menyakitinya secara fisik ketika kami bertengkar karena ak memang bukan orang yang seperti itu.
mungkin hanya sampai disinilah perjalanan hidup antara ak dan dia... selanjutnya kami masing2 harus mencari jalan lain sendiri2...
dan sudah seharusnya jalan yang akan kujalani sekarang adalah jalan yang jauh lebih baik dari jalan yang sebelumnya kulewati.




setelah beberapa bulan... akhirnya ak bisa tersenyum... karena pemilik senyum terindah yang pernah kutemui di muka bumi ini di masa lalu, akhirnya bisa kutemukan kembali...








...akankah ak bisa meyakinkannya bahwa cintaku ini hanyalah untuknya...?








wahai wanita terindah pencuri hatiku... engkaulah wanita sempurna dimataku... tak ada seorang wanitapun di muka bumi ini yang bisa menggantikan posisimu dihatiku... tak ada.

kesempurnaan memang hanyalah milik Allah... tapi dimataku, engkaulah wanita sempurna.



...raihlah tanganku... sambut tanganku... peluklah diriku... rasakanlah kehangatan hatiku...
engkaulah tulang rusukku... engkaulah mimpi2ku selama ini... tak ada yang lain... hanya engkau...





...Aku mencintaimu...




dan aku akan selalu disisimu untuk melindungimu... kita akan hidup bersama sampai tua...




dan pada akhirnya...







...aku akan meninggalkan dunia ini dalam pangkuanmu...
























aku mencintaimu...

 

Finally... WGM!!! ^^