Biography Mimpi sejuta dollar - merry riana

MERRY RIANA : MIMPI SEJUTA DOLLAR​ "Seribu orang berjiwa tua hanya dapat bermimpi. Satu orang berjiwa muda dapat mengubah dunia."​ ​ ​ Title: Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar Author : Alberthiene Endah Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Rating : 4.11 by goodreads Tanggal Terbit : September - 2011 Jumlah Halaman : 388 Dimensi : 150x210mm Kategori: Motivasi ​ ​ Dari seorang mahasiswi dengan ekonomi pas-pasan, Merry Riana, anak muda Indonesia, menjelma menjadi miliuner muda dan diakui sebagai pengusaha sukses, motivator yang sangat dinamis, serta pengarang buku terlaris di Singapura. Melewatkan masa kuliah yang penuh dengan keprihatinan finansial di Nanyang Technological University, Merry kemudian menciptakan perubahan paradigma berpikir dan memulai suatu perjuangan dengan konsep dan etos kerja keras luar biasa. Akhirnya, dia berhasil meraih penghasilan 1 juta dolar di usia 26 tahun. Kini Merry ingin menciptakan dampak positif di dalam kehidupan banyak orang, terutama di Indonesia. Buku ini berisi pengalaman perjuangan Merry beserta hikmah yang sangat inspiratif dan bisa diterapkan untuk mencapai sukses dalam kehidupan.​ Spoiler: Review Sebuah buku yang sangat menginspirasi dan membuka banyak wawasan bagi saya based on true story. Cerita dalam buku ini di buka dengan sangat apik dan menarik. Seorang gadis yang baru saja lulus SMA dan hendak meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yaitu jenjang kuliah, Merry Riana. Dia dan beberapa temannya sudah memimpikan bisa mengenyam bangku pendidikan kuliah di salah satu universitas terbaik di Indonesia yaitu Trisakti. 12 Mei 1998 Merry beserta teman-temannya sedang mempersiapkan beberapa keperluan untuk ujian masuk perguruan tinggi, tak ada pikiran mencurigakan di benak walau banyak orang mengatakan mahasiswa Trisakti pada hari-hari itu sangat aktif menggelar aksi demo. Aparat mewarnai ruas-ruas jalan di sekitar kampus itu. Mery beserta teman-temannya berkutat di gedung tempat pengambilan formulir dan mengurus hal-hal yang harus diselesaikan untuk mendaftar di kampus itu. Pilihan Merry terhadap Trisakti bukan sembarang pilihan saja, papa Merry juga lulusan Trisakti tepatnya jurusan Teknik Elektro. Selain berbisnis papanya juga pernah menjadi dosen di kampus ini. Harapan Merry setelah lulus bisa membantu usaha kecil papanya. Manusia berencana tapi Tuhanlah yang menentukannya. 14 Mei 1998, sebuah hari dimana terlihat kengerian yang mencekam. Layar televisi memperlihatkan gambar liputan yang menegangkan, penuh dengan kobaran api. Deretan pertokoan, perkantoran dan bangunan-bangunan terbakar. Semua ruas dipenuhi dengan kemarahan amukan massa. Mobil-mobil digulingkan dan dibakar, mal dijarah dan dibakar. Gelimpangan mayat dimana-mana. Banyak orang berlari-lari ketakutan. Situasi benar-benar chaos. Tiba-tiba semua tayangan televisi menayangkan gambar yang sama. "Banyak warga keturunan Ciba saat ini dicekam ketakutan dan melakukan eksodus ke luar negeri..." begitu petikan kalimat dalam berita itu. Ya, Merry Riana dan keluarganya berdarah Thionghoa. "Kamu tidak bisa kuliah di Indonesia dalam kondisi seperti ini. Lebih baik ke luar negeri." Kalimat itu terdengar simpel, tapi dampaknya sangat mengejutkan bagi seorang gadis belasan tahun itu. Dari semua pilihan itu, akhirnya pilihan mereka jatuh ke NTU. NTU dipilih karena untuk biaya kuliah di sana pihak kampus memberikan uang pinjaman dan bisa di cicil setelah mahasiswa tersebut lulus kuliah. Keluarga Merry bukan dari golongan atas, hidup mereka pas-pas an semenjak Papa Merry mengundurkan diri dari perusahaannya dan hanya memulai bisnis kecil-kecilan. Akhirnya hari itu tiba, hari dimana Merry berangkat ke Singapura. Kopernya dipenuhid dengan banyak mie instan dan perlengkapan makanan lainnya, itu semua demi memnuhi kehidupan Merry di sana. Ya dia harus menghemat untuk bertahan hidup. Kehidupan Merry di Singapura tidaklah mudah, dia hanya bisa memakan mie instan di pagi dan malam hari untuk menghemat biaya dan di siang hari di saat teman-teman lainnya makan enak di kantin, dia cuman bisa menahan rasa laparnya dengan meminum air keran kampus. Pola bertahan hidup seperti ini terus dilakukan dia hingga sampai di tahun ketiga, tahun dimana jadwal dan aktivitas kampus dia tidak begitu padat. Merry memutuskan untuk bekerja di liburan akhir semester. Mulailah satu tahap perjuangan Merry di negeri tetangga sana, hampir setiap pekerjaan dia lakoni, menjadi seorang pengantar, penebar brosur, bekerja di toko bunga bahkan pelayan di restoran dia kerjakan demi mengumpulkan dollar. Merry tidak tega untuk meminta uang saku dari Indonesia, mengingat kebutuhan hidup keluarganya disana juga memprihatinkan. Cerita berlanjut saat mahasiswa mulai magang di sebuah perusahaan, seperti teman yang lain Merry juga melakukan magang. Ada sebuah kisah menarik yang menjadi titik mulai perubahan yang sangat besar bagi Merry, yaitu saat dia menyadari bahwa bekerja di sebuah perusahaan bukanlah sesuatu yang dia inginkan. Cerita bermula saat dia melihat supervisor dia yang sudah bekerja puluhan tahun, tetap berada di meja yang sama, duduk di sana dari pagi sampai malam mengerjakan hal yang sama berulang-ulang dengan penghasilan yang pas-pas an. Bahkan menurut supervisor dia, tidak dipecat pun sudah untung. Merry berpikir, bagaimana dia bisa melunasi hutang dia di kampus jika dia kelak seperti ini? Jika dia bekerja selama puluhan tahun dengan rajin dan ulet dan tidak di pecat, itu artinya dia hanya bisa menghabiskan hidupnya untuk mencicil hutang? Bagaimana dengan kesejahteraan orang taunya? Sejak saat itu dia mulai berpikir untuk memulai bisnis selepas kuliah bukan bekerja di perusahaan. Perjalanan bisnis yang tidak mudah, bahkan sempat tertipu, mengalami 1001 penolakan hingga akhirnya seorang Merry Riana berhasil menbuktikan bahwa dia berhasil dan bisa. Walau awalnya Mama Merry menangis dan menentang keputusan Merry untuk berbisnis, dan cemooh dari orang sekitar terhadap pilihan Merry namun akhirnya semuanya itu berbuah manis dan indah.​ Hal yang sangat menyenangkan dari membaca buku ini adalah memunculkan semangat tersendiri bagi si pembaca. Selain itu Merry memberikan sebuah ulasan yang sangat menarik dalam buku ini. Sebuah perjuangan yang luar biasa dari anak bangsa ini. Menjadi seseorang yang harum di negara asing. Ungkapan yang sangat mengharukan dari seorang Merry adalah berikut ini : "You can take me out from Indonesia, but you never take Indonesia out from me". Di saat takdir membawa dia pergi menjauh dari Indonesia, dan memaksa dia menjalani kehidupan yang jauh dari kesenangan di luar sana. Dia menerima dengar tegar dan tenang, menyerahkan semua pada Tuhan dan berusaha keras menghadapi semuanya. Dia tidak mengubur kesempitan hidupnya, dia tidak bermuram durja dengan kesempitannya. Tapi dia berusaha keras mengubah hidupnya dan maju step by step demi mencapai kebahagiaannya. Saya sering mendengar banyak cerita orang-orang sukses memiliki masa lalu di belakang mereka yang membuat mereka maju untuk menjadi sukses. Ya seperti itulah, seorang Merry sudah mengukir kisah kesuksesan dia sendiri. Mereka semua memiliki faktor X yang membuat mereka berani mengambil resiko dan maju menyongsong kehidupan lebih baik.

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---

---