1. Hai Guest, baca panduan dan tips area Movies & TV Series untuk memudahkan kamu yuk. Cek di sini yaa~

  2. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Forum Game Merangkai Scenario Part 1

Discussion in 'Movie Maker' started by God_Like_23, Feb 20, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. boltzz123 M V U

    Offline

    Inocence User

    Joined:
    Jul 8, 2009
    Messages:
    12,152
    Trophy Points:
    257
    Ratings:
    +52,577 / -585
    scene 41

    Ben: Sebentar Sin, ada SMS masuk, jangan matikan dulu Hpnya yah

    ben pun melihat HPnya dan dalam sekejap ia terkejut

    Ben: Sin, Sin, kamu tau ngak no ini?
    Sinta: nomor apa?
    Ben: sebentar aku kirim.

    tampa membuang waktu dan mematikan Hpnya ben mengirim nomor misterius itu kepada sinta

    Ben: gimana sin? udah baca?
    Sinta: BEN!! kamu dapat nomor itu darimana?
    Ben: ngak tau sin, tiba2 ada yang masuk, dan aku kaget isi nya kok seperti itu
    Sinta: itu nomor Raisa ben!! Raisa!!
    Ben: APA???
    Sinta: boleh kamu bacakan isinya ben?
    Ben: tapi sin...
    Sinta: please...



    :hoho: baru ngikut gak tau alur wkwkwkwk
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. 1r2i3o4t M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 11, 2010
    Messages:
    2,372
    Trophy Points:
    162
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,431 / -0
    Scene 42
    Ben : jadi bener ini nomornya Raisa :keringat:

    Sinta : betul Ben, tolong yah baca isinya..

    Ben : wah keren yah kok sempet"nya Raisa kirim sms ke saya, bukannya dia lagi sibuk ngejuri bareng pak Ahmad dan mas Anang..

    Sinta : :jah: keren dari mananya.. ini lg pake bawa" pak Ahmad n mas Anang.. d kira Raisa penyanyi pa:dead: udah bacain isi sms nya..

    Ben : keren dunk..:panda: gini isi sms nya tentang Albert yang kecewa tidak dapat verif untuk show senshuraku bnt hari ini Sin.. :yareyare:

    Sinta : jiah kok gak nymbung mat.. si Raisa sms gituan, ini si Albert kolokan mad si jadi orang.. kek orang terbelakang gitu.. :lol:

    Ben : gak tw juga nih kok bisa gini sms nya. jgn gitu Sinta.. si Albert juga temen kita :garing: isi sms nya juga dia makin malas ngikut"..

    Sinta : BOMAD siapa dia..:yareyare: lagi an cowok" cuma karena gak dapat verif bisa galau gitu, lemah ah.. cewek ja gak segitu galaunya..


    "tiba-tiba Albert melintas seperti biasa dengan senyum lebar"

    Ben : kita cabut yuk da Albert gak enak nih..
     
  4. Iya_an Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 24, 2012
    Messages:
    6,744
    Trophy Points:
    218
    Ratings:
    +38,106 / -89
    Scene 43

    din din.. (terdengar suara klakson di depan rumah)
    Sinta ; "sorry papahku pulang, tutup dulu yak, bye.." (akhirnya buru2 melongok ke jendela, diliat mamanya udah ditaman depan, akhirnya balik rebahan di kasur empuknya)

    bu Nisa bergegas membukakan pintu pagar, masuklah mobil BMW dengan suara yang nyaris tak terdengar
    tiba2 pintu disebelah kiri terbuka dan keluarlah sosok gadis belia dengan rok mini serta High Heels lumayan tinggi,
    dialah sekretaris dikantor pak Tarno (papa Sinta & suami bu Nisa/red) yang bernama Cintya. :onegai:

    Cintya ; "met sore ibu.."
    bu Nisa ; "met sore juga, tumben ngikut mo kunjungan lagi ya?"
    PTarno ; "iya ma, tadi ada panggilan dari anak cabang di surabaya ada tender mendadak." (jawab P Tarno sambil keluar dari mobil)
    bu Nisa ; "apa malam ini juga harus berangkat pah?"
    P Tarno ; "soalnya investor dari holland keburu mau balik lusa, jadi harus segera meeting"
    b nisa ; "ya udah mama siapin bajunya, pah." (menjabat tangan papah dan mencium tangan, lalu membawakan koper masuk ke dalam rumah)

    Cintya yang masih sibuk sms'an buru2 ikut masuk ke dalam rumah dengan menyeret koper dan beberapa map arsip kantor.

    Sinta ; "eh mbak, mo ikutan papah meeting ya?"
    Cintya ; "iya neng, mendadak banget tadi soalnya."
    Sinta ; "sampe berapa hari mbak? lama gak?"
    Cintya ; "cuma 2 hari kok, relasi papah kamu juga buru2 balik ke holland"
    Sinta ; "yach.. nginep lagi dong, padahal besok mo aku ajak weekend bareng. y udah lah"


    ata_tembemata_tembem; tanggung, udah nullis daritadi :bye:
    lanjutin dari scene aku aja :lol:
     
    Last edited by a moderator: Apr 25, 2015
  5. darkash Veteran

    Offline

    Poor Slave

    Joined:
    Jul 31, 2010
    Messages:
    5,718
    Trophy Points:
    300
    Ratings:
    +28,732 / -190
    Scene 44

    Cintya: aih Pak Tarno lagi2 ngacauin aja, tempo hari juga begini, kapan daku bisa punya cowok klo selalu dibawa papamu :sigh:
    Pak tarno: eh.. ehem :ehem:
    *Cintya terdiam tak bisa berkata-kata bahkan menoleh pun tak mampu
    Pak Tarno: Tadi kamu bilang apa Cin? *dengan muka sedikit masam
    Cintya: ng-ngga ada apa-apa kok pak.... Ha... hahaha... *nyengir
    Sinta: Sudahlah pa, itu juga gara-gara Sinta kok :malu Sebaiknya papa buru-buru gih, ntar telat meeting lho :iii:
    *Dalam hati Cintya: nice :top: :terharu:
    Pak Tarno: Oh ya, udah jam berapa sekarang... Sisa 2 jam lagi :gaswat: Ya udah papa berangkat dulu ya. *kecup kening Sinta
    Pak Tarno dan sekretarisnya yang cantik dan memakai rok mini tersebut segera naik ke mobil dan berangkat ke tujuan meeting :mesum:
    On the other side ........
    Albert: gw musti gimana ini :madesu:
     
    Last edited: Feb 22, 2014
  6. deMatrix M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 22, 2009
    Messages:
    669
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +156,746 / -0
    Scene 45

    Hari ini bagaikan neraka bagi Albert. Bagaimana tidak, semua yang terjadi seakan-akan menjadikan keadaan lebih buruk. Baginya, harapan untuk bisa menikmati week-end ini dengan Sinta-pun sudah nyaris sirna. Raisa… Vicky… Hubungan Sinta & Ben… Mas Sule… Keluarga Gong… (Ya, Keluarga Gong, aku harus temui mereka untuk mencari tahu siapa itu Raisa dan ada di mana dia sekarang). Bergegas ia meluncur ke rumah Bu Guru Darmo untuk menanyakan alamat Keluarga Gong.

    Albert: “Malam, Bu Guru. Saya mau tanya alamat keluarga Gong yang Bu Guru ceritakan kepada saya tadi sore.”

    Bu Darmo: “Oh, itu, mereka tinggal disamping rumah saya persis. Itu disebelah kanan. Tapi, ada apa koq kamu tiba-tiba mau menemui mereka, Bert? Apa ini tentang Ra-.”

    Albert: “Iya, Bu, ini tentang Raisa. Terima kasih bayak, tan-, eh Bu Guru.” (Langsung ngacir ke rumah keluarga Gong).

    Di depan rumah keluarga Gong, Albert tampak sekilas mencermati keadaan rumah tsb. Rumah yang cukup besar untuk ditinggali dua hingga tiga orang. Berpagar hitam lumayan tinggi namun tidak terkunci. Lampu-lampu yang dinyalakan di semua sudut rumah hingga tidak ada tempat sedikitpun yang gelap untuk seseorang bersembunyi. Suara berisik alunan musik heavy-metal yang terdengar dari dalam rumah juga menghiasi rumah tsb. (Ah, nempaknya mereka pencinta music rock). Pikirnya dalam hati.

    Kemudian Albert masuk hingga depan pintu dan mengetuk pintu. (Tok, tok, tok)

    Albert: “Assalamu’alaikum… Permisi… Sepada… Punten… ???” (Lama tak terdengar jawaban, mungkin karena suara musik dari dalam yang terdengar kencang itu).

    Albert: “Haloooooo… Permisiiiiii… Assalamu’alaikum…” (Dengan nada agak meninggi).

    Pak Gong yang semula mau membukakan pintu, tiba-tiba dia mendengar suara tamunya seperti bukan suara orang asing. Dia pun mendekati jendela untuk mengintip siapa pemuda yang mau bertamu itu.

    Ibu Gong: “Siapa itu, Pak? Koq tidak langsung dibukain pintunya?”

    Bapak Gong: “Ssssshhhh… Diam Bu, jangan kencang-kencang.” (Sambil menempelkan telunjuk di depan mulutnya tanda untuk tidak bersuara kepada Ibu Gong).

    Sambil menunggu jawaban sang tuan rumah, tiba-tiba ponsel Albert berdering pertanda dia mendapatkan SMS. Albert segera membuka SMS itu dan membacanya. Seketika tangannya pun menjadi kaku gemeteran memegang ponsel dan mulutnya menganga terbuka lebar.

    Di saat bersamaan, Bu Gong juga menerima SMS yang sama. Di bacanya pelan-pelan dan berulang-ulang.

    Mr.XXX

    Kata itu muncul pada akhir pesan yang dibacanya tadi.

    Bu Gong: “Kyaaaaaaaaa… Bapaaaaaak…!!!” (Teriaknya histeris).
     
    Last edited: Feb 22, 2014
  7. tgr_dongyi M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 7, 2012
    Messages:
    197
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +26,620 / -2
    scene 46
    Pak Gong: "Ada apa sih bu ? Bikin saya kaget aja." sambil terheran melihat Bu Gong.

    Bu Gong: "Pak. . . ini loh pak" dengan nada tersendat sendat.

    Pak Gong: "Ada apa sih Bu, kalo ngomong yang jelas saya jadi penasaran nih."

    Sambil memberikan Handphonenya kepada Pak Gong dengan gemetaran. Di luar pintu setelah Albert membaca SMS nya itu pun langsung berlari menjauh dari rumah Bapak dan Ibu Gong.

    Albert: "Oh tidak jangan berpikirin yang aneh - aneh albert, itu semua hanya SMS iseng, sadar albert sadar !" berbicara dalam hati

    Setelah Albert berlari entah kemana seakan takdir yang menuntunnya, tiba - tiba Albert melihat sebuah jam tangan yang sangat persis seperti didalam mimpinya itu lalu diambilnya lah jam tangan tersebut.

    Albert: "Sepertinya jam tangan ini pernah gw liat deh, waktu itu gw mimpi kalo gk salah jam tangan ini yang membuat gw berubah jadi Satria Baja Hitam" bicaranya dalam hati.

    Setelah Albert memakai jam tangan tersebut Albert pun mengutak atik jam tangan tersebut dan tidak disangka terdapat bacaan "BERUBAH" pada layar jam tersebut.
    Alhasil Albert langsung kaget karena sebelumnya dia pernah mimpi setelah dia mengatakan kata "BERUBAH" dia menjadi Satria Baja Hitam.

    Albert: "Tidak ini tidak mungkin, itu cuma didalam mimpi" albert terheran heran sambil melihat jam tangan tersebut

    Albert: "Tapi tidak ada salahnya mencoba, toh itu cuma didalam mimpi kok baik dalam hitungan 3 | 1, 2, 3 "BERUBAH""

    Dan ternyata Albert pun tercengang karena seketika itu juga Albert pun berubah seperti yang ada didalam mimpinya yaitu menjadi "Satria Baja Hitam"

    Albert: "Oh My God, ternyata mimpiku menjadi kenyataan"

    Tiba tiba telepon Albert pun berbunyi.

    Albert: "Halo siapa ini ?"

    Mr. XXX: "Halo Albert lama tidak jumpa, setelah kau menghajarku di Danau Modernland"
     
  8. Iya_an Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 24, 2012
    Messages:
    6,744
    Trophy Points:
    218
    Ratings:
    +38,106 / -89
    scene 47

    P gong ; "mas.. mas ... " (sapa pak gong tiba2 yang membuyarkan lamunan Albert)
    Al ; "em.. eh.. iya.. met sore pak," (jawab albert gugup)
    P gong ; "kenapa melamun didepan pintu orang, ada yang bisa saya bantu?"
    Al ; "e.. anu pak, ehm... maaf, benar ini tempat tinggalnya raisa?"
    P gong ; "benar, mas kok tahu darimana?"
    P gong ; "baiklah, masuk dulu mas... silahkan...!! gak baik ngobrol kok di depan pintu,"

    akhirnya mereka berdua masuk kandang rumah. :maling:

    Siapkan bata merah buat yang mengaco ketiga kalinya [​IMG]

    walaupun ini game, jangan terlalu extreme lah, kecuali kalo game ini di SF toku gpp :oghero:
     
  9. tante_inez M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 10, 2010
    Messages:
    3,182
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +54,978 / -1
    Scene 48
    Di dalam rumah...

    Pak Gong : Tunggu sebentar ya mas Albert.
    Pak Gong berdiri kemudian menuju ruangan sebelah memanggil Ibu Gong. "Buu... buatin minuman untuk masnya ini."
    Pak Gong berusaha tenang setelah tanpa sengaja menyebut nama Albert padahal Albert belum mengenalkan diri. Dia menepuk dahinya, merasa tolol. harusnya aku ingat kata-kata Raisa kata pak Gong dalam hati.

    Albert tidak menyadari saat pak Gong menyebut namanya, tangannya masih gemetar sejak membaca sms dari Mr.XXX. Ada sesuatu yang janggal yang ia rasakan saat bertemu dengan Pak Gong, mereka seperti bukan orang baru, ia merasa pernah mengenalnya. Untuk sesaat Albert merasa linglung, aku ini kenapa sih? Raisa ini siapa? Kenapa aku terus membayangkan diri sebagai kesatria baja hitam. Mr.XXX ini siapa? Kenapa dia menerorku katanya dalam hati. Albert kembali membaca SMS dari Mr.XXX..
    "Kamu nggak akan bisa lari dari masa lalumu. Raisa akan jadi Vicky yang ke-2"

    Praaaanggggg!!!!
    Cangkir teh yang dibawakan Bu Gong terlepas dari tangannya saat dia melihat Albert.
    "Uhh.." Bu Gong tak sanggup berkata-kata.

    Sementara itu, Raisa sedang...
     
  10. mamangindo M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 27, 2013
    Messages:
    252
    Trophy Points:
    27
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +211 / -0
    Scene 49

    raisa sedang memberikan tanda tanya dalam pikiran albert, karna menurut dia semua yang berhubungan dengan raisa ada sangkut pautnya dengan sahabatnya 3 tahun lalu vicky
    lalu setelah cangkir teh yang di bawakan oleh ibu gong pecah, albert dan pak gong sangat kaget.

    Pak Gong: yaammpuun ibu kenapa lagi! (sambil mungutin pecahan cangkir)
    sementara albert yang pikirannya kembali buyar jadi tidak punya ketertarikan tentang mengenali Pak Gong dan Bu Gong.
    Al : waduhh... kok bisa jatuh si bu, ada yang kena beling tidak bu?
    Bu Gong : huh?... eh engga tau tadi tiba-tiba licin cangkir nya. tenang ga ada yang kena beling kok(langsung pura-pura tidak mengenali albert)

    setelah semua sudah di bereskan...
    Pak Gong: jadi tadi mau membicarakan apa ya?
    Al : emm.. eh iya.. jadi gini pak saya kesini mau menanyakan tentang Raisa.

    Pak dan Bu Gong langsung kaget dan tak tahu harus berbuat apa

    hayoo raisa nya ga jadi nongol:hahai:
    eh usul nih.. yang ngasih scene jangan langsung jrot panjang.. berasa mau di kelarin aja-_-
    biar ada twist twist dari tiap user, tapi nge twist nya yang bener bener aja ya:matabelo:
     
  11. deMatrix M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 22, 2009
    Messages:
    669
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +156,746 / -0
    Scene 50

    Mobil BMW melaju kencang menerjang jalanan becek sisa hujan seharian ini. Pak Tarno mengemudikannya bak pembalap F1 sedang bertarung di sebuah sirkuit, menerobos dan menyalip satu demi satu mobil yang ada di depannya. Dengan muka serius dan agak cemas, dia terus menerus melihat ke arah jam tangan klasik pemberian Ibu Nisa di ulang tahun pernikahannya yang ke-10.

    Gak boleh telat ini. Pikirnya.

    Situasi jalanan yang becek dan beberapa tempat yang banjir, membuat beberapa ruas jalan menjadi macet. Pak Tarno menjadi lebih gugup hingga keluar keringat dingin.

    Pak Tarno: “Jadi ini lewat mana, Cin?”

    Cintya: “Diputaran depan, kita putar balik saja, Pak. Nanti kita masuk jalan tol biar lebih cepat.”

    Cintya memang bisa diandalkan. Pak Tarno merekrut Cintya bukan hanya karena penampilan dia yang terbilang seksi dan parasnya yang cantik. Namun lebih dari itu, dia wanita yang cerdas, cekatan dan yang lebih penting dia seorang navigator yang baik. Cintya tahu betul seluk-beluk kota Jakarta, di mana jalanan yang aman dan lancar. Dia juga seorang decision maker untuk situasi darurat ketika Pak Tarno sedang ada urusan lain. Oleh karenanya, dia menjadi tangan kanan dan anak emas yang paling dipercaya Pak Tarno di kantor.

    Pak Tarno yang sedang fokus menyetir, sesekali melihat ke arah Cintya yang dari tadi sibuk SMS dan menelpon untuk mempersiapkan segala keperluan pertemuan malam ini.

    Pak Tarno: “Bagaimana persiapannya, Cin?”

    Cintya: “Semua sudah disiapkan dengan baik, Pak. Termasuk presentasi untuk nanti juga.”

    Pak Tarno: “Bagus. Tolong dicek ulang semuanya lagi. Kita gak bisa ambil resiko kehilangan investor yang satu ini. Dia akan sangat berguna untuk 'bisnis' kita ke depannya. Kamu mengerti kan maksud saya?” (Matanya melirik tajam tepat ke arah mata Cintya).

    Cintya: “Mengerti, Pak. Anak-anak juga sudah menyiapkannya. ‘Paket’ sudah siap terbang ke Holland bersama investor lusa nanti.” (Jawabnya tegas).
     
  12. erfi M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 3, 2013
    Messages:
    1,446
    Trophy Points:
    72
    Ratings:
    +797 / -0
    scene 51

    Pak Tarno :"Baguslah kalo begitu. jawab pak Tarno dengan rasa puas atas hasil kerja sekretarisnya itu.


    Sementara itu di rumah bapak & ibu Gong.
    Ibu Gong terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan Albert kepadanya tentang Raisa.
    Ibu Gong :"maaf nak Albert saya buatkan minuman lagi ya".
    Albert : " tidak usah bu,saya tidak haus kok,jangan repot-repot ".
    Ibu Gong: "tidak apa-apa,nak".
    Pak Gong : " iya bu,sana.. nak Albert di buatkan minum lagi,ini biar saya saja yang membereskan,,eeeee...sebentar ya nak Albert saya ambil sapu dulu".sambil memunguti pecahan kaca dilantai.
    padahal itu hanya trik bu Gong saja supaya Albert tidak mempertanyakan perihal Raisa.
    Albert pun di tinggal sendirian di ruang tamu,mata Albert tertuju pada foto Vicky yang terpasang di dinding.
    Lamunan Albert kembali waktu masa sekolah dulu dimana dia,Sinta dan Vicky masih bersama-sama.
    Ia teringat sosok Vicky seorang anak yang pendiam tetapi pandai,Vicky sering di bully oleh teman-temannya karena dia akrab dengan anak-anak perempuan saja tetapi Albert selalu datang untuk membela Vicky.tak jarang Albert berantem dengan temen-temen cowonya karena membela Vicky.
    Lamunan Albert menjadi buyar ketika ada seseorang mengetuk pintu rumah pak Gong.
     
    Last edited by a moderator: Feb 23, 2014
  13. hackdawn Veteran

    Offline

    Joined:
    Oct 3, 2012
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    277
    Ratings:
    +43,222 / -3
    Scene 52
    tek.. tek.. tek.. "Permisi!", terdengar suara laki-laki yang tak dia kenal memukul-mukulkan gembok pada gerbang. Karena merasa Pak Gong dan Bu Gong masih ada di rumah, albert tak menjawab nya. "Permisi!" Salam lagi dari orang yang tak dia kenal itu, ruang tamu rumah pak Gong memang sedikit menjorok kedalam dan berbentuk L, sehingga albert tak dapat melihat orang yang berada di luar. .. tiba tiba hening dan kemudian terdengar bunyi bel...

    "Ting.. Tong..." sontak Albert kaget... "Ternyata rumah pak gong ada bell nya" [​IMG] sambil keringat dingin dan merasa malu. "Ting.. Tong.. Permisi!" karena lama Pak Gong tak keluar, akhirnya albert menyalami tamu tak dikenal itu, "Ya pak tunggu sebentar!" jawabnya saembari keluar. Dan ternyata setelah albert keluar,
    Kurir: "Permisi pak, apa benar ini rumah pak Gong?"
    Albert: "Iya benar, ada apa ya?"
    Kurir: "Ini ada kiriman barang untuk Pak Gong, bisa minta tanda terima pak?" sembari memberikan barang kiriman.
    Albert: "Maaf pak, saya bukan pemilik rumah ini!" Terlihat di permukaan paket yang datang itu. "Raisaaaaaa..!!!" [​IMG] teriak albert karena terkejut.
    Kurir : "Jadi bagaimana pak?" terlihat seorang yang gupuh berjalan cepat dari belakang.
    Pak Gong : "Ada apa nak Albert?"
    Albert : "Oh ini pak, ada kiriman untuk Bapak!"
    Pak Gong : Terdiam dan tampak jelas di raut wajahnya memikir tajam sembari menerima paket yang diterima, entah apa yang ada di pikirannya. "Terima kasih pak, paketnya saya terima!"
    Kurir : "Silahkan masukkan tanda terima disini pak!" tanda terima sudah diisi, dan kurir itupun akhirnya pergi.
    Pak Gong : "Terima kasih pak!"
    barang sudah diterima, Namun Pak Gong masih terlihat dalam sorot matanya kalau dia memikirkan sesuatu, dan seolah lupa akan keberadaaan Albert
     
  14. tgr_dongyi M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 7, 2012
    Messages:
    197
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +26,620 / -2
    Scene 53
    Sementara di kampus, Kang Sule yang kesal karena Sinta tidak menjawab telepon dan membalas SMS nya akhirnya geram dan memberikan pesan suara kepada Sinta.

    Kang Sule: "Sinta kenapa kamu tidak menjawab telepon aku, jadi gini akhirnya kelakuan kamu setelah akhirnya Albert menyelidiki kembali kasus 3 tahun yang lalu itu ? Ingat, semua kejadian saat 3 tahun lalu itu adalah KESALAHANMU SINTA ingat itu, KESALAHANMU !"

    Sementara itu Sinta pun akhirnya menerima pesan suara yang diberikan oleh Kang Sule dan akhirnya menelepon balik.

    Sinta: "Halo Su..." Kang Sule memotong pembicaran

    Kang Sule: "Kenapa kamu begitu bodoh Sinta, ingat kau tidak perlu bekerja sendirian kita juga bisa kerja sama untuk mencari jalan keluarnya."

    Sinta: "Tapi Sule Albert sudah mengetahui hubungan kita, bila kita bekerja sama maka itu akan membuat Albert lebih curiga lagi kepada aku." dengan nada pasrah

    Kang Sule: "Ok ok, tenang Sinta tenang kita hadapi ini bersama ok, pasti ada jalan keluar untuk membuat Albert tidak menyelidiki kasus 3 tahun lalu itu, kita pikirkan itu bersama sama oke ?"

    Sinta: "Ya baik Kang Sule." sambil mulai menangis

    Kang Sule: "Sinta. . . sudah lama sekali aku tidak mendengar kamu memanggil namaku seperti itu. Apakah kamu masih suka padaku Sinta ?"

    Sinta: "Maaf Kang Sule ini semua kesalahanku, aku terlalu bodoh sehingga membuat Albert curiga kepada kita dan akhirnya sulit bagi kita untuk kembali."

    Kang Sule: "Oke Sinta dengar, ini semua bukan kesalahanmu oke, Kang Sule juga minta maaf karena sudah marah marah ke kamu dan tidak mengetahui bahwa Albert mengetahui hubungan kita. Sinta. . ." Kang Sule dengan nada serius memanggil nama Sinta

    Sinta: "Ya, Kang Sule"

    Kang Sule: "Aku cinta padamu Sin"

    Sinta: "Aku juga cinta padamu Kang Sule"
     
    Last edited: Feb 23, 2014
  15. tante_inez M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 10, 2010
    Messages:
    3,182
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +54,978 / -1
    Scene 54
    Albert tiba-tiba muncul dibalik kios kang Sule. "Sudah kuduga, kalian memang ada apa-apanya!!"
    Sinta dan Sule menoleh terkejut melihat Albert ada di sana.
    Sinta: Sejak kapan kamu di situ, Bert?
    Albert : Sejak kalian bicara tentang kejadian 3 tahun lalu sampai kamu mengatakan cinta pada Sule.
    Sule : Ai Albert damang? sehat kamu, Bert?
    Sinta : Kamu dari mana aja? Ben nyariin kamu, di tempat kos juga nggak ada. Udah berapa hari nggak pulang?
    Albert menggumam sendiri dan semakin gelisah.
    Sinta : Kang, jangan sampe salah pesenan lagi. Ini konsumsi buat rapat BEM bareng dosen. Masa iya mereka dikasih gorengan doang.
    Sule : Iyah, tapi ini gorengan jadinya siapa yang bayar atuh?
    Sinta : Kasbon dulu deh, ga ada duit.
    Sintapun menggiring Albert menjauh dari kantin.
    Ia lalu menguhubungi Ben, "Albert ada di kampus, kondisinya kurang baik. Ketemu di kosan Albert ya. Mungkin ada baiknya kamu....

    tolong selesaikan kalimatnya yaa kalau bisa....
    mau ngeluarin bu darmo belom dapet momen yan pas nih
     
  16. deMatrix M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 22, 2009
    Messages:
    669
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +156,746 / -0
    Scene 55

    Ben… Oh, bos Ben… Mendadak terlintas dipikiran Sule yang membuyarkan lamunannya. Nampaknya Sule terlalu menghayati percakapan dengan Sinta di telpon tadi. Sambil masih cengar-cengir, Sule menoleh ke orang yang sedari tadi duduk di sampingnya di kantin.

    Sule: “Eh, bos Ben. Maaf, jadi ngelamun gini si akang…” (Sambil masih cengar-cengir).

    Ben: “Kayanya kebawa suasana nih, Kang Sule.” (Wajah Ben yang tadinya senyum-senyum melihat tingkah Sule, berubah menjadi serius). “Jadi gimana, Kang Sule?”

    Sule: “Beres deh Bos Ben. Semua aman terkendali. Bos Ben bisa andelin Kang Sule mah kalo soal ginian.”

    Seringai pun muncul di bibir Ben dan Sule.

    Ben: “Baiklah, Kang Sule, aku cabut dulu kalo gitu.”

    Sule: “Eh, eh, bos Ben mau ke mana atuh? Ini koq indomie-nya gak dihabisin? Emangnya gak ngejengukin neng Sinta? Sebagai pacar kan pas atuh datengin ceweknya pas dia lagi keadaan kaya gini.”

    Ben: “Gak, Kang Sule. Aku udah bohong ma Sinta ada Recital malam ini. Lagian malam ini ada ‘pertemuan’ penting. Ya sudah yah…”

    Ben segera memacu motor Ducati hitamnya menuju tempat ’pertemuan’.

    Sorry nih, gak rela jadinya si Sinta malah sama Kang Sule :peace:
     
  17. hackdawn Veteran

    Offline

    Joined:
    Oct 3, 2012
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    277
    Ratings:
    +43,222 / -3
    Scene 56
    Pak Gong seperti shock menerima kiriman dari Raisa, albert yang melihat kondisi pak Gong yang sepertinya sudah tak mengenali keberadaan dia, akhirnya dia pamit undur diri dan menunda dulu keiingintahuannya tentang Raisa.
    ----
    Keesokan harinya ketika dikantin, Albert mendapati dengan jelas perbincangan Sule dan Sinta. Sinta yang tertangkap basah kemudian menarik tangan Albert, Ia lalu menguhubungi Ben, "Albert ada di kampus, kondisinya kurang baik. Ketemu di kosan Albert ya. Mungkin ada baiknya kamu.... "
    Albert : "Sinta!" tiba2 berhenti memecah kosentrasi Sinta yang hendak mengirim SMS ke Ben untuk bertemu di kosan albert. "Lalu bagaimana dengan Ben?"
    Sinta : "Huh, apa maksudmu?"
    Albert : "Aku mendengar semua perbincanganmu dengan Sule! Aku kira kamu dan Ben ada rasa, tapi setelah melihat tadi! Lalu bagaimana dengan Ben? Aku tak mau kalau Ben sampai kenapa2 karena kamu dan Sule!"
    Sinta: "Iya ini aku lagi hubungi dia! Kita kumpul di Kosmu! Kita bahas mengenai Vicky dan Raisa!"
    Albert: "Kenapa harus di kosku? Dan... masalah Vicky dan raisa kita bahas nanti saja! Untuk saat ini selesaikan masalahmu dengan Ben dan Sule! Aku antar kau kerumahmu untuk mencari jawabannya! Yang penting aku tak mau hubungan kita rusak karena kamu salah memilih! Jika kau ada rasa sama Ben, maka jelaskan padaku tentang SUle tadi! dan jika kau dan Ben hanya teman biasa, maka janganlah kau seolah memberi harapan pada Ben! Kamu udah terlanjur SMS Ben? Baiklah biar aku sendiri yang menemui dia di Kos ku, kamu pikirkan dulu jawaban yang tepat, mari kita pulang"
    Sinta : terdiam tanpa kata.. karena merasa canggung, akhirnya dia diam saja ketika diantar pulang sama Albert.


    Dan akhirnya tibalah dirumah Sinta,
    Albert : "Sinta! Pikir dengan baik2!"
    Sinta : "Bye albert!" terlihat murung merenung dalam memikirkan kata2 albert.
    Albert : sigh....
    Sinta pun masuk ke rumah dengan hanya meninggalkan kata itu pada albert, kemudian ketika albert menyalakan motornya dan bersiap untuk pergi,

    Bu Darmo : "Ara.. baru kemaren bertengkar, sekarang bertengkar lagi? fufufu dasar anak muda! Bikin iri saja (nasib jones)" [​IMG]

    buat siapa saja yang gak mau hubungan Sule dengan Sinta dan mau memisah mereka, sepertinya mustahil, :panda:
    karena sudah ada yang secara terang2an mengungkapkan perasaan mereka berdua dengan kata "aku cinta kamu!" :panda:
    kecuali kalau mau bikin mind break :panda:
    tapi saya lebih suka jalan aman [​IMG]
    carikan pasangan buat bu darmo, yaitu albert atau Ben [​IMG]
     
    Last edited: Feb 24, 2014
  18. hidayat246 M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Apr 2, 2012
    Messages:
    5,246
    Trophy Points:
    228
    Ratings:
    +15,854 / -34
    Scene 57
    Albert : "Bu sinta ???"
    Bu Darmo : "masa muda itu memang indah yah!!"
    Albert : "ah bu darmo bisa aja!!"
    Bu Darmo : "apa ada yang bisa ibu bantu?? sepertinya kalian berdua ada masalah"
    Albert : "hummm.... kalau boleh nanti malam saya curhat di rumah ibu boleh??"
    Bu Darmo : "seperti jaman SMA rupanya, hummm..... baiklah ibu tunggu yah"

    kemudian mereka berpisah, tiba-tiba bu darmo mendapat sebuah telepon

    Cintya : "bagaimana perkembangannya??"
    Bu Darmo : "Semua sesuai rencana, kalau seperti ini kita bisa maju lebih cepat dari yang sudah dijadwalkan"
    Cintya : "hummm...... bagus!! ini semua bisa tercapai karena kerja kerasmu"
    Bu Darmo : "DIAM KAMU WANITA BRENGSEK!!! aku tak ingin mendapat pujian satu katapun darimu!!"
    Cintya : "Ara...ara...ara apa aku harus mengingatkanmu kembali???"
    Bu Darmo : "tidak perlu aku sudah cukup muak mendengar perkataanmu!! lagipula sampai kapan kamu mau membawa albert & sinta ke dalam projek ini??? mereka masih muda, mereka...."
    Cintya : "what???? apa baru saja ku mendengar kalimat belas kasih dari mantan pembunuh Presiden Anwar Sadat??? kau pasti bercanda darmo ha...ha...ha.."
    Bu Darmo : "kenapa kamu mengungkit itu???? sebagai mantan guru mereka aku wajib mempertanyakan nasib mereka ke depan!!!!"
    Cintya : "wohh...... jadi sekarang kau berubah menjadi guru yang baik hati?? that so funny, ingat kamu itu guru palsu"
    Bu Darmo : "dasar kamu..........."
    Cintya : "cukup aku tak ingin mendengar komplain darimu, yang jelas proyek ini harus tetap dilanjutkan, paham??? "
    Bu Darmo : "baiklah aku mengerti!!!!! tapi jika terjadi sesuatu dengan murid-muridku aku takkan tinggal diam!!!"
    Cintya : "tentu saja, karena sudah saatnya sinta & albert mengerti tentang arti realita yang sebenarnya"
     
  19. hackdawn Veteran

    Offline

    Joined:
    Oct 3, 2012
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    277
    Ratings:
    +43,222 / -3
    Scene 58
    Tut.. tut.. Sambungan terputus. "Kenapa pula dia menyebut2 masa laluku! Sigh. Ops, perlu persiapan buat nanti malam!"
    ....
    Malam pun datang, waktu itu di teras depan rumah bu darmo. Albert duduk di kursi kanan meja kecil yang memang khusus untuk break time dan bu darmo di sisi kiri,
    Albert : "Kenapa harus di luar bu?"
    Bu Darmo : "Tak apalah, aku tinggal sendiri, Umur segini tapi tak kunjung juga menikah, tak baik mengundang pria sendiri kerumah, daripada menimbulkan fitnah, kita bicarakan di luar saja! Jadi? Apa yang mau kita bicarakan? hhmmm?" senyam senyum. "Kalau dulu kau sering cerita masalah mu dengan Sinta dan Vicky, sekarang apalagi?"
    Albert : Terdiam dan kaget ketika bu Darmo menyebut nama Vicky.
    Bu Darmo : "Ara.. Ada apa? Apakah kalian masih memikirkan keadaan Vicky?"
    Albert : "Kenapa ibu sebut nama Vicky jika tahu perasaan kami ketika kehilangan Vicky?" ungkap albert sedikit geram.
    Bu Darmo : "hmmm? no reason! Agar kalian lebih dewasa saja!"
    Albert : "Huh dimananya?"
    Bu Darmo : "Kalian harus sadar kalau kalian tak akan dapat mengubah masa lalu! Dan janganlah masa lalu kalian menjadikan kalian terpuruk! Hari ini memang ditentukan oleh hari kemarin, tapi kalian juga harus ingat, kalau hari esok ditentukan oleh hari ini! Jadi kalau hari ini kalian masih memikirkan hari kemaren kalian tak akan pernah menjadi dewasa!"
    Albert : "Tapi, kami tak tahu keadaan vicky! Dimana dia sekarang dan sedang apa dia? Apakah dia masih sehat?"
    Bu Darmo : "Itu lagi!" Sembari sruput es jeyuk. "huft.. Perpisahan itu pasti akan terjadi, cepat atau lambat! Dan... kita tak tahu siapa diantara kita yang akan meninggalkan yang lainnya lebih dahulu! Kita yang ditingalkan hanya bisa merelakannya!"
    Albert : "Ya, tapi Vicky....."
    Bu Darmo : "Vicky kah... Doakan saja dia! Yah.. karena kita tak tahu keberadaannya, semoga dia baik-baik saja, pasti suatu saat nanti, pasti ada waktu dimana kalian akan dipertemukan lagi!" Srupuuut.
    "Ara... jangan2 keadaan vicky menggantung hubunganmu dengan sinta?"
    Albert : "nggak,,, lagian sinta sudah punya Ben!" jawab rada sewot
    "Ops! ara.. ara.. ara.. cup.. cup.. cup" bu darmo sembari memukul2 pundak albert sebagai tanda pada albert untuk mengatakan "Aku rapopo [​IMG](aku gak apa-apa/aku baik2 saja)"

    tak peduli dengan masa lalau bu guru sebagai assassins [​IMG]
    bu guru yang sekarang adalah bu guru yang bijak dan anggun, tangguh, tak akan mempan black mail semacam itu [​IMG]
    Kurosaki Tasuku pun mengajari agar tak mempan melawan blackmailing, yeah he is awesome [​IMG]
    jangan sampai terjebak sinetron/manga2 sesats yang suka ngasih black mail [​IMG]
     
    Last edited: Feb 24, 2014
  20. deMatrix M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 22, 2009
    Messages:
    669
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +156,746 / -0
    Scene 59

    Albert dengan skill acting-nya sebagai anak teater sengaja curhat ke Bu Darmo untuk mencari tahu sesuatu. Sebelum ke rumah Bu Guru Darmo, nampaknya ia telah bertemu seseorang yang telah membukakan pikirannya.

    Flashback beberapa jam sebelum terjadinya curhat di rumah Bu Guru Darmo.

    Sule yang nampak ikut-ikutan panik melihat Albert marah-marah ke Sinta akibat kejadian di kantin kampus siang tadi, dia segera menghubungi Ben untuk laporan. Namun, tak disangka, ternyata Ben sudah berada di kantin selama kejadian berlangsung, dan sengaja bersembunyi di balik kios untuk menghindari kecurigaan.

    Ben: "Kang Sule mau telpon siapa, Kang?" (Sikapnya cool untuk menenangkan suasana).

    Sule: "Eh, bos Ben. Sejak kapan ada di situ? Itu bos Ben, si Al-"

    Ben: " Ssshhhh... Kang Sule tenang aja. Aku udah lihat semuanya. Sekarang pokoknya Kang Sule diam aja. Kalo seumpama ditanya sama Albert, Kang Sule jawab kaya yang Sinta omongin ke dia. Kang Sule ikutin ja apa maunya Sinta. OK Kang Sule?"

    Sule: "Hmmm,,, eh, hmm-"

    Ben: "Kang Sule!!!" (Suaranya agak meninggi dengan sorot mata tajam). "Pokoknya kita gak boleh melakukan kesalahan lagi kaya sebelumnya. Kang Sule denger itu?"

    Sule: "E-eh, iya, Bos Ben. Kang Sule akan inget-inget terus." (Jawabnya gugup sembari mukanya merasa sedikit ketakutan mengingat kesalahan sebelumnya).

    Ben: "Bagus. Sekarang Kang Sule urus ja Sinta. Untuk masalah Albert, biar aku yang urus."

    Segera Ben mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Albert yang sekarang masih di depan rumah Sinta dan sedang mengobrol dengan Bu Guru Darmo.

    (Tut, tut, tut... Telepon tersambung.) Ben: "Halo, Bert?"

    Albert: "Halo, Ben. Lo di mana sekarang? Gue mau ngomong sama lo tentang Sin-"

    Ben: "Gue juga perlu ngomong sama lo tentang Vicky dan Raisa. Ini PENTING!!!" (Buru-buru Ben memotong dan mengalihkan pembicaraan).

    Albert: "Vicky...??? Tahu dari mana lo tau tentang Vic-"

    Ben: "Kita ketemu di kos lo sekarang. Gue jalan sekarang." (Potongnya lagi, dan segera menutup telepon).

    Albert yang merasa bingung atas semua kejadian ini hanya bisa bergumam sendiri. (Bagaimana Ben bisa tahu tentang Vicky? Apa maksud Ben? Kenapa semua ini terjadi?). Segera dia pun menuju kos untuk bertemu dengan Ben.

    Ben juga langsung menuju kos Albert. (Tiga tahun adalah waktu yang cukup buat lo, Bert. Sekarang sudah tiba saatnya). Pikirnya.

    Kayanya kalo cerita gak ada flashback-nya gak mantep :peace: :hmm:
     
    Last edited: Feb 24, 2014
  21. tante_inez M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 10, 2010
    Messages:
    3,182
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +54,978 / -1
    scene 60
    3 tahun lalu
    Sinta, Albert, Vicky dan Ben sedang menghabiskan sore di malioboro.. ini adalah malam terakhir mereka berkayawisata. Esok pagi harus kembali ke ibukota. Empat sekawan itu akhirnya memasuki benteng Vredeburg, mengabadikan lembayung senja diatas benteng. Semakin malam, benteng makin ramai karena ada pentas musik di sana malam nanti.
    Albert : Waaahh... suasanya keren beudh. Kenapa ya kalo mau pulang gini justru rasanya makin ogah pulang.
    Vicky : karena kita nggak pernah tahu, kapan kita bisa kembali atau punya momen seperti ini. I'm gonna miss this and you guys.
    Sinta: Aku juga :peluk:
    Ben menjulurkan tangannya : Aku janji, apapun yang terjadi kita akan terus barengan.
    Albert ikut menjulurkan tangannya diikuti Sinta dan Vicky
    Albert : terus temenan.
    Semuanya : Janji!!
    Sinta kemudian gumam : tapi..kalo ternyata lebih dari temen?
    Vicky : everything has a price, Sin. *sambil melirik pada Albert*
    Albert : Ga apa-apa...at least we have each other *menenangkan Sinta* Jangan serius2 kek gitu napa sih Vic, jadi ngeri ah. Kamu sih Ben, mulai yang aneh2.
    Ben : seru-seruan aja sih... sebagai tanda, kita harus pake gelang yang samaan. biar kaya orang bule, mereka kan punya friendship-bracelet
    Albert : Apaan sih lu ben, gengges.
    Sinta : Udah ah, cabut yuk.
    Vicky bergumam sendiri: Aku punya firasat buruk.

    mbuhlah ini mau jadi kek apa, berantakan banget plot kemaren..termasuk ke-phail-an saya baca script sebelumnya. :lol:
    silakan di counter lagi kalo ndak cocok :peace:
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Feb 24, 2014
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.