Forum Game Merangkai Scenario Part 1

Discussion in 'Movie Maker' started by God_Like_23, Feb 20, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. vagansza M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 8, 2009
    Messages:
    2,982
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +60,060 / -0
    Scene 21
    Ibu Nisa dan Ibu Darmo menceritakan panjang lebar, dan bilang tetangga baru itu intinya mencurigakan, meresahkan, dan suka bikin ribut.
    Mendengar laporan itu Pak RT, Bu Darmo dan Bu Nisa menyambangi rumah penghuni baru itu.

    Mereka berjalan kerumah penghuni baru itu, dan Pak RT menyampaikan melalui data yang dia terima penguni rumah itu ada 2, Pak Gong dan Bu Gong. Mereka pindah ke desa Kulon ini semenjak Imlek kemarin, jadi memang belum ada 1 bulan mereka menetap di desa Kulon.

    Merekapun tiba dihalaman rumah keluarga Gong, dan terdengar suara seperti pecahan gelas/piring.

    Bu Darmo : Kyaa, Pak RT apa yang terjadi didalam?

    thanks sudah di tag, ini menarik, tp kalo ane terlibat bakal ane arahin ke genre misteri. Tp lucu juga kalo ternyata ada orang yang abis ini nyambungin jadi komedi :hmm:
     
    Last edited by a moderator: Feb 21, 2014
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. aizy M V U

    Offline

    Chewbacca

    Joined:
    Aug 10, 2011
    Messages:
    25,722
    Trophy Points:
    246
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +64,678 / -0
    scene 22
    Pak Rt : sebentar2, saya cek dulu di dalam, ibu2....:maling:

    sampai di depan pintu, pak RT mengetuk2 pintu...

    Pak RT : assalamualaikum, permisi, pak gong, bu gong....?
    pak gong : walikumsalam, eh ada pak rt, tumben2nan dateng keari pak..:iii: apa fotokopi KTP-nya belum sampe ke bapak..?
    pak rt : oh nggak pak, fotokopian ktp-nya udah saya terima dari pak jono kemaren,... oh ya ini ada apa kok saya denger diluar tadi ada suara sesuatu yang pecah..?:???:
    pak gong : oh itu, ibu lagi beres2 rumah, maklum kan baru ditempati...:hoho: dan kebetulan ada kecoa lewat, jadi beliau banting gelas yang ada ditangannya ke arah kecoa tadi...:unyil:
    pak rt : oh, jadi karena kecoa...:lol:

    lumayan nih udah dapet 3 pej...:hihi:

    balik lagi ke bu darmo, dan pak RT...:lol:
     
    Last edited by a moderator: Feb 21, 2014
  4. deMatrix M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 22, 2009
    Messages:
    669
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +156,751 / -0
    Scene 23
    Pak RT: "Saya kira ada ribut-ribut apa." :hot:

    Bu Gong: "Wah, maaf ya Pak RT, jadi bikin kaget sama Pak RT."

    Pak RT: "Ahahahaa... Tidak apa-apa, Bu Gong."

    Pak Gong: "Oh ya, jadi ada apa ya, Pak RT bertamu pagi-pagi seperti ini. Lagipula, sebelumnya maaf ya, Pak, masih berantakan tempatnya, masih beres2 ini."

    Pak RT: "Oh iya itu, kebetulan saya kemari bareng tetangga kita, Ibu Nisa dan Ibu Darmo, sekalian saya kenalkan mereka berdua saja kalo begitu. Bu Nisa, Bu Darmo, monggo masuk sini ..."

    Sementara di kantin kampus, Sinta pun hanya membuat simpul senyum di bibirnya mendengar pengakuan Ben ... :malu2:
    Melihat Sinta dan Ben yang tau-tau semakin saling dekat,
    Albert merasa terkucilkan sendiri di pojokan meja kantin sambil sesekali memperlihatkan wajah murungnya ... :onion-07:
    Hingga akhirnya Mas Sule pun datang untuk membawa pesanannya bak seorang ksatria membawa pertolongan pertama :hoho:

    Sule: "Ini Bos Bert ,,, pesanannya ..."

    Albert: "Oh iya, Mas Sule ... Bentar nih, aku cek dulu atu-atu ... Indomie kari ayam ... cek; Putih telornya direbus & kuningnya dipisah ... cek; Pake cabe rawit 2 dipotong kecil-kecil ... cek; Dikasih keju parut ... cek; ditambah mericanya ... Ini mericanya 1/4 sendok teh, kan Mas Sule?"

    Sule: "Iya, Bos, tenang ja. Tapi ..."

    Albert: "Lho ... :shock: koq Kornetnya gak ada Mas Sule?"

    Sule: "Nah itu dia Bos Bert, ternyata kornetnya abis, :facepalm: belum belanja lagi ..." :maaf:

    Albert: "Hmmm,,, yasudah deh ..." :gigits:

    Melihat kelakuan Albert, Sinta pun berkomentar.

    Sinta: "Yaelah, Bert, mau makan ja ribetnya minta ampun ... Jadi susah kalo mau masakin buat kamu." (dengan agak sedikit menggoda) :genit:

    Albert hanya melongo :matabelo: mendengar komentar Sinta sembari muka memerah malu :malu1:
    Namun, sekilas Albert melihat muka Sinta, diapun tahu Sinta ternyata cuma bercanda. :swt:

    Albert: "Biarin ah, aku ini yang makan, bukan kamu Sin." (seketika kembali muram) :tega:

    Sinta: "Baiklah .. :yareyare: Oh ya, buat nonton ntar sore, aku nanti ajak si Raisa deh, anak Sastra kenalan baruku. Katanya sih dia juga pengen nonton film gitu buat tugas sastra." :hmm:

    Albert: :glek: "Raisa? Anak Sastra?" (Tiada angin, tiada hujan, tiada badai, tiba-tiba perasaan Albert jadi aneh, was-was dan gak keruan.) :suram:

    Ben: "Ehh, Raisa, si artis cantik itu? Yang penyanyi? Emang dia anak Sastra di kampus sini?" :kaget: (Tanyanya dengan rasa penasaran yang melambung tinggi)

    Sinta: "Yeeeeee,,, bukan kali Ben. Hahahahahaaa :haha: Btw, Iya Bert, Raisa. Kamu kenal ya emang? Aku telpon dia deh sekarang, siapa tau ja mau kita ajak nonton bareng."

    Albert: "Eeeeeee ...."

    Soal genre, aku sih setuju ja dibuat misteri, kebetulan penggemar misteri jg.. :hoho:

    Btw, terlalu bersemangat pengen ngelanjutin kisah di kampus. Cukup untuk hari ini berarti :hmm:
     
    Last edited: Feb 21, 2014
  5. tgr_dongyi M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 7, 2012
    Messages:
    199
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +26,633 / -2
    Scene 23
    Albert: "Please, jangan telepon dia sekarang !"

    Sinta: "Wah aku mulai curiga nih dengan sikap kamu yang seperti ini jangan jangan . . ."

    Tiba - tiba handphone Albert berbunyi

    Munaroh..... Bang Ocit datang prepet prepet prepet (Ringtone si Albert)

    Sinta & Ben: :hahai: (Ketawa terbahak - bahak)

    Albert: . . .(Dengan raut wajah cemas)

    Sinta: "Ada apa bert ?"

    Ben: "Iya, itu telepon dari siapa?"

    Albert: "Maaf guys, sepertinya aku harus pergi dulu."

    Sinta & Ben: "Tunggu Ben !"

    Setelah menjauhi Ben dan Shinta, Albert pun kemudian mengambil handphonenya dan menelpon balik seorang misterius yang baru saja menelpon Albert.

    Albert: "Halo, ini dengan siapa yah ?"

    Mr.XXX: "Kalau kamu tidak mau Raisa celaka temui saya jam 10 malam di Danau Modernland (Tangerang) !"

    Albert: "Halo siapa ini, jangan main main denganku yah ! Lepaskan Raisa kalau tidak . . . (Pembicaraannya dipotong)"

    Mr.XXX: "Kalau tidak apa ? Apa kamu mau berubah ?"

    Albert: "Apa yang kau maksud dengan berubah, jangan ngomong yang aneh - aneh. Sampai kamu apa apakan Raisa aku bersumpah akan menghajar kamu lihat saja"

    Mr.XXX: "Tidak usah mengalihkan pembicaraan, memangnya saya tidak kenal siapa kamu dan seperti apa sosok kamu yang sebenarnya ? Ingat jam 10 malam di Danau Modernland datanglah atau Raisa akan kubuat menderita !"

    Raisa: "Albert Toloooooooooong . . . Toloooooooooooong. . . (Histeris) !"

    Mr.XXX: "Kamu dengar itu ?" (Mematikan Handphonenya)

    Albert: "Halo Raisa . . . Raisa . . . Halooo . . ." (Mematikan Handphonenya)
     
  6. mamangindo M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 27, 2013
    Messages:
    252
    Trophy Points:
    27
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +211 / -0
    scene 25

    lalu albert balik ke tempat sinta&ben dengan wajah yang makin resah.

    sinta : kamu kenapa bert.. ko jadi pucet gitu muka mu?
    albert: ah engga ko tadi ada telpon.. aku dapet kabar kalo ada tugas lagi...
    ben : yee makanya kalo ada tugas di kerjain cepet cepet biar ga numpuk..hahahaha
    sinta: yee kayak kamu engga aja ben (sambil ngeplak bahu)
    ben :aduh... hehehe...btw jadi ga tuh ngajak raisa nonton??

    albert motong pembicaraan..
    albert: eh aku ga jadi nonton nih kayaknya.. mau ke tanggerang ngerjain tugas..
    sinta : yahhh ko gitu sih.. masa aku nonton berdua doang sama ben.. berasa.....
    ben : berasa apa sin..??? hahaha lagian kalo cuma berdua aku ga mau ah males nanti terjadi gosip yang tidak tidak :hahai:
    sinta : yeeee PD banget kamu di gosipin tentang aku (geplak pala)
    albert : yaaa maaf banget deh ya... mungkin lain waktu

    bakalan misteri romcom nih:lol: btw cukup buat hari ini :hehe:
     
    Last edited by a moderator: Feb 21, 2014
  7. revolswdi M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 26, 2013
    Messages:
    652
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +8,208 / -0
    Scene 26

    Seketika itu juga, albert melipir di semak2 dekat kolam cupang tidak jauh dari situ.

    Albert : "Berubah!!!" :oghero:

    Setelah berubah menjadi Satria Baja Hitam, albert langsung menaiki motor belalang tempurnya.

    Secepat kilat, melayang tak terlihat, menembus ruang waktu walau sesaat.....akhirnya Albert (Satria Baja Hitam), samapai juga di Danau Modernland Tangerang.

    Di dekat sebuah pohon besar, Raisa pingsan terkulai lemas dan tangannya diikat. :onion-07:

    Mr. XXX : Hohohohoho.....hahahaha.... Rupanya benar, kau adalah satria baja hitam....

    Albert : Siapa kauuuuu ?? :awas:

    Mr. XXX : I'm your Death Angel (saya adalah malaikat kematian/ penjemput ajalmu)

    Albert : Jika terjadi sesuatu pada Raisa, aku akan membuat mu menjadi abu, lenyap dari muka bumi ini...

    maka terjadilah pertarungan sengit antara Albert dan Mr. XXX. Keduanya sama2 kuat. Albert (satria baja hitam) mengeluarkan jurus2 andalannya, seperti tendangan maut hingga pedang matahari.... :watta:

    Namun, Mr XXX juga punya jurus yang hampir mirip dengan Satria baja hitam.

    Akhirnya, setelah bertarung selama 2 jam, Mr. XXX pun kalah.

    Sebelum albert membunuhnya, dia membuka topeng yang dipakai Mr. XXX. :panda:

    Dan.... tak disangka. Seketika itu juga, albert kaget dan tak menyangka

    Albert : Rupanya kau adalah .......... :shock:

    Thanks ya agan Iya_an, saya udah di tag
     
  8. tante_inez M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 10, 2010
    Messages:
    3,182
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +54,982 / -1
    Scene 27

    Sinta: Beeeeertttttt!!!!! bangun wooooyyyy!!
    albert terbangun dari tidurnya seketika. Ia hampir terjatuh dan leptopnya nyaris tersiram gelas yang secara tak sadar terjatuh oleh tangannya.
    dia linglung...raisa lalu MR XXX. otaknya mencoba merangkai ingatannya yang buyar karena teriakan Sinta dan toyoran dari Ben.

    Ben: Mimpi apa sih? Gelisah bener. :iii:*sambil mengangkat leptop albert saat sinta mengeringkan meja"
    Sinta : Lo kenal sama Raisa? :???:
    Albert : Raisa? Raisa yang mana ya? :bloon:
    Sinta: deeehh... gue siram juga nih :garing: tadi kan kita lagi ngobrolin double date... raisa bilang dia mau dateng. lo jadi ikut kan?

    Mata ben bersinar-sinar

    Ben : Ikut ya bro...pelisss :matabelo:
    Albert : Uhh... kalo double date ogah ah... its not like you both dating already right?? *sinis*
    Wajah sinta memerah :malu: begitu juga dengan Ben :malu1:
    Albert : Sejak kapan kalian....???? :shock:

    mari kembali ke jalan yang benar
     
    Last edited: Feb 21, 2014
  9. faceles M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 14, 2012
    Messages:
    587
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +48,602 / -0
    Scene 28

    Ben : iya bet yg lu duga itu bener gua ama sinta emang ehmmm :malu:
    Albert : sejak kapan kalian seperti ini :???:
    Sinta :maafin aku bet emang udah lama kami mempunyai perasaan sama lain tapi dri pertama mau mengelak perasaan ini :kecewa:
    Ben : lu dulu pernah bilang ama gua klo hati itu ga bisa berbohong :kecewa: emng itu perasaan gua ama sinta :kecewa:

    Sinta : plisss bet ikut yaaah :matabelo:
     
  10. Iya_an Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 24, 2012
    Messages:
    6,743
    Trophy Points:
    218
    Ratings:
    +38,109 / -89
    Scene 29

    "Braaaakk...craankk !!!!" tiba-tiba terdengar sesuatu jatuh dan pecah dilantai.
    semua orang di ruang tamu kaget, termasuk tuan rumah pak Gong dan ibu Gong.
    bergegas ibu Gong meninggalkan tamunya untuk melihat apa yang terjadi.

    "Ada apa bu...?" tanya pak Gong agak keras,
    "Ini loh pak, foto si raisa jatuh dan piguranya pecah... mungkin kucing lagi ngejar kecoa yang tadi pak." jawab bu Gong dari belakang,
    "Ya udah di beresin bentar, sekalian nanti bawakan makanan kecil kemari!" sahut pak Gong.
    "Maaf ya pak RT dan ibu2 semua, " kata pak Gong sembari menyodorkan sedotan minuman gelas,
    "Mari silahkan di minum, cuma air putih saja,"
    "Terima kasih pak," kata Pak RT.
    kemudian di minumlah air putih , lalu pak RT melanjutkan perbincangan

    "Omong-omong raisa itu putri bapak ya?" tanya pak RT
    "Bukan pak, dia itu keponakan yang kuliah dikota ini. Karena kebetulan saya lagi pindah tugas dan kontrak kerja dikota ini jangka panjang, maka terpaksa harus ngontrak rumah. Daripada kami cuma berdua, makanya si raisa yang semula kost kami ajak pindah kesini sekalian."
    "maaf pak Gong, raisa kuliahnya dimana ya?" tiba-tiba bu Nisa bertanya,
    "di UI bu, tapi bukan Universitas Indonesia loh ," jawab pak Gong sambil tersenyum
    "dia di Universitas Indowebster, ambil jurusan sastra.." sambungnya lagi
    "Oww.. berarti dia..." Ibu Darmo pun akhirnya ikutan manggut-manggut.

    Sinetron kan selalu begitu, cerita selalu gantung disambut dengan scene yang lain :XD:
    kadang dikasih jeda pariwara juga kan :ngacir:

    Semua Cast disini akhirnya ada hubungannya semua, tinggal penulis naskahnya maunya bagaimana,
    Plot kita tidak ada yang tahu mau kemana, Cast juga belom tahu detail karakternya kayak apa,
    semua terbentuk dengan sendiri nya dari scene2 yang dibangun disini mengalir apa adanya,
    CUMA ... scene di awal tidak bisa ditinggalkan, jika berseberangan bisa gaswat :gaswat:
    scene 1 bilang albert macho, ternyata scene 5 menyebut albert yang genit,
    Jadi intinya, scene yang sudah ada sbg patokan, tapi untuk kelanjutannya mau kemana silahkan ya...
    benang merahnya ; bikin scene ini agak serius, dibuat genre apapun bebas, ada romance, mistery, parodi, action, up to you.. :XD:
    keseriusan anda akan kami nilai, tapi jangan bilang2 ya ... :maling:
     
    Last edited: Feb 21, 2014
  11. God_Like_23 M V U

    Offline

    Sininonton.com

    Joined:
    Jan 8, 2014
    Messages:
    3,029
    Trophy Points:
    187
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +20,020 / -0
    Scene 30
    Pak gong : ia kalo dah lulus bisa jadi moderator, syukur" kalo IPKnya tinggi bisa jadi Super Moderator itu
    Bu Nisa : Wah hebat dong ya...
    Pak gong : Yah begitulah bu, tapi...
    Bu Darmo : Tapi kenapa tuh pak?
    Pak gong : Kuliahnya bisa sampe 7 tahun loh.
    Bu nisa : ya ampun, lama bener...
    Bu Darmo : ya gpp toh bu lama kan juga nantinya gak mengecewakan...
    Pak gong hanya tersenyum malu.

    Saat bu Gong sedang merapikan pecahan figura, tangan bu gong terkena serpihan kaca.
    Bu gong : (dalam hati berkata) aduh ada pertanda apa ini ?
     
  12. aprilonrebel M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Aug 22, 2011
    Messages:
    14,999
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +174,440 / -1
    Scene 31

    Pak Gong yang melihat Bu Gong berdarah di bagian tangannya, ternyata telunjuk dari Bu Gong tertancap sebuah serpihan kaca...

    Pak Gong : aduh bu, itu telunjuknya kena serpihan kaca, coba sini serpihan kacanya dibersihkan dlu....

    Bu Nisa : waduh bu, itu sampe berdarah gitu loh, kotak P3K nya dimana pak Gong, biar saya bantu ambilin ?

    Pak Gong : ada di lemari belakang TV itu bu, tp kyknya obat merahnya sudah abis deh. . .

    Bu Nisa : yaudah pak, saya ambil sbntr dirumah saya ya, itu coba dibersiin dlu aja lukanya, biar nanti waktu saya sampe sini, tinggal diobatin dan diplester

    Bu Darmo : eh bu Nisa, ambil di rumah saya aja, drpd msti ke rumah bu Nisa, kejauhan, ayok buruan deh . . .

    Bu Nisa dan Bu Darmo pun bergegas menuju rumah Bu Darmo untuk mengambil peralatan P3K

    Bu Gong yg semenjak tadi masih merenung dan tidak sadar bahwa telunjuknya sedang berdarah,
    mendadak tersentak ketika mengetahui bahwa jari telunjuknya sedang dihisap (di-emut) oleh Pak Gong

    Bu Gong : eh, bapak ngapain sih, geli tauk . . . [​IMG]

    ayo mana ini RhiezakiRhiezaki;, tlg lanjutkan crita saya, udh ada geli2 nya ini, udh bisa mulai menjurus [​IMG]
     
    Last edited by a moderator: Apr 25, 2015
  13. tgr_dongyi M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 7, 2012
    Messages:
    199
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +26,633 / -2
    Scene 32
    Pak Gong : "yee, saya kan lagi bersihin luka kamu gimana sih"

    Bu Gong : "tapi kan malu pak dilihat tetangga, mendingan jangan disini"

    Pak Gong : "ah kamu geli - geli tapi mau"

    Bu Gong : :malu: (tersenyum)

    Tak lama kemudian mobil Polisi muncul, dan seorang Polisi langsung menuju rumah Pak Gong dan Bu Gong kemudian bertanya,

    Polisi: "Apa benar disini kediaman rumah Bapak Gong ?"

    Pak Gong: "Iya benar pak saya sendiri Pak Gong, ada yang bisa saya bantu ?"

    Polisi: "Apa benar seminggu yang lalu Raisa menginap disini ?"

    Pak Gong: "Iya benar, tapi kenapa bapak mencarinya yah ?"

    Bu Gong: "Ada apa ini pak yang sebenarnya ?" Berbisik kepada Pak Gong

    Pak Gong: "Aku juga tidak tahu Bu, kalo saya tahu saya juga gak bakal tanya sama pak polisi ini" Berbisik pada Bu Gong

    Polisi: "Apa boleh saya masuk ?"

    Pak Gong & Ibu Gong: "Oh mari silahkan masuk pak !"

    Polisi melihat kekacauan yang terjadi di Rumah Pak Gong dan melihat sebuah foto dan bertanya

    Polisi: "Apa yang telah terjadi disini dan itu foto siapa Pak ?"

    Pak Gong: "Oh itu putri kami pak" Dengan sigap Pak Gong langsung menyembunyikan Foto Raisa dan memberikan kepada Bu Gong

    Polisi: "Apa boleh saya melihat foto putri bapak ?"

    Bu Gong: "Maaf pak fotonya . . ." dengan nada tersendat sendat

    Tiba tiba telepon Pak Polisi pun berdering

    Polisi: "Ya Halo, ya benar saya sedang berada di Rumah Pak Gong, oke baik kalau begitu" Mematikan teleponnya.

    Polisi: "Maaf Pak, Bu sepertinya saya harus pergi sekarang jika bapak mendengan kabar tentang Raisa harap hubungi saya segera yah" sambil memberikan no Hp nya.

    Polisi pun pergi. Bu Gong gemetaran hebat dan bertanya tanya kepada Bapak Gong apa yang telah Raisa lakukan sampai Polisi datang mencarinya

    Bu Gong: "Ada apa ini bapak, apakah bapak mengetahui sesuatu tentang Raisa ?"

    Pak Gong: "Sumpah saya tidak tahu apa yang terjadi pada Raisa Bu, kenapa juga saya harus berbohong saya juga cemas Bu."

    Sentak Ibu Gong melihat foto Raisa dan menyadari bawah jatuhnya Foto Raisa memberikan pertanda buruk. Ibu Gong pun mulai menangis. Tiba tiba suara telepon berdering. Bu Gong pun mengangkat teleponnya.

    Bu Gong : "halo... halo... halo... "

    Akan tetapi tidak ada yang menyahut. Bu Gong sontak mempunyai firasat bawah yang menelepon itu adalah Raisa.

    Bu Gong: "Raisa... Raisa... apakah kamu Raisa... Raisa tolong jawab Raisa, Ibu ingin tahu apa yang terjadi" sambil menangis hebat.

    Bu Gong: "Raisa... Raisa... Raisa..." Telepon terputus

    Mari kita berikan kesan misterius kepada Raisa dan moga moga di scene berikutnya jangan langsung di tongolin Raisa nya OK :hehe:
    Oh ya soal Pak Gong dan Bu Gong berbohong kepada Pak Polisi karena mereka berdua punya firasat buruk akan Raisa dan melindunginya
     
    Last edited: Feb 21, 2014
  14. bluefin M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 27, 2009
    Messages:
    3,969
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +521,627 / -4
    Scene 33

    Bu Gong : Pak!!! (dengan nada cemas), ibu sering nonton di tipi2, kalo ada poto orang jatoh itu pertanda buruk lho.. apalagi Raissa 3 tahun yang lalu sempat...
    Pak Gong : Bu!! masalah 3 tahun yang lalu ga usah diungkit2 lagi, gimana kalo dia denger.. lagian ibu kebanyakan nonton sinetron sih, takhayul itu, masa' poto jatoh dibilang pertanda buruk.. kalo orangnya yang jatoh, ketimpa tangga, ketiban kulkas, keinjek gajah baru itu pertanda buruk
    Bu Gong : itu sih bukan pertanda lagi, Pak, itu udah game over.. (kata Bu Gong sambil menoyor jidat Pak Gong)

    (previously at campus)
    Sinta : plisss bet ikut yaaah
    ==
    Albert : (diam) eh udah telat nih, kuliah udah mulai dari 5 menit yang lalu, Pak Ogre, dosen Statistik gue killer banget
    Mas Sule : Lha bos, ini indomienya kok ga dimakan?? saya udah susah2 ngebuatnya, saya ngukur kuahnya aja pake penggaris..
    Albert : Buat mas Sule aja, saya bayar nanti siang ya, lagi buru2 nih.. Sin, abis kelas selesai, aku mau ketemu, ada yang mau aku omongin
    (Albert berlari ke kelas, meninggalkan Sinta dan Ben (ehem, dan mas Sule) di kantin)

    (break)
    Sinta : Kamu mau ngomongin apa Bet? kalau soal aku sama Ben, aku bisa jelasin..
    Al : (dengan muka serius) Kamu inget ga kejadian 3 taun lalu, waktu di SMA, pas kita study tour di Yogya
    Sinta : gimana aku bisa lupa.. pulang dari sana, bus study tour kecelakaan, semua selamat, tapi.. tapi Vicky, temen baik kita.. hilang tanpa jejak, sampai sekarang.. orang tuanya sampai manggil paranormal, polisi+anjing pelacak, tapi tetep ga ketemu..

    Al : Ya.. ga tau kenapa, pas tadi pagi kamu ngomong soal Raisa, aku jadi ingat peristiwa 3 taun lalu.. sejak Raisa masuk, banyak kejadian aneh di sastra, aku tau dari Adhi, temenku yang sering sekelas sama dia.. karena penasaran aku mampir ke sastra, ceritanya mau nitipin bukunya Adhi yang ketinggalan ke dia... pas aku liat, Raisa sama Vicky itu... (terdiam sejenak)
    Sinta : Bett??
    Al : ha? Oh, iya, mereka berdua... (berat untuk meneruskan kalimatnya) mukanya kok sama ya?

    skenario keroyokan.. semoga masih ada benang merahnya, ga terlalu ekstrem :keringat: lanjuut gans :dugem:
     
  15. Wateria M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    2,760
    Trophy Points:
    147
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,495 / -0
    bluefinbluefin; hayo jangan keseruan sendiri sampai lupa sama rules... :P
    di bold ya nanti kalimat terakhirnya...

    aku mau coba lanjutin moga2 jadi lumayan bkn lumanyun.

    Al : ha? Oh, iya, mereka berdua... (berat untuk meneruskan kalimatnya) mukanya kok sama ya?

    Sinta: yang benar kamu bert... (berusaha mengembalikan nafasnya seperti semula)

    Albert: Aku pernah dengar dari Adhi, ada sebuah rumor, raisa sama vicky itu saudara kembar...

    Sinta: wow, bisa jadi sih bert. Tapi aku nggk ngerti kenapa kamu kaget kalau melihat muka mereka sama?

    Albert: (albert berdiri dari bangku memasang gaya sherlock holmes/kotaro minami yah?) Mungkin saja 3tahun yang lalu saat kecelakaan itu...

    Ben: (Tiba-tiba melompat ke arah Sinta yang sedang melamun) Dor!

    Albert: eh kampret eh kampret!!! (Albert ternyata latah)

    Sinta: astaga...! Ben ihhh, bikin kaget ajah. (sambil menahan tertawa karena latahan albert)

    Ben: tadi gue cariin ke kelas nggk ada, nggak taunya lagi pada ngerumpi disini... hahah...

    Albert: kurang asem lo ben, gw kaget tau...

    Sinta: hahaha... (akhirnya sinta tidak bisa menahan ketawa)

    balik lagi ke rumah pak gong dan bu gong...

    Pak Gong: Kita sudah keluar banyak uang untuk mengobati raisa...

    Ibu Gong: Betul pak... Raisa itu anak yang baik..., memang 3 tahun yang lalu itu sebuah kecelakaan yang fatal...

    Pak Gong: ... (menghela nafas) dia mengeluarkan sebuah buku dari bawah lemari... (buku itu berisi klipingan kertas koran 3tahun yang lalu)

    Ibu Gong: Pak, Vicky kan masih belum ketemu yah...

    Pak Gong: *marah (membanting bukunya ke atas meja) jangan ungkit nama itu lagi. buat saya dia sudah mati...
     
    • Like Like x 1
    Last edited by a moderator: Apr 25, 2015
  16. deMatrix M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 22, 2009
    Messages:
    669
    Trophy Points:
    207
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +156,751 / -0
    Scene 35

    Praaaak…. !!! mendengar Pak Gong begitu marah sampai-sampai Kotak P3K yang dibawa Bu Darmo terlepas dari tangannya. Bu Nisa pun hanya terperangah melihat kejadian seperti itu.

    Pak RT: “Pak Gong, sabar, Pak. Yang sabar. Semua bisa dibicarakan baik-baik.”

    Sementara Ibu Gong duduk tersungkur di atas sofa sembari masih sesenggukkan memanggil-manggil nama Raisa terus menerus.

    Bu Darmo: “Ada apa ini Pak RT? Tadi koq saya lihat juga ada Pak Polisi keluar dari sini berlari terburu-buru.” (Sambil membawa Kotak P3K kepada Ibu Gong.) “Tenang Bu, tenang. Sini lukanya biar saya bersihkan dan obati dulu. Takutnya nanti jadi infeksi.”

    Pak RT: “Tadi ada Pak Polisi menanyakan tentang Raisa, keponakan Bapak & Ibu Gong. Setelah ditelpon juga tidak ada jawaban dari Raisa.”

    Melihat Ibu Gong tersungkur lemas, Pak Gong pun merasa prihatin.
    Pak Gong: “Maafkan Bapak, Bu. Tadi Bapak agak terlalu emosi.” (Kemudian Pak Gong bercerita kepada Pak RT.) “Memang tadi pagi sekali, tidak biasanya Raisa pergi kuliah sehabis Subuh persis. Dia hanya bilang ada tugas kuliah yang harus dikerjakan terlebih dahulu pagi ini bersama teman-temannya di kampus. Kamipun tidak berpikiran macam-macam mengenai hal itu.” (Tersirat muka cemas dan khawatir di wajahnya.)

    Bu Nisa: “Oh ya, kebetulan anak saya, Sinta, juga kuliah di UI (Univ IDWS). Biar saya telpon dia dulu untuk bantu cari tau tentang Raisa di kampusnya.”

    Bergegas Bu Nisa mengambil telepon genggam dari saku daster kembang yang dipakainya.
    (Telepon tersambung) Bu Nisa: “Halo Assalamu’alaikum, Sinta… Halo…” (Suaranya pun ikut-ikutan panik terbawa suasana).

    Sinta: “Halo, Wa’alaikumsalam, Bu. Ada apa, Bu?”

    Bu Nisa: “Sinta, kamu tahu kan keluarga yang baru pindah ke komplek kita, keluarga Gong, yang tinggal di samping rumah tante Darmo itu lho?”

    Sinta: “Oh iya, Pak Gong & Ibu Gong itu. Iya tau, kenapa emang, Bu?”

    Bu Nisa: “Iya, ternyata Mereka itu punya keponakan yang kuliah juga di kampus kamu. Mereka minta tolong untuk dicarikan dia. Soalnya mereka khawatir keponakannya itu gak bisa dihubungi dari tadi.”

    Sinta: “Emang namanya sapa, Bu? Anak Faktultas mana?” (Sambil bingung mendengar omongan ibunya sendiri).

    Bu Nisa: “Namanya Raisa, katanya sih kuliah Sastra di situ.”

    Sinta: “Hah?? :shock: Raisa??” (Kaget, telinganya tidak bisa mencerna dengan baik kata-kata yang keluar dari HP-nya).

    Mendengar Sinta menyebut kata “Raisa”, sontak Albert dan Ben menoleh ke Sinta.
    Albert & Ben: “Raisa …. ?” :iii:

    Secara mengejutkan, muka Albert memerah. Bukan karena malu atau apa, tetapi memerah karena sesak napas yang tiba-tiba menerjangnya. Dia pun tersungkur ke lantai dan terkulai lemas. Ben pun dengan reflek seorang pemain Basket kampus, dia berhasil menopang Albert.

    Sinta & Ben: “Bert, Albert…!!! Kamu kenapa, Bert? Albert…!!!

    Sinta: “Bu, Sinta matikan dulu telponnya ya, Albert tiba-tiba sesak napas gini.” (Telepon langsung dimatikan).

    Bu Nisa: “Halo, Sin. Halo, ada ap-” (Tut, tut, tut. Telepon terputus).

    Sinta & Ben masih terus memanggil nama Albert sambil menampar-nampar pipinya agar dia tetap sadar dan tidak jatuh pingsan. Seketika itu juga, tangan Sinta menjadi kaku, sangat dingin sekali bagaikan es di kutub utara, tak bisa ia gerakkan. Pikirannya pun melompat jauh ke tiga tahun lalu ketika insiden kecelakaan bus Study Tour SMA ke Yogya. Ia teringat betul Albert mengalami sesak napas yang sama sambil memanggil-manggil nama “Vicky” bersamaan dengan hilangnya sahabat baik mereka itu.
     
    Last edited: Feb 22, 2014
  17. erfi M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 3, 2013
    Messages:
    1,446
    Trophy Points:
    72
    Ratings:
    +797 / -0
    Scene 36


    Sinta dan Ben berusaha menyadarkan Albert yang tadi wajahnya memerah sekarang berubah menjadi pucat pasi,nafasnya tersengal-sengal.
    Sinta mengambil botol air minum di dalam tasnya dan memberikan kepada Albert.

    Sinta :" nih Bert minum dulu "

    Tanpa basa basi Albert langsung meminum air putih itu,Albert pun menghela nafas panjang dan dia mulai mengatur nafasnya.
    Dalam hati Ben cemburu,Sinta perhatian banget sama Albert tetapi dia tepis pikiran itu karena wajar saja mereka adalah sahabat karib sejak SMA.

    Sinta :"kamu udah g pa pa Bert ?"
    Albert :"Iya Sin,aku g pa pa kok,
    aku cuma teringat sama Vicky,teringat masa SMA dulu, kita bertiga teman dekat ,kemana-mana kita selalu bersama,suka duka kita lalui bersama,tapi.....sekarang....apa yang sedang terjadi dengan Vicky ,kemana Vicky..Sin???"
    Sinta :(menghela nafas panjang menahan air mata,karena dia juga teringat sahabat karibnya itu)
    Albert:" tetapi Sin,kenapa wajah Raisa mirip dengan Vicky ?"
    Sinta:"Iya ya Bert,coba saja kalo rambut Raisa pendek pasti orang-orang akan mengira dia itu Vicky".
    (Ben memotong pembicaraan mereka)
    Ben:"ya sudah,sebaiknya kamu pulang saja Bert istirahatlah dulu kalo ada apa2 kamu bisa telfon aku ato Sinta".
    Sinta:" Iya Bert,sebaiknya kamu pulang saja,nanti sehabis pulang dari kuliah aku mampir ke rumah kamu".
    Albert:" Ok,tank's ya Sin..Ben ".

    tiba-tiba handphone Sinta berdering
     
    Last edited by a moderator: Feb 22, 2014
  18. hackdawn Veteran

    Offline

    Joined:
    Oct 3, 2012
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    277
    Ratings:
    +43,230 / -3
    Scene 37
    Sinta : Dibukalah HP nya, "Oh ternyata ibu!"
    Bu Nisa : "Shintaaaaa....!", teriak ibu nya dalam telfon. "Mo.. ada apa tadi kok sepertinya terburu2?"
    Sinta : "Oh, gak apa-apa bu, tadi Albert kambuh sesak nafasnya, setelah mendengar nama Raisa"
    Bu Nisa : "Kirain ada apa, bikin ibu khawatir aja! Jadi kalian tahu raisa?"
    Sinta : "Iya bu, kami kebetulan tahu akan Raisa"
    Bu Nisa : "Kemudian apa hubungan kalian dengan Raisa? Jangan sembarangan bergaul ya nak? Hati-hati sekarang banyak kejadian aneh2 menimpa remaja dan pemuda!"
    Sinta : "Iya bu, sinta akan jaga diri baik2 kok! Mengenai Raisa, sebenarnya kami tak begitu kenal, hanya saja bagi kami Raisa itu mirip sekali dengan Vicky, ibu tahu kan vicky?"
    Bu Nisa : "Vicky? Yang sering kalian ajak main kerumah itu?"
    Sinta : "Iya, bagi Albert kehilangan teman baiknya dengan cara seperti itu, mungkin memberikan trauma yang berat baginya!"
    Bu Nisa : "Kamu sendiri bagaimana?"
    Sinta : ".........................................."
    Bu Nisa : "Sinta?"
    Sinta : "Uhm.."
    Bu Nisa : "Tak apa nak, kalau memang sedih, ungkapkanlah perasaanmu, tak perlu kau tahan lagi!"
    Sinta : "Uhm... Iya bu!", sambil mengusap air mata di pipinya.
    Bu Nisa : "Oke, kamu udah selesai kuliah kan? ayo pulang, ibu akan dengarkan ceritamu lagi di rumah!"
    Sinta : "Iya bu, Sinta dah mau pulang!"

    tap... tap.. tap... tap...


    terdengar suara tapakan orang berlari dari belakang Sinta, dan dengan tiba2, orang yang terengah-engah setelah berlari itu menggapai Sinta dan menarik pundak Sinta!



    Albert : "hah.. hah.. hah... Sinta! Kamu ikut denganku sekarang!"
    Sinta : "Eh! Ah! Seben.. Albert, tunggu!"
    Albert : "Ayo buruan kita tak ada waktu!" sembari menarik tangan kanan Sinta.
    Sinta : "Albert bentar!" Sembari terhubung dengan telefon di tangan kirinya. "Ibu, Sinta mungkin agak telat, ini ada sesuatu yang mendesak! Sinta tutup dulu bu!" tut.. tut.. tut...
    Bu Nisa : "Eh tunggu nak! Sinta! Haloo Sinta!" tut.. tut.. tut.. telepon pun terputus. "Anak itu, lagi2! Setidaknya kasih kabar atau SMS kek ada apa! huft"



    bagaimana kalau role nya juga di update :malu
    soalnya gak banget kalau misalkan pertama albert adalah mahasiswa X kemudian di lain cerita ada yang lupa kemudian bilang kalau albert adalah mahasiswa jurusan Y :malu
    woke kalau boleh jujur ini yang mau saya angkat [​IMG]

    genre : romance, mystery, detective, love triangle, virgin, childhood friend, josei [​IMG] mungkin MILF juga boleh [​IMG]
    kalau ada plot twist, mari kita balikkan ke jalan yang lebih sesats lurus [​IMG]

    boleh ndak ya kira2 ngasih seperti ini? [​IMG]
     
    Last edited: Feb 22, 2014
  19. hidayat246 M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Apr 2, 2012
    Messages:
    5,247
    Trophy Points:
    228
    Ratings:
    +15,873 / -34
    Scene 38


    Bu Sinta : "semoga kamu baik2 saja, nak. doa ibu selalu denganmu."

    sementara itu di lain tempat,

    Sinta : "sekarang jelaskan kamu mau apa, albert?"
    Albert : "aku hanya ingin sebuah jawaban....."
    Sinta : "Jawaban tentang apa?"
    Albert : "tentang status hubungan dengan sule?"
    Sinta : (dengan wajah yang sedikit kaget) "kami cuma sekedar teman apa kam......."
    Albert : "ITU BOONG !!!!!!!!!!"
    Sinta : "weh, jangan memotong kalimatku seenak sendiri, albert!"
    Albert : "karena kamu tidak jujur kepadaku!!!"
    Sinta : "apa? kamu jangan sok tahu deh!"
    Albert : "aku gak sok tahu, sinta. karena setiap hari aku melihat kamu di kantin bersama sule!"
    Sinta : (wajah kaget) "sejak kapan? beraninya kamu menjadi pengutit, albert!!"
    Albert : "KARENA KAMU MEMAKSAKU, SINTA! kalian sampai berpegang tangan bahkan dia membelai rambutmu, apa itu yang tugas seorang pelayan kantin hheeeeee??????"
    Sinta : "cukup albert!!!!!!!! kamu gak tahu apa2!!!! Sule bukan orang seperti yang kamu pikirkan!!!!"
    Albert : (albert maju memegang badan sinta dengan posisi marah dan penasaran) "seperti yang aku pikirkan??? berarti benar kalau kalian ada hubungan, iyakan sinta??"
    Sinta : "lepasin, albert!!!!!!!!!! LEPPPPPASSSSSSIIINNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

    sinta pun menampar albert

    Albert : (kaget tidak bergerak) "..........."
    Sinta : "kamu jahat albert, KAMUUUU JAHATTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

    sinta berlari meninggalkan albert yang duduk di atas tanah sembari meratapi perkataan sinta. sementara sinta terus berlari sambil menangis.

    Sinta : "kamu jahat albert!!! kamu gak tahu yang sebenarnya, Sekarang aku harus bagaimana, sule? tak ada jalan untukku kembali!!!"
     
  20. hackdawn Veteran

    Offline

    Joined:
    Oct 3, 2012
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    277
    Ratings:
    +43,230 / -3
    Scene 39
    Albert: "Ah.. tidak.. apa yang aku lakukan, bicara lantang kepada wanita! Lagian kenapa aku harus terpikirkan akan hal itu, padahal tadinya aku mau bicara mengenai Raisa! Harusnya aku tahu kalau Sinta tak akan berbuat hal seperti itu!" Gumam dia sembari berlari mengejar Sinta.

    ......................

    Sinta : "Kenapa dengan dia hari ini, teringat dengan Vicky, kemudian bicara kasar seperti itu! Seperti dia tak mengenalku saja!" Sinta ketika tiba di depan rumahnya.
    Bu Nisa : "Ara... Ada apa Sinta? Apa yang terjadi? Tadi tiba2 kamu memutus telepon?"
    Sinta : "Tak ada apa-apa bu!"
    Bu Nisa : "Tadi sepertinya suara ALbert, sebenarnya apa yang terjadi?"
    Sinta : "Oh, tidak apa-apa hanya salah paham saja!"

    terdengar suara motor, yang berhenti di depan rumah Sinta

    Drnnnn... Drrrnn.... tssk...
    Albert datang ke rumah Sinta,

    Sinta : "Ibu, tolong bilang saja pada albert kalau aku lagi tak ingin bertemu dengannya!"
    Bu Nisa : "Dasar anak muda, nanti pokoknya kamu harus cerita sama ibu apa yang sebenarnya terjadi! Untuk sementara, ibu mengerti perasaanmu jika memang tak mau bertemu albert, akan ibu kasih tahu Albert!"
    .....
    Albert : Ding.. Dong... "Sintaaa!"
    Cklak... crieeet..
    Bu Nisa : "Oh Albert, gimana kabar? lama kamu tak main kesini! Ada apa Albert?"
    Albert : "Yah... kabarnya baik2 saja bu! Sinta ada bu?"
    Bu Nisa : "Ada, tapi dia katanya lagi tak enak kondisinya, dan tak ingin di ganggu! Mungkin ada yang mau kamu sampaikan? Mari masuk sebentar?"
    Albert : "Oh tak usah bu, besok saja kalau begitu bu."
    Bu Nisa : "Ayolah, tak usah sungkan, ibu buatkan teh!"
    Albert : "Oh, terima kasih bu, beneran tak usah, besok saja gpp! Saya permisi dulu bu!"
    Bu Nisa : "Owalah, sayang sekali, ya dah, maaf ya tak bisa menjamu tamu dengan baik!"
    Albert : "Tak apa bu, permisi dulu!"
    ...
    dengan wajah menyesal dia keluar dari latar rumah Sinta,..

    "Ara..ara..ara.... lihatlah dua burung dara lagi bertengkar satu sama lain" terdengar suara seorang wanita yang sedang menyindir Albert.

    Albert : "Oh, 'tante' darmo, lama tak jumpa!" menyalami bu Darmo yang lagi menyirami pekarangan.
    Bu Darmo : "Apa kamu bilang?@#$%%@%^" [​IMG]
    Albert : Srooot... "Aw, maaf bu guru Darmo! Masih tetap muda dan bergairah saja!" menangkis semprotan air dari bu Darmo.
    Bu Darmo : "tentu saja lah" [​IMG] Jadi? Gimana dengan Raisa? katanya kalian kenal dia?
     
    Last edited: Feb 22, 2014
  21. tante_inez M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 10, 2010
    Messages:
    3,182
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +54,982 / -1
    Scene 40
    Albert : Uhh... *albert mendadak gagu melihat bu Darmo yang menyiram tanaman mengenakan yoga pants* :mimisan:
    Bu Darmo : Bert?? ada apa? kok ekspresi mukamu aneh begitu... ALBERT!! *Bu darmo menyiram sepatu Albert*
    Albert: kenapa bu? :bloon:
    Bu Darmo : Raisa, Bert. Raisa itu teman kalian?
    Albert : Yang kenal Raisa itu Sinta, bu...Raisa ini mirip teman sekolah kami dulu, namanya Vicky.
    Bu Darmo : Oh... Kalian tahu kalau Raisa itu keponakannya Keluarga Gong yang baru pindahan itu? wah...wah... sempit ya dunia ini. :hoho:
    Albert : Lho? Benar begitu bu? *Albert kembali termenung*
    Keluarga Gong, nama itu terdengar familiar. Tadi, ada Raisa dan Vicky, sekarang Keluarga Gong.
    *Albert mencoba mencari benang merah diantara semuanya*
    Vicky... *kata albert, lirih.* Aku harus cari Raisa *pikir Albert*
    Hanya Sinta yang memiliki kontak Raisa. Albert kembali menuju rumah Sinta namun terhenti beberapa saat kemudian. Dalam kondisi seperti tadi, Albert tak mungkin bicara dengan Sinta. Diapun bingung harus berbuat apa. Akhirnya dia mengirim pesan pada Sinta.
    "Maaf atas sikapku tadi, pikiranku tak karuan karena masalah Raisa-Vicky. Aku mau cari Raisa, tolong kirimkan nomornya."

    Sinta masih menangis terisak. Ia sedang bicara di telepon dengan Ben.
    Ben : Aku kerumah ya? *kata Ben dengan nada khawatir*
    Sinta : Nggak usah, nanti malam kamu ada recital. Maaf, sepertinya aku nggak bisa datang, kondisinya...
    Ben : Iya, aku ngerti.
    Sinta: Tunggu, ada sms. *sinta melihat notifikasi pesan dari Albert*
    Ben : Dari siapa?
    Sinta : Albert.
    Ben : Dia bilang apa?
    Sinta : Entah, aku nggak mau baca. Aku pusing, Ben. Pertama kejanggalan Raisa, terus Albert nuduh aku ada apa-apa dengan Sule. Aku nggak enak sama kamu, masa disamain levelnya dengan Sule sih?
    Ben : Mau gimana lagi, ta. Gara-gara janji bodoh bertahun-tahun lalu, kita ada di posisi ini. Perasaan nggak bisa bohong...
    Sinta : Tapi kita nggak bisa... *kata-kata Sinta segera dipotong Ben*
    Ben : Aku tahu. Oh, ya... tentang Raisa. Aku pernah bicara dengannya beberapa hari lalu...
    Sinta : Apa?? Kamu bilang, kamu...Kenapa kamu nggak...

    hayoooo siapa yang bakal ngeluarin Raisa...
    tadi udah gatel sih, cuma rasanya masih seru ngebikin Raisa ini unknown
     
    Last edited: Feb 22, 2014
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.