1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Other Mengapa Beda Pendapat Tentang Penentuan HARI RAYA IDUL FITRI Selalu Terjadi ?

Discussion in 'Education Free Talk and Trivia' started by ayamgoreng, Sep 20, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. ayamgoreng M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 15, 2009
    Messages:
    1,367
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +1,465 / -0
    muup kalau repost

    Hampir setiap tahun, saat Hari Raya Idul Fitri menjelang, selalu timbul perdebatan tentang penetapan jatuhnya hari raya tersebut. Beruntung umat muslim di Indonesia tergolong toleran satu sama lain hingga tidak terjadi gontok-gontokan antara orang-orang yang beda pendapat.

    Sebenarnya perbedaan penentuan tersebut telah berlangsung lama. Dan akar dari perbedaan itu adalah perbedaan metode dalam menetapkan tanggal jatuhnya Hari Raya Idul Fitri. Secara garis besar, perbedaan penentuan awal bulan itu terbagi menjadi dua metode, yakni:

    Metode Ru’yat
    Dalam metode ini penentuan awal bulan harus melalui ru’yatul hilal (penglihatan bulan baru) dengan mata/alat secara langsung pada tanggal 29 sore menjelang maghrib (tahun Hijriah).

    [​IMG]

    Jika ternyata hilal/bulan baru tersebut tidak berhasil dilihat, maka bulan tersebut disempurnakan / digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari (hingga tanggal 30). Artinya belum masuk bulan baru, meski hasil hisab menunjukkan hilal di atas ufuk ketika matahari tenggelam.

    Dasar : HR Bukhari Muslim, tentang ru’yat menentukan awal puasa.


    Metode Hisab

    Dalam metode ini penentuan awal bulan cukup menggunakan hasil perhitungan hisab/ilmu falak/astronomi. Jika menurut hasil hisab/perhitungan menunjukkan hilal/bulan di atas ufuk ketika matahari tenggelam, maka hari berikutnya sudah masuk tanggal satu. Walaupun hasil ru’yat tidak berhasil melihat bulan baru tersebut.

    [​IMG]

    Dasar : Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (QS. 55:5), dan lain-lain ayat tentang. fungsi bulan sebagai perhitungan)

    Hal lain yang mendasari penggunaan hisab sebagai metode penentuan. Terkadang posisi suatu tempat membuat proses ru’yat amat sulit dilaksanakan. Gangguan cuaca pun sering menjadi penghalang bagi proses penentuan ini. Mendasarkan pada beberapa faktor diatas, maka beberapa pihak lebih memilih menggunakan metode hisab.

    Lalu bagaimana Anda sebagai umat muslim menyikapi perbedaan ini? Hmmm. Itu semua terserah Anda, silahkan menentukan sendiri mau mengikuti metode yang mana. Yang paling penting, Anda mengetahui dasar-dasar perbedaan itu, atau dengan istilah lain “kita paham dengan ilmunya”.

    Ada cerita unik tentang perbedaan ini. Mungkin Anda pernah mendengar kisah pengutusan para Sahabat Nabi ke Perkampungan Bani Quroizhoh. Sebelum berangkat, Rasulullah SAW berpesan kepada para sahabatnya begini:

    ”Janganlah ada seorang pun dari kalian yang mengerjakan shalat Ashar, kecuali setelah sampai di Bani Quroidzhoh!”

    Demikian pesan Rasulullah SAW kepada mereka. Namun, di tengah perjalanan, masuklah waktu shalat Ashar. Para sahabat kemudian berbeda pendapat. Ada yang berpendapat bahwa mereka harus tetap shalat pada waktunya.

    Menurut penafsiran mereka perintah Rasulullah itu agar para Sahabat mempercepat perjalanan sehingga bisa sampai di Bani Quroizhoh ketika waktu Ashar. Merekapun kemudian shalat di tengah jalan.

    Sahabat yang lain lagi memahami berbeda. Mereka berkesimpulan bahwa mereka dilarang shalat, kecuali di Bani Quroizhoh. Sehingga merekapun tidak ikutan shalat. Mereka baru melaksanakannya ketika sudah sampai di Bani Quroizhoh.

    Kemudian setelah itu, merekapun menyampaikan hal ini kepada Rasulullah SAW. Namun Rasulullah tidak memarahi mereka karena berbeda pendapat dalam masalah ini. Rasulullah SAW hanya tersenyum, alias tak ada yang salah dari keduanya.

    Sehingga dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Islam memberi keleluasaan dalam masalah-masalah fikih yang seperti ini. Mari kita bijak dalam perbedaan. Tak perlu saling berselisih.

    Lalu bagaimana dengan Anda, metode manakah yang Anda pilih ?

    sumber = http://apakabardunia.com/2009/09/me...enentuan-hari-raya-idul-fitri-selalu-terjadi/
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. kakakhikmatx M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 30, 2009
    Messages:
    247
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +30 / -0
    kayaknya beda pendapat masalah ini wajar soalnya dasarnya beda dan kuat pula, kalo gw sih ikut pemerintah aja
     
  4. curiousboy M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 5, 2008
    Messages:
    396
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +3,259 / -0
    och gtuchhh toch twnya...
     
  5. shinobi32 M V U

    Offline

    Forza Inter!

    Joined:
    Jul 31, 2008
    Messages:
    18,327
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +72,899 / -10
    Pkokny kalo salah nentuin jdwal. Yg dosa yg nyuruh.
    Gw ikt aja, egk ngerti.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.