1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

melaju perlahan

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by w2k, Apr 9, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. w2k Members

    Offline

    Joined:
    Feb 28, 2009
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    Sebuah kisah yang sempat aku terperanga. Begini kisahnya :

    Terdapat seorang pemuda yang sukses dalam karirnya yang bernama Rendi. Biasa dibilang sebagai eksmud (eksekutif muda) yang memiliki jabatan setara manajer disebuah perusahaan swasta terkemuka. Pokoknya menjanjikan banget deh hidupnya.

    Hari ini Rendi baru membeli sebuah mobil yang bisa dia idam-idamkanya sejak dulu. Sebuah mobil jaguar warna hitam yang sangat elegan dan glamor lah. Dengan rasa bangganya Rendi mengendarai jaguarnya. Dia sangat menikmati nikmatnya punya mobil baru yang sangat diidamkannya. Dengan kecepatan yang tinggi dia melaju di sekitar tempat tinggalnya.

    Sementara di sebuah taman yang berada dipenggir jalan, nampak beberapa anak yang sedang bermain lempar-lemparan sesuatu. Namun karena melaju dengan kencang, Rendi tak meperhatikannya.

    Tiba-tiba seorang anak kecil melintas dari balik mobil-mobil yang diparkir dipinggir jalan. Muncul suara “brak...” terasa sesuatu telah membentur mobil jaguarnya itu. Ternyata ada sebuah batu yang lumayan besar telah dilempar oleh seorang dan mengenai mobilnya. “ciiit...” rem mobil rendi menjerit karena di tekan dengan kuat. Dengan rasa marah yang berkecamuk dihatinya, Rendi memundurkan mobilnya dan menghampiri anak yang melemparkan batu tadi.

    Jaguar yang tergores bukan perkara sepele karena bakal mahal sekali kalo harus memperbaikinya. Amarahnya memuncak. Rendi kemudian keluar dari mobil dengan tergesa-gesa. Ditariknya anak yang dia yahu telah melempar batu kemobilnya, dan dipojokkan anak itu.

    “apa yang kamu lakukan?
    Lihat hasil perbuatanmu pada mobilku!
    Lihat kerusakan itu” teriaknya sambil menunjuk goresan si sisi pintu mobilnya.

    “kamu tau kan untuk perbaikin ini tu mahal banget.”ujarnya dengan sangat kesal, bahkan mau memukul anak kecil itu.

    Dengan wajah takutnya, anak kecil itu berucap “maaf pak, maaf. Saya bener-bener minta maaf sebab saya tidak tahu lagi harus berbuat gimana lagi.

    “maaf pak, aku melempar batu tadi , karena tak ada seorangpun yang mau berhenti....”

    Dengan air mata yang mulai bercucuran dari mata mungil, sang anak menunjuk kesebuah arah didekat mobil-mobil yang sedang diparkir disekitar lapangan itu. “disana ada kakaku yang lumpuh. Dia tergelincir lalu terjatuh dari kursi rodanya. Saya tak kuat untuk menolongnya. Dia terlalu berat, tapi tak seorangpun mau menolongku. Badannya tak mampu kupapah. Kini kakakku sedang kesakitan.

    Dipandanginya Rendi sang pengusaha muda tadi. “ maukah bapak membantu saya mengangkat kakak saya kekursi rodanya?” dengan wajah sangat berharap itu.

    Tak mampu berkata-kata rendi dihadapan anak kecil itu.

    Amarahnya mulai sedikit reda setelah melihat seorang laki-laki yang tergeletak yang sedang mengerang kesakitan.

    Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera dia berjalan menghampiri kakak sang anak kecil tadi. Diangkatnya lalu diletakkan pada kursi rodanya.

    Kemudian diambilnya sapa tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut yang memar dan tergores, seperti sisi pintu jaguar kesayangannya. Setelah beberapa saat, keduanya anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja.

    “Terima kasih pak, semoga tuhan membalas perbuatan bapak.”

    Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan Rendi yang masih menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah kedua anak tadi menuju kearah pulang.

    Berbalik badan, Rendi berjalan sangat perlahan menuju jaguar miliknya. Ditelusurinya pintu jaguarnya yang telah tergores oleh batu yang dilempar anak kecil tadi, sambil merenungkan kejadian yang baru saja dilewatinya.

    Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal yang sepele, tapi pengalaman yang menghenyak perasaannya.

    Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus atau memperbaiki goresan yang muncul karena kejadian itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia ingin agar pesan itu tetap nyata terlihat.

    “Jangan memacu hidupmu terlalu cepat, karena seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu.”

    Kawan, dari cerita tadi kita dapat mengambil hikmahnya. Seperti kendaraan, hidup akan terus melaju dari waktu kewaktu. Detik demi detik, menit demi menit selalu berlalu hingga menyeret kita pada akhir hidup kita yang semakin hari semakin dekat.

    Dan kita adalah seperti Rendi sang pengusaha muda tadi. Kita fokus dengan apa yang kita kejar. Kita nikmati hasil usaha kitasendiri. Kita bahagia sendirian. Kita pacu kendaraan kita dengan cepat. Kita injak pedal hidup kita dengan mantap untuk menatap pada tujuan kedepan kita secepatnya. Hingga tak jarang kita lupa sekeliling kita.

    Saat kita melaju ada banyak hal yang terjadi di kanan dan kiri kita. Banyak hal yang bisa kita jadikan pelajaran. Banyak hal yang sebenarnya adalah peringatan bauat kita. Namun, kita melaju terlalu kencang. Kita terlalu fokus pada keinginan kita. Hingga kita lupa segalanya.

    Kawanku, Allh sang pencipta tak henti-hentinya berbicara pada kita. Allah berbicara lewat lidah orang-orang di sekeliling kita. Berbicara lewat kejadian-kejadian di alam semesta. Bahkan, ia berbicara langsung pada nurani kita. Namun, sering sekali kita terlalu sibuk dengan diri kita dam tak punya waktu untuk sejenak mendengar ujaran-Nya. Maka dengarkanlah firmannya.

    Sudahkan kita berusaha memfungsikan pendengaran kita dengan sebaik-baiknya? Sudahkah kita dengarkan firman-firman-Nya? Atau suara-suara panggilan yang meminta bantuan kita? Ataukah kita akan tetap melaju cepat sampai seseorang melemparkan batunya kearah kita? Atau sampai Allah sendiri yang melemparkan batu-Nya? Naudubillahi min dzaliq

    Sudahkan selaras hidup kita dengan hidup orang-orang disekitar kita? Mungkin kita telah menjadi orang yang terbaik bagi diri kita. Namun, sudahkah kita menjadi yang terbaik bagi orang-orang disekitar kita? Bukankah kebahagian yang sebenar-benarnya dirasakan bila kita bisa membahagiakan orang yang berada disekitar kita.

    Sudah terlalu banyak orang-orang yang egois dinegeri kita ini. Sudah terlalu banyak orang-oranng yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Sudah terlalu banyak orang-orang yang hanya memperjuangkan kepentingan mereka sendiri. Maka janganlah kita menambah jumlah mereka dengan keberadaan kita.

    “orang kuat adalah orang yang mampu berdiri sendiri dan menanggung beban hidupnya sendiri. Ia adalah orang yang tak menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Namun, ada yang lebih kuat dari orang kuat. Mereka adalah orang-orang yang mampu menanggung beban orang lain.

    Pesanku, berjalanlah lebih lambat...! siapa tahu ada orang yang membutuhkan bantuan kita. Siapa tahu ada orang yang hendak memberi kita kebaikan. Siapa tahu kita menemukan sesuatu yang berharga untuk kita bawa kehadapan Allah.

    sblumnya gw salah muat ni di postnx "10 kesalahan jatuh cinta" punyanx bocah kentir. sori ya cuy
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. rotkrotk M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 24, 2008
    Messages:
    660
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +452 / -0
    wew... tq om nasihatnya...
    tapi kalo gw brgkt ke skul dgn lamban gw bisa terlambat kaga bole masuk kelas bro...
    --...
    eniwei thx wat nasihatnye
     
  4. metzebs M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 30, 2008
    Messages:
    231
    Trophy Points:
    112
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +926 / -0
    Tapi kadang kita harus lebih cepat melakukan sesuatu karena tuntutan dan tekanan.
    Bagaimana itu??
    tapi yang harus diperhatikan memang harus sesusai dengan kondisi, sebab kita harus mampu bertindak sesuai dengan kebutuhan, dan tetap harus memperhatikan lingkungan sekitar kita. sebab yang mempengaruhi keputusan kita dalam mengambil keputusan itu terkadang lingkungan kita.
    Thx TS telah mengingatkan...
    :onion-80:
     
  5. altaria M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 7, 2008
    Messages:
    220
    Trophy Points:
    206
    Ratings:
    +10,835 / -0
    wah yang dimaksud "cepat" disini mungkin jgn fokus ke pekerjaan doang kali ya?

    banyak aspek dalam hiduplu yag mesti lu perhatiin juga. jika tidak seimbang maka yang lain yang merasa ditinggalkan akan "melempar batu" ke diri lu...

    gitu bukan om???

    maap klo salah
    hehehe...
     
  6. w2k Members

    Offline

    Joined:
    Feb 28, 2009
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    anda benar "altaria"

    jngn sampe qt harus diingatin dngan cara dilempar batu(sesuatu yg menyakitkan)

    iya klo manusia yg lempar sih masih ada enaknya
    coba klo SANG PENCIPTA yg lempar gmn?
    rugi untuk slamanya deh
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.