Mau Jadi Apa bangsa Ini :madesu:

Umumnya, saat ini berita dibuat sesuai dengan apa yg ingin masyarakat dengar.. bukan apa yg harus masyarakat dengar..

kalo gw bilang sih, kita harus pilah dan cerna baik2 setiap informasi, kalo setelah kita pilah ternyata liat infonya tidak transparan, mending ga usah kita cerna sekalian!

 

media sudah berlebihan sekarang saia jadi malas nonton TV, kecuali yang saia anggap benar benar bermutu dan menghibur.
media berita yang seharusnya tidak memihakpun sekarang jadi kelihatan memprovokasi & mirip infotainment
masyarakat indonesia kebanyakan belum siap untuk mencerna berita yang dibombastis.
hasilnya? ya itu sok sok an demo padahal dianya sendiri jadi pelakunya, ikutan marah padahal gak tau masalahnya
sekarang saia sudah malas nonton TV isinya di ulang ulang, bahkan walaupun gak mau dengar & hafal berita, tiba tiba berdejavu karena merasa pernah dengar pembawa beritanya ngomong. (ternyata beneran diulang ulang, bukan karena saia deja vu ). internet is far better for me

Spoiler: TS

Bhineka Tunggal Ika bukan Bhineka Tunggal Eka

 

memang media massa selalu melebih2 kan & mengurang2 kan suatu fakta agar menarik dapat menarik pemirsa
mangkanya kita tidak boleh langsung menelan apa yang media massa beritakan karena belum tentu itu hal yang sebenarnya

 

tp kan skrng lg piala dunia.......jd ga pduli ad rame2 apapun

 

ya mungkin cuma piala dunia aja yang gak mungkin di lebih2 kan..selain itu..lewat

 

memang itu dilema di negara kita
media massa memiliki power yang cukup kuat untuk mempengaruhi opini publik, terutama opini kalangan orang2 yang kurang berpendidikan
ambil contoh saja salah satu stasiun TV yang sudah penuh kepentingan politik, kemarin saat kasus century sedang panas stasiun TV ini semangat sekali menjelek2an salah satu pihak, namun di sisi lain tidak ada satu berita pun yang menceritakan tentang kasus lumpur porong dan penunggakan pajak salah satu group perusahaan

yang patut disayangkan lagi mereka yang suka berdemo dan mengatasnamakan "mahasiswa", terkadang ikut menelan mentah2 berita yang ada

 

Selama panduan hidup mereka belum diubah, cara pandang mereka tentang kehidupan belum di rubah, bahkan selama sistem yang dijalankan dalam pemerintahan dan segala sesuatunya belum di rubah, maka bangsa indonesia dan negara indonesia akan HANCUR...

 

a land of hypocrisy. negara bingung. mayoritas beragama, tapi munafik, omdo. yah kaya gini lah jadinya

 

saia tidak bisa lebih setuju lagi media massa sekarang kadang suka lebay.....harus hati2 nelen informasi
and also, beware of provokator

semua hal/tindakan kita harus dipertimbangkan bukan dari satu sisi/pihak saja. pikirkan juga apa yg ada di benak orang lain/pihak lain/agama lain/ partai lain/dll. hormati ide dari pihak lain, saling menghormatilah.......................kalo semua bisa saling mengerti menghargai kan ndak akan ada yg namanya tawuran, perang sodara/tetangga seperti yg ada di tipi2 iss:

 

kalau orang lain berpikir :
"Hapuskan pornografi dari bangsa ini agar tidak merusak moral generasi muda"

Kalau saya berpikir :
"Perkuat didikan moral generasi muda untuk menghindari tindakan pornografi"

kalau orang lain berpikir :
"Media massa terlalu melebih-lebihkan berita"

kalau saya berpikir :
"Masyarakat (termasuk saya) terlalu melebih-lebihkan media"

kalau orang lain berpikir :
"Stop kekerasan"

kalau saya berpikir ;
"Perkuat pertahanan sehingga tidak akan berpengaruh terhadap kekerasan".

Intinya, saya tidak mau mengubah yang sudah ada. Tapi, saya menambahkan ide yang sebelumnya sudah ada. Seperti, "hapus pornografi", kalau saya "tambah pengetahuan agar tak terpengaruh pornografi".

Jadi, ada 2 sisi yang akan berkembang. Dimana yang lebih baik selalu diatas. Yang jadi masalahnya sih, bagaimana menyebarkan didikan ini ke orang lain.

Menurut saya :

"Di dunia ini tidak ada yang salah didik, melainkan kurang dididik. Kalau dididik yang salah, maka kita tambahkan dengan didikan yang baik. Tak perlu membuang yang salah, agar menjadi tolak ukur mana yang baik dan salah."
"Lebih baik melangkah 1 langkah di depan musuh dibandingkan membuat musuh mundur 2 langkah dibelakang kita."

Hahaha. maaf kalo pikiran saya terlalu simple. saya lebih suka yang mudah-mudah saja. "GITU AJAH KOK REPOT" haha

 

Berpikir itu kerja keras...
Tidak semua orang suka berpikir, kalau barangnya ada di depan kenapa kita harus berputar mengambilnya.
Kalau dkaitkan dengan media informasi, memang begitu keadaanya. Yang tercepatlah yang dapat.
Ketika orang lain mencoba membantu berpikir, media sudah mengganti topik lain yang lebih hangat.
Intinya, Tidak ada kesempatan berpikir

 

bener juga tuh..... kadang2 media suka membingungkan para viewersnya...

kudu ekstra hati2 and lebih baik baru percaya kalo emang bener2 fact

 

Di sinilah kita dituntut untuk pintar.. Kita harus memilih media-media mana saja yang terkesan berlebihan (lebay) dalam menyampaikan beritanya..
Perlu diingat, kita sebagai masyarakat mempunyai hak untuk tidak menyukai tayangan-tayangan yang tidak mendidik.
The power of audiences itu sangat kuat.. Jika ada media yang ditinggalkan pemirsanya, secara pasti dia akan tenggelam juga..

Jadi harus di mulai dari kita.. Kalau kita tidak suka pada tayangan tertentu, ya sudah jangan ditonton.. Jangan sampai terjadi kita tidak suka pada tayangan tertentu, tapi masih saja kita tonton karena penasaran.. Kita punya hak untuk menentukan mana tayangan yang paling baik untuk kita maupun keluarga kita sendiri..
iss:

 

saya emang ambil dari pihak yang seolah2 memberikan informasi secara benar dan pasti
dan emang gara2 media masa berita maling kapas pun bisa jadi besar, ampe ajudan presiden aja turun tangan
seolah2 wakil rakyat yang ada di daerah tersebut sudah buta dan tuli beneran

 

kayaknya waktu piala duia kayak gini para demonstran berganti job jadi suporter yah.....
jadi udah mulai berkurang tuh aksi demonya

 

yup, kalo bisa dibilang, salah satu yg menyebabkan peningkatan penyebaran video P*rn* secara gak langsung adalah media massa juga... Orang2 yg baca di koran / nonton TV malah penasaran pengen liat videonya kayak gimana...

selain itu, ini yg gw bilang gak mendidik: pas lagi nayangin berita tentang video P*rn*, orang2 yang di shoot malah sengaja disuruh akting nonton tuh video... malah ngajarin gak bener....

 

Yap, bener sekale, sekarang media di Indonesia sudah tidak ada yang objektif lagi

Makanya kita sebagai generasi muda harus bersikap kritis

Jangan ditelen mentah2 semua berita yang dikeluarin media massa

 

shut down tipi2 swasta jalan terbaik
truz kita balik lagi kek dulu cuma nonton TVRI
just kidding iss:
ya kita balik lagi ke bimbingan orang tua terutama anak2 di bawah umur yg masih lugu2
tapi orang tua yg ikut terpengaruh gimna tuh