1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News Langit Merah Provinsi Jambi, Alarm Bagi Bangsa Akan Bahaya Karhutla

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Sep 23, 2019.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +105 / -0
    Langit merah identik dengan tenggelamnya matahari ke ufuk barat, mewarnai langit dengan warna merah membara yang indah. Namun apa yang dialami Provinsi Jambi bukanlah keindahan sinar mentari terbenam.


    [​IMG]
    Petugas SAR Direktorat Sabhara Polda Jambi memadamkan kebakaran lahan gambut milik salah satu perusahaan di Puding, Kumpeh Ilir, Muarojambi, Jambi, Rabu (11/09). (ANTARA FOTO)

    Sejak memasuki bulan September, Provinsi Jambi dikurung oleh pekatnya asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), membuat pemandangan di Jambi menjadi merah pekat. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena tersebut disebabkan oleh jelaga atau partikel debu polutan berukuran sangat kecil yang telah mencapai lapisan atmosfer serta mmbahayakan bila dihirup oleh makhluk hidup, termasuk manusia.

    Kepada BBC News Indonesia, Ratna Dewi, warga yang tinggal di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi, ia dan warga lain tak bisa lagi membedakan mana pagi atau mana malam, karena sama-sama gelap.

    Menurut Dewi yang dihubungi pada Minggu (22/9), sudah dua minggu langit di Jambi berubah merah kehitaman. Jarak pandang menjadi terbatas, hanya sekitar 200 meter. Hal ini membuat keluarganya jarang keluar rumah. Pintu dan jendela pun selalu ditutup, namun asap masih menyelinap masuk lewat sela-sela ventilasi sehingga membuat bekas hitam di lantai.



    Fenomena langit merah

    Kepala Subbidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, menjelaskan fenomena langit merah di Provinsi Jambi disebabkan tingginya konsentrasi partikel debu polutan berukuran sangat kecil yakni 0,7 mikrometer di atmosfer.


    [​IMG]
    Kondisi di Desa Mekar Sari, Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Sabtu (21/09), pukul 12.00 WIB. (FOTO: BBC News Indonesia/EKA WULANDARI)

    "Debu hasil pembakaran karhutla ada bagian yang kecil. Partikel kecil ini terbawa udara naik ke atas dan membentuk selimut atau lapisan asap di atmosfer. Kalau partikel yang menyebabkan warna merah, itu artinya ukuran diameter partikel sama dengan panjang gelombang warna merah di matahari," jelasnya.

    Dari pantauan alat pengukur debu polutan milik BMKG, jelaga berukuran kecil di Provinsi Jambi sangat tinggi yakni mencapai 500 mikrogram per meter kubik. Itu artinya sangat tidak sehat atau berbahaya jika terhirup manusia. Kondisi yang sama juga terjadi di Palembang dan Pekanbaru.

    "Ini menunjukkan bahwa kabut asap yang dihasilkan karhutla itu membahayakan bagi kesehatan warga," tukasnya.

    "Karena itu imbauan BMKG, warga kalau bisa tetap memakai masker selama di luar ruangan. Baik lagi kalau maskernya terbuat dari bahan material nano. Karena ini kalau sudah merah kehitaman, artinya partikel debu polutan sudah bercampur antara partikel kasar dan halus."

    Namun demikian, ia mewanti-wanti, tanda udara lebih parah jika warnanya terlihat hitam kelabu. "Itu bikin orang langsung sesak napas. Artinya akumulasi polutan konsentrasinya sudah sangat meningkat."

    Pemantauan BMKG, kondisi seperti ini terjadi pada tahun 2015 tepatnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Langit terlihat oranye dan kekuningan.

    Satu-satunya solusi, kata Siswanto, adalah air hujan. Hanya saja, khusus di wilayah Pekanbaru, Jambi, dan Sumatera Selatan, proses hujan buatan belum bisa optimal. "Harapannya menuju Oktober, awan akan bergerak ke Riau, Jambi, Sumatera Selatan."



    Sumber: Portal IDWS via BBC News Indonesia
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. helmiindra Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 10, 2009
    Messages:
    72
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +6 / -0
    dulu pernah ngalamin sampai coklat aja di Pekanbaru medio 2015
     
  4. Dendi_IL Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 31, 2013
    Messages:
    30
    Trophy Points:
    7
    Ratings:
    +3 / -0
    Gila serem.. udah bahaya bgt itu..
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.