1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Kronologis Kasus Bibit - Chandra (kisah cicak vs buaya)

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by de_unlimited, Nov 6, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. de_unlimited M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 1, 2007
    Messages:
    616
    Trophy Points:
    206
    Ratings:
    +8,557 / -0
    Dear IDWS-er,

    Kita semua pasti familiar dengan kisah si Kancil Vs Buaya kan? bagaimana dengan kisah Cicak Vs Buaya, apakah anda tahu?

    kasus ini dah seru bener di tipi... mungkin sebagian dari kita udah ngerti dan ngikutin ni kasus gimana, tapi mungkin juga sebagian lagi yang belum tau sebenarnya sebab musahab atas kasus ini sampai2 gaungnya sangat terasa ke semua lapisan masyarakat... berikut ini adalah kronologis atas kisah CICAK Vs BUAYA yang saya rangkum dari berbagai sumber.

    Ada tiga akar cerita di sini, ya kemudian memuncak Selasa (3/11) saat semua orang di negeri ini begitu antusias mendengar rekaman percakapan antara Anggodo dan para penegak hukum. Ketiga akar itu adalah:
    1. Kasus suap proyek pengadaan alat sistem komunikasi radio terpadu di Departemen Kehutanan.
    2. Kasus pembunuhan Nasrudin yang melibatkan Antasari Azhar sebagai terdakwa.
    3. Kasus perampokan bank Century oleh pemiliknya sendiri yang berujung pada pemberian dana talangan (bail-out) sebesar Rp. 6,7 triliun oleh pemerintah.
    Berikut kronologi yang diambil dari banyak sumber di media cetak dan online. Silakan disimak dan dikaji, segala koreksi dan tambahan data diterima dengan terbuka di Thread ini (silahkan reply).

    16 Juli 2008: Yusuf Erwin Faisal, mantan ketua Komisi IV DPR, ditahan KPK karena diduga menerima uang suap alih fungsi lahan untuk dijadikan Pelabuhan Tanjung Api-api, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.


    29 Juli 2008: KPK menggeledah ruang kerja Yusuf di gedung PT Masaro Radiokom di Jalan Talang Betutu 11-A, Jakarta Pusat. Sebanyak sembilan dus dokumen disita.


    30 Juli 2008: Setelah penggeledahan tersebut, KPK menemukan kasus baru, yakni dugaan korupsi pengadaan alat Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan yang melibatkan Yusuf dan Direktur PT Masaro Anggoro Widjojo.

    15 Agustus 2008: KPK menggeledah kantor Departemen Kehutanan, termasuk ruang Setjen Dephut.

    13 Oktober 2008: Wakil Ketua Komisi IV DPR Suswono, setelah diperiksa oleh KPK, mengatakan proyek SKRT senilai Rp 730 miliar dengan Motorola harus dinegosiasikan ulang.

    14 Oktober 2008: Anggota Komisi Kehutanan DPR Tamsil Linrung, menyerahkan dokumen ke KPK berisi dugaan korupsi kasus SKRT pada 2007 senilai Rp 180 miliar dan laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2007 tentang pembelian alat komunikasi fiktif Rp 13 miliar.

    20 Oktober 2008: Menteri Kehutanan M.S. Kaban diperiksa KPK terkait dengan kasus suap yang melibatkan anggota Komisi Kehutanan DPR Periode 1999-2004.


    7 April 2009: Kabareskrim Polri Susno Duadji mengirim surat ke Direksi Bank Century tentang hasil klarifikasi uang milik PT Lancar Sampoerna Bestari (perusahaan milik Boedi Sampoerna) di bank tersebut.

    4 Mei 2009:Antasari Azhar ditahan di Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.


    16 Mei 2009: Antasari membuat testimoni tentang penerimaan uang sebesar Rp 6,7 miliar oleh sejumlah pimpinan KPK dari balik penjara. Dia juga mengaku pernah menemui Anggoro di Singapura.


    24 Juni 2009: Anggoro ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus

    pengadaan pengadaan alat SKRT. Dia diduga menyuap Yusuf senilai 60.000 dollar Singapura dan Rp 75 juta untuk mendapatkan proyek pengadaaan alat SKRT tahun 2006-2007 di Departemen Kehutanan sebesar Rp 180 miliar.


    30 Juni 2009: Susno merasa teleponnya disadap terkait dengan kasus penggelapan dana bank Century yang ditangani Mabes Polri. Saat itulah meluncur pakem Cicak Lawan Buaya. “Masak cicak kok berani lawan buaya,” katanya merespon adanya penyadapan tersebut. [​IMG]


    2 Juli 2009: Bibit Samad Rianto memastikan KPK hanya menyadap pihak yang terindikasi korupsi.

    6 Juli 2009: Antasari secara resmi melaporkan dugaan suap terhadap pimpinan KPK terkait kasus yang melibatkan PT Masaro ke Polda Metro Jaya.

    9 Juli 2009: KPK memasukkan Anggoro ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan mengumumkannya ke seluruh jajaran kepolisian dan kejaksaan di Indonesia. Anggoro masih berada di Singapura.


    10 Juli 2009: Susno Duadji, Kabareskrim Mabes Polri, menemui Anggoro di Singapura untuk mengklarifikasi kebenaran laporan mantan Ketua KPK Antasari Azhar terkait dugaan pemerasan/penyuapan yang dilakukan Chandra dan Bibit.


    15 Juli 2009: Anggodo Widjojo (adik Anggoro) dan Ary Mulyadi membuat pengakuan dirinya menyerahkan uang suap sebesar Rp. 5,1 miliar ke pimpinan KPK Bibit dan Chandra.

    21 Juli 2009: KPK temukan surat pencabutan pencekalan palsu terhadap Anggoro.

    4 Agustus 2009: Testimoni Antasari beredar di media massa.

    6 Agustus 2009: Tiga pimpinan KPK dengan tegas menolak testimoni Antasari.

    7 Agustus 2009: Polisi memperoleh fakta adanya tindak pidana penyalahgunaan wewenang oleh Bibit dan Chandra terkait pencekalan dan pencabutan cekal yang tidak dilakukan secara kolektif. Chandra cekal Anggoro, Bibit cekal Joko Tjandra, lalu Chandra cabut pencekalan terhadap Joko.


    10 Agustus 2009: Anggoro melaporkan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Ary Muladi dan Edy Sumarsono kepada Mabes Polri.


    11 Agustus 2009: KPK melaporkan adanya surat pencabutan pencekalan palsu ke Polda Metro Jaya.

    11 Agustus 2009: Tiga pimpinan KPK (M Jasin, Bibit, Chandra) melaporkan Edy Sumarsono ke Mabes Polri atas dugaan pencemaran nama baik. Edy menyebut ketiganya telah menerima suap dari Anggoro.


    13 Agustus 2009: KPK perpanjang pencekalan terhadap Anggoro dan petinggi PT Masaro lainnya (Putranefo Prayugo dan David Angkawijaya) hingga 22 Agustus 2010.

    18 Agustus 2009: Ary Muladi mengaku tidak memberikan uang kepada pimpinan KPK.

    19 Agustus 2009: KPK menggeledah kantor PT Masaro terkait dugaan suap yang dilakukan Direktur Utama PT Masaro Anggoro Widjojo terhadap Yusuf. Rumah Anggoro juga digeledah.

    19 Agustus 2009: Ary Muladi ditahan oleh Mabes Polri dan menjadi tersangka kasus penipuan dan penggelapan uang milik PT Masaro.


    20 Agustus 2009: Ary Mulyadi mencabut pengakuannya dan menyatakan tidak pernah memberikan uang ke pimpinan KPK, tapi menyerahkannya ke pengusaha bernama Anto Yulianto yang mengaku kenal dengan orang KPK. Pengakuan sebelumnya dibuat karena adanya pesanan dengan jaminan dirinya tidak akan ditahan.


    3 September 2009: Polri memanggil keempat pimpinan KPK KPK (Chandra M Hamzah, Bibit Samad Rianto, M Jasin dan Haryono Umar) dan empat pejabat lainnya terkait testimoni Antasari. KPK tidak penuhi panggilan Polri.


    9 September 2009: Bibit mengaku KPK sedang menyelidiki keterlibatan seorang petinggi Polri berinisial SD dalam kasus bank Century.


    11 September 2009: Polisi mulai memeriksa keempat pimpinan KPK terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pencekalan Anggoro Widjojo dan Joko Tjandra.


    15 September 2009: Bibit dan Chandra ditingkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka dalam kasus penyalahgunaan wewenang.

    17 September 2009: Presiden SBY menyatakan akan menunjuk Plt Pimpinan KPK yang akan menggantikan tiga pimpinan yang sedang terlibat kasus hukum.

    20 September 2009: Mahkamah Konstitusi mendorong Presiden menerbitkan Perppu terkait rencana penggantian tiga pimpinan KPK.


    21 September 2009: Presiden mengeluarkan Keppres pemberhentian sementara Bibit dan Chandra. Presiden juga meneken Perppu yang memungkinkan penunjukan langsung Plt Pimpinan KPK.

    22 September 2009: Presiden SBY bentuk Tim Lima (Menko Polhukam Widodo AS, Menkum HAM Andi Mattalatta, anggota Dewan Penasihat Presiden Adnan Buyung Nasution, praktisi hukum Todung Mulya Lubis, dan mantan ketua KPK Taufiequrachman Ruki) yang bertugas merekomendasikan tiga nama Plt Pimpinan KPK pengganti Antasari, Bibit dan Chandra.

    25 September 2009: Kapolri menyatakan Antasari mengaku menyuruh Ary menyerahkan uang Rp 1 miliar kepada Chandra M Hamzah.


    25 September 2009: Kuasa hukum KPK Bambang Widjajanto, mengaku tidak menerima salinan BAP Bibit-Chandra dan curiga ada rekayasa dalam kasus ini.

    27 September 2009: Ary melalui pengacaranya menandaskan tidak pernah berhubungan dan menyerahkan uang secara langsung kepada pimpinan KPK, termasuk Chandra.

    2 Oktober 2009: Pengacara Bibit melaporkan dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Kabareskrim Mabes Polri Susno Duadji ke Presiden SBY dan Kapolri Bambang Hendarso Danuri.

    3 Oktober 2009: Berkas Bibit dan Chandra diserahkan ke Kejaksaan Agung.


    5 Oktober 2009: Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Mabes Polri yang memeriksa Susno mengumumkan tidak ada penyalahgunaan wewenang terkait penanganan kasus Bibit-Chandra. Saat itu, tambahan delik pertemuan Susno-Anggoro di Singapura tidak disertakan dalam pemeriksaan.

    5 Oktober 2009: Tim Lima serahkan tiga nama Plt Pimpinan KPK.


    6 Oktober 2009: Presiden SBY lantik tiga orang Plt Pimpinan KPK yang bertugas selama enam bulan. Mereka adalah mantan Wakil Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, penasihat senior UNDP Mas Achmad Santosa, dan mantan Deputi Pencegahan KPK Waluyo.

    9 Oktober 2009: Kejagung mengembalikan berkas Chandra ke Mabes Polri karena belum lengkap.


    13 Oktober 2009: Pengacara Bibit-Chandramendaftarkan permohonan uji materil UU KPK No 20 Tahun 2002. Pasal 32 ayat 1 yang berbunyi ‘Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi berhenti atau diberhentikan karena menjadi terdakwa karena melakukan tindak pidana kejahatan’.

    14 Oktober 2009: Kejagung mengembalikan berkas Ary Muladi ke Mabes Polri.

    16 Oktober 2009: Ary Muladi dibebaskan karena masa tahanannya telah habis.

    15 Oktober 2009: Pengacara Bibit-Chandra mengaku punya bukti kuat yang menunjukkan adanya rekayasa kriminalisasi terhadap kliennya.

    20 Oktober 2009: Kejagung mengembalikan berkas Bibit dan Chandra ke Mabes Polri karena belum lengkap.


    20 Oktober 2009: Polri menjelaskan pertemuan antara Susno dan Anggoro di Singapura tidak melanggar hukum. Pasalnya, status Anggoro di Kepolisian bukanlah tersangka, melainkan hanya sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan/penyuapan yang dilakukan Bibit dan Chandra.

    21 Oktober 2009: Bibit mengatakan bukti rekaman percakapan pejabat Polri dan Kejagung ada di tangan Ketua Sementara KPK.

    22 Oktober 2009: Kapolri tolak berkomentar soal rekaman percakapan.


    23 Oktober 2009: Transkrip rekaman rekayasa kriminalisasi KPK beredar di media massa. Isinya percakapan antara Anggodo (adik Anggoro) dengan mantan Jamintel Wisnu Subroto dan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga. Percakapan pada Juli-Agustus 2009 itu disebut-sebut merancang kriminalisasi KPK. Nama petinggi kepolisian dan RI 1 juga disebut.

    25 Oktober 2009: Mantan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Wisnu Subroto membantah adanya rekaman pembicaraan antara dirinya dan Anggodo Widjojo. Dan Jaksa Agung Hendarman meminta keberadaan rekaman itu dibuktikan.

    26 Oktober 2009: Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean mengakui rekaman itu benar-benar ada.

    28 Oktober 2009: Presiden SBY meminta pencatutan namanya diusut tuntas.


    29 Oktober 2009: Dalam putusan selanya, MK menunda pemberhentian pimpinan KPK yang menjadi terdakwa sampai ada putusan akhir MK. Selain itu, MK juga meminta KPK menyerahkan semua dokumen berupa transkrip dan rekaman.


    29 Oktober 2009: Bibit dan Chandra ditahan di Markas Komando Brimob Kelapa Dua Depok. Polisi menilai kedua tersangka melakukan tindakan mempersulit jalannya pemeriksaan dengan menggiring opini publik melalui pernyataan-pernyataan di media serta forum diskusi.


    2 November 2009: Presiden SBY bentuk Tim Delapan (Tim Independen Klarifikasi Fakta dan Proses Hukum Kasus Bbibt dan Chandra) yang diketuai oleh Adnan Buyung Nasution. Anggota tim adalah: mantan anggota Komnas HAM Koesparmono Irsan, staf khusus Presiden bidang hukum Denny Indrayana, mantan Dekan FHUI Hikmahanto Juwana, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Komaruddin Hidayat dan Ketua Departemen Hukum Partai Demokrat Amir Syamsudin.


    2 November 2009: Kapolri meminta maaf atas munculnya istilah Cicak dan Buaya yang menurutnya dilontarkan oleh oknum polisi. Kapolri akan mengambil tindakan tegas atas munculnya istilah yang telah menyudutkan institusi kepolisian tersebut. Masyarakat diminta tidak lagi menggunakan istilah Cicak dan Buaya.


    3 November 2009: Mahkamah Konstitusi memperdengarkan rekaman sepanjang 4,5 jam dalam persidangan uji yang berisi percakapan antara Anggodo dengan sejumlah petinggi di Kejaksaan Agung dan Mabes Polri.

    3 November 2009: Usai gelar rekaman, sejumlah pihak meminta Kapolri dan Jaksa Agung mengundurkan diri, dan menuntut agar Susno segera dicopot dari jabatan.

    3 November 2009: Presiden merasa terganggu dengan maraknya penggunaan istilah cicak versus buaya.


    3 November 2009: Penahanan Bibit-Chandra ditangguhkan. Keduanya keluar dari penjara pada dini hari.


    3 November 2009: Polri periksa Anggodo Widjojo terkait rekaman pembicaraannya dengan sejumlah petinggi Polri dan Kejagung.

    4 November 2009: Tim Delapan bertemu dengan Kapolri di kantor Wantimpres dan merekomendasikan tiga hal, yaitu penangguhan penahanan Bibit dan Chandra, pembebastugasan Susno, dan penahanan Anggodo Widjojo.

    4 November 2009: Ary Muladi mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).


    4 November 2009: Anggodo Widjojo tidak ditahan dan diam-diam meninggalkan Bareskrim Polri pukul 21.25.


    5 November 2009: Kabareskrim Polri Susno Duadji dan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga mengundurkan diri dari jabatan.

    5 November 2009: Anggodo Widjojo, didampingi 12 orang pengacara, memenuhi undangan klarifikasi Tim Delapan di kantor Dewan Pertimbangan Presiden.


    Setelah menyimak kronologis tadi paling tidak kita sudah punya sedikit gambaran atas kasus ini, semoga thread ini bisa membantu, paling tidak dukungan yang kita berikan tidak asal latah ikut orang2 saja tapi memang karena kita tahu permasalahannya.


    Wahai para reptil (cicak, buaya, tokek komodo) bersatulah kalian, dan hadapilah tikus2 gendut yang mengadu domba kalian...


    sementara kalian berantem, mereka akan semakin gendut.
    hidup cicak, hidup buaya, bantai tikus.




    Indonesiaunite
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Nov 6, 2009
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. h@n4! M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jul 22, 2008
    Messages:
    289
    Trophy Points:
    71
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +33 / -0
    buset pusink bacanya, ini yg bner yg mana >???, yg salaah juga sapaaa ???

    kita sebagai rakyat biasa cuma bisa mendengar dari media massa mengenai hal ini

    intinya rakyat indonesia cuma minta transparansi terhadap pemerintah mengenai kasus ini, kok tambah lama jadi berbelit-belit, tersangka jadi banyak banget sih

    cheers
     
  4. kucinglistrik M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    May 1, 2009
    Messages:
    5,191
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +38,682 / -0
    buset....
    bacanya sampe puyeng.... :pusing:

    keknya ini mah panjang urusannya....
    harusnya denger nih rekaman pembicaraan antara si anggodo, adeknya anggoro. kan lumayan bisa tau dari arah mana n mau ke mana kasus ini.

    seharusnya kan yg ditahan itu yg kena kasus bank century itu, si tikus koruptor.....
     
  5. Ryuxi M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 14, 2009
    Messages:
    681
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +668 / -0
    sampe2 sadapan pembicaraanya jad NSP populer saat ini... :lol:
     
  6. eXcImEr M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    May 18, 2009
    Messages:
    5,254
    Trophy Points:
    226
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +35,993 / -1
    buset, kronologisnya panjang bener :swt:
    pkoknya dukung terus KPK :onfire:
     
  7. ireh M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 22, 2009
    Messages:
    2,120
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +6,311 / -0
    emang panjang ceritanya:keringat:
    sy taunya tuh dari ribut2 kasus bank century, trus masalah penyadapan KPK pada susno, lalu susno tidak terima, kemudian melakukan serangan balik, dan ujung2nya candra n bibit, tersangkut masalah kasus penyuapan itu,
    kalo ditilik lebih jeli, ngeri eui, ada semacam rencana sistematis untuk melumpuhkan satu institusi:takut:
    kayak mafia di film2 aja:panik:
     
  8. xpulsor M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 5, 2008
    Messages:
    720
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +2,618 / -0
    jadi kasusnya melibatkan 3 kasus yang saling berhubungan. kayanya memang ada konspirasi tingkat tinggi. binggung mikirinnya ribet banget kasusnya.
     
  9. ceritaspontan Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 21, 2009
    Messages:
    128
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +20 / -0
    duh...mudah2an presiden cepetan beresin ne kasus...pusing ane...
     
  10. LiTTleDRAgo M V U

    Offline

     

    Joined:
    Jun 24, 2008
    Messages:
    18,503
    Trophy Points:
    241
    Ratings:
    +55,227 / -1
    ada2 aja :lol:
    yg kayak gituan mah dibantai satu tumbuh seribu
    korupsi uda melekat lah pada pejabat :sepi:
     
  11. Rando M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 5, 2009
    Messages:
    1,282
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +1,086 / -0
    yang pasti dukung terus KPK lha :top:

    ayo tangkap pawang dan buayanya :onfire:
     
  12. ~airiRin~ M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 7, 2008
    Messages:
    9,627
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +3,760 / -0
    Kasus tidak jelas. :ngacir:

    Tidak tahu siapa yg benar, siapa yg salah. Presiden juga adem ayem terkesan menyembunyikan sesuatu. :bolakbalik:
    Apalagi presiden yg biasanta sangat mementingkan citranya dgn santai memaafkan saat namanya dicatut. Ini yg menurut gw mencurigakan. :bolakbalik:

    ========
    Edit:
    Presiden pernah "dituduh" Zaenal Maarif beristri 2 dan SBY langsung marah tapi saat kena kasus yg lebih parah malah diam saja dan memaafkan. Jangan-jangan ..... :ngacir:
    ========

    Saya tidak dukung KPK karena saya tidak berani bilang KPK 100% bersih. :haha:
     
    Last edited: Nov 7, 2009
  13. 3121k M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 14, 2008
    Messages:
    283
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +263 / -0
    gw mah ga ngerti2 apa2 masalah cicak ato buaya ini

    gw juga ga ikut2an dukung 1juta facebookers dukung bibit- candra

    karna gw ga tau mereka bersih ato ga...

    ato ikut2an mencaci polisi, karna gw juga ga tau mereka salah ato ga

    yg penting gw mah tetep dukung yg 100% Benar (ga peduli mau cicak ato buaya)
     
  14. anakrohmat Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 10, 2009
    Messages:
    54
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +1 / -0
    wahhh, informasi yang bagus nih..
     
  15. ~airiRin~ M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 7, 2008
    Messages:
    9,627
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +3,760 / -0
  16. anaksingkong Members

    Offline

    Joined:
    Jun 18, 2009
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    umm speechless baca thread ini....
    nice thread :)
    btw ts kpk yak?/watawan?
     
  17. de_unlimited M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 1, 2007
    Messages:
    616
    Trophy Points:
    206
    Ratings:
    +8,557 / -0
    bukan... TS adalah bekas auditor yang sekarang jadi PNS
     
  18. rhux M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 13, 2008
    Messages:
    452
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +35 / -0
    ga suka politik :sigh:
    ngomen buaya ja la. mang ada y kancil vs buaya :???:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.