1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News KPI Kembali Ingin Atur YouTube Pasca Kasus Pembunuhan Bocah Oleh Gadis Remaja Terinspirasi Video

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Mar 11, 2020.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +105 / -0
    Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menanggapi kasus gadis remaja berinisial NF (15) yang menghabisi nyawa bocah berumur lima tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dalam kasus tersebut, pelaku diduga mempelajari cara membunuh dari konten-konten YouTube.

    Ketua KPI Agung Suprio mengatakan, belajar dari kejadian kasus NF, dia mewacanakan agar platform yang mempunyai unsur siaran seperti acara televisi kepada umum seperti YouTube juga dinaungi oleh lembaga penyiaran, sehingga bisa menjaga tontonan yang baik bagi masyarakat. Menurut dia, keberadaan lembaga penyiaran yang menaungi platform itu penting untuk menyaring video yang layak atau tidak layak ditonton untuk kalangan usia tertentu.


    [​IMG]
    Ketua KPI Agung Suprio. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)

    “Momentum ini, kalau bisa, kami wacanakan agar YouTube ataupun media baru yang bersiaran itu, juga diatur. Bisa oleh KPI atau lembaga mana pun dengan prinsip yang kita terapkan,” katanya di kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (10/3/2020), dikutip dari iNews.id.

    Agung menuturkan, pihaknya saat ini tak memiliki kewenangan untuk mengatur apa yang terjadi dan apa saja konten dikeluarkan oleh media YouTube. Dia berharap pemerintah mampu melihat momentum ini untuk dapat membuat lembaga atau badan yang menjaga masyarakat dari konten-konten yang tak layak dinikmati oleh masyarakat lewat platform berbagai video itu.

    “Sehingga tak jadi dualisme seperti ini. Kita hentikan, atau kita larang yang berbau bau kekerasan di televisi misalnya, tapi tayang tersebut justru muncul di youtube, jadi tidak efektif,” ujarnya.

    Dia menyebutkan, media sosial juga memiliki peran penting dalam membentuk suatu karakter generasi bangsa. Agung pun berharap wacana ini benar menjadi pertimbangan pemerintah.

    “Karena dua-duanya (YouTube dan televisi) ini juga bersiaran dan membentuk karakter generasi bangsa Indonesia,” tuturnya.


    Pelaku masih jalani tes kejiwaan

    Sementara itu NF saat ini masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan akan keluar satu hingga dua pekan ke depan.


    [​IMG]
    TKP di mana NF menghabisi anak usia 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat. (Foto: iNews.id/Irfan Ma'ruf)

    “(Hasil pemeriksaan baru keluar) satu sampai dua minggu,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, melalui pesan singkat, Selasa (10/3/2020) seperti dikutip dari iNews.id.

    Dengan begitu, aparat kepolisian hingga saat ini belum mengetahui hasil tes kejiwaan NF. Menurut Heru, pihak RS Polri Kramat Jati tetap bekerja secara profesional dalam menangani NF.

    “Saat ini, tim dari RS Polri Kramat Jati masih bekerja secara profesional. Bila ada perkembangan yang signifikan pasti akan kami sampaikan,” ujar Heru.

    Sebelumnya, Kepala Tim Dokter Kejiwaan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Henny Riana, mengakui pihaknya telah menerima NF. Kemarin, NF menjalani pemeriksaan berupa visum et repertum psikiatrikum (tes visum kejiwaan).

    “Kami sudah menerima pemeriksaan. Baru hari pertama visum et repertum psikiatrikum, visum jiwa,” kata Henny di RS Polri, Senin (9/3/2020).

    Dia mengklaim, NF cukup kooperatif selama pemeriksaan berlangsung. Henny mengaku timnya tidak terlalu mencecar pertanyaan bertubi-tubi kepada gadis yang masih seusia pelajar SMP itu.



    Sumber: Portal IDWS
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.