1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Inspiration Kisah Nyata Pengorbanan Seorang Istri

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by itouchyoufull, Apr 1, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. itouchyoufull Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 17, 2010
    Messages:
    46
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +19 / -0
    pecundang beraninya komen lewat reputation LOL.. :)
    [​IMG]
    ==================================================
    IMHO > klo merasa ada yg janggal ambil hikmahnya aja kakak-kakak... buat inspirasi kita" aja..
    ==================================================


    Cerita ini adalah kisah nyata…dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
    Bacalah semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.

    Cinta itu butuh kesabaran…
    Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita ???

    ************ ********* ********* ********* *********
    ********* **

    Hari itu,,,aku dengan nya berkomitmen untuk menjaga cinta
    kita..

    Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..

    Pernikahan kami sederhana tapi sangat meriah…..

    Ia menjadi pria yang sangat romantisan pada waktu itu.

    Menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan
    & mapan pula

    Ketika kami pacaran dia sudah sukses dalam karir nya.

    Kami berbulan madu di tanah suci,,itu janjinya ketika kami
    berpacaran

    Setelah menikah aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….

    Aku sangat bahagia dengan nya,,diya sangat memanjakan
    aku…. Sangat
    terlihat rasa cinta dan sayangnya pada ku.

    Banyak orang yang bilang,kami pasangan yang serasi. Sangat
    terlihat sekali
    bagaimana suamiku memanjakanku. Aku bahagia menikah
    dengannya.

    ************ ********* ********* ********* *********
    ********* *********
    ********* *******

    5 Tahun sudah kami menikah, sangat tak terasa waktu
    berjalan, walaupun kami
    hanya berdua saja.

    Karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang
    malaikat kecil
    di tengah keharmonisan rumah tangga kami.

    Karena dia anak lelaki satu – satunya dalam keluarga
    nya,,jadi aku harus
    berusaha untuk dapat meneruskan generasi nya…

    Alhamdulillah suamiku mendukung ku…. Ia mengaggap Allah
    belum mempercayai
    kami untuk menjaga titipan NYA.

    Tapi keluarga nya mulai resah,, Dari awal kami menikah ibu
    & adiknya tidak
    menyukaiku,, aku sering mendapat perlakuan yang tidak
    menyenangkan dari
    mereka,,tapi aku menutupi dari suami ku…..

    didepan suami ku,,mereka sangat baik pada ku,,tapi
    dibelakang suami ku,,aku
    dihina – hina oleh mereka…

    Pernah suatu ketika, 1 tahun usia pernikahan kami, suamiku
    mengalami
    kecelakaan,, , mobilnya hancur

    Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir
    membuat ku menjadi
    seorang janda.

    Ia dirawat dirumah sakit,,pada saat dia belum sadarkan
    diri,,aku selalu
    menemaninya siang & malam, kubacakan ayat – ayat suci
    Al – Qur’an,aku sibuk
    bolak – balik rumah sakit dan tempat aku melakukan
    aktivitas sosialku, aku
    sibuk mengurus suamiku yang sakit karean kecelakaan.

    Ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah
    kami,,aku melihat
    didalam kamarnya ada ibu, adik – adiknya dan teman – teman
    suamiku, dan satu
    lagi aku melilhat seorang wanita yg sangat akrab dengan
    ibunya. Mereka
    tertawa menghibur suamiku.

    Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis
    ketika melihat
    suami ku sudah sadar,,tapi aku tak boleh sedih di
    depannya.

    Kubuka pintu yg tertutup rapat itu,sambil mengatakan
    “Assalammu’alaikum”
    mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan
    pintu dan mereka
    semua melihatku,,, suamiku menatapku penuh manja,,mungkin
    ia kangen padaku
    karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup. Tangannya
    melambai,,mengisyar
    atkan aku untuk memegang tangannya yg erat. Setelah aku
    menghampirinya, ku
    cium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum” , ia pun
    menjawab salam ku
    dengan suaranya yg lirih tapi penuh dengan cinta. Aku pun
    senyum melihat
    wajahnya.
    Ibu nya lalu berbicara sama aku …

    “Fis, kenalakan ini Desi teman Fikri”

    Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah
    mencintainya,
    perempuan itu bernama Desi, dan diya sangat akrab dengan
    keluarga suamiku.
    Dan akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga.
    Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku
    biacara di dalam
    ruangan,,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.

    Aku sibuk membersihkan & mengobati luka – luka di
    kepala suamiku,,,baru
    sebentar aku membersihkan mukanya,,tiba – tiba adik ipar ku
    yg bernama Dian
    mengajakku keluar,ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku
    pun
    mengijinkannya. Aku pun menemaninya.

    Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata ” lebih baik kau
    pulang saja ” Ada
    kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”

    Aku pun tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan
    alasan abang
    harus banyak beristirahat, karena sikologisnya masih
    labil,, Aku berdebat
    dengannya mengapa aku tidak boleh pamitan pada suamiku,
    tapi tiba – tiba ibu
    mertuaku datang menghampiriku dan ia mengatakan hal yg
    sama, ia akan memberi
    alsan pada suamiku mengapa aku pulang tak pamitan pada nya,
    toj suamiku
    selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah suamiku
    tetap saja
    membenarkannya, akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah
    sakit itu dengan
    linangan air mata. Sejak saat itu aku tidak pernah
    diijinkan menjenguk
    suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya
    bisa menangis dlm
    kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.

    ************ ********* ********* ********* *********
    ********* *********
    ********* *******

    Hari itu, aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku
    takut
    kehilangannya, aku takut cintanya dibagi denagn yang lain.
    Pagi itu, pada
    saat aku membersihakn pekarang rumah kami, suamiku
    memanggil ku ke taman
    belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk
    di ayunan favorit
    kami, sambil melihat ikan – ikan yang bertaburan di kolam
    air mancur itu.
    Aku bertanya ” Ada apa kamu memanggil ku ?”

    Ia berkata ” Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang


    Aku menjawab ” Ia sayang aku tahu, aku sudah mengemasi
    barang – barang kamu
    di travel bag dan kamu sudah pegang tiket bukan ?”

    “Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku
    disana, aku juga sdh
    lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita
    menikah dan aku kan
    pulang dengan mama ku ” Jawab nya tegas

    “Mengapa baru bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu
    disana ?” tanya ku
    balik kepada nya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit
    rasa kecewa karena
    ia baru memberitahu rencana kepulanggannya itu, padahal aku
    bersusah payah
    mencarikan tiket pesawat untuknya.

    ” Mama minta aku yang menemani nya saat pulang nanti ”
    jawab nya tegas

    ” Sekarang aku ingin seharian dengan kamu, karena nanti
    kita 3 minggu tidak
    bertemu, ya kan ?” lanjut nya lagi sambil memeluk ku dan
    mencium keningku.
    Hatiku sedih, dengan keputusannya, tapi tak boleh aku
    tunjukkan pada nya.
    Bahagianya aku, dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa
    sayang &
    cintanya.
    Walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.

    Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama
    suamiku, tapi
    karena keluarga nya tidak menyukaiku hanya karena mereka
    cemburu pada ku
    karena suamiku sangat sayang pada ku, aku memutuskan agar
    ia saja yg pergi,
    dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran
    rumah tangga kami.
    Karena ini acara sakral bagi keluarganya. Jadi seluruh
    keluarga nya harus
    komplit, aku pun tak diperdulikan oleh keluarganya harus
    datang atau tidak,
    tidak hadir justru membuat mereka sangat senang, aku pun
    tak mau membuat
    riuh keluarga ini.

    Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan
    keperluannya
    yang akan dibawa ke Sabang, ia menatapku dan menghapus
    airmata yang jatuh
    dipipiku lalu aku peluk erat dirinya, hati ini bergumam
    seakan terjadi
    sesuatu,,tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku
    hanya bisa menangis
    karena akan ditinggal pergi olehnya.

    Aku tidak pernah di tinggal pergi selama ini, karena kami
    selalu bersama -
    sama kemana pun ia pergi.

    Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian tidak punya
    teman, hanya pembantu
    saja teman ngobrolku.

    Hati ini sedih akan di tinggal pergi oleh nya.

    Sampai keesokan hari nya, aku menangis..menangisi
    kepergiannya.
    Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi
    aku tak boleh
    berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti
    akan selalu
    menelpon ku.

    ************ ********* ********* ********* *********
    ********* *********
    ********* ********* ********

    Berjauhan dengan suamiku, sangat tidak nyaman, aku merasa
    sendiri. Untunglah
    aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadi aku
    tak terlalu
    kesepian di tinggal pergi ke Sabang.
    Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami
    buruk,saat ia di sana aku
    pun jatuh sakit…rahimku sakit sekali seperti dililit oleh
    tali,,,tak tahan
    aku menhan rasa sakit dirahimku ini,sampai – sampai aku
    mengalami
    pendarahan,, aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki -
    lakiku yang
    kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena
    kanker mulut rahim
    stdium 3…. Aku menangis,,apa yang bisa aku banggakan
    lagi,,mertuaku akan
    semakin menghinaku,, ,suami ku yang malang,,yang berharap
    akan punya
    keturunan dari rahimku… Aku tak bisa memberikannya
    keturunan. Dan aku
    hanya memeluk adikku.

    Aku kangen pada suamiku, aku menunggu ia pulang,,kapan ia
    pulang, aku tak
    tahu..

    Sementara suamiku disana,,aku tidak tahu mengapa ia selalu
    marah – marah
    jika menelponku,, bagaimana aku akan cerita kondisiku jika
    ia selalu marah -
    marah terhadapku,,

    Lebih baik aku tutupi dulu,,dan aku juga tak mau membuatnya
    khawatir selama
    ia berada di Sabang.
    Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang,
    aku akan cerita
    pada nya.
    Setiap hari aku menanti suami ku pulang, hari demi hari aku
    hitung….

    Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku
    sedang melihat foto -
    f oto kami, ponselku berbunyi, menandakan ada sms yang
    masuk.

    Ku buka di inbox ponselku, ternayta dari suamiku yang sms,
    ia menulis “aku
    sudah beli tiket untuk pulang, aku pulang nya satu hari
    lagi, aku aku
    kabarin lagi”.

    Hanya itu saja yang diinfokannya, aku ingin marah, tapi aku
    pendam saja ego
    yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba,,aku
    menantinya di rumah.
    Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan
    memakai parfum
    kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan aku akan
    menyelesaikan
    masalah komunikasi kami yg buruk akhir – akhir ini.

    Bel pun berbunyi, kubuka kan pintu untuknya ia pun mengucap
    salam, sebelum
    masuk aku pegang tangannya ke depan teras, ia tetap
    berdiri, aku membungkuk
    untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan ku cuci kedua
    kakinya, aku tak mw ada
    syaithan yang masuk ke dalam rumah kami, setelah itu aku
    pun berdiri
    langsung mencium tangannya tapi apa reaksi nya …

    Masya Allah ia tidak mencium keningku, ia langsung naik
    keatas, ia langsung
    mandi dan tidur,tanpa bertanya kabarku..

    Aku hanya berpikiran, mungkin dia capek. Aku pun segera
    merapikan bawaan nya
    sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam,
    mengingatkan aku pada
    tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
    Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya
    tidur sangat
    pulas, aku tak tega membangun kannya, aku helus mukanya,
    aku cium kening
    nya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3
    raka’at.

    ************ ********* ********* ********* *********
    ********* *********
    ********* ********* ***

    Aku mendengar suara mobinya, aku terbangun lalu aku liat
    dia dari balkon
    kamar kami dia bersiap – siap untuk pergi, aku memanggil
    nya tapi ia tak
    mendengar, lalu aku langsung ambil jilbabku, aku lari dari
    atas ke bawah
    tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku, aku
    mengejarnya tapi ia
    begitu cepat pergi,,ada apa dengan suamiku…mengapa ia
    sangat aneh
    terhadapku ?

    Aku tidak bisa diam begitu saja firasatku ada sesuatu.
    Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuaku,
    kebetulan Dian yang
    angkat telpon nya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang
    terjadi dengan
    suamiku. Dengan enteng ia menjawab “Loe pikir aja sendiri
    !!!” telpon pun
    langsung terputus.

    Ada apa ini ? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa
    suamiku berubah
    setelah ia pulang dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak
    mau berbicara
    padaku, apalagi memanjakan ku.

    Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah
    melepas tanggung
    jawabnya sebagai seorang suami, kami berbicara seperlunya
    saja, aku selalu
    di introgasinya, aku dari mana dan mengapa pulang
    terlambat, ia bertanya
    denagn nada yg keras, suamiku telah berubah.

    Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah di tuduh nya
    berzina dengan mantan
    pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah
    menuduhku serendah
    itu, tapi aku selalu ingat, sebagaimana pun salahnya
    seorang suami, status
    suami tetap di atas para istri, itu yang aku pegang, aku
    hanya berdo’a agar
    suamiku sadar akan prilakunya. *******

    2 Tahun berlalu, suamiku tak berubah juga, aku menangis
    tiap malam, lelah
    menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru
    saja kenal,
    kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna, walaupun
    kondisinya tetap
    seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiapi segala
    yang ia perlukan.
    Penyakitku pun masih aku simpan dengan baik dan ia tak
    pernah bertanya obat
    apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan
    menjadi ibu pun
    telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan
    berakhir.

    Bersyukurlah, aku punya penghasilan sendiri dari
    aktifitasku sebagai seorang
    guru ngaji jadi aku tak perlu repot – repot meminta uang
    pada nya hanya
    untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat
    semampuku.

    Sungguh suami yang dulu aku puja, aku banggakan sekarang
    telah menjadi orang
    asing, setiap aku tanya ia selalu meyuruhku untuk berpikir
    sendiri.
    Tiba – tiba saja malam itu, setelah makan malam selesai,
    suamiku
    memanggilku.

    “ya ada apa Yah !” sahutku dengan memanggil nama
    kesayangannya “Ayah”

    “Lusa kita siap – siap ke Sabang ya !” Jawabnya tegas

    “Ada apa ?” Mengapa ?” sahutku penuh dengan keheranan

    Astaghfirullah. ..suami ku yang dulu lembut menjadi kasar,
    diya mebentakku,,
    tak ada lagi diskusi anatara kami.

    Dia mengatakan ” Kau ikut saja jgn byk tanya !!! ”

    Aku pun lalu mengemasi barang – barang yang akan dibawa ke
    Sabang sambil
    menangis,sedih karena suamiku yang tak ku kenal lagi.

    2 Tahun pacaran, 5 tahun kami menikah dan sudah 2 tahun
    pula ia menjadi
    orang asing buat ku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat
    penuh cinta yang
    dihiasi foto pernikahan kami sekarang menjadi dingin,
    sangat dingin dari
    batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya
    aku berontak
    tapi aku tak bisa, suamiku tak suka dengan wanita yang
    kasar, ngomong dengan
    nada tinggi, suka membanting barang – barang, dia bilang
    perbuatan itu
    menunjukkan ketidakhormatan kedapanya. Aku hanya bisa
    bersabar menantinya
    bicara dan sabar mengobati penyakitku ini sendiri.
    ************ ********* ********* ********* *********
    ********* *********
    ********* ********* ********* *********

    Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena
    semalaman aku
    tidak tidur, karena terus berpikir. Keluarga besar nya
    telah berkumpul
    disana, termasuk ibu & adik – adiknya, aku tidak tahu
    ada acara apa ini..
    Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah
    didalam kamar tua
    itu, ia pun keluar bergabung dengan keluarga besarnya.

    Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya
    ke dlm lemari
    tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua itu telah
    ada sebelum suamiku
    lahir.
    Tiba – tiba Tante Lia, tante yang sangat baik pada ku
    memanggil ku untuk
    segera berkumpul diruang tangah, aku pun ke ruang keluarga
    yag berada di
    tengah rumah besar itu, rumah zaman peninggalan belanda
    diaman langit -
    langit nya lebih dari 4 meter. aku duduk disamping suamiku,
    suamiku menunduk
    penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya pada nya,
    tiba – tiba saja
    neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak
    atas semuanya
    membuka pembicaraan.

    “Baiklah,karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara
    dengan kau Fisha
    ! ” Nenek nya bicara sangat tegas.. Dengan sorot mata yang
    tajam.
    ” Ada apa ya Nek ?” sahutku dengan penuh tanya..
    Nenek pun menjawab ” Kau telah gabung dengan keluarga kami
    hampir 8 tahun,
    sampai saat ini kami tak melihat tanda – tanda kehamilan
    yang sempurna,
    sebab selama ini kau selalu keguguran !!’

    Aku menangis, untuk inikah aku diundang ke mari, untuk
    dihina atau di
    pisahkan dengan suamiku.

    “Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu,
    sebelum kau
    menikah dengannya, tapi Fikri anak yang keras kepala, tak
    mau di atur, dan
    akhirnya menikahlah ia dengaa kau.” Neneknya berbicara
    sangat lantang,
    mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.

    Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang
    kosong matanya.
    “Dan aku dengar dari ibu mertua mu kau pun sudah berkenalan
    dengannya”
    Neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.

    Sedangkan suamikku hanya diam saja, tapi aku lihat air
    matanya. Ingin aku
    peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak
    punya keberanian.

    Nenek nya masih saja berbicara panjang lebar dan yang
    terakhir dari
    pembicaraannya ialah dengan wajah yang sangat menantang ia
    berkata ” kau mau
    nya gimana ? kau di madu atau diceraikan ?”

    Masya Allah…… kuat kan hati ini, aku ingin jatuh
    pingsan, hati ini
    seakan remuk mendengar nya, hancur hati ku, mengapa
    keluarganya bersikap
    seperti ini terhadapku..

    Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang
    tinggal di pulau
    kayu tersebut, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun
    belakangan ini.

    “Fish, jawab !! ” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku
    untuk menjawab

    Aku langsung memegang tangan suamiku, dengan tangan yang
    dingin dan gemetar
    aku menjawab dengan tegas……. ..
    ” Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku,
    tapi aku dapat
    berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan
    masa depan
    keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru
    dirumah kami.”

    Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cinta ku di
    bagi, pada saat
    itu juga suami ku memandangku dengan tetesan air mata, tapi
    mata ku tak
    sedikit pun menetes di hadapan mereka.
    Aku lalu bertanya kepada suami ku, “Ayah siapakah yang akan
    menjadi sahabat
    ku dirumah kita nanti Yah ? ”

    Suamiku menjawab ” Dia Desi ! ”

    Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara ”
    Kapan pernikahan nya
    berlangsung ? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan
    ini Nek ?”

    Ayah mertuaku menjawab “Pernikahannya 2 minggu lagi.”

    maap lanjut sini aja ya di sumber copas nya.. kepanjangan buat copas...
    http://marmalade7.com/2011/02/kisah-nyata-pengorbanan-seorang-istri.html

    :peace:
     
    • Thanks Thanks x 6
    • Like Like x 3
    Last edited: Nov 29, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. jimmy168 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 25, 2011
    Messages:
    1,976
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +1,391 / -0
    aaaahhh... gimana sih :swt:
    ngasih cerita jangan sepotong-sepotong donk (lanjutttttt.........kaannnnn........) :haha:
     
  4. as_lucifer Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 24, 2009
    Messages:
    58
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +7 / -0
    weeeh...
    udah baca panjang-panjang kepotong tengah jalan...
    :swt:
     
  5. itouchyoufull Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 17, 2010
    Messages:
    46
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +19 / -0
    sorry bro.. panjang bgt soalnya ceritanya... T__T
     
  6. Zervo CO-ADMIN

    Offline

    Oniisan

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    10,183
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +148,281 / -2
    Lanjutannya nih:
    Sekalian lagi gw rapihin biar lebih enak dibacanya :dead:

    btw.. nih ceritanya kaya sinetron aja :sepi:

    Ayah mertuaku menjawab “Pernikahannya 2 minggu lagi.”

    ” Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruh nya mengurus KK kami ke kelurahan besok” setelah berbicara seperti itu aku
    permisi untuk pamit ke kamar.

    Tak tahan lagi, air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar, aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi,,sakit. ..diiringi akutnya penyakitku. Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini ?

    Aku berjalan menuju ke meja rias, ku buka jilbabku, aku bercermin sudah tidak cantikkah aku ini, ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok, ku lihat wajahku,,ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis, kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.

    Tiba – tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suami ku datang, ia berdiri dibelakangku, ,tak kuhapus air mata ini aku langsung memandangnya dari cermin meja rias itu.

    Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan “terimah kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku, jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti ! iya kan ?”

    Suami ku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya knp rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo, dalam hati ku mengapa ia sangat cuek ? ia sudah tak memanjakan ku lagi.. Lalu dia bilang bilang “sudah malam, kita istirahat yuk ” !

    “Aku sholat isya dulu baru aku tidur” jawab ku tenaang.

    Dalam sholat, dalam tidur aku menangis, ku hitung waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
    Aku tak tahu kalo Desi orang Sabang juga. Sudahlah ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku, diamana rasa sayang dan cintanya itu.

    ************ ********* ********* ********* *********

    Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.

    Di laptop aku menulis saat – saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang tidur pulas, apa salahku sampai ia berlaku kejam kepada ku. Aku save di my document yang bertitle “Aku mencintaimu Suamiku ”

    Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar, aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, mungkin aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.

    “Apakah kamu sudah siap ?”

    Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
    “Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk ke dalam rumah ini, cucilah kaki nya sebagaimana kamu mencuci kaki ku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun - ubunya sebagaimana yang kamu lakukan pada ku dulu lalu setelah itu…..” tak sanggup aku ingin meneruskan pembicaraan ini, aku ingin menagis meledak

    Tiba – tiba suamiku menjawab “lalu apa Bunda ?”

    Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk,aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar – binar…

    “bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan ?” pinta ku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.

    Dia mengangguk dan berkata ” Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda ?”

    sambil ia menghelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sidikit membungkuk karena diya sangat tinggi, aku hanya sedada nya saja.

    Dia tersenyum, sambil berkata ” Kita liat saja nanti ya !”
    dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”
    lalu ia mencium keningku, aku langsung memeluk nya erat dan berkata ” Ayah, apakah ini akan segera berakhir ? Ayah kemana saja ?
    Mengapa ayah berubah ?
    Aku kangen sama ayah ? Aku kangen belaian kasih sayang ayah? Aku kangen
    dengan manjanya ayah ? Aku kesepian ayah ? Dan satu hal lagi yang harus ayah tau bahwa aku tidak pernah berzinah ! Dulu waktu awal kita pacaran,aku
    memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari.” Bukan bearti aku pernah berzina ayah. Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata ” Aku minta maaf ayah telah membuatmu susah”

    Saat itu juga, diangkatnya badanku,ia hanya menangis.

    Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali.
    Tiba – tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan ku, dan ia bertanya ” bunda baik – baik saja kan” tanya nya dengan penuh khawatir.

    “aku pun menjawab, bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik Yah” aku tak bisa bicara sekarang. Karena dia akan menikah. Aku tak mau buat diya khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.

    ************ ********* ********* ********* *********

    Setelah tiba dimasjid, ijab qabul pun dimulai. Aku duduk di sebrang suamiku.

    Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakn “Ayah Jangan” tapi aku ingat akan kondisi
    ku.

    Jantung ini berdebar kencang, ketika mendengar ijab qabul tersebut. Begitu ijab qabul selesai, aku menarik napas panjang, Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini, ya.. aku kuat.

    Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding di pelaminan. Orang – orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku sangat aneh, wajahku yang selalu tersenyum tapi hatiku menangis.

    Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja, tak mencuci kaki nya. Aku sangat heran dengan prilaku nya. Apa iya, dia tidak
    suka dengan pernikahan ini ?

    Sementara itu Desi sambut hangat di dalam keluarga suamiku,tak seperti aku yang di musuhinya.

    Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa !! Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tau apa yang mereka lakukan didalam.

    1/3 malam, pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah, ku dekati lalu ku lihat…. Masya Allah, suamiku tak tidur dengannya,ia tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus mukanya yang lelah, tiba – tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.

    “kamu datang ke sini, aku pun tau ” ia langsung berkata seperti itu, aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail,
    ia mengatakan “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku.

    Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang denagn mama,papa Dan juga adik – adikku”

    Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah, apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, aku telah meresakan kehadirannya saat ini. Tapi masih bisakah engaku ijinkan aku untuk mersakan
    kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini.

    Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus ?”

    Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.

    Aku pun berkata “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi ?”

    ” Aku kangen sama kamu Bunda ” Aku tak mau menyakitimu lagi, kamu sudah terluka oleh sikapku yang egois” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.

    Lalu suamiku berkata, ” Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda…
    Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalo bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti harta ayah, dan satu lagi ayah
    pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya klo bunda gk mw berbuat seperti itu, dan seperti itu di beri tanda kutip ( “seperti
    itu” ), ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung, dan ayah berpikir klo bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah
    dimarahi oleh keluar ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda ”

    Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan didirinya, hanya karena omongan keluarganya, yang tidak pernah melihat
    betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.

    Aku hanya menjawab “Aku sudah ceritakan itu kan Yah, akutidak pernah berzinah, dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa kamu, banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.

    Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian di kamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku
    dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluaraganya juga. Karna aku tak mau mati dalam hati yang penuh denagn rasa benci.

    ************ ********* ********* ********* *********

    Keesokan harinya….. …..

    Katika aku ingin bangun untuk mengambil wudhu, kepalaku
    pusing, rahimku sakit sekali..aku pendarahan.. suamiku kaget…

    Suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.

    Aku pun dilarikan ke rumah sakit….

    Jauh sekali aku mendengar suara zikir suamiku….

    Aku merasakan tanganku basah…

    Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan
    rasa kekhawatiran.

    Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan ”
    Bunda,,Ayah minta maaf ,,,,!!”

    Berapa kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hati ku, apa ia
    tahu apa yangterjadi padaku.

    Aku berkata dengan suara yang lirih ” Yah….Bunda ingin
    pulang,,bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda,
    anterin bunda kesana ya Yah….”

    “Ayah jangan berubah lagi ya !!! Janji ya Yah… !!! Bunda
    sayang banget sama Ayah ”

    Tiba – tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakit nya
    semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi,
    aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku,
    kulihat wajahnya yang tampan, linangan air matanya.

    Sebelum mata ini tertutup ku lafazkan kalimat syahadat dan
    ditutup denagn kalimat tahlil.

    \\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\
    Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku

    Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka,,

    Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami
    pacran samapai kami menikah.

    Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafas ku.

    Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam
    kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma, dari
    dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau
    fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya bukti nya Ma. Mengapa
    engkau sangat cemburu padaku Ma ? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah
    menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang
    kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau
    sangat baik tetapi dengan ku, menantumu kau bersikap sebaliknya.”

    ************ ********* ********* ********* *********

    Setelah ku buka laptop,ku baca curhatan istriku

    Ayah,,mengapa keluargamu sangat membenciku

    Aku dihina oleh mereka ayah.

    Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu ?

    Pernah suatu ketika, aku bertemu Dian di jalan, aku
    menegornya karena dia adik iparku tapi aku disambut denagn wajah ketidak
    sukaannya. Sangat terlihat Ayah.

    Tapi ketika engaku bersamaku, Dian sangat baik, sangat
    manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku.
    Mengapa seperti itu ayah.

    Aku tak bisa berbicara ttg ini padamu, karen aku tahu kamu
    pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah.

    Aku diusir dari rumah sakit.

    Aku tak boleh merawat suamiku.

    Aku cemburu paad Desi yang sangat akrab dengan mertuaku

    Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku

    Aku sangat marah….

    Jika aku membicarakn hal ini pada suamiku, ia akan pasti
    membela Desi dan ibunya.

    Aku tak mau sakit hati lagi.

    Ya Allah kuatkan aku,,maafkan aku

    Engkau Maha Adil.

    Berilah keadilan ini padaku Ya Allah

    Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku.

    Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja -
    manja lagi padamu.

    Aku kuat ayah dalam kesakitan ini.

    Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus
    menyerangku.

    Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah.

    Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu

    Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui

    Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga
    suamiku

    Aku harus sadar diri

    Ayah,,sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu

    Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku ?

    Ayah aku masih tak rela

    Tapi aku harus ikhlas menerimanya

    Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya

    Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya
    tersenyum untukku

    Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir

    Sebelum ajal ini menjemputku

    Ayah…akuk kangen ayah

    Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu Bun

    Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi ke Pulau
    Kayu ini

    Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink
    yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.

    Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.

    Bunda akan selalu hidup dihati ayah.

    Bunda… Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah…

    Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan
    telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya,
    kakiku pun tak pernah dicucinya.

    Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu
    sakit pun aku tak perduli, dalam kesendirianmu. …

    Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih
    bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.

    Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..

    Bunda,,kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.

    Aku menyesal telah asik dalam keegoanku..

    Bunda maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu
    terlihat ditidurmu yang panjang.

    Maafkan aku , tak bisa bersikap adil dan membahagiakan mu,
    aku selalu mengiyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak
    durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya
    begitu saja.

    Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana ?

    Apakah Bunda tetap menanti ayah disana ? Tetap setia di
    alam sana ?

    Tunggulah Ayah disana Bunda……

    Bisakan ? Seperti Bunda menunggu ayah di sini…… Aku
    mohon…..

    Ayah Sayang Bunda….
    ************ ********* ********* ********* *********
     
    • Thanks Thanks x 4
    • Like Like x 3
    Last edited: Apr 5, 2011
  7. priezt Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 6, 2010
    Messages:
    2,039
    Trophy Points:
    262
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +27,236 / -0
    aduh :swt:
    mata berkaca-kaca di siang hari :dead:

    ini beneran kisah nyata ya:???:
    ngga tega ngebayanginnya :terharu:


    ---------------------
    kenapa ya sering banget org tua terlalu protektif thdp anaknya :dead:
    menjadikan si anak berada di 2 keputusan sulit : memilih istri/suami atau org tuanya :swt:
     
  8. itouchyoufull Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 17, 2010
    Messages:
    46
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +19 / -0
    ^
    ^
    iya nih.. nda percuma baca panjang..panjang... sekalian bersihin mata... ama air mata... hehe...
     
  9. Makodok M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 13, 2011
    Messages:
    500
    Trophy Points:
    26
    Ratings:
    +87 / -0
    Satu kata....mengharukan....
    emang sulit mebuat keputusan...
    diperlukan kebijaksanaan dan kesabaran...
     
  10. oixzonk M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 25, 2009
    Messages:
    4,040
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,119 / -0
    ada yg aneh..

    Keesokan harinya….. …..

    Katika aku ingin bangun untuk mengambil wudhu, kepalaku
    pusing, rahimku sakit sekali..aku pendarahan.. suamiku kaget…

    Suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.

    Aku pun dilarikan ke rumah sakit….

    Jauh sekali aku mendengar suara zikir suamiku….

    Aku merasakan tanganku basah…

    Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan
    rasa kekhawatiran.

    Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan ”
    Bunda,,Ayah minta maaf ,,,,!!”

    Berapa kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hati ku, apa ia
    tahu apa yangterjadi padaku.

    Aku berkata dengan suara yang lirih ” Yah….Bunda ingin
    pulang,,bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda,
    anterin bunda kesana ya Yah….”

    “Ayah jangan berubah lagi ya !!! Janji ya Yah… !!! Bunda
    sayang banget sama Ayah ”

    Tiba – tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakit nya
    semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi,
    aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku,
    kulihat wajahnya yang tampan, linangan air matanya.

    Sebelum mata ini tertutup ku lafazkan kalimat syahadat dan
    ditutup denagn kalimat tahlil.

    klo udh sekarat gt..kok bisa sempet2nya nulis curhatan di laptop :???:
     
  11. kalimongso M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 16, 2010
    Messages:
    527
    Trophy Points:
    86
    Ratings:
    +170 / -0
    ya mungkin kan kejadiannya udah berlalu tapi masih terngiang2 di pikiran istrinya sehingga ia menulisnya di lapienya
     
  12. villace M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jul 25, 2010
    Messages:
    466
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +171 / -0
    buset dan gila keren banget usaha si istrinya jadi salut T_T
     
  13. oixzonk M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 25, 2009
    Messages:
    4,040
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,119 / -0
    klo diliat dari kalimat yg ini

    bukannya pada tahap ini udh mw dcabut nyawanya

    trz di kalimat yg ini

    si Istri trnyata sdh mninggal

    dan yg ini

    smakin mmpertegas klo sang istri beneran mninggal

    kesimpulannya..ini cerita bukan dari kisah nyata..
     
  14. itouchyoufull Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 17, 2010
    Messages:
    46
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +19 / -0
    ^
    ^
    mungkin yang itu maksudnya dari sisi suaminya.. ngak tau juga sih klo kisah nyata beneran atau tidak...

    setidaknya klo bukan kisah nyata dijadikan inspirasi aja...
     
  15. alexupn Veteran

    Offline

    Superstar

    Joined:
    May 15, 2008
    Messages:
    12,953
    Trophy Points:
    286
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +514,944 / -3
    bener2 dah...speechless :sedih:

    jika kisah nyata semoga sang istri jadi bunga mawar di surga... :terharu:
     
    Last edited: Apr 20, 2011
  16. itouchyoufull Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 17, 2010
    Messages:
    46
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +19 / -0
    idem bro......

    sampe :mewek...
     
  17. Misgi103 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 11, 2011
    Messages:
    42
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +0 / -0
    huik
    kisah inspiratif
    buat istri teladan
    tapi suami juga jangan jadiorang yang parno dunk
     
  18. varnacorex M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 28, 2008
    Messages:
    500
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +39 / -0
    waduh ini beneran kisah nyata

    istri nya

    wah ane g tahan mau nangis gan

    ternyata istrinya uda meninggal
     
  19. hitler Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 16, 2010
    Messages:
    76
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +4 / -0
    G bisa ngomong. Istrinya setia, sholeha lagi. istri idaman dah pokoknya

    terharu:sedih1
     
  20. kirinz Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 25, 2009
    Messages:
    23
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    lah.klimaksnya malah ke tempat lain.haha.btw.nice share gan:hahai:
     
  21. basex M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 26, 2009
    Messages:
    583
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +88 / -0
    ini yang sring di temuin di real life....klo udah berani nikah, berarti udah punya pilihan hidup kan...ato ortu masih menganggap anaknya masih anak kecil yang harus di ajarin segaala sesuatunya
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.