Inspiration "Kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?"

yng diatas tu ngsik cobaan buat kita agar kita jdi lbih dewasa n selalu sabar dlm keadaan apapun...


n dibalik cobaan yg diberikan psti akan ada kejutan besar...

 

nikmati saja saat2 susahnya
cukup yakin saja kalo smuanya akan indah pada waktunya

 

tidak ada yg salah dengan ciptaan Tuhan. semua mempunyai tujuan masing masing

 

segala sesuatu akan indah pada waktunya

dan segala sesuatu apabila berdiri sendiri2 maka belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik

jadi alangkah baiknya jika kita saling membantu, bekerja sama dalam meraih hal yg lebih baik

 

Tuhan tau yang terbaik buat kita.
Rancangannya itu selalu Indah.

 

Tuhan tidak berjanji memberikan apa yang kita inginkan.... Tapi Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan...

 

Benar Benar...

Terkadang kita sendiri yang mengeluh terus..
padahal Tuhan sudah sediakan yang terbaik buat kita,
tapi kita tidak pernah menyadarinya saja..

KEEP FIGHTING.. Tuhan selalu memberi yang terbaik buat kita , PERCAYA Deh..

 

bener banget kt ts,kita cuma bisa berusaha hasil nya tuhan lah yg menentukan..,

 

benar sekali coy...
yang baik menurut kita belum tentu baik menurut ALLAH SWT, tp yang baik menurut ALLAH SWT pasti baik untuk kita...
kita tdk boleh berprasangka buruk terhadapNya...
karena dibalik ujian berat yg kita trima pasti akan ada pelangi yang sangat indah menunggu kita....

 

kehidupan sudah di atur senang bahagia sedih semua ada waktunya

 

wow,, betul banget ituu,, karena cobaan / derita itu sama dengan proses untuk menuju sesuatu yang menyenangkan, tinggal kita kuat tidak menghadapi prosesnya,,,,

 

setiap hal pasti ada hikmahnya
tinggal gimana nyikapi nya

 

sebenernya agak ambigu sih gan....

emang Tuhan nyiptain kita tuh buat seneng2 doank yah gan? apa buat disiksa doank?
kan cuman ada dua...seneng apa susah...ngga ada lagi selain itu.

 

subhanallhah... i am agree

 

Tuhan gak pernah ngasih cobaan yang gak bisa diselesaiin oleh manusia

jadi ketika Tuhan ngasih cobaan yang berat, Dia tahu kemampuanmu bisa menyelesaikannya
semakin berat cobaannya berarti sejatinya semakin hebat pula dirimu

 

Malah, ini bertentangan dengan kebebasan berkehendak yg Tuhan telah karuniakan kepada kita. Gini penjelasannya:

Sang Pencipta telah memberi kita karunia berupa kebebasan berkehendak/kebebasan memilih. Hal ini membuat kita unik di antara ciptaan-Nya di bumi. Kita dapat memilih apakah kita mau mengikuti bimbinganNya atau tidak.

Kehendak bebas mutlak dibutuhkan jika manusia ingin menyembah Sang Pencipta atas dasar kasih, tidak seperti robot yang setiap gerakannya telah ditentukan sebelumnya. Seandainya, manusia telah ditakdirkan—atau boleh dikata sudah diprogram—bukankah ketulusan kasih mereka akan Pencipta mereka dapat diragukan? Juga, bukankah bertentangan dengan sikap Sang Pencipta yang tidak berat sebelah, jika Dia sudah menentukan sebelumnya siapa2 yang ditakdirkan untuk bisa hidup di surga dan mana yg harus mati binasa, tanpa memperhitungkan kebajikan dan kebaikan mereka masing2?

Tapi, karunia kebebasan memilih tidak mengartikan kita punya kebebasan yang mutlak. Karunia ini tidak membebaskan kita dari hukum2 fisik yang Pencipta buat demi stabilitas. Ibaratnya, kalau kita memilih utk lompat dari gedung bertingkat 200 M, pasti ada konsekuensi kematian.

Kebebasan memilih memberi kita rasa tanggung jawab yang tidak dimiliki hewan. Penulis Corliss Lamont bertanya, ”Bagaimana kita bisa menuntut tanggung jawab moral dari manusia, dan menghukum mereka karena berbuat salah, jika kita percaya bahwa pilihan dan tindakan mereka sudah ditetapkan sebelumnya?” Tentu saja, kita tidak bisa.

Kita semua pasti setuju bhw Pencipta kita Maha Kuasa, Maha Tahu. Tetapi, apakah hal itu berarti bahwa Dia telah mengetahui sebelumnya pilihan2 yang akan kita buat dalam kehidupan? Konsep tersebut sebenarnya merendahkan hikmat DARI Pencipta kita, karena hal itu menyiratkan bahwa Dia tidak dapat mengendalikan kesanggupan-Nya untuk melihat ke masa depan. Sebagai ilustrasi: Seandainya ada orang memiliki suara merdu yg tak tertandingi, apakah itu berarti orang itu tidak punya pilihan lain selain menyanyi sepanjang waktu? Konsep tersebut tidak masuk akal! Demikian pula, Pencipta memiliki kesanggupan untuk mengetahui masa depan jauh di muka, tetapi Dia tidak menggunakannya sepanjang waktu. Seandainya Dia melakukannya, kebebasan berkehendak kita, suatu pemberian berharga yang tidak akan pernah ditarik kembali oleh Pencipta kita, bisa jadi akan dilanggar. Kalau kita setuju bhw Pencipta Kita itu Maha Kuasa, berarti logikanya kita juga setuju kalau Pencipta kita juga Berkuasa juga utk Bisa Mengendalikan KuasaNya.

Meski Pencipta kita sepenuhnya memahami kehidupan dan kematian, Ia tidak memaksakan nasib pada kita. Dia ingin kita gunakan kesanggupan kita utk memilih, yg, lagi2, ini pemberian yg diberikan HANYA kepada manusia. Tentu, Pencipta kita ingin hal yg terbaik utk manusia, tetapi biarlah hal yg terbaik itu diperoleh karena KITA MEMILIH utk peroleh hal terbaik tsb, bukan karena itu sudah diprogram atau ditakdirkan.

 

iyehhh maksudnya tuh... emang Tuhan menciptakan manusia itu apa tujuan Nya ?

apakah untuk merasakan senang dan susah? atau untuk apa?

bukankah semua orang itu merasakan senang dan susah.... mungkin harta, tampang dan nasib berbeda....tp masalah senang dan susah bukannya sama aja setiap orang? hanya bentuknya yg berbeda.....

kesenangan kan tidak hanya berkolerasi dengan harta.. bgitu juga kesusahan...... gimana kita melihatnya aja... yang berasal dari Tuhan itu semuanya baik... tergantung kita sebagai makhluk yg melihatnya.. krn Tuhan tidak pernah men-dzalimi makhluk-Nya

 

Cepat atau lambat, hampir setiap orang akan bertanya tentang apa tujuan hidup ini. "Apakah untuk bekerja keras meningkatkan taraf hidup, untuk menyediakan kebutuhan keluarga, untuk meninggal setelah mungkin berusia 70 atau 80 tahun, dan kemudian lenyap untuk selamanya?" Seorang pemuda yg merasa demikian mengatakan bahwa tujuan hidup tak lain daripada ”hidup, memiliki anak-anak, berbahagia dan kemudian mati”. Namun apakah itu benar? Apakah kematian sesungguhnya merupakan akhir dari semua itu?

Banyak orang merasa sangsi bahwa kehidupan memiliki tujuan sewaktu mereka melihat bahwa kondisi kehidupan telah menjadi lebih sulit.Para pemimpin dunia, pemimpin agama, kaum intelektual, belum dapat menyediakan menyediakan jawaban yg memuaskan. Maka, dapat dimengerti mengapa orang-orang bertanya, Apa tujuan hidup ini?

Banyak pemimpin agama mengatakan bhw tujuan hidup ini adalah menempuh kehidupan yg baik agar pada waktu mati, jiwa seseorang dapat pergi ke surga dan hidup kekal di sana. Alternatif yg tersedia bagi orang jahat adalah siksaan abadi dalam api neraka. Namun, apabila tujuan Sang Pencipta adalah agar manusia hidup di surga seperti malaikat, mengapa Ia tidak menciptakan mereka seperti itu sejak awal mula, sebagaimana Ia menciptakan para malaikat?

Banyak orang memandang kehidupan di bumi sebagai semacam ujian pendahuluan yg harus dijalani. Yang ”lulus” dapat memulai suatu bentuk kehidupan yg lebih baik setelah kematian. Pandangan umum bahwa keberadaan kita di bumi ini bersifat sementara menyiratkan bahwa kematian adalah sesuatu yg penuh kebahagiaan, sesuatu yg kita nanti-nantikan. Kalau begitu, logikanya, maka kematian pastilah merupakan berkat. Tetapi, apakah orang2 pada umumnya beranggapan demikian, atau apakah mereka justru berupaya memperpanjang hidupnya? Pengalaman menunjukkan bahwa sewaktu orang menikmati kesehatan dan keamanan finansial sampai taraf tertentu, mereka tidak ingin mati. Itu fakta.

Yang menarik, kitab suci tidak menggambarkan bumi sebagai tempat persinggahan, atau semacam batu loncatan. Misalnya, kitab suci menyatakan, ”Orang-orang adil-benar akan memiliki bumi, dan mereka akan mendiaminya selama-lamanya.” (Mazmur 37:29)

 

terus bumi itu sebagai apa donk?
kalau selama2 nya di bumi... knp pada mati semuanya?