News Kemenag Tanjab Barat Akan Panggil AR, Guru Pelaku Sodomi

KUALATUNGKAL(SR28) - Kasus sodomi yang dilakukan oleh salah seorang oknum guru di SDN 1/V Kuala Tungkal yang merupakan Guru Agama dan di SK-kan oleh Kementerian Agama Tanjab Barat, kini bukan rahasia umum lagi. Pasalnya Kepala Kantor KementerianAgama Kuala Tungkal Kabupaten Tanjab Barat juga telah mengetahui kasus tersebut.

Kepala Kantor Kementerian Agama Tanjab Barat H. Sulaiman Mai ketika dikunjungi SR28 di ruangan kerjanya dengan beberapa orang jurnalis media lainnya, Jum’at (09/05) mengatakan,” Dengan adanya kasus seperti sodomi ini, saya merasa kecewa sekali. Kejadian ini tidak semestinya terjadi. Apalagi dia merupakan Guru Agama Islam dan sudah tentu tahu dan paham akan hukum-hukum Islam. Terus terang peristiwa ini sangat mengejutkan sekali.”

“ Sangat disayangkan sekali pihak kami tidak pernah menerima laporan dari Kementerian Pendidikan Tanjab Barat saat kejadian tersebut. Kami baru mengetahui peristiwa yang memalukan ini dari media yang memuat kasus oknum guru yang menyodomi, yang merupakan guru Agama Islam di SDN 1/V Kuala Tungkal. Kita berterima kasih kepada media yang telah memberikan informasi ini,” ujarnya.

“ Dengan adanya permasalahan ini, nantinya kita akan memanggil pelaku AR untuk diminta keterangannya. Perbuatan yang dia lakukan sangat tidak terpuji sekali dan melanggar PP 53 tentang kedisiplinan pegawai negeri, apalagi dia merupakan PNS golongan II D. Dia harus mempertanggung jawabkan hal itu bila terbukti. Kita akan berikan sanksi keras atau mungkin dipindahkan,” tegasnya.

Terpisah Kadis Kementerian Pendidikan Nasional Kabupaten Tanjab Barat Wahidin S.Pdi, melalui Sekretarisnya Hartono mengatakan,” Kami akan memanggil yang bersangkutan. Dengan adanya kasus yang menghebohkan ini, hal itu sangat memalukan dan mencoreng nama instansi pendidikan yang ada di Tanjab Barat. Hanya saja saat ini, kepala kantor kami sedang tidak ada di tempat dan cuti pulang kampung."

“ Kalau itu benar terjadi, pihak kami tidak akan lagi menugaskan oknum tersebut untuk mengajar di tempat tersebut. Bila dia masih kita biarkan mengajar, artinya sama dengan kita meletakkan monster predator dihadapan anak-anak SD tersebut," pungkasnya.


sumber

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS