Kandungan Merkuri Pada Tinta Tato Sebabkan Reaksi Alergi

Hingga sekarang tren tato masih sangat diminati oleh berbagai kalangan. Berbagai risiko yang disebabkan oleh karena tato pun seringkali dibicarakan. Namun, apakah kita pernah menduga jika tinta tato mengandung berbagai logam berat berbahaya termasuk merkuri?

​

Beberapa jenis tinta merah untuk membuat tato permanen memang mengandung merkuri dan sebagian lagi mengandung logam berat yang berbeda seperti kadmium atau oksida besi. Logam-logam yang terdapat dalam tato yang digunakan pada kulit telah diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi, eksim, jaringan parut, dan juga dapat menyebabkan sensitivitas terhadap merkuri dari sumber lain seperti tambalan gigi atau dari mengkonsumsi ikan.

Warna lain dari tinta tato standar juga berasal dari logam berat (termasuk timah, antimon, berilium, kromium nikel, kobalt, dan arsen). Sama seperti logam berat pada tinta merah, tinta-tinta ini juga dapat menyebabkan reaksi kulit pada beberapa orang.

Seperti dilansir dari Scientific American, Senin (10/10/2011), Prof Helen Suh MacIntosh, pakar kesehatan lingkungan dari Harvard University dan kolumnis untuk website TreeHugger megnatakan, American Environmental Safety Institute (AESI) pernah menggugat 2 perusahaan tinta tato. Dalam tumtutannya, AESI meminta keduanya untuk mencantumkan risiko dari kandungan logam berat, termasuk timbal, arsen, dan lain-lain serta yang banyak dikaitkan dengan kanker dan cacat lahir.

Tentu saja, paparan merkuri dan logam berat lainnya merupakan risiko akibat penggunaan tato. Istilah tato sendiri berarti menusuk kulit. Tinta tato ditempatkan melalui jarum ke dalam lapisan dermis kulit, dimana tinta tersebut akan permanen (meskipun beberapa warna akan memudar dari waktu ke waktu).

Beberapa orang telah melaporkan sensitivitas yang bermunculan bahkan bertahun-tahun setelah mereka mendapatkan tato tersebut. Saat diperiksa dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) misalnya, orang bisa terbakar atau tersengat tato karena logam berat dalam tintanya terpengaruh oleh medan magnet.

Selain risiko jangka panjang akibat logam berat, juga masih ada risiko lainnya oleh karena tato. Jika jarum untuk tato dan peralatan tidak disterilisasi dalam autoklaf setelah digunakan, memungkinkan para pengguna jarum tato dapat tertular hepatitis B atau C, TBC, mycobacterium, sifilis, malaria, HIV, atau bahkan lepra.

"Potensi risiko penyebaran infeksi dari tato (terutama karena Hepatitis B) cukup tinggi. Ibu hamil sebaiknya menghindari tato dulu untuk menjaga kesehatan bayi dan karena sistem kekebalannya sedang turun (immunosupress), sehingga jauh lebih rentan terhadap infeksi." ungkap Audrey Kunin.

Bagi yang ingin mendapatkan tato dari tempat pembuat tato tertentu, sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu risiko yang dapat disebabkan oleh tato. Dr Kunin mengatakan, warna hitam adalah tinta tato permanen yang paling aman karena berasal dari zat yang disebut karbon hitam dan jarang menyebabkan segala jenis masalah sensitivitas.

Jika ingin membuat tato, pastikan juga tempat pembuat tato menggunakan tinta tato dengan pigmen organik non logam. Tinta organik non logam memiliki warna merah seperti carmine, merah danau, cendana, atau brazilwood. Terdapat alternatif tinta non logam yang juga tersedia untuk banyak tinta tato yang terkenal.

sumber:

Code:

http://www.detikhealth.com/read/2011/10/10/131826/1740493/763/kandungan-merkuri-pada-tinta-tato-sebabkan-reaksi-alergi?l991101755

 

Untungnya nggak pake tatto... (LOL)
Kurang cocok sama aku yang pemalu... (Gubrak)