1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Investasi Bukanlah Sekedar Menabung

Discussion in 'Money Talks' started by dwinandha, Dec 19, 2015.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. dwinandha Members

    Offline

    Joined:
    Dec 13, 2015
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +1 / -0
    Kita sering mendengar kata 'investasi' dan dibenak kita pasti muncul berbagai macam pandangan, ada yang berpandangan investasi itu sulit, investasi itu milik orang kaya, investasi itu milik orang terdidik dan bla bla bla. Intinya banyak dari kita menganggap inveatasi itu ‘momok’ karena sudut pandang tersebut di atas tetapi kalau kita mau berpikir sejenak investas itu apa sih? Apa benar sesusah yang kita pikirkan?

    Sebenarnya dari kecil oleh orang tua kita telah mendidik untuk berhemat dan menyisipkan uang jajan kita untuk ditabung namun apakah tabungan itu bisa menjamin hidup kita di kemudian hari? Hemat pangkal kaya itulah peribahasa yang sering kita dengar yang akhirnya orang menjadikan hidup dengan pola hemat bahkan pelit untuk menunjang kehidupan di kemudian hari, apakah itu langkah yang bijak?



    [​IMG]


    Disini saya tidak menyalahkan gemar menabung tapi sadarkah kita kalau menabung itu belum cukup untuk memberi jaminan hidup di kemudian hari? Orang bisa menabung tentunya tergantung dengan tingkat pendapatan (income =I) dan tingkat pengeluaran (expenses=E) dan kelebihan dana/uang itu yang kita tabung (saving=S).

    Jadi secara matematis kita bisa rumuskan:

    S = I - E

    Muncul pertanyaan lebih lanjut bagaimana kalau pendapatan kita minim, pengeluaran membengkak dengan kondisi ekonomi secara nasional maupun global mengalami keterpurukan, muncul pengeluaran yang tiba-tiba misal: butuh perawatan di rumah sakit, kelahiran dan lain-lain, apakah kita masih berpegang pandangan pola ekonomi tradisional dengan menabung saja?

    Disinilah kita mesti berpikir lebih bijak dan cerdas, mencari jalan keluar untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Pokok persoalan sebenarnya pada pendapatan kita, berapapun pengeluaranya kalau pendapatan kita mencukupi tidak akan muncul masalah. Disinilah investasi diperlukan.

    Langkah-langkah awal yang perlu dilakukan untuk membentuk sebuah investasi adalah meningkatkan pendapatan kita terlebih dahulu. Seandainya kita seorang pegawai/lkaryawan maka jangan upah/gaji saja yang diandalkan tetapi perlu adanya kegiatan lain di waktu luang yang sesuai dengan kemampuan kita misal: membuka toko/warung kecil-kecilan di rumah, jadi tukang ojeg/supir panggilan, guru les, tukang service AC, HP dan lain-lain.

    Setelah kita meningkatkan pendapatan, seiring dengan itupun kita juga bijak dalam mengatur pengeluaran, mari kita dahulukan kebutuhan (need) daripada keinginan (want) sehingga jumlah dana/uang yang terkumpul lebih memadai. Apakah itu cukup/berakhir?

    Inilah langkah yang terpenting yang membedakan garis hidup diantara kita, yang berhenti apakah sudah ‘aman’ untuk hidup di kemudian hari? Marilah kita manfaatkan uang yang kita miliki untuk bekerja pada dirinya sendiri (uang bekerja untuk melipatgandakan dirinya sendiri --- uang bekerja untuk uang).

    Disinilah kita butuh investasi, investasi apakah yang kita butuhkan? Kembali lagi melakukan investasi tidak selalu butuh dana yang besar sekaligus tetapi investasi dapat kita kembangkan menjadi lebih dan lebih seiring waktu.

    I. Menyimpan/menabung Barang/Uang yang nilainya lebih kuat/besar dibandingkan laju inflasi
    1. Menyimpan/menabung emas/logam mulia
    2. Menyimpan/menabung mata uang asing yang kuat dalam nilai tukar dan mudah diperjualbelikan, biasanya kita bisa memperolehnya di bank-bank pemerintah/swasta yang besar (Bank Devisa) misal; USD (dollar amerika), Yen (mata uang Jepang), Euro (mata uang Uni Eropa), GBP (mata uang Inggris), SGD (mata uang Singapura), dan lain-lain

    II. Memproteksi nilai produktif hidup kita

    Ini yang kita sering jumpai dalam bentuk asuransi jiwa maupun kesehatan. Banyak dikalangan kita yang salah kaprah yang selalu menyangkal jiwa kok diproteksi, jiwa itu urusan sama yang di Atas (Tuhan), itu takdir. Demikian pula kondisi sakit, kita kan selalu pingin sehat, kita selalu menjaga pola makan kita buat apa sih asuransi kesehatan? Sebenarnya di dalam asuransi jiwa itu yang diproteksi bukan jiwanya tetapi nilai produksi hidup kita. Kita semua tau bahwa usia produktif akan memasuki era tidak produktif/pensiun tetapi hidup kita tidak berhentikan waktu kita tidak produktif lagi? atau tiba-tiba disaat kita bekerja mengalami sebuah keelakaan yang fatal sampai (maaf) kehilangan salah satu tangan atau yang lainnya tentunya butuh biaya untuk penyembuhan. Demikian pula kesehatan, siapakah yang hidup tidak pernah sakit? Disinilah kita juga perlu bijak untuk melakukan investasi/proteksi. Jangan kita beragumen hidup aja susah kok untuk bayar premi (sejumlah uang yang harus dibayar oleh penanggung selama periode tertentu), ingat banyak pengeluaran kita tanpa sadar bahkan menjerumuskan dalam hidup yang kurang sehat, misal : merokok, minum kopi, clubbing. Apakah tidak lebih bijak kita sisipkan untuk investasi jaminan di kemudian hari?

    III. Mencari properti (perumahan/apartemen) yang strategis

    Tidak selalu yang besar dan mahal tetapi yang kita cari adalah yang punya nilai lebih di kemudian hari. Bagaimana caranya? Kita harus rajin mencari/mengikuti pameran-pameran properti, kita lihat letaknya punya nilai jual lagi yang bagus? Diminati banyak orang? Kita cari segmen menengah, buat keluarga kecil atau profesional muda. Disinilah insting dan keputusan kita harus tepat. Properti kan mahal? Ingat kita bisa mengajukan KPR ataupun biasanya pihak developer memberikan sisitem pembayaran cicilan, kita sesuaikan dengan kemampuan membayar kita, kita ajukan kredit ataupun pembelian secara angsuran. Sejalan kita angsur properti itu bisa kita sewakan/kontrakan kepihak lain ataupun kalau memang harga naik untuk beberapa tahun ke depan kita bisa jual dan membeli lagi yang lainnya.

    IV. Mengembangkan apa yang kita lakukan/usaha kecil-kecilan untuk mengisi waktu yang lebih


    Seperti yang telah dikemukan sebelumnya, misal membuka toko/warung di rumah, kita kembangkan dengan menambah jenis barang dagangan maupun merekrut pegawai (kita menjadi bos di small business yang telah kita tekunin) dimana kita bisa disebut sebagai wirausahawan

    Lebih lanjut, Cek Investasi Bukanlah Sekedar Menabung - FeichangShare
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ronaldsantoso Members

    Offline

    Joined:
    Apr 13, 2016
    Messages:
    4
    Trophy Points:
    16
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +0 / -0
    menabung dan investasi memang berbeda. buat saya menabung hanya untuk dana darurat, sedangkan investasi lebih kepada persiapan untuk keperluan jangka panjang, contohnya untuk dana pendidikan anak atau untuk masa pensiun
     
  4. dewaz Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 27, 2011
    Messages:
    28
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +3 / -0
    gimana caranya investasi, menabung aja sulit :(
     
  5. wclan86 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 3, 2011
    Messages:
    20
    Trophy Points:
    1
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2 / -0
    terima kasih atas informasinya. investasi merupakan cara yang tepat dalam memanfaatkan kelbihan pendapatan kita. salam
     
  6. heryoni Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 6, 2013
    Messages:
    110
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +34 / -0

    Untuk menabung usahakan pada saat gajian jgn setelah akhir bulan bro
     
  7. heryoni Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 6, 2013
    Messages:
    110
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +34 / -0
    Knapa harus menabung di awal kita menerima gaji karena kita bisa alokasikan berapa persen dari gaji kita, sedangkan klo di akhir bulan sangat susah untuk menyisakan uang gaji kita
     
  8. ngurah_warman Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 8, 2011
    Messages:
    34
    Trophy Points:
    22
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2 / -0
    Just opinion aja sih, sebenenrnya dengan menabung saja belum dapat dikatakan sebagai investasi karena bunga tabungan yang lebih kecil dibandingkan inflasi belum lagi kena biaya admin dan sebagainya. Akan lebih baik jika penghasilan yang diperoleh diinvestasikan ke dalam bentuk pasar modal berupa saham , reksadana atau obligasi yang intinya returnnya mengalahkan inflasi.

    Apalagi kalo punya investasi di sektor riil dengan cara membuka usaha yang menguntungkan.
     
  9. infokeuangan Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 9, 2016
    Messages:
    11
    Trophy Points:
    1
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +0 / -0
    banyak sekali yang menanyakan apa keuntungan KPR bagi para debiturnya?

    Memang pada dasarnya bank akan diuntungkan dengan adanya bunga pinjaman yang diatur dari suku bunga pinjaman dan jumlah pinjaman yang diterima oleh debitur. Namun hal ini tak lantas mengabaikan keuntungan KPR terhadap debitur. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang akan dirasakan oleh debitur sebagai nasabah.

    Biaya awal ringan – Sebagian besar rumah berharga sangat tinggi. Banyak masyarakat yang tidak memiliki uang tunai dalam jumlah yang cukup untuk membayar rumah. Bank, dengan KPR, akan membantu mereka untuk membayar rumah. Yang perlu disiapkan oleh nasabah hanya uang muka saja yang berkisar 15-30% dari harga rumah tergantung dari tipe dan luas rumah. Bahkan, beberapa KPR memiliki subsidi yang langsung diberikan oleh pemerintah.

    Legalitas – Rumah yang Anda beli pasti dijamin legalitasnya. Semua keabsahan surat-surat tanah dan bangunan dijamin asli dan dilindungi hukum. Ini karena sistem KPR bank hanya membiayai rumah yang dilengkapi dengan sertifikat. Bahkan lebih baik lagi, bank akan memeriksa keabsahan surat dan sertifikat rumah melalui Badan Pertanahan Nasional.

    Investasi jangka panjang – Pembelian rumah secara KPR dapat Anda gunakan sebagai investasi jangka panjang. Setelah cicilan rumah lunas, rumah Anda dapat dijual kembali kepada orang lain. Karena sifat harga jual dirumah semakin tinggi, maka bukan tidak mungkin hasil penjualan rumah tersebut menguntungkan bagi Anda. Total uang yang Anda bayarkan kepada bank bisa jadi hanya sebagian kecil dari keuntungan penjualan rumah.
     
Tags:
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.