1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Interaksi Obat : Apa yang Patut Anda Ketahui.

Discussion in 'Intensive Health Unit' started by Aisha, Mar 25, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Aisha M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 10, 2009
    Messages:
    87
    Trophy Points:
    46
    Ratings:
    +19 / -0

    Interaksi Obat : Apa yang Patut Anda Ketahui.


    Interaksi obat adalah kejadian di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat. Efek-efeknya bisa meningkatkan atau mengurangi aktivitas, atau menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya. Biasanya yang terpikir oleh kita adalah antara satu obat dengan obat lain. Tetapi, interaksi bisa saja terjadi antara obat dengan makanan, obat dengan herbal, obat dengan mikronutrien, dan obat injeksi dengan kandungan infus

    Karena kebanyakan interaksi obat memiliki efek yang tak dikehendaki, umumnya innteraksi obat dihindari karena kemungkinan mempengaruhi prognosis. Namun, ada juga interaksi yang sengaja dibuat, misal pemberian probenesid dan penisilin sebelum penisilin dibuat dalam jumlah besar.

    Contoh interaksi obat yang kini digunakan untuk memberikan manfaat adalah pemberian bersamaan karbidopa dan levodopa (tersedia sebagai karbidopa/levodopa). Levodopa adalah obat antiParkinson dan untuk menimbulkan efek harus mencapai otak dalam keadaan tidak termetabolisme. Bila diberikan sendiri, levodopa dimetabolisme di jaringan tepi di luar otak, sehingga mengurangi efektivitas obat dan malah meningkatkan risiko efek samping. Namun, karena karbidopa menghambat metabolisme levodopa di perifer, lebih banyak levodopa mencapai otak dalam bentuk tidak termetabolisme sehingga risiko efek samping lebih kecil.

    Interaksi obat bisa ditimbulkan oleh berbagai proses, antara lain perubahan dalam farmakokinetika obat tersebut, seperti Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi (ADME) obat. Kemungkinan lain, interaksi obat merupakan hasil dari sifat-sfat farmakodinamik obat tersebut, misal, pemberian bersamaan antara antagonis reseptor dan agonis untuk reseptor yang sama.

    Interaksi Obat yang berkaitan dengan metabolisme

    Banyak interaksi obat disebabkan oleh perubahan dalam metabolisme obat. Satu sistem yang terkenal dalam interaksi metabolisme adalah sistem enzim yang mengandung cytochrome P450 oxidase. Sebagai contoh, ada interaksi obat bermakna antara sipfofloksasin dan metadon. Siprofloksasin dapat menghambat cytochrome P450 3A4 sampai sebesar 65%. Karena ini merupakan enzim primer yang berperan untuk memetabolisme metadon, sipro bisa meninggikan kadar metadon secara bermakna. Sistem ini dapat dipengaruhi oleh induksi maupun inhibisi enzim, sebagaimana dibahas dalam contoh berikut.

    Induksi enzim - obat A menginduksi tubuh untuk menghasilkan lebih banyak obat yang memetabolisme obat B. Hasilnya adalah kadar efektif dari obat B akan berkurang, sementara efektivitas obat A tidak berubah.
    Inhibisi enzim - obat A menghambat produksi enzim yang memetabolisme obat B, sehingga peninggian obat B terjadi dan mungkin menimbulkan overdosis.
    Ketersediaan hayati – obat A mempengaruhi penyerapan obat B.

    Sayangnya, karena jumlah obat yang beredar di pasar sangat banyak, tidak mungkin bagi perusahaan obat manapun memeriksa profil kompatibilitas obatnya dengan obat lain secara lengkap. Oleh karena itu, klinisi sebaiknya memeriksa dengan seksama informasi peresepan sebelum memberikan obat, khususnya obat yang baru dikenal.

    Lebih lanjut, link berikut dapat membantu jika seseorang ingin mengetahui interaksi suatu obat dengan obat lain:

    http://www.drugs.com/drug_information.html

    Interaksi obat -Mikronutrien

    Kadar serum dari elektrolit, mikromineral dan vitamin bisa berubah oleh obat-obat tertentu dan dokter harus mewaspadai hal ini bila ada kelainan.

    (lihat LAMPIRAN)

    Inkompatibilitas obat IV

    Ada obat injeksi yang tidak kompatibel dengan kandungan larutan infus. Contoh khas adalah natrium bikarbonat dengan Ringer laktat atau Ringer asetat.

    Untuk mencegah inkompatibilitas, penting dipikirkan bagaimana obat bisa berinteraksi di dalam atau di luar tubuh. Jika anda harus mencampur suatu obat, selalu ikuti petunjuk pabrik seperti volume dan jenis diluen yang tepat; mana larutan yang bisa ditambahkan ke pemberian “piggy back”; dan larutan “bilas” apa yang harus digunakan di antara pemberian suatu produk dan produk lain untuk menghindari kejadian-kejadian, seperti pengendapan di dalam selang infus (sebagai contoh, jangan pernah memberikan fenitoin ke dalam infus jaga yang mengandung dekstrosa, atau jangan campur amphotericin B dengan normal saline). Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah adanya elektrolit (misal. kalium klorida) yang dicampur ke infus kontinyu, misal pada sistem piggyback. Jika ingin mencampur obat dalam spuit untuk pemberian bolus, pastikan obat-obat ini kompatibel di dalam spuit. Jika tidak mendapat informasi dari referensi obat, kontak apoteker. Umumnya apoteker memiliki akses untuk informasi kompatibilitas ini.

    Waspada dengan obat yang dikenal memiliki riwayat inkompatibilitas bila berkontak dengan obat lain. Contoh-contoh furosemide (Lasix), phenytoin (Dilantin), heparin, midazolam (Versed), dan diazepam (Valium) bila digunakan dalam campuran IV.

    Kekurangan-kekurangan PVC (polivinilklorida)

    Di samping kompatibilitas obat-obat IV, klinisi perlu mengetahui bahwa beberapa masalah bisa timbul bila menggunakan PVC sebagai wadah untuk larutan infus. Plasticized polyvinyl Klorida (PVC) merupakan bahan polimer yang digunakan secara luas di bidang kedokteran dan yang terkait. Di bidang kedokteran, PVC yang lentur digunakan untuk kantong penyimpan darah, selang transfusi, hemodialisis, pipa endotrakea, infuse set, serta kemasan obat. Ester asam ftalat, terutama di-(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP), merupakan pelentur yang paling disukai di bidang kedokteran. Karena zat aditif ini tidak berikatan kovalen dengan polimerm ada kemungkinan memisah dari matriks. Lepasnya DEHP dari kantong PVC ke dalam larutan sudah bertahun-tahun menimbulkan kekhawatiran. Toksisitas DEHP dan PVC telah mencetuskan pertanyaan serius mengapa produk ini masih digunakan. Pemisahan DEHP dari PVC disebut leaching. Leaching terjadi bila beberapa obat seperti paclitaxel atau tamoxifen diberikan dalam kantong PVC.

    Kekhawatiran lain dari penggunaan kantong PVC adalah penyerapan atau “hilang”nya obat dari kantong PVC:

    1. Kowaluk dkk. memeriksa interaksi antara 46 obat suntik dengan kantong infus Viaflex (PVC). Kajian memperlihatkan bahwa derajat penyerapan obat berbanding lurus dengan konsentrasi obat.
    2. Migrasi obat ke dalam kantong plastik bisa mengarah ke penurunan kadar obat di bawah kadar terapi dari insulin, vit A, asetat, diazepam dan nitrogliserin.

    Reaksi Maillard

    Walaupun bukan merupakan interaksi obat-obat, masalah ini perlu dikemukakan. Reaksi Maillard adalah reaksi kimia antara asam amino dengan gula pereduksi. Biasanya reaksi memerlukan panas. Seperti halnya karamelisasi, ini merupakan bentuk diskolorasi coklat yang bersifat non-enzimatik. Gugus karbonil yang reaktif dari gula bereaksi dengan gugus amino nukleofilik dari asam amino, untuk membentuk berbagai molekul yang menimbulkan berbagai warna dan aroma. Reaksi Maillard terjadi bila asam amino dan glukosa dikandung dalam satu wadah. Karena asam amino dan glukosa intravena perlu diberikan sekaligus, suatu pendekatan yang pintar adalah menghasilkan kantong dengan dua kamar di mana glukosa dan asam amino dipisah. Asam amino dan glukosa dicampur dulu sebelum diberikan ke pasien.
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ekoiksanto M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    688
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +78 / -0
    uda mencoba :belajar:
    tetep ga paham dibuat simpel aja de gan intinya aja :hot:
     
  4. Haecked M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 31, 2009
    Messages:
    1,601
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +15,665 / -0
    kalau yang ini tulisannya dan bahasanya emang buat anak farmasi kayaknya :???:
    Banyak jargon2 yang gak dikenalin org awam.
     
  5. rhux M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 13, 2008
    Messages:
    452
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +35 / -0
    setubuh, taunya kalo minum obat,minum banyak air,bis itu kasi jedah ama susu :hahai:
    udeh :swt:
     
  6. a_wa Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 20, 2009
    Messages:
    94
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +6 / -0
    panjaaannggg... :pusing: setelah nyoba baca, akhirnya berhenti di tengah juga. hee.. :piss:
     
  7. Nurus M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jan 24, 2010
    Messages:
    3,294
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +81,238 / -1
    Berat banget buat dibaca yah...:stress::stress::belajar:
    Bingung saya...
    Tapi untung aq ga suka minum obat macem2... klo darurat doang aja baru minum
     
  8. etayah Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 27, 2010
    Messages:
    196
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +7 / -0
    selagi penyakit gag parah kurasa ishtirahat yg cukup aja dah bisa sembut dripada minum obat
     
  9. myth73 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 13, 2009
    Messages:
    2,784
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +8,385 / -0
    Kalo boleh saya simpulkan sebagian:

    1. Kita gak boleh mencampur beberapa obat tuk dikonsumsi sekaligus kecuali dengan resep dokter.
    Itu juga kalo dokternya pinter dan pengalaman, kalo dokter baru, gawat juga kayaknya.

    2. Secara zat, obat sebenarnya baik bagi tubuh, namun proses pengemasan, wadah kemasan, lama penyimpanan, suhu obat, bisa menyebabkan struktur kimia obat berubah.
    Waduh ini yang repot, koz gak ada info sama sekali, dan bakalan bikin repot kalo mau beli obat...
     
  10. maniakmusic M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 25, 2009
    Messages:
    274
    Trophy Points:
    27
    Ratings:
    +180 / -0
    beuh saya pernah minum obat tp biar enak sambil minum susu...:haha:
    untung gapapa sekarang...
     
  11. madanos Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 12, 2011
    Messages:
    31
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +7 / -0
    gini gan klo yg ana tahu, inti dari interaksi obat tuh interaksi antara 2 jenis obat atau lebih, dimana interaksi tuh ada yg saling menguntungkan maksudnya meningkatkan efek dari obat itu dan ada yang merugikan maksudnya mengurangi bahkan menghambat efek dari salah satu obat selain itu dapat menyebabkan toksik atau keracunan yg berujung kematian. jadi hati2 aja gan klw minum obat banyak2...
     
  12. c0b4 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 9, 2010
    Messages:
    74
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +2 / -0
    Penjelasan yang lebih singkat, padat, dan jelas daripada yang di atas sendiri....
    *ikutan pusing klo baca dari yang paling atas....
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.