Info [Info & Tips] Tips And Trick Seputar Mobil

Seputar Kaca Mobil Saat Musim Hujan

​

Musim basah basahan telah tiba. Jika tak ingin mobil Anda bermasalah, sediakan waktu ekstra untuk perawatan mobil. Salah satu komponen penting di kala hujan adalah wiper dan washer.

Wiper merupakan penghapus curah air di kaca mobil dan washer adalah penyemprot cairan yang menjadi komponen amat penting bagi kegiatan mengemudi di musim hujan. Jika tak ingin penglihatan terganggu atau muncul baret di kaca depan, Yudhi juragan A1-2 Motor punya tips sederhana. Anda bisa lakukan beberapa tips berikut.

Biasakan menyiram air sebelum menggunakan wiper. Air ini berfungsi untuk membasuh kotoran seperti getah pohon, kotoran burung dan sebagainya. Sedikit apapun kotoran di kaca, pastikan Anda menggunakan washer sebelum menghidupkan wiper. Sebab bila tidak, kotoran yang bersarang sangat potensial membaret kaca.

“Ganti karet wiper karena beresiko getas diterpa panas sekian lama, atau minimal dibersihkan,” jelasnya. Lalu langkah berikutnya adalah biasakan cek secara berkala ketinggian air wiper. “Terakhir, poles kaca dengan pembersih kaca agar kerja wiper tidak terlalu berat,” tutupnya. (mobil.otomotifnet.com)

 

Bus Hybrid, Mesin Diesel Terintegrasi Motor Listrik

​

Teknologi pada kendaraan komersial mulai merambah pada pemakaian tenaga listrik yang digabungkan dengan mesin diesel, sehingga menjadi satu kesatuan sistem untuk menggerakkan kendaraan tersebut. Teknologi yang kerap disebut hybrid itu sudah banyak diaplikasi pada bus kategori 3 alias bus medium.

Sebuah laporan yang dibuat oleh Purdue University di Lafayette, Indiana, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa teknologi hybrid yang merupakan gabungan mesin diesel dengan listrik pada bus dan menggunakan bahan bakar yang mengandung 20 persen biodiesel (BD20), akan semakin mengurangi emisi gas buang dan dapat mengurangi konsumsi minyak bumi.

Di Inggris, Wrightbus telah memperkenalkan pengembangan London Double-Decker, yang merupakan interpretasi baru dari bus merah tradisional sebagai alat transportasi massal dari imbas kepadatan lalu lintas ekstrem di London.

Varian bertitel The Wright Pulsar Gemini bus HEV itu menggunakan mesin diesel kecil dengan motor listrik yang menggunakan baterai lithium-ion. Penggunaan mesin diesel berkapasitas 1.900 cc, yang sebelumnya andalkan dapur pacu 7.000 cc yang menjadi ciri khas bus tradisional di London tadi, menunjukkan keuntungan drastis dengan menggunakan teknologi hibrida di lingkungan yang sangat padat lalu lintasnya.

​

Berdasarkan uji berkala yang dilakukan departemen transportasi di ibu kota negeri Ratu Elizabeth itu, membuktikan bahwa teknologi hybrid yang digunakan pada bus London Double-Decker mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 31%, dan terbukti dapat menghemat bahan bakar solar sekitar 40% ketimbang menggunakan bus modern dengan standar emisi Euro-4.

Pada tahun 2005 General Electric juga memperkenalkan transmisi hibrida gigi listrik. Toyota pun mengklaim telah memulai teknologi drivetrain baterai tersebut pada bus Coaster Hybrid di tahun 1997 untuk pasar domestik Jepang. Pada bulan Mei 2003 General Motors mulai menggunakan bus hibrida yang dikembangkan bersama-sama dengan Allison, dan telah masuk ke dalam bisnis transportasi.

Sementara di Amerika Serikat juga beredar The Blue Ribbon. Bus kota versi hybrid yang dikembangkan oleh Hino berafiliasi dengan Toyota itu, sudah diperkenalkan sejak Januari 2005. Sementara Mitsubishi Fuso telah mengembangkan hybrid bus mesin diesel menggunakan baterai lithium di tahun 2002, dan model ini sudah digunakan oleh beberapa instansi di beberapa kota besar di Jepang.

​

Saat ini produsen bus hybrid diesel-listrik seperti Alexander Dennis Limited (ADL), Azure Dynamics Corporation, Ebus, Eletra (Brazil), New Flyer Industries, Gillig, ISE Corporation, Motor Coach Industries, Orion Bus Industries, North American Bus Industries, Daimler AG's, Mitsubishi Fuso, MAN, Designline, BAE Systems, Volvo Buses, Wrightbus, Castrosua dan banyak lagi.

Indonesia pun mulai dibidik oleh Hino Jepang, lewat varian Hino S'elega Hybrid Premium yang unitnya dipamerkan saat gelaran Indonesia International Motor Show, 20-30 September lalu di Jakarta.

Menurut Rosyid, Technical Division PT Hino Motors Sales Indonesia, agen pemegang merek Hino di Tanah Air, kendaraan komersial kategori 3 ini menggunakan mesin diesel 6 silinder segaris dengan kapasitas 7.684 cc high-pressure common rail.

"Sumber tenaga listriknya menggunakan motor-generator model 1M bertenaga 55 dk dengan baterai tipe sealed nickel-hydrogen berkapasitas 13 Ah (ampere hour) bertegangan 274 volt," urai Rosyid.

Kolaborasi mesin diesel dan motor listrik pada Hino S'elega Hybrid Premium, menghasilkan power maksimum sekitar 240 dk pada 2.500 rpm dengan torsi maksimum 834 Nm pada 1.200 rpm. (mobil.otomotifnet.com)

 

Kenapa Perusahaan Indonesia Masih Ogah Bikin Pabrik Spare Part?

​

Jakarta - Berbicara soal spare part maupun komponen kendaraan, tentu sama pentingnya dengan kendaraan itu sendiri. Tapi kenapa industri pendukung kendaraan seperti spare part masih dijauhi oleh perusahaan lokal?

Banyak yang tidak menyadari, industri spare part maupun komponen kendaraan di Indonesia masih didominasi oleh perusahaan asing, terutama China dan Taiwan. Sementara pengusaha lokal terlihat masih ogah-ogahan menggarapnya. Kenapa?

Ternyata, susahnya membangun usaha terutama pada level industri di Indonesia menjadi kendala utama kenapa bisnis spare part masih dijauhi oleh pengusaha lokal Indonesia.

"Tapi ini tantangan kita. Kita tidak menutup mata bahwa banyak perusahaan asing seperti China dan Taiwan, ingin melakukan investasi di Indonesia, tapi tidak dengan perusahaan lokal," kata Direktur PT Global Expo Management (GEM Indonesia), Baki Lee,

Baki menilai, ribetnya prosedur dan sistem di Indonesia sangat tidak mendukung untuk melakukan usaha, terutama usaha spare part maupun komponen. "Sistemnya, juga perburuhannya yang ribet, mungkin membuat pengusaha Indonesia segan membuka pabrik spare part atau aksesoris di sini," jelasnya.

Sehingga Baki menyimpulkan salah satu cara untuk memperbanyak pabrik komponen di Indonesia, dengan mendatangkan investor asing.

"Itulah kenapa pameran INAPA harus terus digelar, karena harapannya bisa mendatangkan investasi untuk industri komponen. Bahkan banyak yang tertarik untuk membangun pabrik di Indonesia," katanya.

Pameran Indonesia International Bus Truck & Commercial Vehicle Exhibition (IIBT) dan Indonesia International Auto Parts, Accessories and Equip Exhibition (INAPA) akan digelar kembali 26-29 Maret 2013, di JI Expo Kemayoran Jakarta Pusat. (mobil.otomotifnet.com)

 

Industri Karoseri Senang Angkutan Umum Jakarta Dibenahi

​

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah merencanakan akan meremajakan dan membenahi angkutan umum di Jakarta. Nah, meskipun masih ada segelintir yang menolak, namun industri karoseri malah menyambutnya dengan gembira.

Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO) melalui wakil ketua umunya, Gregory Hatibie, mengungkapkan kegembiraannya kalau memang nantinya peremajaan dan pembenahan angkutan umum di Jakarta benar-benar terlaksana.

"Jokowi memberikan peluang besar kepada kami mulai tahun depan, saat angkutan umum mulai dibenahi, industri karesori bisa terangkat naik," ujarnya saat menggelar konferensi pers pameran INAPA 2013.

Dengan adanya peremajaan dan pembenahan angkutan umum tersebut, salah satunya akan membuat industri karoseri bangkit karena mendapatkan pasarnya kembali. Karena biar bagaimanapun, bodi angkutan umum sampai saat ini masih banyak yang mengandalkan karoseri lokal.

Apalagi dengan prediksi kendaraan komersial di Indonesia tahun depan akan meningkat, terutama angkutan penumpang seperti bus dan minibus. "Perkiraannya, kendaraan komersil bisa mengalami kenaikan sampai 15 persen di tahun depan," tambahnya. (mobil.otomotifnet.com)

 

AC Toyota Yaris Cuma Keluar Angin? Bukan Berarti Freon Habis


Jakarta - Menyalakan AC mobil saat bermacet-macet ria di kota besar sudah tentu menjadi kebutuhan primer para pengguna mobil. Namun terkadang AC tiba-tiba hanya mengembuskan angin tanpa udara dingin dari freon. Tentunya bakal bikin gerah.

"Itu masalah umum yang kerap hadir di mobil-mobil seperti Avanza, Xenia dan Yaris yang usianya sudah diatas 3 tahun. Kerusakannya ada pada magnet clutch sudah lemah. Tapi terkadang pengguna awam salah kaprah dan menyangka jika freonnya habis," jelas Rohim dari Sejuk AC di Jl. Pos Pengumben No. 38.

Dirinya menambahkan. "Untuk solusi pendeknya, saat AC mobil tiba-tiba hanya mengembuskan angin saja, langsung matikan AC dan tunggu sekitar 10 menit kemudian nyalakan AC kembali. Nanti kondisinya akan normal lagi. Tapi itu hanya sementara. Karena lama-lama, magnet clutch akan menipis dan tak berfungsi normal," ulas Rohim yang bisa dihubungi di 021-5367840 ini.

Kalau sudah mati total dan metode di atas sudah tidak bisa digunakan. Mau tak mau, magnet clutch wajib di ganti. "Biayanya sekitar Rp 850-900 ribu termasuk ongkos pasang untuk Yaris, Avanza atau Xenia," tutup pria ramah ini. (mobil.otomotifnet.com)

 

Gerakan Nasional Hari Tanpa Premium, Bisakah Terlaksana?

​

PT Pertamina Persero akan menggelar Gerakan Nasional Hari Tanpa Premium Bersubsidi yang akan digelar pada 2 Desember 2012. Kegiatan ini merupakan kampanye untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM bersubsidi sekaligus melakukan penghematan kuota subsidi BBM.

Jika BPH Migas secara resmi menugaskan pelaksanaan kegiatan ini, maka Pertamina berpotensi menghemat BBM bersubsidi sebesar 15 ribu kilo liter atau setara dengan Rp 75 miliar.

“Kegiatan akan dimulai dari pukul 06.00 hingga 18.000. Berlaku untuk semua kendaraan di Jawa-Bali dan 5 kota diluar Jawa yakni Medan, Batam, Palembang, Balikpapan dan Makassar.

Sambil menunggu keputusan terkait kegiatan ini dari BPH Migas, Pertamina gencar melakukan sosialisasi kepada Himpunan Wiraswasata Migas Nasional dan masyarakat. “Selama kegiatan ini, SPBU tetap beroperasi namun hanya menjual BBM non subsidi,” jelas Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Persero. (mobil.otomotifnet.com)

 

Aplikasi Belt Dressing Di Musim Hujan, Usir Decit Kala Basah

​

Semakin tingginya frekuensi hujan yang melanda belakangan ini, mengakibatkan banyak genangan air di beberapa ruas jalan. Walaupun sudah dilewati perlahan-lahan, kadang masih suka terdengar suara berdecit mengganggu dari ruang mesin.

"Karena terkena air, belt akan slip. Bunyi decit itu akibat gesekan belt dengan puli yang tidak sinkron," papar Perdana Putranta, National Sales Representative Optibelt. Sumber utamanya biasanya dari fan belt. Sekarang coba intip kolong ruang mesin deh. Beberapa pabrikan mobil sekarang ini sudah cukup menutup bagian bawah, baik dengan bahan plastik ataupun pelat besi.

Namun, di beberapa bagian masih terdapat bolong yang bisa mengalirkan cipratan air dari jalan. Apalagi untuk kendaraan lawas yang lebih banyak terbuka. Kalau ingin menutup kolong ruang mesin mesti mengeluarkan biaya ekstra. Atau, bisa juga dengan mengaplikasi belt dressing yang banyak dijual di toko aftermarket. Harganya berkisar Rp 20-60 ribu, tergantung merek.

Fungsinya lebih untuk menjaga belt agar tidak cepat aus. Tapi ingat, kalau belt selalu berdecit terus menerus, jangan-jangan memang sudah waktunya ganti. Kalau sudah begini, jangan segan-segan ganti baru.

Usia pakai belt sendiri sangat tergantung dari tipe kendaraan. Jangan alpa juga, lihat jenis belt yang terpasang, apakah v-belt atau grooved belt. Grooved belt biasanya punya usia lebih lama karena hampir semua permukaan belt menempel pada puli. Sedangkan v-belt lebih mudah slip kalau terkena cipratan air.

​

"Biasanya usia belt pada mesin yang menggunakan single belt lebih lama dari mesin yang pakai 2 buah belt atau lebih," terang Puji Utomo, kepala bengkel Chevrolet Serpong, Tangerang.

Sebabnya, belt yang hanya menggerakkan sebuah kompresor atapun alternator, biasanya lebih tipis daripada belt yang menggerakkan semua komponen tersebut sekaligus.

Bayangkan saja kondisi jalan yang kotor berdebu ketika masih kering. Begitu hujan melanda, pastinya akan ada endapan lumpur, yang bisa saja terciprat ke belt. Nah, belt dressing digunakan setelah menempuh jalan banjir, agar kondisi belt tetap terjaga.

Menyemprotnya, sebaiknya ketika mesin masih berputar. Tujuannya agar belt dressing lebih merata di semua permukaan belt. Tak perlu banyak-banyak, cukup 3 sampai 5 kali semprot sudah cukup untuk merontokkan kotoran yang menempel.

Sekarang, usah khawatir lagi kalau belt bunyi kan... (mobil.otomotifnet.com)

 

Kenali Fungsi & Cara Kerja Extra Fan

​

Merupakan kipas tambahan yang digerakkan oleh listrik dan terpasang di depan radiator sebagai pendukung dari kipas utama. Extra fan dijadikan sebagai suplai tambahan angin saat mobil dalam kondisi macet.

Seringpula dijadikan ********** pendingin kondensor AC agar freon yang perlu didinginkan mendapat pasokan angin tambahan dari kipas tambahan ini. Untuk beberapa tipe mobil, kipas ekstra ini menjadi kelengkapan standar.

Semisal pada besutan Eropa yang cenderung memiliki suhu mesin lebih panas, extra fan menjadi keharusan. Untuk maintenance, extra fan harus ditengok karena dinamo kipas memiliki usia pakai. (mobil.otomotifnet.com)

 

Kenali Fungsi & Cara Kerja Radiator

​

Komponen utama sebuah sistem pendinginan mesin yang mengambil nama dari 'radiate'. Terjemahan bebasnya adalah memberikan sirkulasi, dalam hal ini adalah air sebagai mediasi.

Mesin yang berangsur menjadi panas karena suhu pembakaran yang tinggi hanya bisa diredam dengan air yang bersirkulasi di dalam kepala silinder dan blok mesin.

Air yang menjaga suhu mesin agar tidak lewat dari 80 derajat Celcius, mau tak mau ikut menjadi panas sehingga perlu didinginkan kembali oleh radiator. Bila radiator rusak seperti bocor atau kotor (mampat), akan mengganggu sirkulasi air yang harus didinginkan dalam waktu cepat. Bila bocor, air akan keluar dan proses pendinginan mesin jadi terganggu.

"Lakukan servis radiator secara berkala setiap 6 bulan sekali, terlebih bila pemilik mobil menggunakan cairan kimia semacam radiator coolant," papar Anwar dari Ridho Radiator di bilangan Srengseng, Jakbar. (mobil.otomotifnet.com)

 

Daihatsu Terios TX 2007, Ciyus, Ini 4x4!

​

Beneran, ini Daihatsu Terios berpenggerak empat roda, alias 4x4 loh. Gak percaya? Silakan baca kegigihan dan kesabaran Taufiq Nugroho yang berhasil mengubah Terios-nya jadi 4WD (4 Wheel Drive) ini.

Awal mulanya, ide pria asal Jogjakarta untuk memodifikasi Terios keluaran 2007 yang dipakai istrinya ini sudah sejak lama. “Idenya sudah ada semenjak SUV ini muncul di Indonesia. Kayaknya cocok untuk istri deh daripada bawa mobil bongsor,” ujar Taufiq.

Ditambah rasa penasaran pria lulusan teknik mesin ITB ini, kenapa Terios di Indonesia enggak mengeluarkan versi 4WD-nya.

Akhirnya pria penggila kendaraan 4WD ini mulai tanya-tanya lewat mailing list. Namun hasilnya nol. Kemudian sempat bertanya pada teman–teman pakar jip, malah dibilang susah.

​

Sebab bodi dan sasis yang tidak mendukung. Berdasar pencariannya, niatnya sempat ngedrop dan mengaburkan impiannya, ditambah kesibukan kerjanya di Kuala Lumpur, Malaysia.

Bahkan, niatnya itu sempat terwujud, ia mendapatkan gardan depan Daihatsu Taruna, tapi setelah melalui proses panjang negosiasi dengan penjual di Malaysia dan kesulitan melalui bea cukai, ternyata komponen tersebut tak bisa dipasang. “Padahal cukup mahal,” keluhnya.

Beruntung ada tawaran dari rekannya yang juga importir komponen. Satu set gardan, transfer case berikut sepasang disc brake depan berikut dudukannya eks mobil Perodua Nautica 4WD yang merupakan Terios yang dipasarkan oleh Perodua asal Malaysia.

Taufiq beranggapan akan lebih mudah pemasangannya karena antara Terios dan Nautica memiliki kesamaan fisik, hanya saja Nautica memiliki wheelbase sedikit lebih pendek.

​

Anggapan tersebut tak sepenuhnya benar 100%. Sebab untuk memasang gardan dan transfer case, dudukan yang ke sasis harus dipasang secara bolt-on. Lebih rumit lagi karena harus melepas sistem independen suspensi depan Terios. Setelah itu baru bisa dipasang gardan depan dan transfer case-nya.

Untuk kopel depan bisa langsung dipasang karena menggunakan bawaan Nautica. Tak demikian dengan bagian belakang. Kopel belakang bawaan Terios harus dipotong supaya bisa tersambung dengan transfer case.

Proses modifikasi yang sebenarnya sudah selesai tersebut ternyata masih juga berkendala. Ground clearance masih terlalu rendah untuk roda dan 4WD frame depan. “Hanya kurang 17 cm, tentu saja I’am not happy karena bakalan mentok sana mentok sini,” ujar pria yang sudah kental logat Melayu ini

Akhirnya frame depan dan semua sistem 4WD-nya diturunkan lagi. Karena perlu modifikasi frame 4WD untuk mendapatkan ground clearance yang cukup. “Now (ground clearance) sekitar 25 cm dari tanah. Cukup lah untuk main ke pantai dan light off-road,” imbuhnya.

Dengan sistem 4WD permanent (full time) bawaan Nautica ini, pri kelahiran 1976 ini pun bisa beroff-road ria bersama sang istri tercinta.

Tuh, ciyus kan! (mobil.otomotifnet.com)

 

Cek kaki-Kaki Dimusim Hujan, Karet Robek Bukan Hal Sepele!

​

Jangan terlena dengan mobil yang terbilang masih anyar. Meski secara kasatmata terlihat 'no problemo', tak pernah ada yang tahu kondisi sebenarnya di kolong mobil.

Khususnya seputaran kaki-kaki. Untuk mobil tarikan depan alias front wheel drive, harus diwaspadai bagian karet-karet macam boot karet as roda, boot karet steering rack dan karet lainnya.

Bukannya apa-apa, kalau boot karet tadi terluka bisa runyam urusannya. Karet berbentuk seperti lonceng ini sangat mungkin robek atau pecah karena usia karet yang sudah uzur atau lantaran kinerja ekstrem.

Berefek langsung ke pelumasan joint yang ada di balik karet boot. “Kalau air atau pasir menyusup kedalam karet boot yang sudah pecah bisa melukai joint as roda atau joint steering rack,” jelas Novi Feryanto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang, Jaktim.

Kalau dibiarkan terlalu lama, apalagi curah hujan terbilang tinggi disertai dengan genangan air, bisa merusak joint karena pelumasan menjadi tidak maksimal. Perlu diketahui, di dalam boot karet terdapat pelumas berupa gemuk khusus.

​

Lantaran karet boot pecah, pelumas tadi secara perlahan tapi pasti keluar dari sarangnya dan tergantikan oleh lumpur dan air kotor yang hinggap di sekitar joint.

Masih seputar kaki-kaki, ada beberapa komponen yang juga dilengkapi dengan tutup pelindung karet seperti ball-joint dan tie-rod end.

Berlaku sama, komponen penunjang kaki-kaki ini tak luput dari kerusakan seperti karet robek atau aus. Dengan simptom yang sama, ball-joint dan tie-rod end berpotensi rusak dengan luka pada bagian joint karena pasir dan lumpur yang terserok bersama dengan air saat melibas genangan air.

Usahakan mampir ke bengkel langganan untuk melakukan inspeksi pada bagian kaki-kaki mobil kesayangan. Bila terdeteksi ada robek meski sekecil apapun, segara lakukan penggantian.

Harganya tidak seberapa, berkisar antara Rp 100-300 ribu/pasang. tetapi kalau dianggap sepele bisa merusak komponen yang lebih mahal seperti as roda yang nilainya Rp 2 jutaan/perbuah.

Jangan biarkan air merusak joint alias sambungan pada bagian komponen tadi. Bila perlu, relakan untuk merogoh kocek lebih dalam untuk sering mencuci dengan air bertekanan tinggi (steam) pada bagian kolong mobil. (mobil.otomotifnet.com)

 

Test Drive All New CR-V, Ketika Mobil Urban Diajak Main Tanah

​

Jakarta - Dengan tampang yang klimis dan bernuansa moderen, membuat semua mata menoleh ketika Honda All New CR-V melintas di perkotaan tentu sudah nasibnya SUV andalan Honda ini. Tapi bagaiama kalau diajak kotor-kotoran main tanah?

Nah, rasa penasaran itu juga muncul di benak otomotifnet.com. Honda All New CR-V memang mobil urban, namun punya spesifikasi dan dimensi, serta banyak fitur-fiturnya yang bisa dimanfaatkan kala sedang berada di lintasan non aspal.

Mau tau bagaimana rasanya? Otomotifnet.com pun mencobanya di lintasan tanah yang sedikit berbukit, untuk mengetahui apakah fitur-fitur pendukung semi-offroad pada All New CR-V ini bekerja dengan baik atau tidak saat dibutuhkan.


Fitur Grade Logic Control dan Shift Hold Control

​

Kedua fitur ini punya fungsi untuk mengatur perpindahan gigi yang efisien, baik pada saat tanjakan maupun turunan, dengan juga dibantu Shift Hold Control yang meminimalisir pergantian gigi yang berlebihan saat melalui jalan berliku.

Saat dicoba melintasi jalan dengan permukaan tanah dengan sedikit tanjakan dan turunan, memang saat bekerja, kedua fitur ini sama sekali tidak terasa. Hanya saja, efeknya, mobil tidak perlu berakselarasi berlebihan saat menanjak dan mesin tidak meraung saat kondisi jalan menurun.

Dengan pintar, transmisi seperti mengerti kemauan pengendara yang disesuaikan dengan kondisi dan kontur jalan yang dihadapi. Sehingga, All New CR-V leluasa untuk mendaki dan menurun, meski dilintasan tanah sekalipun.


Fitur Hill Start Assist

Honda All New CR-V juga sudah dilengkapi dengan fitur Hill Start Assist yang punya fungsi menahan mobil agar tidak meluncur mundur saat berhenti di tanjakan. Sistem ini bekerja dengan menjaga tekanan minyak rem, meski pedal rem dilepas. Hasilnya, mobil tidak akan mundur sebelum pedal gas ditekan.

Saat coba digunakan pun, fitur ini bekerja dengan baik dan benar-benar memudahkan pengendara, bahkan pengemudi yang masih baru sekalipun, karena tidak membuat panik saat harus tiba-tiba berhenti ditanjakan.

Ketika berada ditengah tanjakan, mobil coba direm sampai berhenti. Kemudian, melepas pedal rem. Dan benar saja, mobil berhenti dan tidak meluncur mundur, sampai kemudian pedal gas kembali diinjak dan mobil kembali meluncur naik.


Fitur Motion Adaptive EPS & Vehicle Stability Assist

​

Fitur ini berfungsi untuk membantu pengemudi mengontrol kendaraan dan mendeteksi terjadinya gejala oversteer dan understeer saat berada di tikungaan atau permukaan jalan yang licin.

Nah, kebetulan permukaan tanah yang dilintasi sedikit basah akibat terguyur hujan. Licin? sudah tentu! Karenanya, ini merupakan saat yang tepat untuk menguji fungsi dari fitur ini.

Memang, saat melintasi permukaan tanah yang basah, gejala mobil terpeleset masih terasa, meski tidak sampai menyusahkan pengemudi. Sayang, setir All New CR-V terasa berat, bisa jadi karena pengaplikasian pelek berdiameter 18 inci.


Mesin 2.4L i-VTEC DOHC + DBW

Soal performa, All New CR-V dibekali mesin berteknologi i-VTEC, dengan kapasitas 2.4L 4 silinder, DOHC + DBW. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga mencapai 190 PS dan torsinya 222 NM.

Sehingga, ketika harus menghadapi jalan yang berbukit, sepertinya tidak ada kendala yang berarti. Tenaga mobil terbilang cukup saat harus menanjak. Meski untuk mendapatkan tenaga instan saat ingin menanjak, pedal gas harus di kick-down, karena kalau tidak, tenaga baru terasa terisi saat putaran mesin diatas 2.000 RPM.


Nah, kesimpulannya, meski dihadirkan sebagai mobil kaum urban perkotaan, All New CR-V tidak melulu harus berada di jalan raya lho, karena SUV andalan Honda ini ternyata tidak alergi untuk diajak main tanah. Meski memang, anda harus mau terima resiko setelahnya, mencuci mobil agar kembali klimis! (mobil.otomotifnet.com)

 

Fiat 500L Trekking 2014, Crossover Bertampang Imut

​

Eropa - Kabar hangat muncul dari pabrikan otomotif asal Italia, Fiat yang siap merilis mobil bertipe crossover yang dijuluki Fiat 500L Trekking 2014.

Seperti namanya, 500L Trekking merupakan crossover berbasis citycar Fiat 500 yang tampil untuk memuaskan selera bagi penggemar Fiat yang memiliki jiwa petualang.

Penampilan 500L Trekking hadir dalam dual tone kuning-putih memberikan kesan sporty klasik yang segar. Memperkuat tampilan body yang lebih gahar, tersemat spoiler depan kelir hitam Nero yang lebih lebar dan sangar dengan front bar dan air dam lonjong besar.

Sementara grill horizontal krom khas Fiat 500 tetap terpasang, 500L Trekking lebih berkarisma dengan garis tegas kelir putih cerah pada frame headlamp, kap spion, atap, dan lekuk ukiran sill samping. Tidak hanya itu, ukuran lebih besar diupgrade melalui velg palang tujuh bentuk Y diameter 17 inci yang melengkapi kaki-kaki si MPV imut empat pintu ini.

​

Masuk ke dalam, tema two tone juga diaplikasikan pada jok, dasbor, trim pintu, hingga setir kemudi dengan logo Fiat di tengah yang menganut kelir hitam Nero dan cokelat Marrone. Perangkat instrumen pada speedometer biru luminescent di belakang setir tidak lepas dari konsep sporty 500L Trekking.

Fitur tambahan Uconnect 5.0 pada konsol tengah menyediakan layar interface touchscreen lima inci, voice command untuk radio, perangkat handsfree untuk panggilan dan streaming audio bluetooth yang terintegrasi dengan perangkat audio portable.

Buat yang kurang puas, ada opsi tambahan Uconnect 6.5 dengan layar radio touchscreen 6,5 inci yang menyediakan fitur navigasi peta dan media hub dengan SD card reader.

Rencananya, Fiat 500L Trekking baru dirilis tahun depan dan bakal bersaing ketat dengan Mini Countryman. (mobil.otomotifnet.com)

 

Konsumsi BBM Mitsubishi Mirage Sentuh 27 Km/Liter

​

Jakarta - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengadakan acara "Mirage Eco-Smart Driving-The Ultimate Challange" di Bridgestone Paving Ground, Karawang, Jawa Barat.

Mitsubishi mengajak 34 awak wartawan otomotif Jakarta untuk membuktikan langsung seberapa irit konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Mirage.

Mitsubishi menyediakan 6 unit Mirage yang terdiri dari 3 unit GLS A/T dan 3 GLX M/T yang diisi Bahan Bakar Minyak (BBM) full tank. Masing-masing Mirage diisi oleh 2 orang.

Para awak wartawan Otomotif Jakarta diberikan kesempatan sebanyak 2 lap dengan target 6 menit 40 detik.

Pengujian dilakukan di trek sepanjang 1,9 km di Bridgestone Paving Ground, Karawang, Jawa Barat.

Hasilnya, salah satu wartawan otomotif Jakarta berhasil mendapatkan hasil konsumsi BBM 27,0 dengan waktu 06:30:72 dengan menggunakan Mirage manual. Posisi kedua dengan hasil 26,9 dengan waktu 06:23:06 dan posisi ketiga dengan 26,8 dan waktu 06:28:05.

"Hasil ini membuktikan bahwa Mirage memiliki kemampuan dari sudut efisiensi bahan bakar," kata Direktur Pemasaran PT Krama Yuhda Tiga Berlian Motors (KTB) Rizwan Alamsjah, saat berbincang dengan Wartawan di Bridgestone Proving Ground, Karawang, Jawa Barat, Rabu (5/12/2012).

Sementara untuk awak media yang menggunakan Mirage dengan transmisi otomatis mencetak angka 25,3 km/liter dengan waktu 06:40:09, posisi kedua dengan 24,2 km/lg dengan waktu 06:18:72, dan ketiga dengan 23,9 km/liter dengan waktu 06:21:08.

Sekadar informasi, Mirage ini dibekali mesin New Engine MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Electronic) Technology berkapasitas 1.2 liter, 12 valve, 3 silinder DOHC yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 77 PS pada 6.000 rpm dan torsi 100 Nm pada 4.000 rpm.

 

Ini Dia Tampang Anyar Audi RS6

​

Jakarta - Dilihat dari tampangnya, mungkin anda akan merasa kalau Audi RS6 Avant ini memiliki tampang seperti mobil-mobil lainnya. Tapi untuk urusan tenaga, kekuatan 552 bhp yang dimilikinya tentu tidak bisa dianggap enteng.

Audi RS6 ini sendiri merupakan menu pembuka dari suguhan keluarga RS di tahun 2013 nanti. Selain RS6 yang akan resmi dilahirkan di semester pertama, ada pula RS5 Cabriolet, RS7 dan keluarga 'Q' pertama yang mendapat kemampuan sebuah RS yakni Q3 RS.

Kekuatan besar yang dikandung mobil yang memiliki bobot 100 kg lebih ringan ini didapat dari mesin 4.0 liter berkonfigurasi V8 yang sudah dilengkapi dengan twin-turbo. Audi mengatakan kalau mesin ini dibuat dari mesin V10 milik Lamborghini.

Dengan mesin tersebut, tenaga 552 hp pun dapat dijangkau melalui transmisi otomatis 8-speed dengan torsi 700 Nm. Dengan begitu, akselerasi 0-100 km/jam pun dapat dicapai dalam waktu hanya 3,9 detik saja.

Bila masih ada nyali lebih dan jalur yang memungkinkan, mobil ini mampu berlari hingga 250 km/jam. Kecepatan mobil ini dibatasi hingga ke angka itu untuk keamanan. Sementara bila mengaplikasi paket Dynamic Plus, Audi RS6 ini mampu berlari sampai 304 km/jam tapi dengan emisi CO2 yang telah dipangkas sekitar 40 persen.

Sementara ketika berbicara mengenai desainnya, desain lembut dan elegan namun tegas yang menjadi ciri khas Audi nampak juga masih berlaku di mobil ini. Lengkungan garis desainnya halus, tidak agresif.

Di bagian depan, grille ala sarang lebah yang cukup besar nampak menghiasi bagian facia mobil ini. Begitu pula dengan air intake yang juga berukuran cukup besar.

"Idenya adalah untuk memberikan pelanggan pilihan untuk mengubah banyak bagian dengan serat karbon jika mereka mau," kata desainer eksterior Stefan Fahr-Becker.

Pelek 21 inchi yang terinspirasi dari konsep quattro 2010 tampak menyokong tubuh mobil ini. Tugas pelek itu berpadu dengan suspensi udara yang sudah lebih rendah 20 mm dibanding RS6 sebelumnya.

 

Volvo Bikin Mobil Anti Tabrakan

​

Stockholm - Salah satu momok menakutkan ketika berkendara di jalanan adalah mengalami tabrakan. Meski tengah dililit masalah, Volvo tetap berupaya membuat mobil yang bisa menghindari tabrakan.

Volvo seperti dilansir Stuff.co.nz memproklamirkan diri kalau di 2020 mereka bakal sanggup memproduksi mobil anti tabrakan ini. Mobil anti tabrakan itu tidak lain adalah mobil yang bisa melaju sendiri tanpa pengemudi (autonomous vehicle).

Volvo merupakan salah satu dari sekian banyak pabrikan mobil yang mengucurkan dana dalam jumlah besar untuk mengembangkan autonomous vehicle.

"Visi kami adalah tidak ada satu orang pun yang meninggal atau cedera di mobil Volvo di 2020," ujar Kepala Urusan Pemerintah Volvo Anders Eugensson.

Jalan menuju mobil tanpa pengemudi manusia sebenarnya sudah dimulai. Di 2014 nanti Volvo akan meluncurkan armada pertama mobil tanpa pengemudinya yang bisa melaju sampai kecepatan 50 km per jam.

"Kami yakin kalau ini lah masa depan, dan kami ingin yang sampai di sana untuk pertama kali," timpal Kepala Pengembangan Teknologi Pengemudi Volvo Marcus Rothoff.

Teknologi yang dipakai di mobil tanpa pengemudi ini hampir mirip dengan yang dikembangkan oleh GM dan Google. Sensor-sensor, kamera, dan laser akan memantau kondisi jalanan.

Namun bukan berarti, mobil-mobil seperti ini tidak bakal mengalami tantangan di masa depan. Daily Mail menulis, justru bukan teknologi yang menjadi tantangan berat bagi mobil ini tetapi apakah mobil mampu diterima oleh publik.

 

Mobil Google Sudah Dites Ratusan Ribu Km

​

Jakarta - Era mobil yang mampu berjalan sendiri tanpa dikemudikan nampaknya akan menjadi masa depan di industri otomotif dunia. Google pun mengklaim kalau mobil yang sudah mengaplikasi teknologi yang mampu berjalan mandiri milik mereka sudah mampu berjalan sejauh 482 ribu km.

Dilansir Left Lane News, Google menjelaskan kalau kendaraan yang sudah mereka pasangi teknologi yang mampu membuatnya berjalan otomatis tanpa pengemudi sudah berhasil berjalan sejauh 300.000 mil atau sekitar 482.803 km tanpa mengalami kecelakaan tunggal. Padahal jarak sejauh itu ditempuh hanya murni dibawah kontrol komputer.

Dengan pencapaian tersebut, Google pun kini sudah akan masuk ke tahap selanjutnya untuk mengaplikasi teknologi ini yakni dengan menggunakannya untuk keperluan sehari-hari.

Seorang tim peneliti dari Google akan menggunakan mobil yang mampu berjalan otomatis itu untuk keperluannya sehari-hari untuk mengetahui seberapa efektif teknologi ini untuk penggunaan sehari-hari.

Dengan penggunaan sehari-hari ini mobil akan menemukan tantangan yang biasa dihadapi pengemudi seperti pekerjaan perbaikan jalan yang membuat macet serta harus bertemu pengguna jalan lain.

Namun dalam catatan, sebenarnya mobil Google itu tidak sepenuhnya bersih dari insiden. Sebab pada musim panas tahun lalu sebuah Toyota Prius yang sudah dipasangi teknologi ini menabrak mobil lain meski tidak ada yang cedera.

 

Tire Corner, Kapan Harus Spooring?

​

Kestabilan berkendara sangat ditentukan oleh performa ban pada sektor kaki-kaki kendaraan, untuk menciptkan keamanan dan keselamatan di jalan. Tingkat kestabilan tadi dipengaruhi pula dari putaran roda serta keselarasan di keempat titik roda.

Jika di antara keempat roda terjadi ketidakselarasan saat berputar, maka yang terjadi mobil akan terasa aneh saat dikemudikan. Gejala yang timbul seperti lingkar kemudi terasa narik ke salah satu arah, kiri atau kanan. Indikasi lainnya seperti posisi palang setir miring dalam kondisi melaju dengan arah lurus, setir terasa berat. Dan bisa juga dipengaruhi oleh keausan ban yang tidak rata atau aus pada sisi tertentu, bagian dalam atau luar.

Kecenderungan keausan tidak merata pada ban merupakan salah satu indikasi kalau roda perlu di-spooring ulang. Biasanya terdeteksi dari permukaan tapak yang lebih dulu habis di salah satu sisinya. Semisal mobil yang memiliki chamber minus seperti pada Suzuki APV Arena, kemungkinan agar lebih stabil pada kecepatan tinggi.

Salah satu trik agar ban tidak aus sebelah, bisa diakali dengan merotasi dan membalik ban. "Sebaiknya melakukan rotasi depan dan belakang setiap 5.000 km. Lalu antara 7.000-10.000 km lakukan spooring," saran Bambang Setyono dari bengkel spooring Nawilis di Radio Dalam, Jaksel.

Spooring itu sendiri merupakan proses menyeimbangkan atau menyelaraskan keempat titik roda, dengan melakukan penyetelan pada komponen setir dan suspensi. Tujuannya supaya putaran ban dapat kembali lurus secara horisontal maupun vertikal. Sehingga akan membuat lingkar setir kembali stabil untuk bermanuver, serta keausan ban lebih merata. (mobil.otomotifnet.com)

 

Hal yang Terlupakan Ketika Membeli Aksesori

​

Banyak hal yang sering dilupakan calon pembeli ketika melakukan transaksi. Salah satunya adalah ketika ingin membeli aksesori seperti pelek atau body kit.

Ada baiknya ketika membeli pelek sesuaikan model dan warna dengan tampilan bodi kendaraan. Jangan lantaran terlanjur ‘jatuh cinta’ dengan model pelek justru tidak pantas dipakai pada tampilan mobil. Semisal warna pelek yang tidak harmonis dengan warna bodi mobil.

“Begitu pula saat memilih bahan body kit,” jelas Alux dari Delusion Auto Shop di kawasan Mal Glodok Kemayoran (MGK), Jakpus. Menurutnya, calon pembeli harus bisa membedakan harga antara bahan body kit dari fiber, plastik ABS recycle atau masih orisinal yang biasa diimpor dari Taiwan.

“Untuk bahan terakhir disebutkan itu memang memiliki harga lebih tinggi karena kualitasnya serta elastik dan tidak mudah sobek,” jelas Alux lagi. Lanjutnya, banyak calon pembeli yang lebih memilih harga terjangkau tanpa mengetahui kualitas bahan yang dipilih.

“Selain itu konsumen juga harus bertanya lebih lanjut apakah barang yang dipilih sudah termasuk pengecatan atau belum,” jelasnya. Hal ini agar konsumen tidak merasa tertipu ketika transaksi sudah terjadi. (mobil.otomotifnet.com)