True Story I'm just too shy, and I don't know why

wew bad ending sayang banget dua2nya gak berani ngungkapin perasaanya

nb : translate donk biar yg laen ngerti

 

OMG...
Saddest story I've ever read.


Asli nggak nyangka akhirnya ceweknya meninggal...


Kenapa nggak coba sekaliiiii aja buat ngungkapin perasaan kamu sih?
Ujung-ujungnya nyesal kan???


Eh, btw, ini sekolahnya bukan di Indo ya???
Soalnya cium pipi lawan jenis, meski cuma teman, kayaknya bukan hal biasa di sini deh.

 

Bagusnya sih diterjemahkan karena nggak semua orang ngerti bahasa inggris

inilah kalo kita mendam perasaan, nggak taunya orang yg disukai pun punya perasaan yg sama

kalo udah endingnya kayak cerita diatas, nyesek abis deh

 

Ewewew...
Mangkae... suka ngomong ae...
Mumpung masih muda, ga usah sok jaim... nyantai wae.

Karena kalau sudah tambah tua, semakin banyak pertimbangannya. Malah ga ngomong2 ntar...
(pengalaman pribadi keqnya... hiks)

 

sedihhhhh banget gan...
Gue merasa jadi serasa jadi cowok itu deh
semoga ane didiberi kesempatan kedua gan serem dah
Translatean ane gan, maaf kalau agak ribet :newbie

Spoiler: Translate

Kelas 10
Saat aku duduk di kelas B Ing, aku memandang cewek disebelahku. Dia yang kupanggil "Sahabat". Aku mulai memandang rambutnya yang panjang nan halus dan berharap Dia jadi milikku. Namun ia tidak menyadari perasaanku dan aku tahu itu. Sesudah kelas usai, dia berjalan kearahku dan memintaku meminjamkan catatan dihari dia tidak masuk sebelumnya. Ia berkata "Terima kasih" dan mencium keningku. Aku ingin mengungkapkannya, Aku ingi dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya sebagai teman, Aku cinta dia namun aku terlalu malu dan tak tahu harus berbuat apa.
Kelas 11
Telepon berbunyi. Ternyata, dari dia. Dia menangis, menggerutu tentang pacarnya yang mematahkan hatinya. Ia memintaku untuk datang karena dia tidak ingi sendiri, jadi aku datang. Saat aku duduk disebelahnya, aku menatap matanya yang indah, berharap ia jadi milikku. Setelah 2 jam, 1 film Drew Barrymore, dan 3 bungkus chip, ia memutuskan untuk tidur. Ia menatapku, seraya berkata "Terima Kasih" dan mencium keningku. Aku ingin mengungkapkannya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya sebagai teman, aku cinta dia namun terlalu malu dan tak tahu harus berbuat apa.
Tahun Akhir
Sehari sebelum prom (acara perpisahan) dia berjalan ke lockerku. dia berkata "kencanku gagal, dia tidak begitu mulus, aku tidak pernah kencan, dan di kelas 7, kami membuat janji bila diantara kami tidak kencan, kami hanya sekedar 'sahabat'".Jadi kami sekedar sahabat.
Saat malam perpisahan, setelah semuanya selesai, aku berdiri di depan pintu masuk. Aku memandangnya, dia membalasku dengan senyuman dan memandangku dengan matanya yang indah. Aku ingin dia menjadi milikku, namun dia tidak berpikir seperti itu, dan aku tahu itu. Kemudian dia berkata "Aku bahagia, Terima Kasih!" dan memberiku ciuman dikening. Aku ingin mengungkapkannya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya sebagai teman, aku cinta dia namun terlalu malu dan tidak tahu harus berbuat apa.
Hari Kelulusan
Hari berganti hari, kemudian minggu ke minggu dan bulan ke bulan. Sebelum aku sadar , hari ini adalah hari kelulusan. Aku melihatnya sebagai sesosok yang sempurna layaknya Malaikat di podium untuk menerima ijazahnya. Aku ingin dia menjadi milikku, namun ia tidak menyadariku seperti itu dan aku tahu itu. Sebelum semua orang pulang kerumah, dia dengan smock(toga) dan topi togadatang kepadaku , dan menangis seraya memelukku. Dia mengangkat kepalanya dari pundakku dan berkata "Kamu sahabatku, Terima kasih" dan memberiku ciuman dikeningku. Aku ingin mengungkapkannya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya sebagai teman, aku cinta dia namun aku terlalu malu dan tidak tahu harus berbuat apa.
Beberapa Tahun Kemudian
Sekarang aku duduk di bangku gereja. Gadis itu sekarang yang menikah. Aku melihatnya berkata "Saya Bersedia" dan membawanya kekehidupan baru, menikah dengan pria lain. Aku ingin dia menjadi milikku, namun dia tidak melihatku seperti itu dan aku tahu itu. Namun sebelum dia pergi, dia datang padaku dan berkata "Kamu datang!". Dia berkata "Terima Kasih" dan mencium keningku. Aku ingin mengungkapkannya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya sebagai teman, aku cinta dia namun terlalu malu dan tidak tahu harus berbuat apa.
Pemakaman
Tahun - Tahun berlalu, aku melihat kebawah pada kain kafan seorang perempuan yang kukenal sebagai "sahabat". Pada saat pelayanan, mereka membaca diarynya yang ia tulis saat dia di SMA. Begini yang dibacakan : Aku memandangnya(si cowok) berharap dia menjadik milikku, namun sepertinya dia tidak mengangapku seperti itu, dan aku tahu itu. Aku ingin mengungkapkan kepadanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya sebagi teman, aku cinta dia namun terlalu malu dan tidak tahu harus berbuat apa. Aku harap ia akan berucap dia mencintaiku! 'Aku harap aku melakukannya juga.....' Aku melihat diriku dan aku menangis