1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Flora Hutan Pinus (Pinaceae)

Discussion in 'Flora dan Fauna' started by wiwis6002, Oct 18, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. wiwis6002 M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Mar 29, 2012
    Messages:
    9,242
    Trophy Points:
    203
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,554 / -2
    :matabelo:Selamat Datang di Hutan Pinus ( Pinaceae ) :matabelo:





    Pinus





    [​IMG]






    [​IMG]






    [​IMG]

    Klasifikasi ilmiah


    Kingdom : Plantae
    Division : Pinophyta
    Class : Pinopsida
    Order : Pinales
    Family : Pinaceae
    Genus : Pinus
    L.


    Subgenus Strobus
    Subgenus Ducampopinus
    Subgenus Pinus

    L.

    Pines are conifer trees in the genus Pinus /ˈpiːnuːs/, in the family Pinaceae. They are the only genus in the subfamily Pinoideae. Counting varieties and subspecies, the plant list of the Royal Botanic Gardens, Kew and Missouri Botanical Garden accepts 175 names of pines as current, together with some thirty or forty unresolved and many more synonyms or misapplied.






    Etymology

    The modern English name pine derives from Latin pinus which some have traced to the Indo-European base *pīt- ‘resin’ (source of English pituitary. In the past (pre-19th century) they were often known as fir, from Old Norse fyrre, by way of Middle English firre. The Old Norse name is still used for pines in some modern north European languages, in Danish fyr, in Norwegian fura/fure/furu, Swedish fura/furu, Dutch vuren, and Föhre in German, but in modern English, fir is now restricted to Fir (Abies) and Douglas-fir (Pseudotsuga). Also the pine needle is often associated with good will among Canadians. Especially around Christmas time.






    Taxonomy, nomenclature and codification

    Pines are gymnosperms. The genus is divided into three subgenera, based on cone, seed and leaf characters:
    • Pinus subg. Pinus, the yellow, or hard pine group, generally with harder wood and two or three needles per fascicle.[4]
    • Pinus subg. Ducampopinus, the foxtail or pinyon group
    • Pinus subg. Strobus, the white, or soft pine group, generally with softer wood and five needles per fascicle






    Distribution

    Most regions of the Northern Hemisphere (see List of pines by region) host some native species of pines. One species (Sumatran pine) crosses the equator in Sumatra to 2°S. In North America, various species occur in regions at latitudes from as far as 66°N to as far south as 12°N.
    Various species have been introduced to temperate and subtropical regions of both hemispheres, where they are grown as timber or cultivated as ornamental plants in parks and gardens. A number of such introduced species have become invasive and threaten native ecosystems.






    Description

    Pines are evergreen, coniferous resinous trees (or rarely shrubs) growing 3–80 m tall, with the majority of species reaching 15–45 m tall. The smallest are Siberian dwarf pine and Potosi pinyon, and the tallest is a 268.35-foot (81.79-meter) tall ponderosa pine located in southern Oregon's Rogue River-Siskiyou National Forest.
    The bark of most pines is thick and scaly, but some species have thin, flaking bark. The branches are produced in regular "pseudo whorls", actually a very tight spiral but appearing like a ring of branches arising from the same point. Many pines are uninodal, producing just one such whorl of branches each year, from buds at the tip of the year's new shoot, but others are multinodal, producing two or more whorls of branches per year. The spiral growth of branches, needles, and cone scales are arranged in Fibonacci number ratios.The new spring shoots are sometimes called "candles"; they are covered in brown or whitish bud scales and point upward at first, then later turn green and spread outward. These "candles" offer foresters a means to evaluate fertility of the soil and vigour of the trees.
    Pines are long-lived, typically reaching ages of 100–1,000 years, some even more. The longest-lived is the Great Basin bristlecone pine, Pinus longaeva. One individual of this species, dubbed Methuselah, is one of the world's oldest living organisms at around 4,600 years old. This tree can be found in the White Mountains of California. An older tree, unfortunately now cut down, was dated at 4,900 years old. It was discovered in a grove beneath Wheeler Peak and it is now known as Prometheus after the Greek immortal.




     
    • Like Like x 2
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. wiwis6002 M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Mar 29, 2012
    Messages:
    9,242
    Trophy Points:
    203
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,554 / -2
    Pinus merkusii Jungh. et de Vriese


    Taksonomi





    Famili : Pinaceae,
    Sinonim: P. sumatrana Jungh.; P. finlaysoniana, Wallich; P. latteri Mason; P. merkiana Gordon.
    Nama lokal: tusam (Indonesia.); uyam (Aceh); son song bai (Thai); merkus pine (perdagangan); mindoro pine.

    Pinus Merkussi pertama sekali ditemukan oleh seorang ahli botani German Dr. F R Junghun (1841) di daerah Sipirok Tapanuli Selatan. Jenis ini termasuk jenis pinus dapat cepat tumbuh dan tidak membutuhkan persyaratan yang khusus. Keistimewaan jenis ini antara lain dapat tumbuh kearah selatan khatulistiwa.


    Sifat-sifat Fenotip Pinus Merkussi





    Pohon besar, batang lurus, silindris. Tegakan masak dapat mencapai tinggi 30 m, diameter 60-80cm. Tegakan tua mencapai tinggi 45 m, diameter 140 cm. Tajuk pohon muda berbentuk piramid,setelah tua lebih rata dan tersebar. Kulit pohon muda abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam (dapat berbeda pada strain-strain tertentu).. Terdapat 2 jarum dalam satu ikatan atau lebih berdasarkan jenisnya, panjang daun 16-25 cm. Pohon berumah satu, bunga berkelamin tunggal. Bunga jantan dan betina terdapat dalam satu pohon berumah satu(monoceus). Bunga jantan berbentuk strobili, panjang 2- 4 cm, terutama di bagian bawah tajuk. Strobili betina banyak terdapat di sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan.


    Penyebaran dan habitat





    Satu-satunya pinus yang sebaran alaminya sampai di selatan katulistiwa. Di Asia Tenggara menyebar di Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia (Sumatra), dan Filipina (P. Luzon dan Mindoro). Tersebar 23oLU-2oLS. Di Pulau Hainan (China) diperkirakan hasil penanaman. Di Jawa dan Sulawesi Selatan (Indonesia) juga merupakan hasil penanaman. Tumbuh pada ketinggian 300 - 1.800 m dpl, pada berbagai tipe tanah dan iklim. Curah hujan tahunan rata-rata 3.800 mm di Filipina hingga 1.000-1.200 mm di Thailand dan Burma. Di tegakan alam Sumatra (Aceh, Tapanuli dan Kerinci), tidak satu bulan pun curah hujan kurang dari 50 mm, artinya tidak ada bulan kering. Suhu tahunan rata-rata 19-28oC.

    Penyebaran jenis Pinus





    Berdasarkan letak geografisnya tegakan pinus di alam Indonesia khususnya daerah sumatera dibagi atas 3 strain yaitu :
    1. Strain Aceh, Penyebaranya dari pegunungan Selawah Agam sampai sekitar Taman Nasional Gunung Leuser. Dari sini menyebar ke selatan mengikuti pegunungan bukit barisan lebih kurang 300 km melalui Danau Laut Tawar, Uwar, Blangkejeren sampai ke Kotacane. Di daerah ini tegakan pinus pada umumnya terdapat pada 800-2000 mdpl.
    2. Strain Tapanuli, Menyebar di daerah Tapanuli ke selatan Danau Toba. Tegakan pinus alami yang umum terdapat di pegunungan Dolok Tusam dan Dolok Pardomuan. Di pegunungan Dolok Saut, Pinus bercampur dengan jenis daun lebar. Di daerah ini tegakan pinus tumbuh secara pada ketinggian 1000-1500 mdpl (Butar-Butar et al.,1998).
    3. Strain Kerinci, Menyebar di sekitar pegunungan kerinci . tegakan pinus alami yang luas terdapat di antara Bukit Tapan dan Sungai Penuh. Di daerah ini tegakan pinus tumbuh secara
    alami umumnya pada ketinggian 1500-2000 mdpl. (Butar-Butar et al.,1998) dalam Sibarani, P.
    Berdasarkan Pengamatan dilapangan yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan penelitian Kehutanan Aek Nauli Pinus merkussi strain kerinci telah mengalami penurunan jumlah populasi, dan spesies ini termasuk salah satu spesies yang endemic di daerah sumatera/Indonesia (Darmawan. 2011). Pinus merkusii strain Kerinci secara alami dapat dijumpai di wilayah kerja Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan luas 1.375.934 hektar, yang memanjang hampir 350 km dengan lebar sekitar 50 km dari barat laut ke tenggara meliputi empat provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan (Kompas, 9 September 2005). Sebaran alam yang "sangat sedikit" didapatkan untuk strain Kerinci.

    Sifat-sifat Fenotip Pinus Merkussi





    Perbedaan sifat-sifat fenotip antara strain Tapanuli dan strain Aceh berupa bentuk batang, daun, sistem percabangan, ruas batang, kulit batang, kandungan getah, produksi getah, pembijian, dan kepekaan terhadap serangan Millionia basalis telah dikaji oleh Van de Veer dan Goves (1953) serta Soerianegara dan Djamhuri (1979). Menurut Cordes (1867), sifat-sifat morfologi P. merkusii strain Kerinci adalah: berbatang lurus, percabangan sangat tinggi, daun jarum sebanyak dua buah (hampir sama dengan jenis Pinus sylvestris), daun licin dan bagian dalamnya agak cekung dan kasar. Armizon et al. (1995) mendapatkan perbedaan sifat-sifat morfologi antara strain Kerinci dengan strain Aceh. Dibandingkan dengan strain Aceh, sifat-sifat strain Kerinci adalah : bentuk batang umumnya lebih lurus dan lebih silindris, kulit batang umumnya lebih tipis (1 cm) dengan warna lebih terang (putih keabu-abuan) dan alur yang lebih dangkal, sedangkan daunnya relatif lebih jarang, dan diduga kerentanan terhadap kebakaran lebih rentan karena kulitnya yang lebih tipis. Selanjutnya, Mukhtar dan Santoso (1987) dalam (Suhaendi 2006) menyebutkan bahwa strain Kerinci secara morfologis memiliki banyak kesamaan dengan strain Tapanuli.

    Manfaat/Kegunaan Pohon Pinus.





    Pohon pinus (tusam) merupakan salah satu jenis tanaman yang potensial untuk dibudidayakan dengan berbagai manfaat sebagai berikut :
    1. Batangnya dapat disadap karena mengandung getah ,dan getah ini dapat diproses untuk menghasilkan gondorukem dan terpentin. Gondorukem dimanfaatkan lagi untuk bahan pembuatan sabun,resin dan cat sedangkan terpentin biasanya digunakan untuk industry parfum, obat-obatan dan desinfektan.( Siregar E.2005 )
    2. Hasil kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan, bahan pembuatan korek api, Pulp dan kertas serat rajang.
    3. Bagian kulitnya dapat dijadikan sebagai bahan bakar. Dan abunya dapat dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk karena mengandung kalium.
    4. Pinus sering ditanam untuk rehabilitasi dan reboisasi lahan, karena Pohon conifer ini dapat tumbuh pada berbagai lahan gersang dan kritis dan tidak memiliki syarat tumbuh yang khusus.
    5. Secara Etnobotani Kerucut pinus (strobilus) oleh pengrajin dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan seperti aksesoris(gantungan kunci) dan sebagai hiasan rumah.
     
  4. putrisarahz M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 26, 2012
    Messages:
    229
    Trophy Points:
    52
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +140 / -0
    Pengen banget bisa main atau menjelahi hutan pinus ini :sedih:
    Cantik banget ya

    Btw :niceinfo: gan. Thank you
     
  5. dierry M V U

    Offline

    Neo Gadget Store

    Joined:
    Jul 9, 2012
    Messages:
    229
    Trophy Points:
    192
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +10,786 / -0
    seger banget kayanya kalo diem di hutan pinus gitu
     
  6. signorina_ghea M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 2, 2012
    Messages:
    637
    Trophy Points:
    77
    Ratings:
    +148 / -0
    kayak berasa di film twilight banyak pinus, :hihi::mimisan:
    tapi sayang sekarang pohon pinus banyak yg ditebang secara liar.. :oii::oii::aghh::aghh:
     
  7. benigno Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 12, 2015
    Messages:
    10
    Trophy Points:
    1
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +0 / -0
  8. mbatu Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 27, 2013
    Messages:
    87
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +82 / -8
    ada sebuah daerah di jawa timur yang mendapat julukan de kline switzerland, atau swiss kecil.
    disana banyak pegunungan yang ditumbuhi hutan pinus...
    tempatnya disini
    http://infobatumalang.blogspot.com/
     
  9. nahrevan Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 3, 2015
    Messages:
    47
    Trophy Points:
    16
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2 / -1
    di daerah tangkuban perahu juga hutan pinusnya bagus tuh..
     
  10. devagni M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 1, 2010
    Messages:
    257
    Trophy Points:
    116
    Ratings:
    +2,495 / -1
    Di Gunung Lawu area cemoro sewu n cemoro kandang juga sebagian besar Hutan Pinus. kmaren sempat kebakaran pas musim kemarau. apalagi minyak/getah pinus mudah sekali terbakar
     
  11. Abang_Sinyo M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 2, 2011
    Messages:
    461
    Trophy Points:
    152
    Ratings:
    +11,416 / -0
    keren juga nih kalo dibuat tempat foto prewed.
    di daerah deket" malang ada nggak ya? :ngupil:
     
  12. amplast Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 8, 2009
    Messages:
    51
    Trophy Points:
    6
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +0 / -0
    ternyata pinus juga banyak jenisnya ya
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.