1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Ask Haruskah Kita Bekerja 24/7?

Discussion in 'Lifestyle' started by zz11, May 17, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    Haruskah Kita Bekerja "24/7"?
    Dini | Jumat, 13 Mei 2011 | 18:41 WIB


    KOMPAS.com - Beberapa teman mengeluh mengenai jam kerja yang semakin panjang. Bukan sekadar pulang malam, tetapi juga hampir tidak pernah menikmati akhir minggu di rumah. Alasan kompetisi yang sudah semakin menjerat dan keharusan untuk berkembang, membuat prinsip kerja 24/7 bisa diterima secara rasional, tetapi kenyataannya tetap tidak melegakan. Adanya telepon genggam, BlackBerry, komputer tablet, dan laptop super enteng, memang seakan mempermudah hidup kita, namun sekaligus membuat pekerjaan seolah "lengket" dengan diri kita, ikut dengan kita kemana kita pergi. Ada kecenderungan baru yang dialami banyak orang, di mana individu seolah-olah kecanduan e-mail, mengecek pesan masuk setiap saat, dan bahkan sudah dikejar pekerjaan sejak makan pagi.

    “The Long Hours Culture” di banyak perusahaan sukses sudah menjadi tren. Bahkan hal ini dijadikan ukuran berkinerja tidaknya seorang individu. Seorang teman mengatakan mengatakan dengan bangga: ”Kita harus siap dipanggil kembali ke kantor walaupun sudah di rumah." Banyak alasan yang melatarbelakangi kehidupan yang hectic ini, misalnya saja atasan yang tidak memperhatikan, tuntutan pekerjaan terlalu banyak, ataupun kesempatan yang sayang untuk dilewatkan. Apapun alasannya, ritual semacam ini telah membuat relaksasi tidak sempurna. Ketika kesempatannya ada, bisa-bisa individu lebih banyak ditemani oleh rasa bersalah dan stres. Rasa bersalah karena pekerjaan menumpuk dan tidak selesai, dicampur dengan rasa bersalah karena merasa tidak mampu mengelola kehidupan pribadi.
    Kita tentu bertanya-tanya, apakah memang efektif dan produktifkah bekerja penuh 12 jam sehari atau bahkan lebih? Kita tahu bahwa keuntungan bekerja fleksibel dengan segala macam dukungan teknologi adalah meningkatnya produktivitas. Namun, bukankah kebahagiaan karena bisa dengan efektif mengelola tanggung jawab kerja dan kehidupan pribadi juga menentukan produktivitas diri kita?
    Pertanyaannya: bagaimana kita berstrategi dan menjaga diri kita agar bisa membagi timing di mana kita perlu hadir secara fisik atau tidak? Kita juga perlu memasukkan agenda kehidupan pribadi di sela-sela agenda pekerjaan yang memang sudah membuntuti kita secara fisik maupun psikologis. Ini memang tantangan baru dunia kerja masa kini yang tidak dihadapi 10 tahun lalu. Pandangan mengenai kerja keras rasanya perlu ditinjau kembali, baik oleh perusahaan maupun individunya sendiri.

    Manusia bukan mesin
    Kita yang “knowledge worker” ini terkadang lupa dan menyamakan diri kita dengan komputer. Bukankah kita kerap merasa semakin high speed, semakin panjang jam kerja dan kemampuan mengerjakan beberapa tugas sekaligus membuat kita merasa semakin baik. Hal yang perlu kita ingat adalah manusia hidup menurut ritme tertentu. Jantung berdegup, otot berkontraksi dan berelaksasi. Tentunya kita bisa berfungsi optimal bila kita memanfaatkan enerji dengan optimal dan sempat menyegarkannya. Itulah sebabnya kebanyakan individu berpikiran terang pada pagi hari, atau setelah sempat tidur sejenak. Bayangkan apa yang terjadi bila seorang atlet melakukan sprint terus-menerus tanpa restorasi enerji. Otak manusia pun mempunyai persamaan dengan kinerja tubuh si atlet itu. Artinya, bila si individu tidak mengatur enerjinya, bekerja terus tanpa henti sepanjang hari, ia pasti akan berproduksi lebih sedikit daripada orang dengan talenta yang sama yang mampu mengatur enerjinya.

    Untuk berkinerja optimal kita tidak boleh mengabaikan bahwa kita perlu mengatur ritual kehidupan kita agar di sela-sela kehidupan sehari-hari, kita bisa menyegarkan sumber energi kita. Secara fisik kita perlu kebugaran, tidur cukup, gizi, dan waktu istirahat. Secara emosional kita pun perlu menghidupkan emosi positif dengan cara berkomunikasi positif dengan orang di sekitar kita. Secara mental kita perlu memperhatikan kekuatan fokus dan menyeimbangkan kerja otak hemisphere kiri dan kanan, sehingga kreativitas terjaga. Sementara secara spiritual kita tetap perlu menjaga pemahaman makna, sasaran, dan tujuan pekerjaan kita.
    Tantangannya adalah banyak individu yang berpendapat bahwa pengaturan tugas bukan ditentukan oleh individu sendiri tetapi oleh atasan. Kita rasanya perlu berpikir ulang, benarkah bahwa sebagai bawahan kita tidak bisa menentukan deadline dan ritme kerja kita? Apakah sepenuhnya enerji dan pembagian tugas betul-betul diatur oleh pihak luar dan tidak bisa dilakukan secara mandiri? Perasaan tidak memiliki kontrol atas diri dan waktu kitalah sebetulnya yang kerap menjadi sumber stres dan rasa bersalah. Dalam kehidupan yang kompetitif dan menantang ini, individu juga perlu berkeyakinan bahwa ia adalah pengelola enerji dirinya sendiri. Mindset yang tepat akan memberi enerji bagi kita untuk menyusun prioritas, mengelola mesin pribadi, dan mengambil tanggung jawab penuh atas produktivitas diri kita.

    Kenali diri, kelola situasi kerja
    Ahli manajemen kawakan Peter Drucker mengatakan: “The toughest job for knowledge workers is defining the work.” Seabad yang lalu, orang belum mengenal bisnis jasa. Pada waktu itu, bekerja berarti "membuat, memindahkan, dan merakit barang. Lebih lama Anda bekerja, lebih banyak barang yang diproduksi. Saat itu seorang pekerja tidak membutuhkan analisa, kreativitas, dan pengambilan keputusan. Sungguh sangat berbeda dengan kondisi kerja sekarang, bukan?
    Kreativitas yang kita asah terus-menerus bisa membuat kita bekerja dalam waktu yang lebih singkat dengan produktivitas yang lebih tinggi. Bila kita memahami ritme tubuh dan tahu kapan enerji kita di posisi puncak, mesin tubuh kita lebih bisa berdaya guna optimal. Dengan menuliskan semua komitmen, tugas dan sasaran sambil menyesuaikan dengan kekuatan enerji kita, mestinya kita bisa menyikapi tugas yang banyak tanpa perlu merasa tersiksa dan terbebani pekerjaan. Justru pekerjaan bisa dilakukan dengan fun seperti game karena kita tidak bereaksi secara primitif terhadap situasinya.

    Riset menunjukkan, banyak orang memiliki gadget canggih namun sebetulnya hanya sedikit sekali kecanggihannya dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan. Pemanfaatan teknologi sebagai ********** kerja, misalnya mencatat agenda, menentukan prioritas, menggunakan reminder otomatis, membuat rumus-rumus dan template standar bukan hanya bisa memangkas waktu kerja menjadi separuhnya, namun juga sekaligus bisa melipatgandakan kualitas dan kuantitas hasil kerja kita. Kerja 24/7 mungkin tidak bisa kita hindari, namun tetap saja manusianya lah yang menjadi sutradara, dan bukan korban dari teknologi. Kitalah yang perlu mengelola “the strategic value of clear space” di dalam otak dan diri kita.

    (Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)

    Sumber: Kompas Cetak


    saya ambil dari sini


    Catatan:

    Gimana komentar teman2?
    Please jangan ngejunk, trolling, flaming, dll, jaga ketertiban...
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. inggo M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    May 11, 2008
    Messages:
    21,685
    Trophy Points:
    246
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +191,676 / -0
    nope, for me, HARUS ada hr khusus bagi kita untuk beristirahat n beribadah kepada yang maha kuasa....

    ntar gw kutip dr buku yg gw baca, ttg bekerja... :lalala:
     
  4. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    semua harus dilakukan dengan seimbang agar semua berhasil dengan baik :top:
    jangan lupa bekerja juga untuk memuliakan YME dan memberi yang terbaik kepada sesama

    bagus bro :top:
     
    • Like Like x 1
  5. inggo M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    May 11, 2008
    Messages:
    21,685
    Trophy Points:
    246
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +191,676 / -0
    What a good thought... :top:

    i too have the same thought... :lalala:

    gw berpikiran bekerja itu, bs mengaplikasikan ilmu yg gw pelajari di masa kuliah, berdampak di sekitar hidup gw dan memuliakan YME... :elegan:

    jd klo bekerja 24/7, gw ga setubuh, itu spt robot ato sapi perah... :sigh:
     
  6. RisingSun M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 1, 2011
    Messages:
    1,065
    Trophy Points:
    162
    Ratings:
    +4,210 / -0
    Nah, saya kira perlu adanya penekanan pada kualitas bukan semata pada kuantitas.

    Dengan kuantitas jam kerja yang panjang, secara otomatis kualitas kerja juga bakal menurun . . selain itu rutinitas yang tinggi sangat mungkin menimbulkan kejenuhan yang menumpuk. Dari sini mulailah penyakit-penyakit bisa masuk, terutama jika pelaku pekerjaan tersebut tidak lagi menjalankan pola hidup sehat.
    Dan secara otomatis pula klo kesehatan menurun = kualitas kerja yang bakal drop. Manusia bukan robot, bahkan robot pun perlu diistirahatkan :hammer: .

    Yang jelas konsep kerja 24/7 itu sama dengan bunuh diri perlahan-lahan.
     
  7. omi M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Dec 20, 2010
    Messages:
    5,985
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +6,317 / -1
    terlalu bernafsu / kerjaan yg ga ada habis-nya kadang membuat kita "selalu terpacu" utk mengerjakan pekerjaan kita
    akhirnya kadang jadi lupa waktu / lupa akan kebutuhan diri dan kebutuhan orang di sekitar-nya
    seolah-olah tugas yg di berikan kepadanya adalah yg terpenting, menyangkut hidup dan mati membuat tubuh dan mental makin tertekan dan berusaha sedapat mungkin menyelesaikannya secepat mungkin tanpa peduli hasil dan kondisi tubuh
     
  8. zero_saviour Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 12, 2010
    Messages:
    317
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +77 / -0
    harus kembali ke untuk apa kita bekerja? untuk keluarga toh (baik yg sudah berkeluarga maupun yg belum yg berarti akan)...
    so, jangan sampai kita kesibukan bekerja sampai2 melupakan tujuan dari bekerja itu sendiri
     
  9. priezt Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 6, 2010
    Messages:
    2,039
    Trophy Points:
    262
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +27,235 / -0
    setuju :top:

    pertanyaan saya :
    bagaimana buat kasus2 org yg bekerja krn tuntutan ekonominya?
    akhir2 ini saya melihat di tv banyak kasus sperti itu. ada seorg ibu yang bekerja siang malam utk memenuhi kebutuhan keluarganya, untuk menyekolahkan anaknya, dll krn suaminya sakit or other reason. kalau dia mengurangi jam kerjanya, hari itu dia ga dapet penghasilan. kerja 24 jam aja katanya kadang suka dapet 0 (nol) rupiah...
    :iii:
     
  10. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    nah itu tuh masalahnya :iii:

    belum lagi masalah sistem, ada tempat yg memang sistemnya harus bekerja 24-7 seperti itu :iii:
    gimana ya menyikapi sistem seperti itu?
     
  11. Nuketify M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 15, 2010
    Messages:
    2,235
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +802 / -0
    FYI
    Ngitung2 produktifitas pabrik textil tenun.
    Yang A 2 shift (siang malam)
    Yang B 3 shift (8 jam bergiliran)
    Produktifitasnya banyak yang 3 shift loh...

    Jadi kalo A lebih sedikit karena pekerja terus kerja sepanjang siang/malam jadi semangat menurun.
    Kalo B lebih banyak karena pekerja setiap masuk kerja masih fresh dan turunnya semangat dikit.

    Tapi kendalanya yang 3 shift mereka suka mengeluh nggak mau bulak balik pabrik, tapi sebenarnya kurang biasa. Mereka yang udah biasa lebih suka 3 shift daripada 2 shift.

    Semoga bermanfaat.

    Kalo aku nggak kerja, aku masih belajar wiraswata...
    Coba pekerjaan kita di enjoy aja... Biasanya suka dingin ke otak... Ditambah baik juga buat kesehatan...
     
    • Thanks Thanks x 1
  12. mcxwell Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 30, 2011
    Messages:
    430
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +30 / -0
    kalo menurut gw secara umum sih, gak perlu kerja sampe kayak gitu,, emang tujuan hidup buat kerja doang?
    OK kalo ada yang mikir kalo kerja banyak uang juga banyak, tapi mao diapain uang itu kalo kita cuma kerja doang? kapan nikmatinnya?
     
  13. DonWeirdo M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 29, 2010
    Messages:
    324
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +11 / -0
    ga bisa kita bekerja 24/7
    harus ada waktu istirahat, bersosialiasi, dan refreshing
    manusia bukan robot
     
  14. angelOFdream M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 4, 2009
    Messages:
    1,090
    Trophy Points:
    127
    Ratings:
    +988 / -0
    manusia juga ada batasannya..ga mungkin mereka berkerja trus:sigh:
    bener kata brader yang diatas manusia bukan robot
     
    • Thanks Thanks x 1
  15. bignooze M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 21, 2007
    Messages:
    1,073
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +1,067 / -0
    uang bukan segalanya, tp segalanya butuh uang dan keinginan manusia g pernah ada habisnya...
    jadi lingkaran dech
     
  16. dewwe Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 14, 2009
    Messages:
    10
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    Ngga kuat kerja 24/7 .. harus diusahakan seimbang..kapan harus kerja, dan kapan harus melakukan hal hal lainnya
     
  17. dejivrur M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jan 31, 2009
    Messages:
    3,877
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +1,105 / -2
    sesuatu yg berlebihan tidak selalu berarti baik
    gw pernah dengar ada yang bilang "jadilah smart worker, bukan hard worker"

    intinya sih kalau kita pintar pintar kerjanya, segala sesuatunya pasti bisa dicapai, tapi kalau hard worker, tidak selalu dianggap efisien oleh semua orang, malah ada yg beranggapan hardworker itu kerjanya tidak efisien, dan malah berakibat bertambahnya jam kerja
     
  18. crazy4fun M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    May 1, 2009
    Messages:
    6,251
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +5,839 / -0
    Kalau bwat ane sih kerja 24/7 bukan prinsip ane klo kerja nanti,justru bekerja itu harus ada kesenangannya dan hiburannya,kerja terus menerus punya dampak buruk bukan cuma untuk kondisi fisik,tapi juga buruk untuk kondisi mental kita,karena selalu ada beban di hati kalau kerja terus menerus tanpa henti. Prinsip ane sih kerja sewajarnya tetapi ada unsur fun di dalamnya sehingga tidak menimbulkan beban yg berlebihan yang nantinya akan berdampak stress berkepanjangan :hmm:
     
  19. 3tears4soul Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 16, 2011
    Messages:
    102
    Trophy Points:
    51
    Ratings:
    +3,225 / -0
    bisa ja klo mo kerja 24/7, tapi hasilnya cuma optimal diawal2 doank...
    lama2 teler sendiri...
    paling bagus ya kerja normal 8/5, untuk jumlah waktu kerja yang umum sekarang..
     
  20. cakrabyuha M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 31, 2009
    Messages:
    364
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +17 / -0
    Menurutku sih Yang Penting Balance dan Tau Kondisi
    Seitap orang seharusnya pasti tau apa yang terbaik bagi tubuh, pikiran, dan jiwanya
     
  21. ViLia90 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 21, 2010
    Messages:
    172
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +14 / -0
    wah, serasa jadi robot alias mesin. mesin aja klo ga ada istirahatnya bisa rusak, apalagi tubuh manusia.
    cari duit yang banyak ga salah, tapi dimana2 kesehatan, wkt dengan kluarga, dan juga dengan Yang Diatas itu lebih penting
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.