Share Hanya pembuat kebijakan AS yang dapat menghentikan pertumbuhan Dolar

Perbedaan tindakan otoritas moneter di berbagai negara maju semakin terlihat. Sampai kita melihat kerja nyata oleh pemerintah dan bank sentral AS, Jepang, atau Zona Euro untuk mengubah tren, hampir tidak bijaksana untuk bertaruh pada puncak dalam USD.

Dalam pandangan kami, kemampuan pemerintah untuk membayar utang mereka adalah alasan yang tidak terucapkan dan tidak langsung untuk perbedaan ini. Pada contoh pertama, ini tergantung pada tingkat beban utang, dan serangkaian tindakan yang lebih komprehensif juga mencakup kepercayaan investor internasional dan kemampuan untuk mengumpulkan uang dari pasar pada tingkat bunga yang dapat diterima oleh pemerintah.

Dari sudut pandang itu, penundaan oleh ECB, yang diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunganya hingga Kamis malam, dapat dimengerti. Mungkin sebanyak 50 poin sekaligus. Bagi ECB, ini mungkin terlihat seperti langkah yang menentukan, tetapi sangat tertinggal dari kondisi pasar dan tindakan rekan-rekannya. Sebagian besar ini berkaitan dengan pertanyaan tentang apakah Italia dan Yunani yang dililit utang dapat bertahan.



Di Jepang hari ini, bank sentral membiarkan suku bunga hari Kamis tidak berubah di -0,1% dan berjanji untuk meningkatkan QE jika perlu. Negara Matahari Terbit yang dililit utang tidak dapat menaikkan suku bunga untuk melindungi dari kenaikan harga impor, yang memiliki konsekuensi langsung dan jelas bagi mata uang. Sejak awal 2021, yen telah kehilangan 35% terhadap Dolar, sekitar dua kali lipat kerugian euro.

Bagi investor dan pedagang, nilai tukar euro dan yen saat ini mungkin tampak rendah setelah memperbarui posisi terendah 20 tahun, tetapi itu adalah pendekatan yang berbahaya. Menyeimbangkan kembali kebijakan moneter atau mata uang global diperlukan untuk membalikkan tren kenaikan Dolar.



ECB dan Bank of Japan mengizinkan devaluasi pasar mata uang mereka, dengan jelas menunda pengetatan kebijakan mereka. Karena mereka adalah mata uang cadangan yang signifikan, devaluasi berjalan lancar meskipun ada masalah ekonomi dan prospek suram karena ketergantungan pada impor energi.

Pihak berwenang Jepang tampaknya hanya khawatir tentang laju penurunan yen, bukan tentang kejatuhannya. Otoritas moneter dan keuangan kawasan euro tidak membuat komentar yang jelas untuk membela euro. Hanya otoritas AS yang dapat menghentikan kenaikan Dolar dalam keadaan seperti itu.

Saat ini, apresiasi terhadap rekan-rekan bekerja untuk menurunkan inflasi dan mendinginkan ekonomi, seperti kebijakan The Fed. Selanjutnya, situasi saat ini bekerja pada kredibilitas Dolar, yang telah terguncang pada tahun 2020.

Dalam pandangan kami, dalam beberapa bulan mendatang, kenaikan Dolar hanya akan terganggu oleh kemunduran teknis sesekali. Hanya otoritas AS yang bisa menghentikan tren ini. Departemen Keuangan tiba-tiba menjadi waspada dengan apresiasi Dolar. The Fed juga dapat dengan cepat mengurangi kenaikan suku bunga atau berbicara tentang rencana pelonggaran setelah yakin bahwa inflasi telah berbalik. Tapi sejauh ini, kita tidak pada titik itu.

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS & IDGS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS
Facebook IDGS - Instagram IDGS - Twitter IDGS


Terima kasih ya!

ya karena inflasi terus meningkat dan suku bunga juga semakin naik jika inflasi sudah bisa turun baru mulai ada titik terangnya

 

harga barang2 naik bersamaan nih, semoga perekonomian teman-teman baik saja.

 

berharapnya bisa turun inflasinya tapi mungkin ga bisa tahun ini ya masih perlu berhemat dulu

 

Hal yang penting untuk kita terjun dala bisnis forex ini berusaha adanya belajar dijalankan agar kita paham dimana cara trading yang menguntungkan bersama broker Tickmill