1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News Gorontalo Akan Coret Bantuan Jaminan Kesehatan Kepada Perokok dan Keluarga Perokok

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Oct 5, 2019.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +105 / -0
    Gubernur Gorontalo Rusli Habibie serius akan keputusannya mencoret perokok dari daftar penerima bantuan Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta) yang dibiayai oleh Pemprov Gorontalo.

    Ia telah menugaskan dinas teknis untuk turun tangan mendata ulang Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang terintegrasi dengan BPJS itu.

    "Kita akan seleksi dan evaluasi kembali para penerima BPJS yang dibiayai oleh provinsi. Tahun depan ada 200.000 orang. Kalau dia perokok dan dibuktikan oleh dokter maka saya coret," tutur Rusli dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

    Rusli beralasan, masih banyak warga miskin yang rela menghabiskan uang belasan hingga puluhan ribu hanya untuk merokok dalam sehari, namun untuk jaminan kesehatan mereka mengaku tidak mampu membayar.

    Tak hanya kepada para perokok saja, bahkan keluarga perokok pun juga terancam dicoret. Rusli merasa kebijakan ini perlu diterapkan.

    Ia membandingkan uang konsumsi rokok untuk satu orang paling murah diprediksi mencapai Rp 240.000 per bulan, jauh dibandingkan dengan iuran BPJS Rp 42.000 per bulan, tapi masih merengek tidak mampu bayar.

    Meski resiko memberlakukan kebijakan tidak populer tersebut tidaklah kecil, Rusli ngotot tetap melakukannya. Ia bahkan berencana memberlakukan kebijakan anti-rokok ini kepada semua penerima bantuan dari Pemerintahan Provinsi Gorontalo.

    Total, ada empat syarat yang harus dipenuhi setiap warga penerima bantuan di Gorontalo. Selain tidak merokok, penerima bantuan juga diharuskan bukan peminum minuman keras, turut mendukung program KB dua anak, serta merupakan keluarga pendonor.

    Pokoknya kalau kata dokter ada asbak di paru-parunya, ya kita coret. Saya minta dibuktikan kalau dia perokok atau tidak. Jadi dia harus tidak merokok, tidak miras, keluarga pendonor dan ikut KB,” ujar Rusli.

    Kebijakan ini sebenarnya sudah pernah diwacanakan Rusli sekitar tahun 2015. Namun, tahun 2020 baru akan benar-benar diterapkan. Tim khusus yang beranggotakan dinas teknis, dokter, LSM dan perwakilan mahasiswa akan turun langsung mendata di lapangan.



    Sumber: Portal IDWS
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.