God Bless Disambut Riuh Penonton dan Jadi Tamu Negara di Timor Leste

Spoiler

​

ZONAINDO, Jakarta - "Lex temenin gw jam 4 sore ini di Jambodroe" begitu isi pesan sms dari wartawan musik senior Remy Soetansyah. Tumben sms, pikirku, sambil
jempolku mencet kata; Ok, balas smsnya.

Sekitar jam 16.30 wib, aku tiba di Jambodroe Cafe yang terletak di komplek Galeri Nasional, di depan stasiun Gambir – Jakarta (2/11). Ternyata di situ sudah ada 7 orang asyik ngobrol, diantaranya ada Ian Antono, Evan – putra Ian Antono, Yok Koeswoyo (Koes Plus), Ais Soehana (promotor) yang kukenal akrab. Sementara Remy belum kelihatan batang hidungnya.

“Lex, sini gabung,” sambut Ian Antono dan Ais Soehana hampir bersamaan menyambut kedatanganku. Aku pun memilih duduk di bangku lain, karena tidak ingin kehadiranku mengganggu acara mereka. Tak lama kemudian Remy nongol. Oh ini jadi maksudnya dia sms aku, ada Ian Antono.

SetElah acara mereka selesai, Ian Antono menghampiri duduk di depanku. “Gimana mas, God Bless di Timor Leste, sukses?” tanyaku. “Wah seru, yang nonton sekitar 50 ribuan ada. Sayang nggak ada wartawan yang ikut,” kata gitaris God Bless ini dengan antusias.

Tanggal 28 Nopember lalu, grup rock legendaris yang diperkuat oleh Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fatah (bas), Yaya Moektio (dram) dan Abadi Soesman (kibor) manggung di Timor Leste, atas undangan Gil Alves – Menteri Pariwisata Timor Leste, dalam rangka memeriahkan menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan Timor Leste ke 35.

Tak kalah menariknya dari cerita Ian Antono, bahwa kehadiran God Bless di Timor Leste disambut dan dijamu layaknya sebagai tamu negara, dengan segala pengawalannya.

“Kita diterima di Istana Presiden, disambut oleh Ramos Horta dan Xanana Gusmao, foto-foto bareng segala. Dan itu yang membuat kita paling terkesan,” ungkapnya.

Saat pertunjukan pun Perdana Menteri, Presiden dan pejabat penting nonton penampilan Achmad Albar dkk dari awal sampai akhir pertunjukkan berada dan menyatu di antara penonton.

“Masyarakat sana mungkin juga haus hiburan jadi antusias sekali menyambut God Bless. Itu yang juga membuat kita makin semangat main all out,” lanjut Ian.

Ternyata banyak di antara penonton juga kenal Gong 2000, dan minta God Bless membawakan lagunya Gong 2000. Melihat apresiasi dan antusias penonton mau tidak mau Iye (panggilan akrab Acmad Albar) dkk juga membawakan beberapa lagu Gong 2000, diantaranya Barat Timur dan Menanti Kejujuran.

Ian mengaku, sejak kiprah bermusik grup band rock yang dibentuk tahun 1972 dan eksis hingga kini, baru kali ini disambut dan diterima layaknya sebagai tamu negara, langsung disambut oleh perdana menteri dan presidennya.

“Ternyata pemerintah Timor Leste sangat apresiatif dan sangat menghargai seniman musik,” puji musisi kelahiran kota Malang – Jawa Timur. Itu yang menurut Ian dan personil God Bless lainnya mengaku sangat terkesan dengan cara penyambutan dan apresiasi yang diberikan pemerintah Timor Leste terhadap seniman.

Di Timor Leste, jelas Ian, bahwa menteri pariwisatanya sangat apresiatif terhadap dunia kesenian. Dan, konser God Bless di Timor Leste tidak lepas dari peran menteri pariwisatanya, Gil Alves, yang ternyata pernah mengenyam pendidikan SMA di Malang.

“Sama dia, aku sama Abadi ngomongnya pakai bahasa Jawa,” ujar gitaris rock yang mahal senyum sambil tersenyum. Melihat antusias masyarakat dan apresiasi yang diberikan pemerintah Timor Leste terhadap seniman, Ian juga berharap sekali waktu God Bless bisa manggung lagi di Timor Leste. Ian juga berharap pemerintah Indonesia juga lebih apresiatif lagi terhadap seniman dan dunia kesenian. Masak kalah sama Timor Leste ya mas?

Code:

http://www.zonaindo.com/2010/12/god-bless-disambut-riuh-penonton-dan.html

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS