Lounge Fiction Story Part 74 Season Reiwa - Stay at Home

masa2 dimana saling melempar cabe

 

Hyoka ada deh
Atau gak usah ketinggian ketbang gak update

Spoiler: hyouka

Angin hangat dari balik jendela menyentuh kulitku. Seketika saja, hal itu buat mataku tertuju pada dedaunan yang gugur yang begitu mudahnya terbawa oleh angin. Bunga sakura kembali bersemi. Angin datang sambil melantunkan hawa yang menghangatkan seragam ini. Untuk kesekian kalinya, aku melihat warna merah muda menyatu dengan birunya langit. Kembali aku bersyukur tidak tinggal di wilayah utara Jepang yang memang masih merasakan musim dingin.

Di dalam ruang literatur aku mulai melihat sekeliling kelas. Sejujurnya aku sangat malas. Aku yang bisa bertahan lama di klub literatur karena kakakku yang cemas hanya karena dia merasa kurangnya anggota. Menaiki anak tangganya saja tenaga sudah membuat badanku lemas.

Tanpa sadar, derap langkah berirama terdengar dari luar yang kutahu pasti itu adalah Chitanda. Pintu pun terbuka dan ternyata itu memang benar dia. Sambil menampilkan sebaris gigi putihnya ia tersenyum kepadaku yang sedari tadi sudah melihatnya. Ia melambaikan tangannya. Aku pun mulai tertuju padanya dan mulai mengarah pada sepatu yang dikenakannya.

“Chitanda, rasanya sudah lama kamu punya sepatu itu, kenapa baru kamu pakai sekarang?” tanyaku.

“Hah bagaimana kamu tahu?” Balas Chitanda seketika sambil mengerlingkan wajah ke arahku.

“Tidak, aku hanya lihat dari tali sepatunya saja.”

“Dari tali sepatu” ucap gadis itu sedikit terkejut.

“Untuk sepatu baru mungkin sudah wajar, namun kali ini terasa tali itu tak sesuai dengan sepatu yang dipakai sekarang. Mungkin itu karena kamu menyimpannya terlalu lama hanya saja talinya yang di ganti saja.”

“Wah ternyata Houtaro banyak, ya” jawab Chitanda terkagum.

“Sebenarnya itu bukan karena pengetahuan kok, hanya aku sering melihatmu dengan sepatu yang lama, hanya saja talinya berubah-ubah. Mungkin karena terlalu lama, maka kamu mengambil tali sepatunya. Dan sekarang sepatu itu mempunyai tali yang tidak sesuai” ucapku memberi jawaban yang seketika seketika saja gadis itu mengangguk tersenyum dan kurasa analisisku memang benar.

“Memang benar, sepatu ini sudah lama kubeli. Namun baru kupakai sekarang karena aku lebih senang memakai sepatu pemberian dari ayahku.” jawab Chitanda ringan.

Ia senang dengan argumenku. Dari alasannya sepertinya ia peduli pada keluarganya melebihi apapun itu. Bahkan ia lebih memilih sepatu pemberian ayahnya ketimbang yang baru.

Namun sikapnya terkadang membuatku sedikit khawatir. Ia terlalu polos. Bahkan untuk perempuan yang sebaya umur dengannya. Hatinya terkadang mudah terpengaruhi oleh lingkungan sekitarnya lantaran ia selalu sendirian di lingkungan keluarganya. Selain itu, ia pernah cerita padaku kalau dia anak tunggal dan mungkin hal itulah yang menyebabkan gadis itu tumbuh seperti sekarang.

Seketika Fukube Satoshi yang baru datang yang tanpa kusadari.

“Hai semuanya!” sapa satoshi kepada kami.


“oh iya Houtaro, Satoshi. Aku baru ingat!” Chitanda berseru “aku dengar tak jauh dari sekolah kita ada gedung tua yang katanya akan segera direnovasi, ayo kita kesana untuk tahu apa ada hantu atau tidak.”

“Itu benar Houtaro. Apa kamu sudah mendengar tentang kisah hantu di gedung belakang sekolah?” balas Satoshi menambahi dengan nada horor.

Mendengar hal itu aku langsung terdiam. Entah apa yang semua orang dipikirkan. Sudah zaman modern sekarang, tak mungkin hantu dalam sebuah kenyataan. Bahkan, aku merasa isu itu datang dari seseorang yang terlalu sering menonton film. Bisa dari cerita hantu atau fantasi yang jelas diada-adakan.

“Jadi satoshi juga tahu!” Seru Chitanda senang seketika mendengar berita itu

“Gedung tua itu katanya akan diproses sebentar lagi. Lalu rencananya akan ada pengembang yang membuat pemukiman yang lebih layak dan lebih baik lagi. Namun banyak pihak yang terlibat sehingga prosesnya pun begitu lambat hingga sekarang ini. Hanya saja akhir-akhir ini terdengar desas-desas itu adanya makhluk gaib. Di tambah lagi, banyak yang melihat disana ada sosok bayangan dari dalam gedung yang begitu menghantui” tutur Satoshi menakut-nakuti.
“Tapi, bukankah hantu itu memang tidak ada.”

“Database takkan pernah mengambil kesimpulan.” jawab Satoshi membalas ucapanku dengan tegas.

Aku tahu Satoshi di setiap harinya, tapi tak kusangka di situasi sekarang pun ia berkata hal yang sama. Sekarang teknologi sudah maju, tapi masih percaya bahwa hantu itu ada. Database sekalipun pastinya tahu bahwa hantu adalah hal yang di luar logika.

“Hal itu luar biasa, sungguh aku sangat penasaran jadinya!” jawab Chitanda dengan begitu polos. “Aku juga ingin tahu apakah hantu itu benar-benar ada!”

Gadis ini pun sudah sangat mengenalnya. Bahkan, hal yang berhubungan dengan hantu pun ia ingin tahu juga. Aku mulai melihat matanya yang berbinar bercahaya. Dia adalah seorang perempuan yang sangat penasaran akan segalanya. Dan pastinya ia takkan berhenti hingga mengetahuinya. Gadis itu pun kini menatapku lebih dalam membuat diriku membeku sesaat lalu tersadar wajahku sudah begitu dekat dengannya.

Kembali aku meneguk ludah. Jujur aku tak bisa menahan sikap dan mengangguk pasrah. Gadis itu seperti sosok yang mampu membuat keyakinanku goyah. Ia seakan seperti sebuah bunga yang membelitku dengan indah.

“Baiklah, nanti kita cari bersama-sama dengan Mayaka” ucapku pasrah kepada Chitanda.

Sejujurnya, aku tak suka dengan rencananya. ini sangat menguras tenaga. Sepanjang musim semi aku ingin bermalas-malasan di dalam kelas saja. Tapi, tidak mengapa. Lalu hatiku bertanya akan aku yang senang melihat wajah perempuan itu terutama dengan tersenyumnya. Ia seakan memberi warna dihatiku yang kelabu dan biasa.

“Yosh, ayo kita mencari sosok hantu!” sorak Satoshi memberi semangat.

Sorakan itu sedikit menepuk jantungku. Sudahlah, lagipula pekan ini tak ada rencana. Kalender masih berada di bulan februari. Aku juga ingin sedikit merasakan kehidupan sekolah di awal musim semi.

 

Queen of chabe

 

kehadiran dirinya sudah melebihi horor dari segala cerita horor
ok... saat nya ngumpet sebelom makluknya nongol

 

Mungkin bentar lagi si merp hadir di ceritamu

==================

Pengen nonton "terlalu ganteng" di Iflix
Tapi ceritanya belum nongol

Pas baca di webtoon udah bikin ketawa ngakak

 

Banyak memang site baru,
Line, wattpat. Tapi, kalau forum tempat diskusi dan ngumpul gitu jadi rasanya bakal rame lagi

 

nongol di line aja jarang2

 

Line malah gak ku install
Kalau memang bagus situasinya, Yakin dah rame lagi.

 

Di iflix "terlalu tampan" belum nongol

Kata temen sih, sebulan dulu. Jujur, males ke bioskop. Rasanya kalo sendiri merasa udah paling jones

============

Baik di kaskus, sama di sini lumayan sepi y sampai di Wattpad juga sepi

Mungkin lagi musimnya pada 'sepi'

 

lalat, mana waifumu si kimchi nan kimochi ala boku no pico

 

lari2 dulu di lonje