Discussion [Economics] Utang Indonesia Selangit!! Benarkah?

kenapa bias gan, saya masih bicara di dalam koridor ekonomi dan hubungannya dengan hutang indonesia.

kalau agan masih belum yakin dengan keterlibatan asing dalam penentuan kebijakan negara, agan bisa baca buku "confession of an economic hitman" yg ditulis John Perkins (beliau sendiri mantan economic hitman yg "tobat" dan baru mau mempublikasikan tulisannya setelah diyakinkan oleh anaknya sendiri, karena sebelumnya takut jika tulisan ini dipublikasikan, pasti akan mengancam jiwanya dan keluarganya)

untuk keterangannya bisa dilihat di
sini (versi inggris) wiki
atau di
sini (wiki versi indonesia)
atau salah satu resensinya di
sini (resensi)

disitu dijelaskan bagaimana mereka membuat negara2 berkembang seperti indonesia "dibuat" berhutang semakin banyak dan banyak lagi sehingga hampir tidak terbayar, untuk kemudian mereka mampu menciptakan kondisi melalui kebijakan2 yang di"susupi" ideologi mereka

salah satu yg jelas kentara saja menurut saya, adalah amandemen UUD 1945 yang sudah sangat jauh dari intinya dan memiliki unsur2 politis pihak tertentu......

 

dan kenapa anda yakin itu benar 100%?
apa jaminannya bahwa buku itu sendiri bukan konspirasi?
simpelnya kalau ada organisasi sehebat itu, suatu keajaiban buku itu bisa terbit
apalagi kalau membaca buku itu bahwa organisasi itu tidak ragu2 melakukan tindakan assasination
kenapa gk semua saja penerbit dan pengedar buku itu dikenakan saja tindakan assasination sehingga bukunya punah

hal itu simpel
tapi semua penggemar teori konspirasi tidak mau melihat
mereka berkata organisasi powerfull, tapi kok bukti powerfull yang seperti diucapkan justru tidak terlihat



untuk hutang Indonesia
itu memang kesalahan pemerintah yang tidak mau membereskan manajemennya
aku merasa malu menuduh negara lain atau organisasi lain, karena letak kesalahannya jelas2 di negara sendiri adanya

untuk amandemen UUD 1945
bukannya sebagian pelaku amandemen tersebut di parpol
adalah orang2 penggemar teori konspirasi yang rajin menulis teori konspirasi tsb di buku atau selebarannya
mengagumkan ya, menulis buku atau brosur selebaran isinya menuduh negara lain berkonspirasi, sementara dia sendiri bahagia di dewan menyusun aturan tersebut

 

saya tidak menjamin 100% kebenaran dari buku tsb, tapi setidaknya bisa menjadi acuan ttg dugaan2 yg selama ini beredar.

saya sepaham dengan agan mengenai kesalahan ada pada diri kita sendiri. tapi juga, sekali lagi pendapat saya, tetap ada campur tangan asing disitu gan.
logikanya:
1. darimana parpol2 itu punya dana besar sehingga mereka bisa duduk di pemerintahan
2. beberapa pemberontakan, seperti GAM, darimana mereka dapat supply persenjataan
3. beberapa kebijakan yg jelas2 pro asing seperi kebijakan harga gas alam, pembagian hasil freeport, dsb
4. penyusupan budaya asing sehingga nyaris melunturkan budaya kita sendiri seperti kultur, lifestyle,dsb.
5. deregulasi di indonesia seperti saat ini muncul lembaga barus semacam mahkamah konstitusi

dari zaman dulu gan, cara menjajah yg jitu itu ambil orang2 yg berpengaruh dulu, jadikan mereka berpihak dengan berbagai cara, sehingga dapat menekan rakyatnya sendiri.
hanya caranya saja zaman sekarang jauh lebih modern dan lebih "rapi"

saya sendiri bukan penggemar teori konspirasi, tapi sebagai rakyat, sudah jelas sekali terlihat bahwa pemerintah kita tidak begitu (atau malah sangat tidak) pro rakyatnya.

OOT dikit : saya punya teman di KPK (meski cuman kelas bawahnya) tapi, di dalam tubuh KPK sendiri penuh konspirasi gan. banyak daftar yg harusnya ditangkap dgn bukti kuat saja, asal bisa "wani piro" , kasusnya jadi hilang. meski tidak semua, misalnya untuk kasus2 skala nasional yg sulit ditutupi tentunya tidak bisa semdah itu proses nya

kembali lagi ke hutang kita gan. terlalu banyak kekurangan yang bisa kita bahas. maka tambahan dari saya mengenai saran saya tadi (menuju indonesia incorporated) itu karena untuk mewujudkan sinergi antara :
- Pemerintah : GGG (good government governance)
- Dalam Negeri : GCG (good corporate governance)
- Masyarakat : GCSG (Good civil society governance)

saya yakin jika kondisi itu terwujud, maka kita bisa bebas hutang dan peningkatan PDB yg signifikan serta menambah devisa semakin banyak
meski pada praktiknya, saya masih ragu apakah bisa dilakukan atau tidak di negara kita tercinta ini...............

nb: bagi agan lain yg terlewat, penjelasan saya ada di pej sebelum ini.

 

bold :
contradict statement

aku tidak peduli asing atau tidak
tapi sudah jelas itu bukti kerakusan birokrat
sama sekali bukan bukti penjajahan asing sama sekali

sama halnya dengan tender
kalau mau ikut tender saja harus ada setorannya
lalu kemudian peserta tender dituding konspirasi menghancurkan tender
padahal kenyataan sebenarnya justru pejabat tendernya yang justru melakukan power abuse

penyusupan budaya asing
please deh gk ada yang namanya penyusupan
pertukaran budaya itu hal yang wajar sama sekali di mana2
kalau masyarakat merasa cocok ya diterima, kalau gk cocok ya ditinggalkan
jangan menuduh budaya asing, ya jelas2 masyarakat native yang mau mengadopsi
benar2 seperti peribahasa yang muncul di jaman dahulu kala : "buruk rupa, cermin dibelah"

mau tahu siapa yang menghancurkan budaya nasional
siapa lagi kalau bukan masyarakat native dan pejabatnya sendiri
ada pejabat yang melarang tarian tradisonal suku bangsanya sendiri di daerahnya
alasannya karena pejabat tersebut beralasan bahwa tarian tersebut terlalu seronok
ada pejabat dan ormas yang menghancurkan tokoh tradisional pewayangan di daerahnya
alasannya sudah gamblang disampaikan di media massa bahwa "tokoh itu bukan budaya asli Indonesia"

lalu tuduhan tentang MK
jelas2 MK memang punya fungsi yang berbeda
malah jelas sekali bahwa negara ini terlalu telat membuat MK

coba lihat struktur negara maju
terlihat jelas sekali bahwa negara kita kurang spesifik perangkat negara
tapi ajaibnya perangkat penting seperti MK dan OJK justru telat dibentuknya
justru perangkat yang sama sekali hanya pemborosan anggaran dibentuk dengan alasan dibuat-buat (entah religius atau apalah)

kamu bisa mengaku punya teman di situ
orang lain di sini juga punya teman di situ dan banyak instansi lainnya

hasil survey TI sudah jelas
bahwa perusahaan dari US / Eropa melakukan kasus penyuapan yang rendah di Indonesia
bahkan persentase terbesar kasus penyuapan terjadi oleh perusahaan China yang bahkan belum booming waktu buku itu terbit
dan kenyataan itu sudah diakui dan diamini jelas sekali oleh pejabat yang jujur dan bahkan juga oleh mayoritas rakyat Indonesia secara umum lagi

jelas sekali
berkaca dahulu ke diri sendiri
setelah jelas terbukti kesalahan tidak ada di diri sendiri
barulah dengan lantang bisa menuding kesalahan terletak di pihak lainnya









biar gk OOT
Indonesia memang serba salah
negara donor juga serba salah ke Indonesia
mau dikasih pinjaman, maka sasarannya akan salah
karena seharusnya pinjaman itu untuk prime demand atau untuk investasi real
tapi kalau gk dikasih pinjaman negara Indonesia bisa kolaps dan menjadi tertatih-tatih sampai ke masa depan
dan keadaan ini jelas membahayakan masa depan pembayaran pinjaman mereka yang bisa tertunda sampai ke masa yang tak terhingga

 

(Saya gk kuote semua pernyataan ntar kepanjangan)
Indonesia bukan budak bangsa asing, melainkan budak dari uang. Siapa yang punya uang,dia yang berkuasa, makanya 'wani piro?'

Memang ada campur tangan asing, tetapi kalau dilihat bukankah salah kita sendiri?
1. parpol memilih sumber dana asing (saya gak tahu kebenarannya), tidak masalah asalkan menjadi tidak pro asing. Mungkin bisa hanya sebagai sponsor, dan tidak lebih dari itu. No problem, tapi kalau udah menjadi bias, itu yang menjadi masalah. Dan politik 'wani piro?' yang membuat parpol menjadi bias.
2. untuk kepemiikan secara ilegal, sebenarnya bukan hanya pemasokny yang salah, tetapi juga pembeliny. Karena para teroris juga mendapatkan senjata misalny dari negara HQ mereka, bukan berarti negara HQny bisa disalahkan.
3. Politik 'wani piro?', kurs di Indonesia sangat lemah, sehingga ketika dikonversi sedikit dolar bisa menjadi banyak rupiah. Ini membuat lembaga2 asing menjadi tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, karena mereka 'menjadi orang kaya' di Indonesia. Dengan 'politik wani piro?', dengan mengucurkan dana ke pemerintahan (suap), maka kebijakan di Indonesia bisa menjadi lebih memihak ke mereka.
4. Asimilasi budaya asing merupakan bagian dari globalisasi, dimana setiap negara selain Indonesia juga mengalaminy, tetapi mereka mampu menyiasatinya dan menyaring kebudayaan mereka. Mempelajari budaya asing penting terutama dalam menjalin kerjasama multilateral maupun bilateral. Tetapi pemerintah tidak sama sekali menganjurkan untuk meminggirkan budaya kita sendiri. Itu pilihan masyarakat, bahkan pihak asing juga tidak menggencarkan Indonesia untuk melupakan budaya kita sendiri.
5. MK masih kurang stabil, jadi mungkin semacam meraba2 dulu, kebijakan apa yang sesuai. Jadi harus ditunggu perkembanganny lebih lanjut, tetapi menurut saya mengapa pihak asing bisa mengintervensi sistem peradilan kita? Mereka tidak akan tertarik, paling tidak apabila saya adalah pihak asing, saya tidak akan tertarik untuk repot2 mengintervensi MK.

Maka dari itu, pemerintahlah yang sebenarnya 'otak pelaku kriminal' dari adanya intervensi pihak asing yang melunturkan budaya kita, tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa kita sebagai masyarakat juga turut ambil andil dari budaya westernisasi. Kita semua harus merefleksikan diri bahwa kita masih terjebak politik 'wani piro?' dari golongan bawah sampai ke atas. Tapi semua yang saya tulis, hanyalah opini saya belaka sebagai kaum awam. Mungkin kk-kk yg ada di sini lebih menguasai bahan ini, jadi apa bila ada yang ngelantur maupun salah mohon dimaafkan.

 

saya hanya mau menambahkan mengenai nilai tukar
kalau nilai tukar mata uang Indonesia melemah sebenarnya bisa meningkatkan devisa
karena dengan nilai tukar yang melemah, ekspor menjadi lebih "murah biayanya" begitu dikonversi ke dollar
tetapi begitu masuk ke kategori impor, harga barang jadi mahal begitu di-rupiah-kan (jadinya menghemat devisa buat impor)

itu sebabnya
waktu nilai tukar Yen menguat
maka pengusaha Jepang panik dan memprotes bank sentral Jepang
sebab kegiatan ekspor mereka menjadi terhambat karena faktor "harga semakin mahal begitu di-dollar-kan

untuk MK
tugasnya sebagai penguji UU, tafsir UU, dan PP
karena MA sebagai kuasa ketiga dari trias politika di negara ini
dikhawatirkan bila kuasa penguji UU dipegang, maka kuasa legislatif dan eksekutif juga dirampok
itu sebabnya kuasa penguji UU dipisahkan dari MA dan diberi ke MK, agar ketiga kekuasaan trias politika lebih setimbang

 

indonesia itu bisa kaya kalo pemimpinnya kayak pemimpin iraq noh,, kagak gila harta,,
dan rakyatnya gak konsumtif,, punya mobil ampe 5 padahal punya anak cuma satu,,
juga gak pemales,, tapi kayaknya jaman sekarang agak susah cari orang yang rajin,,

 

mindset nya ..
liat aja foke .. udah kaya ngapain jadi gubernur ( logika)
nah itu gila kekayaan , pas udah jadi gub malah banyak k0rup
pendapatan katanya hanya dari jadi pns

 

gile banyak amat utangnya??
bisa kebayar gk tuh ya ??

 

itu baru utang materi ya... utang-utang sosial atau utang-utang yang diinvestasikan bagaimana? kurang tahu istilahnya sih..
Tapi bantuan dana dan beasiswa yang dikucurkan ke Indonesia tentu sarat muatan politis dong, misalnya dibantu soal edukasi tapi perusahaan luar mesti mengelola sumber daya kita..
adakah yang punya data itu? (pernah diceritakan sekilas oleh senior di pertamina, tentang rebutan dan politik tambang minyak bumi di Natuna)

 

kebalik kk
itu palingan dana sosial perusahaan ybs
jadi karena dia punya perusahaan di wilayah Indonesia
dia berkewajiban menurut UU yang berlaku untuk menjalankan program CSR

 

bisa kalo usaha mah, negara kita kaya kok sebenernya, jadi pasti bisa

kokgitu? org kaya gk boleh jd gubernur?

 

kenapa Jepang yang rasio utangnya sekarang mencapai hampir 200% malah tambah maju?

 

utang Jepang
itu berupa SUN yang kebanyakan dipegang publik dalam negeri
dan kebanyakan masyarakat Jepang itu nasionalismenya tinggi terhadap negaranya

waktu terjadi kesalahan input saham
beberapa pialang saham Jepang yang mengetahui itu tidak mengambil profit
lalu terjadi imbauan bagi pialang saham yang mendapat profit dari itu agar mengembalikan profitnya
dan pialang saham yang berasal dari Jepang banyak yang mengembalikan profit dari transaksi itu ke Biro Pengawas Jepang

 

itulah mangkanya, media bisa jadi pedang bermata dua. bisa menyampaikan yang benar, bisa juga salah, bisa juga ambigu tergantung kita yang mencernanya masing". Utang negara juga bukan salah pemerintah 100%, banyak campur tangan luar juga yang kita sebagai orang awam belum ketahui (mungkin).

 

sekarang masih lebih baik deh ,
berkat SBY Hutang negara sedikit demi sedikit berkurang ,
mudah2an Presiden selanjutnya bisa lebih baik ,

 

kalo mau jujur-jujuran utang indonesia bisa lunas kalau waktu itu karena kita minjem lagi sama yang lain
alias tutup lobang gali lobang

 

pesimisme masyarakat sepertinya udah semakin parah...
ketika pemerintah memberikan pernyataan yang baik2 ttg negeri ini, segera komentar negatif bermunculan..
padahal negara2 lain aja mengagumi perekonomian Indonesia. Buktinya, belum lama ini IMF mau pinjem dana dari Indonesia..
Petinggi IMF datang langsung ke Indonesia, dan juga ke Jepang, dan Thailand. Artinya, perekonomian kita sudah mulai diperhitungkan oleh masyarakat internasional.
Kalaupun utang masih tinggi, toh proporsi terhadap PDB relatif masih rendah. Bandingkan dengan Amerika dan Jepang.

 

iya sih udah diceritain dosen juga
ternyata kondisi perkenonomian kita itu kuat
dibanding yunani/italy..
mereka tuh bisa mengalami resesi (udah belom sih? )
masih bingung juga sih kalo masalah GDP/PDB dll ga ngerti
tapi bangsa kita berpotensi menjadi bangsa yang besar loh kata pak dahlan iskan