1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Discussion [Economics] Utang Indonesia Selangit!! Benarkah?

Discussion in 'School and Campus Zone' started by yudhis273, Oct 2, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    memang sih
    Brunei itu negara kecil
    gampang diatur dan dimonitoring
    jadinya mungkin untuk mengontrol negara itu

    Brunei ibaratnya
    keluarga kecil pemilik sawah berhektar-hektar
    jadi konsumsi mereka kecil tetapi mereka punya banyak "barang jualan"

    plus
    kalau kita melihat sejarah Brunei
    sebenarnya Brunei pernah puluhan tahun menggunakan anggaran defisit
    jadi anggaran mereka sebagian besar dipenuhi dari utang luar negeri, tetapi fokus untuk pembangunan
    dan memang dalam membangun dananya dicurahkan 100% tanpa penyelewengan untuk hal lainnya di luar tujuannya

    begitu pembangunan mencapai target
    pinjaman luar negeri dihentikan, dan Brunei mulai mencicil utangnya
    karena sekarang pengeluaran besar2an tidak ada lagi, maka sekarang status Brunei tidak memiliki utang

    untuk Indonesia
    sangat sulit untuk mengontrol

    tapi memang ada kemungkinan
    pemerintah sama sekali tidak memiliki hutang
    tapi hampir tidak mungkin negara tidak memiliki hutang
    kenapa?
    karena perusahaan dalam negeri membutuhkan modal
    dan modal dalam dunia usaha lazim didapatkan via pinjaman
    pinjaman dapat berupa pinjaman dalam negeri ataupun pinjaman luar negeri
    lalu ketika perusahaan mengalami pailit atau gagal bayar, maka negara akan "step in" untuk mengurusnya

    kita ambil contoh
    BLBI oleh pemerintah
    bail out Century oleh LPS
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. r3dchick3n M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2009
    Messages:
    670
    Trophy Points:
    191
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +24,137 / -0
    kalau kita lihat dari besaran GDP, memang rasio utang makin menurun.
    masalahnya, GDP Indonesia makin kesini, makin kurang sehat.
    Menurut Prof Emil Salim [ ekonom fav ane :hero: ], sektor2 yang mengalami peningkatan justru pada sektor2 jasa keuangan,
    bukan pada sektor2 riil seperti pertanian yang menyerap tenaga kerja lebih banyak.
    Pertanian justru tiap tahun mengalami penurunan. Utang secara tidak langsung tentu bertujuan untuk meningkatkan GDP
    yang pada akhirnya untuk kesejahteraan rakyat. Masalahnya, kalau kita lihat besaran gini ratio, kelihatan bahwa kesenjangan
    kesejahteraan itu justru makin melebar. Artinya, tidak semua menikmati peningkatan GDP dalam porsi yang sesuai.
    Atau secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa utang Indonesia belum memberikan manfaat dalam porsi yang sesuai bagi
    tiap2 penduduk Indonesia.
    [hehe.. sorry gan kalau ngawur, maklum bukan ekonom... ]

    btw, thread2 ttg ekonominya, keren2 gan, enak dibaca... keep posting .. :sembah: :sembah:
     
  4. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    begitu ya
    berarti ekonomi Indonesia
    sekarang letaknya di atas pondasi ekonomi non real
    padahal ekonomi non real seperti itu rentan terkena krisis
    jadi kita seperti membangun ekonomi di atas pondasi kaca dong
     
  5. fourward49 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 11, 2010
    Messages:
    37
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +4 / -0
    kalo bicata hutang ya...
    cuma da 2 istilah...
    gali lobang, tutup lobang...
    beruntung yang belum nemu lobang... hehehehe
     
  6. bilnity M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 30, 2010
    Messages:
    661
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +150 / -0
    Mungkin persentase Indonesia dibanding dengan negara lain dilihat dari satu nilai mata uang saja. Padahal nilai mata uang di Indonesia sangat lemah dibandingkan negara2 lain, sehingga walau terlihat sedikit (katakanlah dilihat dari mata uang dollar Amerika), tetapi kalau dirupiahkan bisa saja jadi besar. Pendapatan perkapita Indonesia juga termasuk rendah sih. Maaf pendapat awam.
     
  7. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    gk juga kk
    semua nilai perhitungan
    baik dalam menghitung nilai hutang maupun GDP
    semuanya disetarakan perhitungannya dalam satu mata uang (US$)
    jadinya ada kesetaraan dalam melakukan perbandingan terhadap negara lain
     
  8. bilnity M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 30, 2010
    Messages:
    661
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +150 / -0
    Tapi setelah sy lihat di Wikipedia, kenapa y yg persentase utangny besar terhadap GDP rata2 adalah negara maju? US aj sampe 100%. Kalo Indonesia persentaseny hany 25%, berarti bisa dilunasi dong secara bertahap (di grafikny kan selalu menurun), cuman kenapa y perekonomian di Indonesia masih lemah?
     
  9. bangjamz M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 19, 2009
    Messages:
    1,668
    Trophy Points:
    192
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,405 / -1
    apapun bahasanya gan, menurut saya, kenyataannya hutang indonesia makin besar (mau dibilang RASIO hutangnya thd pdb makin kecil juga).
    pemerintah sekarang terlalu terfokus makro ekonomi sementara mikro nya luput gan.

    kita boleh berbangga dengan pertumbuhan ekonomi yg tinggi, rasio hutang yg kecil, dsb dibanding negara2 lain. tapi kenyataannya ? agan harus liat sektor mikro dan sektor real perekonomian kita. pengangguran dan kemiskinan makin meningkat. itu karena PDB kita rata2 terwakili oleh "si kaya" saja gan. karena di negara kita yg kaya makin kaya, yang miskin, tunggu mati saja.

    apalagi dengan beberapa kebijakan ekonomi kita yg masih pro asing. sebagai contoh, harga jual GAS alam kita ke china saja bisa lebih murah dibandingkan dengan harga jual GAS alam ke negara kita sendiri. kemudian kebijakan import dari sektor pertanian dgn alasan harga impor lebih murah dibandingkan dgn hasil produksi dalam negeri. secara jangka pendek memang benar kita menghemat. tapi secara jangka panjang, justru itu membunuh rakyat nya sendiri pelan2. industri kita akan mati perlahan, pertanian perkebunan juga. dan ujung2nya kita hanya jadi kacung negara kapitalis, bahkan negara kapitalis yg cuman seupil itu (singapore, red).........
     
  10. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    bahasanya agak gimana gitu
    aku setuju memang ada kemungkinan seperti itu
    sektor mikro kurang berkembang, padahal rakyat kebanyakan diwakili sektor itu
    sementara kenaikan PDB di Indonesia kok terkesan cuma ditunjang kenaikan beberapa golongan masyarakat saja

    tapi sudut pandangnya aku kurang setuju
    kata siapa negara kita jadi antek2 negara asing
    sama sekali salah, negara kita jadi begini karena warga negara sendiri kok
    memangnya makelar ekspor dan impor itu siapa? kan jelas warga negara sendiri
    kok malah melempar tanggung jawab kegagalan ekonomi justru ke negara lain malah
    kurang baik sifat seperti itu, kegagalan negara sendiri justru ditimpakan kesalahannya ke negara lain

    kebijakan impor sudah benar
    sama sekali tidak salah menurutku
    karena bahan pangan memang baiknya semurah mungkin
    gk lucu dengan alasan kemandirian pangan rakyat kebanyakan dipaksa beli bahan makanan mahal

    jangan salahkan kebijakan impor bahan pangan
    tapi salahkan pemangku kebijakan pertanian kok bisa bahan pangan lokal lebih mahal
    kalau kita lihat sendiri lebih jelas kenyataan di lapangan, yang salah jelas kebijakan bangsa sendiri
     
  11. bilnity M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 30, 2010
    Messages:
    661
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +150 / -0
    Saya setuju dengan adany kesenjangan antara makro dan mikro ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung menguntungkan bagi golongan menengah ke atas. Sedangkan taraf hidup golongan menengah ke bawah cenderung statis, tanpa peningkatan. Yg ad justru mengalami penurunan, karena pendapatan mereka tetap, tapi laju inflasi bertambah.

    Tetapi untuk kebijakan impor, menurut saya ad cara lain untuk menurunkan harga bahan pangan selain melalui impor. Bisa saja pemerintah melaksanakan operasi pasar, menggalakan program KUD, penyediaan bibit unggul yang murah dan pemberian subsidi bagi para petani, karena kita tahu potensi alam yang dimiliki oleh Indonesia sangat berlimpah. Yang disayangkan adalah manajemen pengelolaan anggaran yang buruk oleh pemerintah, dan korupsi anggaran yang membuat pengeluaran menjadi tidak efektif. (Tambahan: seharusny para tengkulak juga tahu diri, jangan jadi spekulan nakal. Masa yg distributorny keuntunganny lebih besar dari petani yang kerja keras?)

    Apabila saran2 saya diterapkan, maka saya yakin bahan pangan lokal bisa menjadi lebih murah dan lebih berkualitas karena, tidak ada bea cukai, transportasiny tidak berbelit2, bahan pangannya lebih segar dibandingkan impor, dan mampu memajukan kesejahteraan petani. Ujung2ny banyak masyarakat lebih memilih bahan pangan lokal, dan ada potensi untuk dijadikan bahan ekspor yang bisa menambah pendapatan negara. Dengan demikian walaupun pengeluaran untuk subsidi segala macam meningkat, pemasukkan negara pun meningkat dan kesejahteraan petani pun lebih terjamin.
     
  12. adnanunique Veteran

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Apr 29, 2010
    Messages:
    12,032
    Trophy Points:
    262
    Ratings:
    +25,328 / -0
    pertumbuhan ekonomi digenjot dengan pertumbuhan sektor keuangan yang notabene tidak melibatkan banyak tenaga kerja,


    maka dari itu, tidak salah jika dikatakan "cuman kosmetik"


    memang tumbuh perekonomian, tapi yg menikmati dikit doang.


    Jika ingin sektor mikro berkembang, yg digenjot seharusnya bidang pertanian, karena melibatkan banyak tenaga kerja.



    *ini baca di koran, :hihiL
     
  13. bilnity M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 30, 2010
    Messages:
    661
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +150 / -0
    Betul tuh, makany menurut saya kebijakan impor di Indonesia dengan dalih menurunkan harga pangan, justru bisa backfired, dan malah merugikan kaum menengah ke bawah terutama petani, karena persaingan mereka menjadi persaingan internasional (globalisasi, bersaing dengan bahan pangan impor), tetapi peralatan mereka tradisional saja. Ibaratny, para petani seperti tentara yang akan berperang dalam kancah internasional, tetapi peralatan yang digunakan hanya bambu runcing saja. Gimana mau menang?
     
  14. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    masih bagus
    kalau impor yang rugi cuma petani
    kalau gk impor seluruh rakyat Indonesia yang rugi
    dari pertimbangan manfaat-bencana, lebih banyak manfaatnya

    kalau pemerintah mau serius mengurusi petani
    bukan dengan cara membatasi impor yang mengakibatkan harga naik
    itu mah kebijakan yang gak bermanfaat sama sekali (kebijakan departemen pertanian sekarang)
    tapi pastikan penyaluran subsidi pertanian tepat sasaran dan memangkas jalur pemasaran dari petani langsung ke pasar
     
  15. __todosengel Veteran

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jul 25, 2011
    Messages:
    10,987
    Trophy Points:
    268
    Ratings:
    +18,347 / -0
    Wah baru tahu nih saya..
    selama ini kan kita cuma diberitahu kalo utang Indonesia itu banyak banget, tanpa diberi penjelasan secara rinci..
    jadi optimis nih kalo Indonesia bakalan maju :top:
     
  16. bilnity M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 30, 2010
    Messages:
    661
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +150 / -0
    Kalo menurut sy sebagai orang awam, ada dua alasan utama mengapa harga bahan pangan lokal menjadi mahal. Yang pertama adalah kelangkaan bahan pangan, sehingga harga di pasar menjadi mahal. Karena supplyny menipis, agar tidak merugi maka mulai dari petani, tengkulak sampai pedagang ikut menaikkan harga. Jadi walaupun hargany naik drastis, sebenarny harga yang dijual oleh petani, tidak naik sebanyak yg dijual oleh pedagang. Yang kedua adalah ulah spekulan, nah kalo yang ini parah, soalny setau saya petani tidak diuntungkan sama sekali, harga yg dipatok ditingkat petani naik sedikit saja. Biasany terjadi pas hari2 besar.

    Bahan2 pangan impor biasany tidak terpengaruh (kecuali komoditi tertentu) sehingga hargany cenderung stabil, tidak seperti bahan2 pangan lokal. Hal ini disebabkan oleh lemahnya pengawasan pemerintah, sehingga mata pencaharian petani dianggap tidak menguntungkan, akhir2ny sedikit org saja yg menginginkan menjadi petani, pasokan bahan pangan berkurang, harga2 ikutan naik.

    Apabila kebijakan impor tetap dilaksanakan, menurut saya bahan2 pangan tertentu saja yang diimpor, yg potensi tanamny di Indonesia sangat rendah/ yg iklimny tidak sesuai untuk ditanam di Indonesia. Jangan sampai petani-petani yg memproduksi bahan2 pangan penting, ikutan sengsara, karena dampak jangka panjangny secara tidak langsung mungkin lebih besar dari apa yg kita bayangkan.

    PS: Maaf, tapi makin lama makin OOT ya?
     
  17. yudhis273 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 3, 2010
    Messages:
    883
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +2,093 / -0
    ^
    ^
    (just my opinion)
    mungkin pekerjaan petani emang ga menguntungkan karena yg kerja banyak, tapi lahannya terbatas. (jadi emang naturnya begitu, bukan salah siapa2)
    kalo menurut gw sih, mendingan lebih fokus ke sektor manufaktur, soalnya lebih memberikan nilai tambah. dan lagi banyak petani yg bisa beralih ke sektor ini sehingga sektor pertaniannya lebih efisien.

    tapi tetep sektor pertanian juga harus diperhatikan, dengan strategi yg lebih baik..

    OOT juga gapapa, kok. thread gw ini..:p
     
  18. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    sebenarnya itu kan kombinasi dari beberapa faktor
    pertumbuhan penduduk tinggi >> perumahan, jalan, dll mengingkat >> penyempitan lahan pertanian
    pertumbuhan penduduk tinggi >> peningkatan tenaga kerja

    sektor manufaktur juga akan bernasib sama kalau pertumbuhan penduduk tidak bisa dikendalikan
     
  19. DDDgw M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 15, 2009
    Messages:
    1,904
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +21,974 / -0
    Selama pengelolaan utangnya baik sih ga masalah, Sayangnya selama ini yang terjadi di Indonesia justru kebalikannya

    Utang yang harusnya dipake buat bikin infrastruktur untuk memajukan ekonomi malah dikorupsi :facepalm:

    BTW nice tread bro yudhi, saya baru tau ada trit2 yang ngebahas tentang masalah ekonomi :malu1:
     
  20. bilnity M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 30, 2010
    Messages:
    661
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +150 / -0
    Terima kasih bro atas ijinny, masih rada OOT nih post, tapi mau lanjutin yg tadi.
    Sebenarny sih langkah yang paling tepat adalah melalui usaha mikro. Dalam post2 saya yg sebelumnya, sebenarny saya tidak ingin memihak kepada kaum petani (entah kenapa pada akhirnya jadi memihak ke petani), melainkan ingin menegaskan pentingny usaha mikro seperti wiraswasta. Dengan demikian setiap masyarakat menjadi mandiri dalam membuka lapangan pekerjaan, dan tidak akan terlalu bergantung kepada pemerintah. Apalagi kalau berkembang usaha mikro, siapa tahu menjadi makro.
     
  21. bangjamz M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 19, 2009
    Messages:
    1,668
    Trophy Points:
    192
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,405 / -1
    nimbrung lagi ya gan. lumayan mempertajam ilmu saya baca komen2 agan disini.

    menurut teori pertumbuhan ekonomi, faktor2 utama yg mempengaruhinya adalah sbb :
    1. SDA
    2. Jumlah dan mutu SDM
    3. modal dan barang modal
    4. teknologi
    5. sistem sosial dan masyarakat

    (sumber : makro ekonomi; Sukirno, Sadono)

    nah disini juga ada beberapa teori ttg pertumbuhan ekonomi, baik klasik, schumpeter, harrord-domar, dan neo-klasik.

    dalam hal ini Indonesia dan mayoritas negara2 dunia mengacu pada teori neo-klasik dimana menitikberatkan pada peningkatan mutu / kualitas SDM dan peningkatan teknologi.

    untuk negara2 besar seperti AS, Jerman, dan Jepang (yg saya tahu) penentu kebijakan dan harga adalah kaum buruh dan tani. sehingga dalam membuat UU, pemerintah selaku regulator selalu mendengar suara mereka. sebaliknya di indonesia, pemerintah yang menentukan kebijakan harga tanpa (atau palingan sedikit) mendengar suara buruh dan tani, sehingga dalam penentuan kebijakan tersebut kurang mewakilkan suara rakyat bawah dan hanya fokus kepada makro ekonomi saja (rasio hutang, kurs, dsb).

    saya bukannya menyalahkan negara lain atas kondisi kita sendiri, tapi dalam hal ini (entah karena hutang kita yg terlalu banyak atau gimana) sehingga membuat pemerintah dalam menentukan kebijakan semakin pro asing (baca:pemberi hutang seperti world bank, IMF, dsb)

    mengenai lahan yang semakin sempit, saya kira itu kembali ke faktor kebijakan lagi, dimana peraturan mengenai lahan pertanian yg bisa dijadikan lahan lain seperti perumahan dsb juga lemah. berkaca pada zaman soeharto dulu (saya sendiri tidak begitu pro beliau), beliau punya kebijakan pembebasan 1 juta Hektar utk lahan pertanian yg mana zaman dulu lahan kritis di indonesia sekitar 20jutaan Ha. saat ini lahan kritis kita (menurut profesor saya, nanti saya tanya lagi berapa tepatnya) lahan kritis kita meningkat mencapai 30jutaan Ha. tapi justru untuk pertanian malah tidak begitu diperhatikan. padahal jelas2 negara kita negara agraris.

    bila mengacu kepada hal lain (non pertanian), kita ambil contoh Gas alam, harga jual kita ke china itu sendiri malah lebih murah dibanding dgn menjual ke negeri sendiri. sementara di china (menurut profesor saya yg lain) rata2 penggunaan energi mereka menggunakan gas alam, yg lucunya 90 % dari negara lain (salah satu importir gas terbesar ke china adalah indonesia), sementara china adalah salah satu pemilik gas alam terbesar di muka bumi ini. tapi mereka mencadangkannya sampai gas kita habis, baru mereka menguasai dunia

    juga menilik kepada minyak bumi yg sebagian besar utk BBM, yg menurut para pemerintah selalu mengalami defisit besar karena subsidi pun kenyataannya mungkin tidak demikian ( bisa membaca analisis kwik kian gie, walaupun tentang kebenarannya masih mengundang pro dan kontra) tapi sedikit banyak menjelaskan betapa banyak kebohongan pemerintah yg disembunyikan publik.

    sebetulnya masih banyak lagi hal-hal yg ingin saya sampaikan , tapi untuk mengembangkan diskusi, saya cukupkan analisis saya yg seorang newbie ini. dan langsung kepada saran saya.

    saran saya, dalam menghadapi globalisasi yg perkembangannya sangat cepat ini, program yg HARUS nya dijalankan di Indonesia adalah prinsip Indonesia incorporated. dengan konsep new economic yg menganut sistem dual strategic ( dual track strategy) yg mana yg kita kejar bukan pertumbuhan ekonomi, tetapi PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI. mulai dari tahap perencanaan yg baik (renstra dual strategic) hingga tahap implementasi yang betul2 menyeluruh. (jangan perencanaan cuman berujung wacana saja)

    program yg saat ini sedang (diusahakan) dijalankan oleh pemerintah adalah : MP3EI yaitu masterplan percepatan perluasan pembangunan ekonomi yg mencakup 22 sektor ekonomi. mudah2an program ini tidak cuman masuk lemari saja............

    ps: malaysia sudah berhasil menciptakan kondisi malaysia incorporated hingga kondisinya sudah maju seperti saat ini
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.