Discussion [Economics] Utang Indonesia Selangit!! Benarkah?

dimana masalahnya ????
hubungan utang sama Indomie apa ?

kalo harga Indomie makin naik, wajar donggg..
dulu indomie 300 perak, tapi gaji berapa ????

sekarang indomie 1500 perak, tapi gaji berapa ?????

coba dibandingin, kenaikannya besar mana ???

 

seharusnya negara tetap dirugikan
walaupun bukan "dana negara" yang diambil
karena itu semua lembaga negara dan pembentukannya diregulasi oleh negara

tapi kalau bahasa UUnya
menyatakan lembaga negara adalah lembaga yang dalam pendiriannya ada penyertaan modal dari negara
dengan mengikuti tata bahasa UU sudah jelas bahwa LPS dan BI masuk kategori lembaga negara dan kerugiannya dikategorikan kerugian negara

untuk harga Indomie
itu lebih dipengaruhi kepada harga tepung gandum di dunia
dan tepung gandum itu diimpor dari luar negeri, jadi pergerakan harganya tidak bisa dikontrol pemerintah

 

bener banget...
IMHO, seandainya bukan APBN pun, tetep aja dana yg dibuat talangan bisa digunakan sbg cadangan oleh BI/LPS menghadapi kemungkinan krisis di masa mendatang

 

kalo kita utang, wajib cepet2 kita bayar, karena dalam beberapa tahun kita bakal mati. tapi negara ga bakal mati, jadi asal bisa di-manage dengan baik, utang ga harus dilunasin.

wah ga tau tuh, kayanya ada, tapi gw masih belum ngerti intepretasinya. ribet..

kebanyakan dosen gw ga begitu suka sama desentralisasi, karena bikin rumit dan katanya orang2 daerah lebih parah dari orang pusat (katanya loh).

iya, dari BI, tapi yg nanggung pembayarannya katanya APBN.
http://www.allvoices.com/contribute...anggung-cicilan-utang-rp-60-triliun-per-tahun

sebenernya, pendapat gw, apakah dana negara atau bukan, tidak masalah. LPS mutlak dibutuhkan untuk menjaga kestabilan. kepanikan tahun 98 kan gara2 kepanikan. dan saat itu ga ada LPS (seinget gw)..

CMIIW..

 

My Bad....


setelah googling lagi, ternyata bener dana BLBI tahun 1998 itu dananya berasal dari APBN...

penyebabnya : belum ada LPS, sehingga dana nasabah yg ilang ga ada yg ganti, sehingga akhirnya pemerintah turun tangan.

 

yang benar itu
kalau perusahaan dilindungi UU pailit
sementara opsi pailit tidak ada bagi negara

utang wajib dilunasi
tapi negara wajar kalau berhutang lagi
tapi negara tidak wajar kalau punya satu hutang yang lama sekali durasinya
karena itu sudah dikategorikan calon2 negara yang akan terancam gagal pembayaran

soalnya
memang sudah lazim
bila skema pembiayaan pembangunan dengan hutang
sementara skema pembiayaan pengeluaran rutin dengan pemasukan negara

kenapa Indonesia suka
semacam gali lubang tutup lubang
karena skema utang Indonesia cukup unik
utang dari CGI dulu, 10 tahun pertama tidak berbunga
jadi lebih mudah bila melunasi utang sebelum tahun ke-11
lalu untuk term yang baru membuat skema hutang lagi yang sama

dalam beberapa hal benar

tapi desentralisasi juga karena pusat kehilangan kepercayaan daerah
masih ingat di jaman dahulu kala dimana 70% lebih semua uang beredar di Jakarta

waktu itu memang penjamin perbankan di negara ini langsung pemerintah
jadi wajar bila memang dana APBN yang dipakai untuk menutupi kerugian perbankan

pengaruhnya besar sekali
kata dana negara atau tidak itu sangat besar
dipandang dari sisi manajemen (tanggung jawab) dan hukum sangat penting

karena itu sewaktu pembahasan Century
itu adalah hal pertama yang didebatkan habis2an di DPR

LPS memang wajib ada
sebab pemerintah tidak menskemakan dana jaminan perbankan di APBN
dan tidak ada negara yang punya APBN sebesar itu untuk menjamin semuanya itu

rata2
mereka menggunakan lembaga dana independen untuk tujuan itu
tetapi tetap disadari walaupun mereka lembaga dana independen, tetap merupakan lembaga negara

kalau masih bingung
pembandingannya dengan FIFA yang murni independen
FIFA tidak bisa ditekan dan dipaksa untuk mengikuti kebijakan suatu negara

 

masih suka terbengong-bengong liat artikel koran mengenai penurunan peringkat utang beberapa negara eropa berakibat serius terhadap krisis yg sedang melanda....

 

kayaknya urutannya begini :
peringkat utang turun
sulit mendapat pinjaman
belanja negara menjadi turun
pergerakan ekonomi menjadi lambat
pemulihan krisis semakin menjadi lambat

 

wah ternyata utang jepang lebih banyak dari indonesia
jadi bangga sama indonesia
hiduplah indonesia raya....

 

tapi kan jepang jadi negara donor...

indonesia kan bukan negara donor

 

wew,,,what is your intention bro?
jgn ampe ga dilunasin donk bro,,malu dikasihanin mulu,,karena nunggu pemutihan/penghapusan utang dari negara pemberi hutang.

itu bukan cuma katanya bro,,tapi fakta yang udah bukan rahasia lagi..contohnya: dana OTSUS Papua.

sorry sedikit melenceng nih...
tapi bukan hanya itu loh sisi negatifnya desentralisasi,,,karena ketakutan/saking paranoidnya pemerintah daerah terhadap isu korupsi,
membuat pemerintah daerah takut melaksanakan/merealisasikan program pembangunan yg sudah direncanakan.

 

mohon maaf, saya kurang mengerti ekonomi...
tapi bagaimanakah cara management utang yg dimaksud sehingga dapat dikatakan tidak harus dilunasi?

 

baru baca

ini sih itung2an bukan soal malu ato gengsi sih, itung2annya uang/eknomi

aku jg bingung jet, kenapa utang tidak harus dilunasi

====================

soal pemutihan utang kan ada syarat2nya

 

gini... kalo sebagai manusia pribadi utang kan emang jelek. yg berutang jadi punya beban hati, dan kalo mati (kalo ga salah) dapet dosa. ini salah satu alasan kenapa orang beranggapan utang harus dihindari.

tapi perusahaan dan negara bukanlah pribadi. mereka badan yg asumsinya ga pernah mati dan ga punya beban hati. jadi utang ga lunas2 juga ga apa2. yg dimaksud ga lunas2 tuh bukannya ga ngebayar kewajiban, tapi tetep ngebayar kewajiban, tapi juga nambah utang baru.

btw, analogi ini ga diajarin di ekonomi, tapi gw bikin sendiri, jadi maaf kalo malah bikin pusing

 

utang ada jatuh temponya lho bro
jadi kalau utang gak sanggup dibayar
bagi perusahaan itu bisa berarti tuntutan bangkrut ke pengadilan pailit

kalau negara
itu berarti penjualan BUMN
atau pemotongan belanja pemerintah
yang paling sering terkena efeknya adalah gaji pegawai negeri dan tunjangannya

yang aku tahu
yang lazim dan sering dilakukan adalah
melunasi utang yang lama dengan menggunakan dana dari utang yang baru
jadi dari satu sisi bisa dikatakan utang sudah lunas, tapi dari sudut pandang lain utangnya tidak pernah lunas

 

bener2, kalau utang udah jatuh tempo, biasanya perusahaan/negara yg belum mampu membayar utangnya nerbitin obligasi baru buat nutup utangnya..

dgn 1 syarat, rating obligasi perusahaannya dipandang cukup bagus

kalo obligasinya dianggap junk bond, maka ga laku --> menjual aset --> lama2 rugi --> bangkrut

tapi kalo negara kan ga mungkin bangkrut kan... --> paling nanti akhirnya negara gagal

 

nice mindset gan..ane setuju banget dengan cara memandang hutangnya..

 

jujur aje,,,ane lebih milih klo negara ini nggak punya utang sama sekali.....,btw,,ada nggak yah negara di dunia ini yg nggak punya utang???

supaya pas nge-rancang APBN nggak ada tuh post2 tertentu/alokasi buat bayar utang dan bunganya...kyk artikel yg kemaren ane baca,..utang di tahun 1998 akan ditanggung selama puluhan tahun ke depan...

 

^
^
kayanya brunei pemerintahnya ga punya utang. tapi kita ga bisa kaya Brunei. Brunei negaranya kecil tapi minyaknya banyak. jadi ibaratnya pemerintah kerja senyampah2 nya mereka bisa hidup enak.