Discussion [Economics] Utang Indonesia Selangit!! Benarkah?

ga boleh sembarangan cetak uang, karena setiap nilai mata uang yang beredar ada jaminannya dengan emas negara
*kalo kebanyakan, nilai mata uang kita bisa drop/jatuh, ntar beli indomie aja harganya bisa 10 ribu per bungkus (inflasi)

 

katanya negara kaya tapi kaya utang, banyak sumber daya kita di ambil orang kita diem aj.... cuma dapet ampasnya doang, gmn mau byr utangnya tuh.... bodo ah urusan pak by tu mah

 

utang bejibun yang kkn juga bejibun. sepertinya agak lama deh untuk menutup utang"nya

 

ngga bisa, gan. kebanyakan uang beredar, bisa inflasi.

dan lagi, utang negara tuh ngga harus dilunasin, karena beda dengan manusia, negara ngga pernah mati. negara bisa aja terus ngutang, asal pendapatannya terus naik.

sekarang (setau saya), emang ga ada negara yg 100% kapitalis atau 100% sosialis. jadi perdebatannya sekarang tuh, bukan tentang pilih kapitalisme atw sosialisme, tapi seberapa besar peranan pemerintah dan berapa peranan pasar dalam pendistribusian sumberdaya.

tapi jangan terlalu anti juga dengan kapitalisme. karena setiap negara kan butuh peranan kapitalis (pegusaha, pemilik modal). dan setau saya, belum ada negara sosialis yg bener2 maju.

 

Kajian yang menarik.. soon i have to more talk abuot it with my lecture.
Lagian logisnya, amerika aja ngutang kok. why not we?
kan utang bagus kalo buat pembangunan dan infrastruktur ( mari kita kesampingkan variabel korupsi)

 

Pada dasarnya ngutang gpp, mulai dari kita sendiri sampai level negara, kalo tujuannya utk balik modal/membangun.
Kalo utang yg tujuannya konsumerisme, ya jelas nggak baik.

Betul analisa bro yudhis273, AFAIK ngga ada negara yg saat ini ekstrim kapitalis atau ekstrim sosialis, biasanya mereka ada di tengah2nya cuma tergantung negara itu lebih condong ke mana. Karena kalau ekstrim sekali justru tidak baik (masing2 sistem ada kelebihan dan kekurangan).

 

pertanyaanya.. dengan utang makin sedikit kok hidup terasa makin berat yah bro?

 

masyarakat kita banyak yg g tau yg beginian bro..
bnyak yg langsung aja , habis denger berita utang kita banyak lgsung koar2
hanya pengamat ekonomiyg tau

 

utang Indonesia selangit, hmmm...
kok g kaget ya jepang ampir 200%

 

bukannya apa2
di semua negara utang sebagai pengganti modal untuk belanja negara
tetapi kalau mau jujur belanja negara gak mampu menggerakkan ekonomi masyarakat
lalu pertanyaannya kemana semua pergerakan presentase utang itu dan dalam bidang belanja apa?

lalu
lihat studi kasus perusahaan
utang yang besar tidak menjamin perusahaan kolaps
tetapi utang yang manajemennya buruk menjamin perusahaan bakal kolaps
salah satu ciri utang yang manajemennya buruk adalah penggunaan utang yang tidak menaikkan kinerja perusahaan

 

^
^

hmmm...

setau gw utang indonesia tuh banyaknya dari kasus BLBI, dimana negara berhutang untuk membayarkan uang nasabah yg banknya bankrut.

setelah itu untuk apa lagi utang? untuk menutup defisit APBN. setau gw di Indonesia sekarang pemerintah ga boleh bikin utang baru lebih dari 3% PDB.

nah ke mana aja APBN nya?

APBN 2008 (kayanya)



perkembangan APBN dari 2001-2008


note: pengeluaran subsidi gila2an di 2008 karena harga minyak mahal.



opini gw: pemerintah jadi susah ngebangun karena subsidinya kegedean. sebagian besar yg menikmati subsidi BBM bukan hanya mampu, tapi juga golongan masyarakat terkaya. harusnya subsidi dihapusin, terus uangnya dipake untuk hal yg lebih produktif: BLT, bangun infrastruktur, reformasi birokrasi, dll.

------------------------------------------------------------------------------------
nambah:

solusi lain: naikkan penerimaan pajak. seinget gw penerimaan pajak Indonesia masih sekitar 12% PDB. idealnya paling engga 20% lah. tapi susah. lebih mudah untuk mengatur pendapatan yg udah ada dengan lebih efisien..

 

^
^

solusi yang pajak
benar sih menaikkan penerimaan pajak
tapi bukan dengan cara menambah jenis pajak
tapi cukup dengan efisiensi dan transparansi pajak
sumber pajak yang besar dari perusahaan besar kan rawan penyelewengan
kalau hal itu bisa kita perbaiki, dengan sendirinya target 20% penerimaan pajak bisa terlewati

yang BLBI
itu kesalahan pemerintah sendiri
jadi memang sudah tanggung jawab pemerintah sendiri
dan itu memang termasuk kesalahan manajemen utang yang buruk
karena itu merupakan pengeluaran yang tidak seharusnya ada atau diperlukan

cikal bakal kesalahan
bahkan sudah terlihat dari awal mula
penunjukan Lehman Brothers sebagai auditor sudah tidak masuk di akal
karena seharusnya sudah jelas bahwa PWC lah yang seharusnya ditunjuk sebagai auditor
uang yang dilibatkan sangat besar, jadi sudah jelas auditor yang ditunjuk haruslah memenuhi persyaratan ini
yang tidak pernah terlibat masalah dan diakui kebenaran auditnya (apalagi kalau masalahnya dalam waktu dekat sebelum tender auditor)

 

Aihhh ...
Banyak banged yach utang indonesia

 

FYI : BLBI itu bukan APBN lho tapi walo bukan APBN tetep masuk keuangan negara sih

emm, setelah baca2 koran lagi, lihat TV,, rasanya meman lebih baik mengurangi kebiasaan utang deh

kalo ga salah ruang bebas fiskal cuman sekitar 8-9% dari APBN kan (itu yg buat infrastruktur)

sementara utang presentasenya pasti lebih dari 9% APBN


idealnya, utang ga papa tapi buat membangun infrastruktur.
yg jangan itu utang buat subsidi BBM

 

eh, kayanya yg tentang BLBI gw salah. jadi BLBI tuh untuk ngeganti uang dari bank yg masih ada, bukan yg udh bangkrut

solusi yg pajak emang jalan terbaik, tapi susah. harus ada reformasi struktural di banyak bidang, dan memakan waktu yg cukup panjang. jadi solusi jangka pendeknya ya mengefisienkan APBN.

kasus BLBI kayanya muaranya sih kroni2 mantan presiden Soeharto yg emang ga berani didekati pemerintah. jadi walaupun misal BI udah tau sebuah bank itu buruk, BI ngga berani nyentu. (kata dosen temen gw)

kalo masalah penunjukkan auditor, gw ga begitu paham. setau gw dua-duanya saat itu bagus dan terpercaya. perbedaan perhitungan antara keduanya dikarenakan asumsi yg dipakai berbeda.
http://purwoko.staff.ugm.ac.id/pw2/mega-skandal-blbi-dan-sikap-fpks.html

CMIIW

sudah makin dikit, gan..

lha, bukannya yg nanggung utangnya APBN, y? setau gw gitu..

yg bebas fiskal 51%, tapi setengahnya abis dipake subsudi. (menurut grafik di atas).

jadi emang subsidi harus dikurangin tuh.. apalagi subsidi BBM, harus diilangin.

 

keduanya tidak sama bagusnya dan terpercaya kk

hanya ada satu badan audit di dunia
yang kalau sudah mengaudit sebuah perusahaan
maka semua dunia akan percaya bahwa perusahaan itu bersih
dan itu semua sudah berlaku dari dulu sampai sekarang (sebelum krisis 1998)

uniknya lagi
semua pengamat dalam negeri dan luar negeri mempertanyakan penilaian tendernya
karena Lehman Brother sebelum tender 1998 sedang terlibat kasus di pengadilan USA (mengenai transparansi audit juga)

kalaupun sebuah bank tidak bisa disentuh
maka kalau badan audit bersih, maka pasti nilai bukunya tepat
karena yang membuat negara rugi besar, adalah kesalahan nilai buku sewaktu proses audit
dan sejauh ini, nilai tender di antara kedua badan itu tidak berselisih cukup besar untuk menjadi pertimbangan berarti

 

utang tidak masalah kalau mampu dilunasi
yg menjadi masalah adalah kalau utang tidak bisa dilunasi dan hasilnya adalah ketergantungan akan utang
sampai kapan indonesia bisa melunasi hutangya?

anyway lembaga donor seperti imf dan wto mau memberikan pinjaman tanpa syarat ya? bukannya kalo mereka memberikan pinjaman harus tunduk dengan kebijakan ekonomi mereka?
jual saham? entar nasibnya kayak gimana? apa bakalan sama kayak indosat dan telkomsel?

gali lobang tutup lobang dong kalo gini
bukannya belanja negara akhirnya habis untuk membayar utang melulu

 

@silek900
utang selalu jadi masalah bro,, contoh nyatanya saat ini adalah krisis di negara2 eropa yang notabene nya berasal dari utang yg kelewat banyak dan nggak mampu bayar.
terlalu sering ngutang,,membuat para pemimpin negara2 tidak mau berpikir keras untuk mencari sumber pendapatan dari sektor lain.
akhirnya terlena karena keseringan ngutang(terlalu gampang dapat uang buat belanja negara), nggak nyadar klo utang numpuk dan panik nyari dana buat bayar utang.
kemudian klo udah gitu tinggal nerbitin SUN(Surat Utang Negara)


@ yudhis273
klo ane liat,,,ente punya data kyknya komplit bro....

btw, bisa tampilin data tentang alokasi APBN per daerah??

misalnya untuk provinsi NAD berapa?? SUMUT berapa gitu??

 

wah, seru juga ya ngebahas disini..

makin banyak nominal utangnya, tapi makin dikit jika dirasiokan dengan PDB

bukan... BLBI itu berasal dari dana Bank Indonesia, yang notabene Bank Indonesia itu bukan pemerintah...
sumber dana BI itu dari hasil meminjamkan uang ke Bank-Bank dibawahya..

sebenernya masalah uang negara atau bukan sempat dibuat rancu waktu kasus Century...
ada pendapat bahwa sebenernya Century itu tidak merugikan, karena yg dipakai itu uang LPS, bukan APBN.
Jadi, uang LPS itu memang dipakai untuk menangani kasus2 seperti ini, bukan dipakai untuk pembangunan

tapi ada juga pendapat bahwa uang LPS pun ranahnya keuangan negara, jadi tetep merugikan negara, meski bukan APBN.
dana BLBI juga fungsinya untuk menyelamatkan Bank, jadi seandainya ada Bank kolaps, pemerintah ga ngapa-ngapain, toh ranahnya masuk ke BI.
CMIIW

hmm, kalo dibilang sampai kapan utang akan lunas, maka jawabannya = TIDAK PERNAH AKAN LUNAS

kenapa :
1. Pemerintah menggunakan prinsip defisit dalam APBN, misal pendapatan 800 T, maka belanja 1000 T. jika tahun depan pendapatan bisa mencapai 1000T, maka pengeluaran jadi 1200 T, and so on
2. Indonesia kekurangan modal.... gimana mau membangun kalo ga ada modal duid... banyak proyek pembangunan yg hasil pinjaman loh.. (bahasanya Bantuan)
3. Sebenernya dengan dipermudah Indonesia mendapat utang, dipandang lebih baik... ga mungkin dong orang mau ngutangin ke Indonesia kalo ga percaya utangnya bakal dikembalikin ?

Utang selalu jadi masalah ???
ah engga juga....
coba deh yg simple aja, kalo mau buka usaha, terus ga ada modal usaha gimana? pinjem bank kan ?

jadi kalo utang untuk tujuan produktif, oke lah...
tapi kalo utang buat gaji pegawai, utang buat membayar subsidi, itu yg dinamakan utang tidak produktif, dan berbahaya

kalo udah kayak krisis eropa gitu, nerbitin SUN/obligasi ga akan berhasil... karena obligasinya dianggap sampah, ga ada investor mau beli soalnya dipandang negara tsb ga bisa nglunasin nanti


kalo alokasi APBN per daerah (mungkin maksudnya transfer daerah ya) bisa dilihat di web Dirjen Anggaran