Novel Dan Hujan pun Berhenti ... - Farida Susanty

​ dan hujan pun berhenti ...​ Detail Novel ~ Judul Penulis Penerbit Ukuran Tebal Terbit : dan hujan pun berhenti… : Farida Susanty : Grasindo : 13,8 cm x 20 cm : 324 halaman : 2007 Official Synopsis ~ "Kamu mau bunuh diri?" "Ya, asal tidak hujan." Leo tidak akan pernah bisa melupakan percakapan itu sepanjang hidupnya. Percakapan yang terjadi ketika ia bertemu dengan Spiza, gadis yang nantinya benar-benar ia temukan sedang mencoba bunuh diri di kamar mandi sekolahnya. Gadis yang akhirnya terpaksa harus ia selamatkan, karena ternyata begitu mirip dengan teman pertamanya. Gadis yang di luar dugaan menggedor topeng bahagianya. Gadis yang akan mengubah takdirnya selamanya. Yang akan membuatnya memilih, mencoba jujur, atau terus pura-pura. Yang akan membuatnya mempertanyakan lagi, masa lalu, atau saat ini. Yang akan membuatnya harus menetapkan, percaya, atau mengkhianati. Dan yang paling penting, membuatnya terpaksa memutar roulette, hidup atau mati. My review .. Alasan pertama dan kedua kenapa saya beli novel ini tanpa banyak pertimbangan, tentu saja karena temanya hujan Ditambah covernya yang menurut saya keren. Ada gambar teru-teru bozu dengan dominasi warna hitam dan tulisan judulnya warna biru. Kesukaan saya banget Saya beli novel ini tahun 2011 dan cetakan cover kedua. Pada cetakan cover kedua, sinopsisnya gak sebanyak saat cover pertamanya (seperti yang saya tulis di atas pada Official Synopsis). Pada cover kedua, sinopsisnya hanya : Kamu mungkin tidak akan bisa mengerti Leo yang tidak percaya pada siapa pun di dunia ini. Tapi mungkin Spiza, gadis yang mencoba bunuh diri di sekolahnya, bisa. Sekilas saya memang sudah menduga buku ini agak 'gelap', karena memang kebanyakan orang menghubungkan hujan dengan masa lalu yang menyakitkan dan rasa gelap pada kehidupan (saya jelas bukan termasuk kebanyakan orang tersebut, hihi). Tapi saya jadi penasaran bagaimana penulis meleburkan hujan dalam cerita di novel ini. Dan memang, ceritanya cukup kelam. Novel ini bercerita tentang Leo, seorang cowok broken home yang kabur dari rumah, dia juga bertekad membuktikan pada orang tuanyanya dia bisa hidup sendiri. Leo sangat membenci hujan karena suatu alasan, dan itu membuatnya jadi anak nakal dan suka berkelahi. Hingga suatu hari dia pertemu Spiza, seorang cewek, yang juga sama seperti Leo, sama-sama benci hujan. Pertemuan pertama mereka bahkan jadi pertemuan yang tidak biasa. Mereka bertemu pertama kali saat Leo berlumuran darah setelah dikeroyok musuk bebuyutannya. "Kamu mau bunuh diri?" "Ya, asal tidak hujan." Leo jadi tertarik pada Spiza, dia merasa Spiza begitu mirip dengan seseorang di masa lalunya dan juga mirip dengannya. Mereka menjadi dekat, tanpa mereka sadari, ada suatu benang yang menghubungkan mereka berdua. Novel ini benar-benar menceritakan tentang karakter remaja yang tidak asing kita lihat dan bahkan mungkin pernah (atau masih) kita rasakan. Perasaan yang labil karena masih mencari jati diri, berego tingi, merasa selalu benar, membutuhkan perhatian dari banyak orang. Hingga kadang membuat kita jadi orang yang berontak saat nggak diterima di tengah keluarga atau masyarakat. Secara singkat, begitu inti dari isi novel ini. Walau saya suka banget sama covernya, serius, saat baca buku ini saya berusaha keras bertahan baca sampai akhir. Bukan karena ceritanya terlalu gelap, tapi karena banyak banget bangeet kalimat yang ber-capslock. Setiap ada kalimat ber-capslock, kening saya berkerut antara kesal dan heran. Menurut saya penggunaan capslock ini kadang nggak sesuai dengan kalimat. Bahkan ada dalam beberapa ucapan, yang terdiri dari beberapa kalimat, hampir semua di-capslock, dan di tengah-tengah kalimat kembali jadi huruf kecil. Bener-bener bikin sakit mata. Selain itu, ada beberapa karakter yang menurut saya aneh banget. Salah satunya, si guru BPnya itu lho. Haha, aneh banget, masa berantem sama muridnya sendiri. Yah, saya anggap hidup Leo emang benar-benar lagi kelam, sampai-sampai punya guru BP yang suka marah-marah gitu. Saat ngereview novel ini, saya baru sadar, ternyata novel ini merupakan pemenang KLA kategori penulis muda berbakat. Terlepas dari segala kekurangan, saya sangat menghargai penulisnya. Masih remaja dan sudah bisa membuat karya seperti ini. Dia menyelesaikan novel ini saat kelas 3 SMA, dan novel perdananya ini langsung menyabet penghargaan. ​ Index Review .. ​