1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.

CerCur: Kisah Rahwana Dan Negeri Alengka -Episode1-

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by archemist, Dec 4, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. archemist MODERATOR

    Offline

    visit WS-OS sub-forum for your latest software

    Joined:
    Sep 30, 2009
    Messages:
    12,798
    Trophy Points:
    252
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +374,923 / -0
    BACA EPISODE 1 DISINI===BACA EPISODE 2 DISINI
    BACA EPISODE 3 DISINI===BACA EPISODE 4 DISINI
    [​IMG]

    Orang selalu bilang klo aku ini makhluk yang sangat kejam, tapi mereka tidak tahu apa yang ada didalam hatiku yang sebenarnya.

    Namaku Rahwana, aku lahir dari seorang ibu bernama Kaikesi, Puteri dari Sumali seorang raja dari kaum Detya.
    Orang-orang selalu memandangku dengan sebelah mata, mereka melihatku bagaikan raksasa yang haus darah, pembunuh, penculik putri-putri cantik, dan yang lainnya. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya ada dalam hatiku.

    Aku ini sebenarnya baik hati, tidak tega memukul yang lemah, dan suka mendengarkan lagu-lagu yang easy listening, seperti lagunya Kangen Band, The Bagindas, Zivillia, dan Duo Maya. Tapi karena Duo Maya sudah jarang tampil di Televisi, akhirnya aku pun beralih jadi fans The Sister, karena terkagum-kagum dengan kecantikan Shireen Sungkar saat berakting di sinetron ‘Cinta Fitri’.

    Mungkin keadaan dan waktu yang kurang tepat saja yang membuatku dibenci oleh orang-orang, seperti kejadian pada saat itu.

    Suatu hari dimusim duren, Rahwana mengajak prajurit-prajuritnya bertamasya ke negeri Alengka, konon katanya Alengka adalah kota yang asri nan permai. Pantai yang indah tempat sempurna untuk melihat Sunset, ombak yang mendayu dengan kencangnya cocok untuk para prajurit-prajuritnya jika ingin bermain Selancar, dan hutan-hutan yang alami tempat berkicaunya burung-burung pelatuk kecil, Visit Alengka 2010/2011.

    Setidaknya itulah yang sering didengar oleh Rahwana di Televisi saat jeda komersial ketika menonton ‘Cinta Fitri’,

    Rahwana sengaja mengajak prajurit-prajuritnya rekreasi ke negeri Alengka agar mereka bisa terhibur dari kesuntukannya berjaga siang dan malam. Namun apa daya, orang-orang berpikiran lain tentang kedatanganya ke Alengka. Mungkin karena wajahnya yang kurang rupawan dan Dia membawa beribu-ribu pasukan kesana, penduduk Alengka berpikir bahwa Rahwana akan menyerang dan merebut negeri Alengka.

    Rahwana: “Bagaimana mereka bisa berpikir sedemikian rupa sedangkan aku ini bahkan tidak tega untuk memukul seekor nyamuk yang sedang menggigit bokongku ini.” Gumam Rahwana dalam hati.

    Mungkin peribahasa “Dont judge a book from the cover” memang cocok bagi Rahwana.
    Sementara Rahwana sibuk dengan nyamuk yang menggigit bokongnya, para prajurit Alengka bersiaga untuk menghadang pasukan Rahwana yang beribu-ribu jumlahnya, Komandan pasukan Alengka pun bertanya maksud kedatangan Rahwana ke negeri Alengka.

    Komandan Alengka: “Wahai engkau Rahwana, putra dari Kaikesi dan Wisrawa, kakak dari Wibisana. Apa maksud kedatanganmu kemari?”

    Rahwana yang gagah berani selalu berada dibarisan paling depan jika sedang berperang atau berpergian dengan prajuritnya, terlebih dia adalah seorang Raja di Raja.

    Rahwana: “Aku datang kemari tidak lain dan tidak bukan hanya untuk…”

    Belum sempat Rahwana menyelesaikan perkataannya, seorang anak yang sedang bermain “lempar telur busuk” bersama temannya melesatkan telur busuknya secara tidak sengaja ke muka Rahwana.

    Merasa rajanya telah dihina oleh penduduk Alengka, para prajurit yang dibawa Rahwana pun menjadi geram dan amarahnya pun meluap-luap bagai lahar gunung merapi.
    (maklum udah gak tidur beberapa hari karena sibuk jaga malam, terlebih lagi karena terhalangnya rencana rekreasi ke negeri Alengka)

    Prajurit Rahwana: “Kurang ajar sekali kalian berani melempari Raja kami dengan telur busuk.” (berarti klo dengan telur ceplok gak apa-apa!!)
    “Tidak tahukah kalian kalau raja kami ini adalah Raja segala Raja. Beliau bahkan telah mengalahkan Raja hutan Lion King, sehingga beliau mendapatkan gelar ‘Raja Singa’.” Lantang sang prajurit.

    Tanpa aba-aba, para prajurit pun bersiap melesatkan serangan terdahsyat mereka ke negeri Alengka, namun mereka melupakan sesuatu, yaitu untuk membawa senjata bertempur, karena memang tujuan mereka sebenarnya datang ke Alengka haya untuk pelesiran. (koruptor yang dipenjara saja masih bisa pelesiran ke Bali)

    Akhirnya para prajurit Rahwana pun memungut senjata seadanya yang ada di dekat mereka, yaitu berupa telur busuk yang lebih busuk dari pada telur busuk yang di lesatkan ke muka busuk sang Raja.

    Tak mau kalah, para prajurit Alengka melemparkan kotoran sapi yang ada di ladang gandum terdekat ke arah pleton prajurit Rahwana. Rahwana pun menjadi sasaran empuk karena dia selalu berada paling depan. Tak terhitung berapa ton kotoran sapi yang telah dilesatkan ke arahnya.

    Perang berlangsung selama beberapa minggu dengan kekuatan para pasukan yang sama kuat dari kedua belah pihak. Tak hanya kotoran sapi, para prajurit menyerang dengan kotoran yang lainnya, kotoran kuda, kerbau, kucing, anjing, bahkan (ehhmm, maaf bagi yang sedang makan) kotoran prajurit itu sendiri.

    Konon aroma busuk dari peperangan kotoran itu sampai masuk ke ruangan-ruangan Istana Para Dewa di Kahyangan.
    >> bersambung… :peace:

    __________________________________________________
    Cerita ini hanyalah fiktif dan karangan archemist semata, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, waktu, cerita, baju, celana, gaya rambut, kumis, dan yang lainnya, mohon dimaafkan. Cerita ini juga TIDAK dimaksudkan untuk menghina, memojokan, mencela suatu Agama, Kelompok, Masyarakat, Presiden, Pak Haji, dan RT/RW setempat.

    Mohon jangan mencela CerCur (Cerita anCur) ini jika tidak berkenan dengan selera humor sodara-sodari, sayah hanya mengutarakan imajinasi dalam otak sayah.

    Copyright and Original Story by archemist, jika anda baca CerCur seperti ini di blog atau situs lain, itu berarti mereka CoPas dari sini. (PeDe, kayak ada aja yang mau CoPas)

    Gambar by wayang.wordpress.com
    __________________________________________________
    jika berkenan. mohon berikan komen dan kritik yang membangun, agar penulis bisa lebih meningkatkan kreasinya.
    jangan lupa juga tombol Thanks nya :minta:
     
    • Like Like x 3
    • Thanks Thanks x 3
    Last edited: Dec 10, 2010
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. virtu Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 21, 2010
    Messages:
    139
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +14 / -0
    teruskan lagi bro ceritanya
     
  4. archemist MODERATOR

    Offline

    visit WS-OS sub-forum for your latest software

    Joined:
    Sep 30, 2009
    Messages:
    12,798
    Trophy Points:
    252
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +374,923 / -0
    sip sip :malu:

    episode 2 nya lagi on the way nih, mudah-mudahan ceritanya kagak mengecewakan, hhe

    makasih buat suport nya :top:
     
  5. sasrabahu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 26, 2010
    Messages:
    700
    Trophy Points:
    92
    Ratings:
    +1,061 / -0
    cercur emang ancur banget ceritanya :lol:
    lanjut masbro penasaran ama perang kotorannya :haha:
     
  6. archemist MODERATOR

    Offline

    visit WS-OS sub-forum for your latest software

    Joined:
    Sep 30, 2009
    Messages:
    12,798
    Trophy Points:
    252
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +374,923 / -0
    ok bro, udah ada ko lanjutannya.
    tinggal di edit-edit dulu biar menarik perhatian pembaca :peace:
     
  7. sasrabahu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 26, 2010
    Messages:
    700
    Trophy Points:
    92
    Ratings:
    +1,061 / -0
    ^
    siap ditunggu
    keknya cocok nih di buat bukunya :boong:
     
  8. archemist MODERATOR

    Offline

    visit WS-OS sub-forum for your latest software

    Joined:
    Sep 30, 2009
    Messages:
    12,798
    Trophy Points:
    252
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +374,923 / -0
    wahh, masih belom kuat klo suruh bikin buku :malu:
    sekarag mah masih nulis-nulis cerita pendek aja, sambil belajar :top:
    nih sayah kasih lanjutan ceritanya, :peace:
     
  9. archemist MODERATOR

    Offline

    visit WS-OS sub-forum for your latest software

    Joined:
    Sep 30, 2009
    Messages:
    12,798
    Trophy Points:
    252
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +374,923 / -0
    CerCur: Kisah Rahwana Dan Negeri Alengka -Episode2-

    BACA EPISODE 1 DISINI===BACA EPISODE 2 DISINI===BACA EPISODE 3 DISINI===BACA EPISODE 4 DISINI
    [​IMG]
    Cerita sebelumnya di ‘Kisah Rahwana dan Negeri Alengka’:
    Peperangan yang berlangsung berminggu-minggu antara prajurit Rahwana dan prajurit Alengka sangatlah dahsyat, ‘senjata’ yang mereka gunakan benar-benar mengguncang daratan bumi dan lautan. Bahkan aroma dari senjata yang mereka pakai tercium sampai ke Istana para Dewa di Kahyangan.

    Pada waktu yang sama ditempat berbeda, yaitu di Instana para Dewa di Kahyangan. Dewa-dewa sedang melakukan tapa berjamaat yang rutin dilakukan pada saat akhir bulan. Tapa berjamaat itu dihadiri petinggi-petinggi Dewa, seperti Dewa Brahma, Dewa Shiwa, Dewa Wisnu, Dewa Yama, Dewa Ganesha, dan banyak dewa-dewa yang lainnya.

    Dewa Ganesha yang berwujud seekor gajah memiliki hidung panjang dan penciuman tajam merasa terganggu oleh bau-bau aneh yang ada diruangan pertapaan. Ganesha dikenal sebagai Dewa Pengetahuan, oleh karena itu dia lah yang pertama mengetahui bau-bau aneh yang masuk ke Istana Kahyangan.

    Ganesha pun menanyakan pada sang Ayahanda, yaitu Dewa Shiwa sang Dewa Penghancur. Gerangan bau apakah yang diciumnya.

    Dewa Ganesha: “Mohon ampun Ayahanda, bukan maksud hamba mau mengganggu tapa khusu Ayahanda, tapi hamba mencium bau-bau aneh yang kurang sedap didalam ruangan ini.”

    Dewa Shiwa: “Bau aneh, apakah itu wahai anakku? coba ayah cium dulu.”

    Dewa Shiwa pun mencium bau aneh yang sama dengan Ganesha.

    Dewa Shiwa: “Benar wahai anakku Ganesha, diruangan ini ada bau-bau aneh tak sedap.”

    Dewa Shiwa yang terkenal pemarah dan tidak sabaran lantas menuduh Dewa Brahma kentut. (Maklum, Dewa Shiwa adalah Dewa Penghancur.)

    Dewa Shiwa: “Hai engkau Brahma, apa kau tidak bisa menahan kentutmu sebentar hingga tapa berjamaat ini selesai.”

    Lantang Dewa Shiwa pada Dewa Brahma, menyebabkan para Dewa lainnya tersadar dari pertapaannya. Dewa Brahma yang tidak tahu apa-apa langsung kaget mendengar tuduhan Dewa Shiwa.

    Dewa Brahma: “Apa maksudmu Shiwa?”

    Dewa Shiwa: “Jangan belaga pilon deh Brahma, Aku tahu kalau kau yang kentut dan menyebabkan bau-bau aneh ini”

    Dewa Brahma: “Seenaknya saja kau menuduhku, Shiwa.” Geram Dewa Brahma.

    Brahma pun beranjak dari tempat pertapaannya sembari memegang Gada besarnya, Brahma pun melanjutkan penyangkalannya.

    Dewa Brahma: “Aku tidak pernah kentut didepan orang banyak, apalagi ketika sedang bertapa berjamaat seperti ini”

    Dewa Yama: “Berarti klo lagi gak ada orang, sering kentut dong, hehehe.”

    Celetuk Dewa Yama menyebabkan wajah Dewa Brahma semakin memerah karena malu. Brahma pun semakin merasa disudutkan atas perbuatan yang tidak dia lakukan.

    Dewa Brahma: “Diam kau Yama.” bentak Brahma pada Yama.
    “Ahh, mungkin kau yang tadi kentut dan menyebabkan bau aneh ini, di Istanamu kan Toiletnya kotor dan suka mampet, jadi mungkin kamu tidak setor selama beberapa minggu.” Tuduh Dewa Brahma pada Dewa Yama.

    Dewa Yama adalah Dewa Akhirat dan penjaga Neraka yang biasa mengadili roh-roh orang mati. Dewa Yama pun murka karena dituduh oleh Dewa Brahma. Kedua Dewa ini memang tidak pernah rukun sejak dulu.
    Berawal dari semasa mereka masih remaja.

    Dahulu kala di Istana Kahyangan ada sebuah pesta besar, para penghuni kahyangan bersuka cita dan penduduk bumi pun bergembira ria, tak lain dan tak bukan pesta itu adalah pesta ulang tahun Dewa Indra yang ke 17.

    Di pesta itu berkumpul banyak Dewa dan Dewi dari seluruh Kahyangan, antara lain adalah ‘The Big Four Dewa’ bisa dibilang Big Four Dewa ini adalah F4 nya para Dewa, yang terdiri dari Dewa Wisnu, Dewa Shiwa, Dewa Brahma dan Dewa Surya. Para Dewi-dewi dari Kahyangan pun terkagum-kagum melihat mereka, antara lain, Dewi Durgha, Dewi Laksmi, Dewi Saraswati, Dewi Sri, dan banyak Dewi-dewi lainnya yang simpang siur.

    Suatu ketika, Dewa Brahma terpikat oleh kecantikan seorang Dewi dari Kahyangan, rambutnya hitam kemilau, kulit putih nan mulus, body bohai dan lenggak-lenggok jalannya yang gemulai, dia adalah Dewi Saraswati.

    Tak hanya Brahma yang menyimpan hati pada Dewi Saraswati, Dewa Yama juga menyimpan hati padanya, bahkan mungkin bisa dibilang tergila-gila terhadap Dewi Saraswati. Disetiap dinding kamar Yama di Underworld terpajang photo cantik nan aduhai Dewi Saraswati.

    Brahma mengetahui jikalau Yama menaruh hati pada Saraswati, begitu juga sebaliknya, Yama tahu kalau Brahma mau menggebet Saraswati. persaingan diantara merekapun dimulai.

    Layaknya seorang pejantan tangguh yang mampu menyebrangi lautan dan mendaki gunung tertinggi untuk bertemu dengan Dewi-dewi, Dewa Yama mencoba mendekati Dewi Saraswati.

    Dewa Yama: “Sendirian aja nih Neng, ikut abang Dangdutan yuk??”

    Sontak saja Dewi Saraswati menjawab.

    Dewi Saraswati: “NAJIS LOH!!!”

    Ahh sayang sekali, terlalu lama Dewa Yama bergelut dengan pekerjaannya di Underworld menghukum roh-roh jahat sehingga dia kehilangan keromantisannya terhadap Dewi-dewi di Kahyangan.

    Brahma pun maju menemui ‘pujaan hati belahan jantung penghibur lara’ Dewi Saraswati, meninggalkan Yama yang terdiam membisu berurai air mata dipojokan Istana.
    Berbeda dengan Yama, Brahma adalah Dewa yang cukup romantis dan berwajah tampan. Brahma mulai memainkan silat lidahnya untuk mendekati Saraswati.

    Dewa Brahma: “Hai, engkau wahai Dewi Cantik”, “Maukah kutemani engkau menghabiskan malam indah ini berdua bersamaku??”

    Dewi Saraswati terpukau akan keromantisan dan ketampanan Dewa Brahma, namun dia tidak mau dicap sebagai ‘Dewi Gampangan’. Oleh karena itu dia sedikit agak jual mahal.

    Dewi Saraswati: “Ehmm, Akoh mau ko menghabiskan malam ini bersamamuh” , “Asalkan kau ambilkan bulan itu untukkoh”
    (gaya bicara Dewi Saraswati emang sedikit alay, maklum aja pada saat itu dia masih 16 tahon gitoh)

    Tanpa pikir panjang, Dewa Brahma pun langsung pergi ke beranda Istana dan dengan kesaktiannya dia mengambilkan Bulan yang ada di hadapannya bagaikan memetik sebuah cabe dari tangkainya.
    Kabar burung mengatakan, saat Dewa Brahma mengambilkan Bulan untuk Saraswati, pada saat yang bersamaan Dewi Saraswati bernyanyi mengiringi Dewa Brahma.

    Dewi Saraswati: “Ambilkan ku bulan, ambilkan ku bulan…”

    Lirik yang sebenarnya adalah “Ambilkan ku bulan” namun karena seiring bergantinya jaman, liriknya pun ikut berubah menjadi “Ambilkan bulan bu”.

    Dengan diberikannya sebuah bulan oleh Brahma pada Saraswati. Akhirnya Saraswati pun menjatuhkan pilihannya pada Brahma. Layaknya di pesta-pesta barat, Brahma si ‘Pejuang Cinta’ mengajak Dewi Saraswati berdansa.

    Dewa Brahma: “Should we..??” Brahma memberikan tangannya pada Saraswati.

    Dewi Saraswati: “I do!!”

    Brahma dan Saraswati pun menjadi pasangan yang paling romantis dipesta ulang tahun Dewa Indra itu, bagaikan Anang dan Syahrini dalam video klip terbarunya ‘Jangan memilih Aku’.

    Dewa Yama yang murka melihat kemesraan Dewa Brahma dan Dewi Saraswati pun hanya bisa mengepalkan jari-jari tangannya dan memukul-mukul dada Dewa Wisnu.

    Dewa Yama: “Jahat, jahat, jahat”.

    Yama tidak berani membuat kekacauan di pesta ulang tahunnya Dewa Indra, karena dia adalah Dewa perang yang disegani dan bisa dibilang dia adalah Raja para Dewa.

    Kembali ke cerita tentang keributan di Kahyangan.

    Dewa Yama: “Kurang ajar kau Brahma, beraninya kau menuduhku kentut dan menghina toilet istanaku. Begini-begini juga toiletku tidak pernah mampet dan aku selalu setor setiap hari, paling lama gak setor juga 3 hari, gak sampe beberapa minggu.” Bentak Dewa Yama pada Dewa Brahma.

    Keributan di Kahyangan pun semakin menjadi-jadi.

    Dewa Yama: “Nah mungkin yang kentut itu si Ganesha, dia kan yang mencium pertama kali. ada pepatah mengatakan “Siapa yang mencium pertama kali berarti dia yang kentut”, dia cuma alibi saja bilang pada semua orang kalau dia mencium bau aneh, itu mah trick psychologis.”

    Dewa Ganesha yang masih junior diantara para Dewa lainnya tidak berani membantah karena merasa ngeri melihat raut wajah Dewa Yama yang menakutkan (maklum, Dewa Yama kan mandor pabrik). Dewa Ganesha pun berlindung dibalik sosok Ayahandanya, Shiwa.

    Dewa Shiwa tidak terima anak kesayangannya dituduh kentut, dia lalu menyodokan Trisula tajamnya ke bokong Dewa Yama, menyebabkan Dewa Yama tersungkur dan menabrak Dewa Brahma yang sedang memegang Gada besarnya.

    Gada Dewa Brahma terjatuh dan menindih kuku kakinya yang ‘kengkeongeun’ (maaf sayah tidak tahu bhs. indonya kengkeongeun), sontak saja Dewa Brahma menjerit kesakitan. Dan Keributan di Kahyangan pun tidak terelakkan lagi.

    Konon pada saat Dewa Brahma menjerit kesakitan karena kakinya tertindih Gada, guntur-guntur menyambar, angin topan bertiup dari selatan ke timur selama beberapa minggu.

    Sementara itu, di sudut ruangan Istana, Dewa Wisnu hanya terdiam dengan muka yang dibanjiri keringat dingin. Dalam hatinya dia berucap.

    Dewa Wisnu: “Yang tadi kentut pas pertapaan itu kan gua, cuman kentutnya juga kecil kok, dan gua gak yakin baunya bisa ampe ‘meuleukbeuk’ kayak gini”, “Gawat nih klo ampe Dewa yang lain tahu”.

    Tapa berjamaat pun akhirnya ricuh tak karuan.
    >> bersambung… :peace:

    __________________________________________________
    Cerita ini hanyalah fiktif dan karangan archemist semata, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, waktu, cerita, baju, celana, gaya rambut, kumis, dan yang lainnya, mohon dimaafkan. Cerita ini juga TIDAK dimaksudkan untuk menghina, memojokan, mencela suatu Agama, Kelompok, Masyarakat, Presiden, Pak Haji, dan RT/RW setempat.

    Mohon jangan mencela CerCur (Cerita anCur) ini jika tidak berkenan dengan selera humor sodara-sodari, sayah hanya mengutarakan imajinasi dalam otak sayah.

    Copyright and Original Story by archemist, jika anda baca CerCur seperti ini di blog atau situs lain, itu berarti mereka CoPas dari sini. (PeDe, kayak ada aja yang mau CoPas)

    Gambar by wayang.wordpress.com
    __________________________________________________
    jika berkenan. mohon berikan komen dan kritik yang membangun, agar penulis bisa lebih meningkatkan kreasinya.
    jangan lupa juga tombol Thanks nya :minta:
     
    • Like Like x 2
    • Thanks Thanks x 2
    Last edited: Dec 10, 2010
  10. sasrabahu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 26, 2010
    Messages:
    700
    Trophy Points:
    92
    Ratings:
    +1,061 / -0
    :lol:
    F4 ya ?? keknya yg jd taumingse si brahma ya ... :haha:
    lanjut masbro asli kocak :top:
     
  11. archemist MODERATOR

    Offline

    visit WS-OS sub-forum for your latest software

    Joined:
    Sep 30, 2009
    Messages:
    12,798
    Trophy Points:
    252
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +374,923 / -0
    haha, bukan, taumingse nya tuh si Dewa Shiwa, dia kan dewa paling nyeremin, :haha:

    ok siip, ditunggu aja yah episode selanjutnya :peace:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.