1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Official Cerbung Kolaborasi version III - Book #001

Discussion in 'Fiction' started by Zervo, Dec 18, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    Sementara itu, Roan tidak menyangka harus bertarung juga sebagai peserta dalam turnamen. Memang, dia terdaftar sebagai pengantar Alice, namun seharusnya dia tidak bertarung kecuali keadaan tertentu muncul.

    Lawan Roan adalah sepasang pencuri dari negeri timur yang terpaksa bertekuk lutut setelah terkena sihir ilusi dari partner Roan; Iclerre, penyihir perempuan berkerudung dan cadar hitam.

    Tidak lama, waktu istirahat ditandai dengan suara dentang bel raksasa yang menunjukkan waktu pukul tiga sore.

    Alice dan Roan sudah berada di kamar sewaan mereka dan berbincang mengenai pertarungan resmi pertama mereka.

    "Tidak salah lagi, ada pihak yang memanipulasi pertarungan ini." Kata Roan sambil menunjukkan tato hitam tanda peserta turnamen pada Alice.
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    "Memanipulasi? Apa maksudmu?" sembari membersihkan repiernya Alice meminta penjelasan dari Roan.

    "Kau tidak ingat pasangan Magma dan Blue yang menjadi lawanmu? Setiap orang tahu bahwa mereka adalah saudara. Begitu juga dengan sepasang pencuri dari timur yang menjadi lawanku tadi."

    Tangan Alice berhenti mengusap pedangnya, dahinya berkerut memikirkan deduksi Roan. "Hanya manupulasi kecil," Alice memasang wajah tidak peduli dan kembali melanjutkan kegiatannya. "Lagipula bertarung dalam pasangan hanya ada pada babak pertama turnamen, berikutnya mereka sudah tidak dapat melakukan hal itu lagi."

    "Bila mereka sudah melakukan kecurangan sejak awal, maka untuk berikutnya akan ada lagi kecurangan lain."

    Alice hendak membalas perkataan Roan, tetapi suara ketukan pintu menghentikan ia untuk melakukannya.
     
  4. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    Dari balik pintu itu, Cohan mengetuk pintu hingga sang pemilik kamar membukanya. Sepucuk surat, itu yang dia berikan pada Alice.

    "Kita gunakan sihir Clyvorede besok, sekali saja." Kata Alice dengan nada senang.

    "...sihir kuat? untuk apa menggunakan sihir yang cuma bisa digunakan untuk melawan musuh yang kekuatannya di bawahmu...." Pertanyaan Roan itu berhenti ketika dia melihat surat yang baru Alice baca.

    Surat itu bertuliskan "Epic Battle Royale".

    kelebihan satu kalimat, maaf.
    pengennya sih chapter ini selesai bersama dengan turnamen supaya cepat2 ke story arc yang lebih seru.
     
  5. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    "Apaan, tuh?" tanya Roan penasaran dan merebut surat tersebut dari tangan Alice. Ia membolak-balikkan kertas itu dan memeriksa sampai ke sudut-sudutnya dan tak menemukan apapun selain tiga kata tersebut. Roan mendecak kesal. "Iseng banget. Dari siapa, sih?"

    Alice mengangkat bahunya tak acuh. "Paling salah satu peserta. Buang aja.."

    "Oke.. eit, ini apaan?" Roan memelankan suaranya nyaris berbisik saat dia melihat suatu gundukan aneh di bawah kata Battle dan Royale. Ia mengacungkan telunjuknya pada Alice, menyuruhnya mendekat. Alice beringsut ke arah Roan dan ikut mengamati gundukan aneh itu.

    "Apa ini pesan rahasia?"

    Roan menaikkan alisnya. "Mungkin. Biar aku periksa.." ujarnya sambil meratakan tangannya di atas tulisan tersebut dan meraba gundukannya. Alisnya berkerut-kerut dan ujung jarinya masih lincah bergerak-gerak diatas kertas. Ia menggumamkan sesuatu dengan sangat pelan, bahkan tidak dapat didengar Alice. Setelah beberapa saat, Roan membelalakkan matanya dan memandang ke arah Alice. Wajahnya tampak sangat terkejut. "Astaga!"

    Alice ikutan mengerutkan alisnya. Ia tampa sadar menggenggam rapiernya dan menajamkan matanya pada Roan dan surat itu bolak-balik. "Apa? Apa isi pesan itu?"

    "Surat ini..."

    :lalala:
     
    Last edited: Mar 30, 2013
  6. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    :dead:
    :top: bole jg neh usulnya

    "Surat ini bukan hanya sekadar surat kaleng tanpa tujuan. Kau benar," masih dengan keseriusan yang melekat pada wajahnya Roan menunjukkan surat itu pada Alice. "Clyvorede, kita tidak memiliki pilihan lain. Pasukan Order atau mungkin para ksatria kuat dari Empire akan hadir dalam turnamen besok."

    Alice menerima dan membaca surat itu sekali lagi. "Apakah ini yang dimaksud oleh Ervetal? Mungkinkah sang dewa kegelapan yang mengirimkan surat itu?"

    "Entahlah," Roan menanggapi. "Sebaiknya kita segera istirahat, besok akan ada hal besar yang akan terjadi dalam turnamen."


    :onfire: ayo segera menuju turnamen dan puncak konflik chap 2 :onfire::onfire:
     
    Last edited: Mar 30, 2013
  7. Killuachezt Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 20, 2013
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +8 / -0
    Matahari pagi bersinar ke arah jendela kamar Alice dan membuatnya menutup wajahnya dengan selimut karena kesilauan, sejenak ia terdiam lalu terdengar ketukan dari depan pintu dan suara teriakan yang sangat berisik "Alice cepat bangun apa yang kau mimpikan sampai-sampai kesiangan seperti itu?", teriaknya. "Sial Roan mengagetkanku saja" Gumamnya kesal. Alice pun segera beranjak dari tempat tidurnya dan menemui Roan.Mereka pun pergi, namun Roan mengajak Alice untuk mampir membeli sarapan.
    "Menurutmu apa maksud dari surat tadi malam" tanya Roan, "Entahlah aku masih belum yakin dengan perkiraanku, kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi" jawabnya sambil berlalu meninggalkan Roan. Dugg!! seketika tubuh Alice terpental seolah menabrak sesuatu, ternyata itu bukan benda, itu...

    Nubi, mo ikutan berekspresi,,,silahkan dilanjut
     
  8. LuciferScream Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 15, 2011
    Messages:
    137
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +865 / -0
    Seekor mahluk melata raksasa menggeram marah dan hampir menerkam Alice jika saja rantai pengekangnya tidak ditarik oleh seorang pria bercadar ninja. Pria itu hanya menatap Alice dan Roan dengan tatapan tajamnya dan beranjak pergi.

    "Apa itu?" Roan bergidik ketika melihat mahluk seukuran badak itu pergi dengan mendesis.

    "Lacerta, mahluk melata dari hutan terlarang. Sepertinya rumor itu benar Roan.."

    "Apa?"

    "Tahun ini mereka memperbolehkan para peserta untuk membawa satu monster companionnya."

    "Sial! hal ini semakin buruk saja. apa yang akan kau lakukan?"

    "Jangan khawatir, aku juga memiliki monster yang kuat."

    "Oya? apa itu?"

    "Roan the Bastard." Ujar Alice sambil terkekeh.

    Roan hanya menekuk alisnya, merasa ini bukan saat yang tepat untuk bercanda.

    maap maap kepanjangan. lanjut dah, anyway ntar kalo ada kesempatan gw punya ide menarik yang berhubungan dengan prophecy si Ervetal. oia, pertarungan di skip skip aja sampe semifinale
     
    Last edited: Mar 31, 2013
  9. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    Pertarungan delapan ronde, ronde dua hingga semi final terasa sangat mudah jika dibandingkan dengan musuh yang dilawan Alice saat di babak pertama. Sepertinya peserta lain tidak terlalu kuat jika dibanding Blue dan Magma yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi semi finalis, namun karena mereka menganggap Alice sebagai seorang peserta pemula yang mudah dikalahkan, mereka tidak dapat bertarung dalam arena semi final ini.

    Semi final adalah babak dimana dari enam belas orang peserta yang lolos harus membentuk tim dua orang, mereka akan bertarung dalam satu arena melawan ketujuh tim lain. Peraturannya mudah, dua tim yang tersisa akan menjadi finalis dengan sistem bertarung yang terpisah.

    Tentu, Alice sebenarnya ingin memilih Roan sebagai partnernya, namun...
     
  10. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    seperti biasa, nasib baik bukanlah sahabat Alice. Lagi-lagi ia mendapatkan partner yang tidak diinginkannya. Partnernya yang sebelumnya masih bisa di tolerir. Namun, partnernya kali ini luar biasa ngejengkelin. Cewek ini, yang mengaku bernama Ros, punya mulut yang dapat mengeluarkan kalimat panjang hanya dalam satu tarikan nafas, dan melanjutkannya dengan kecepatan 100 mil/menit.

    Alice menghela nafas berat. Mengutuk peruntungannya. Disebelahnya, Ros masih mengoceh sambil menunjuk-nunjuk arena turnamen.

    "Liat, liat, Alice! Itu cowok ninja yang sebelumnya pernah kukalahkan! Wow, berani sekali dia ikutan turnamen ini. Dia cuma bakalan buat pertunjukan membosankan. Belum lagi memalukan. Wah, yang disebelahnya keren bangeeet!! Siapa namanya, ya? Kalo gak salah dia pernah jadi model, lho.. Wah, pedangnya apaan, tuh? Macem tentakel gitu... jangan-jangan itu monster yang bisa berubah jadi pedang? Tapi ngomong-ngomong, cewek disana itu jelek banget, ya? Mana pake baju ungu ijo-ijo gak jelas, lagi... Hii... kok bisa dia.."

    Bla-bla-bla...

    Alice mendesah lagi. Oh Tuhan... sial banget aku? Alice sibuk berkonsentrasi ke pertarungan di arena saat Ros mendadak memutar kepalanya ke arah lain. Rasa kesal dan marah Alice yang memang udah menumpuk hilang sat dilihatnya...

    hayoooo!!!! :onfire:
     
  11. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    Roan sedang asik bercengkrama degan seorang wanita cantik berkulit putih dari klan Half-Elf.

    "Awas kau, akan kuhabisi duluan saat pertandingan dimulai!"

    Tidak lama, seorang berbaju besi muncul begitu saja, berdiri di tengah lapangan, sepertinya dari sihir teleportasi atau pemanggilan.

    "EPIC BATTLE ROYALE, ERVEXTRAARA!" teriaknya dengan garang.
     
  12. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    Alice mengangkat rapiernya setelah mendengar seruan tanda pertandingan dimulai. Ia mulai melihat lawannya satu per satu yang juga siap untuk melancarkan serangan.

    Pertandingan dengan 14 orang musuh dan satu kawan, sebenarnya cara yang termudah adalah dengan membiarkan 14 musuh itu saling menghabisi, dan yang tersisa barulah ia habisi. Tetapi cara itu juga pasti yang telah dipikirkan oleh peserta lain, dengan rekan yang super bawel tentu saja akan sangat merugikan untuk Alice.

    Seorang lelaki berbaju besi yang tadi hadir dengan jurus teleportasinya, membuka pertandingan dengan langsung menghilang dan muncul kembali di belakang Ros, siap untuk menghujamkan pisau belatinya pada wanita bawel itu.
     
  13. LuciferScream Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 15, 2011
    Messages:
    137
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +865 / -0
    Ros yang tidak siap dengan serangan cepat itu langsung jatuh lemas ketika pisau belati berwana hitam menembus dadanya. Alice melompat beberapa langkah untuk menjaga jarak dengan pria gesit itu. Beberapa kali Alice kerepotan menangkis serangan dari para musuhnya yang membabi buta, namun semuanya dapat ditepis dengan baik oleh Alice.

    Sebagian peserta terlihat sudah gugur tidak berdaya, mereka telah merubah warna koloseum turnamen ini menjadi warna darah. Termasuk juga dengan partner Roan-sang wanita elf. Alice tidak mempunyai pilihan lain ketika dirinya terpojok oleh monster bawaan salah satu peserta turnamen selain meminta tolong pada Roan.

    Roan melemparkan pedangnya dan menancap tepat di dahi monster tersebut. namun sepertinya Roan terlalu gegabah dalam menyerang monster itu, meninggalkan dirinya tanpa pertahanan. dan tanpa sepengetahuan Roan, Samael mengayunkan kampak besarnya ke arahnya, cipratan darah menembus keluar dari tubuh Roan ketika...
     
  14. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    cipratan darah menembus keluar dari tubuh Roan ketika Alice melepaskan sihir waktu untuk mengembalikan kondisi Ros, satu-satunya kawan yang bisa dia percaya untuk pertandingan kali ini.

    Waktu berputar balik, tepat sebelum Ros ditusuk si pria berbaju besi.

    Malangnya, sihir ini menghabiskan prana dalam tubuh Alice dan tidak akan bisa kembali hingga tengah malam.

    Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Ros adalah...
     
  15. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Ros adalah dengan menggagalkan serangan dari lelaki berbaju besi itu.

    Bertarung tanpa menggunakan sihir memang berat, tetapi tidak seberat bila Alice harus bertarung tanpa sekutu di medan pertempuran.

    Tepat ketika lelaki itu berada di belakang Ros dan mengayunkan belatinya, Alice langsung menyapu kaki Ros, menyebabkan wanita itu terjatuh dan terhindar dari tusukan belati yang mematikan.

    Celah terbuka dari lelaki berbaju besi itu karena serangan gagalnya, tanpa menunda Alice langsung menghujamkan rapiernya. Darah mengalir dari pinggang lelaki itu ketika rapier Alice berhasil menembus baju dan menghujam tubuh di balik armor itu, menyebabkan lelaki itu tidak dapat berkutik lagi.
     
  16. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    Ceritanya berkembang sesuai dengan yang saya inginkan
    Pertarungan semakin sengit ketika Roan terhujam kapak Samael.

    Alice yang tidak bisa melakukan apa-apa soal itu hanya berharap tubuh Roan bisa bertahan.

    Bukannya Alice tega, namun sebuah rasa tidak nyaman muncul dari dalam diri Alice.

    "Dua, empat, enam, delapan... termasuk aku dan Ros....sepuluh!? hanya ada sepuluh peserta? dimana sisanya?" Kata Alice yang gemetar, merasakan premonisi gelap yang sangat mengerikan.
    Saya panggil ending chapter dalam 15 post!
     
  17. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    Tampaknya mereka yang sembunyi menggunakan strategi seperti yang telah dipikirkan Alice sebelumnya. Dengan keadaan tidak bisa menggunakan sihir, ia harus bermain aman. Terpaksa Alice harus lebih banyak berpindah tempat dan mengurangi frekuensi serangannya. Selain membuat lawan sulit untuk menyerangnya, hal itu juga membuatnya lebih aman untuk menghindari serangan yang tiba-tiba datang.

    Sayangnya, Ros berpikiran lain. Wanita itu dengan ambisinya...
     
    Last edited: Apr 1, 2013
  18. Alohamora M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2010
    Messages:
    1,321
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +368 / -0
    # 44

    chapter II akan berakhir 13 post lagi (chapter II part # 57) sesuai post om3gakais3r
    Agar tidak lupa disarankan post berikutnya diberi nomer di awal posting

    Wanita itu dengan ambisinya untuk meraih kemenangan memaksakan diri untuk menyerang seluruh peserta yang tersisa.
    Ia merapalkan mantra yang tak dapat didengar oleh Alice yang sedang sibuk menghindar.
    Tiba-tiba cahaya matahari tampak sedikit meredup. Langit tampak diselimuti awan gelap. Kilat tampak sesekali menyinari awan hitam itu

    "Mantra apa yang dia pakai?" tanya Alice dalam hati


    Ros pake mantra apa? Mulai pikir-pikir untuk membuat ending chapter II
     
  19. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #45

    Alice menantikan wujud mantra Ros sambil melompat, menangkis, dan menghindari serangan beruntun yang diarahkan padanya. Lalu, dengan suara gruduk-gruduk dan petir menyambar berkilat-kilat, tampaklah sosok besar dengan bayangan seperti tanduk-tanduk tajam di seluruh tubuhnya. Alice menajamkan matanya agar dapat melihat sosok yang tertutup kabut itu, begitu juga dengan peserta lainnya yang tanpa sadar terpana menatap sosok itu.

    "Ayo, Alice!! Sembunyi!!" teriak Ros sambil menarik tangan Alice.

    "Ha? Sembunyi? Ke..." Alice tak sempat menyelesaikan kalimatnya saat suara hantaman bagaikan geledek menggetarkan arena turnamen, diikuti dengan kibasan palu raksasa yang mengibas kabut. Serangan bergemuruh itu tidak tetap dan sangat liar. Menimbulkan hujan darah seantero arena. Mata Alice melebar saat dilihatnya sosok yang keluar dari kabut itu.

    Oh Tuhan! Itu Orc dari Hutan Apagorev!!

    Alice sempat melihat bayangan Roan yang melewati kaki monster itu untuk mengindar dari serangan liar Orc tersebut. Jantung Alice berdentam-dentam. Astaga! Roan tak punya senjata! Alice berusaha menguras otaknya dan memikirkan cara menyelamatkan Roan saat dilihatnya...

    :takut: ceritanya terasa nyata banget dipikiran ak.. gimana nasib si Roan?
     
    Last edited: Apr 1, 2013
  20. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    Chap 2 #46
    Alice berusaha menguras otaknya dan memikirkan cara menyelamatkan Roan saat dilihatnya monster itu sedang berusaha membunuh Roan.

    "Ros, bisakah kau mengendalikan Orc itu?" tanya Alice dengan tergesa-gesa.

    Wanita bawel itu melihat pada Alice dengan pandangan bertanya. "Setiap orang tahu bahwa Orc dari Hutan Apagorev adalah mimpi paling buruk," jawab wanita itu seraya memasang senyum bahagia. "Dan semua orang juga tahu bahwa mosnter itu sangat liar, jadi dengan kata lain, aku tidak dapat mengendalikannya, aku hanya dapat memanggil."

    Alice tersentak sambil menahan nafas memikirkan nasib Roan.

    "Tenang saja," wanita bawel itu melanjutkan. "Pertandingan ini akan berhenti bila hanya tersisa dua tim, kita cukup memperhatikan saja dari sini. Master Arion pasti akan membereskan monster itu setelah tersisa satu tim lagi selain kita. Aku pintar, kan?"

    kok Yuber nda ada ya? :lol: klo nda sala di depan disebut Yuber sang legenda bakal ikut turnamen
     
    Last edited: Apr 1, 2013
  21. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #47

    "Kau gila! Disana ada sahabatku!!" bentak Alice sambil menarik bagian depan baju seksi Ros.

    "Apa maksudmu? Aku sudah berusaha membantu supaya kita masuk final! Dasar kau tak tau diuntung!!" sembur Ros sambil berusaha melepaskan diri dari cengkraman maut Alice. Alice bagitu kalut, pikirannya terfokus pada keselamatan Roan sampai-sampai ia tak sadar bahwa lengan kirinya yang tidak sibuk bergerak semakin dekat pada terompet yang dipasangnya di pinggang baju.

    "Kalau kau tidak menarik kembali mantra itu, aku akan me.."

    BRUAAKK!!!

    Hempasan debu tebal dari arena turnamen memutuskan kalimat Alice. Dengan masih mencengkram baju Ros, ia memalingkan kepalanya ke arena. Dilihatnya Orc itu rubuh begitu saja, bagaikan batang kayu yang telah lapuk. Di depan monster itu, tampak sesosok bayangan yang semakin memudar, seiring dengan meleburnya Orc itu menjadi debu. ALice tidak sempat mengenali siluet tersebut karena gumaman aneh disampingnya. Alice memalingkan matanya lagi kepada Ros. Tubuh Ros tampak semakin tua, mengeriput, dan akhirnya meledak menjadi butiran debu. Cepat-cepat Alice melepaskan tangannya dari sisa-sisa baju Ros.

    Kepalanya pening.

    "Astaga... apa yang terjadi?" ucapnya setengah berbisik. Tanpa Alice sadari, sesosok bayangan mendekatinya dan...

    jaahh... makin mendekati akhir, nih... :sigh:

    siapa sosok di depan monster itu, ya? :???:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.