1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cara cegah hilangnya Penglihatan

Discussion in 'Intensive Health Unit' started by jHony, Jul 20, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. jHony Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jan 14, 2009
    Messages:
    3,641
    Trophy Points:
    267
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +13,318 / -0
    PEMERIKSAAN kesehatan mata rutin minimal dua tahun sekali dapat membantu mencegah hilangnya penglihatan dan mendeteksi penyakit sistemik seperti diabetes. Sayang, banyak yang mengabaikannya.

    Mata adalah jendela hati. Rasa sedih atau bahagia bisa berawal dari pandangan mata. Kita mengenal konsep indah, serasi, warna dan bentuk juga tak lepas dari peran indra penglihatan. Sayangnya, kebanyakan orang tidak mengindahkan anjuran memeriksakan kesehatan mata secara rutin minimal enam bulan sekali.

    Jangankan melakukan pemeriksaan mata sebagai langkah pencegahan, mereka yang sudah memiliki gangguan penglihatan pun acapkali malas untuk berkunjung ke dokter. Hal ini juga terjadi di Amerika, seperti yang dilaporkan dalam sebuah survei terbaru di negara adidaya tersebut.

    Berdasarkan survei yang dilakukan American Optometric Association, orang yang memakai kacamata ataupun lensa kontak terbilang cukup banyak, yakni 81 persen dari keseluruhan populasi. Ironisnya, 1 dari 5 orang mengaku sudah lebih dari dua tahun tidak berkunjung ke dokter mata.

    Kondisi ini dapat memburuk, terutama pada mereka yang tidak menggunakan lensa pengoreksi (corrective lens), semisal pada masalah mata minus atau plus. Pada kelompok ini, 3 dari 5 orang mengaku belum melakukan uji penglihatan selama lebih dari dua tahun.

    Para dokter meyakini hal tersebut disebabkan mayoritas gangguan penglihatan tampak tidak jelas dan karena orang umumnya tidak menjadwalkan kunjungan ke dokter mata sebagai sesuatu yang rutin.

    "Ya, mungkin kita sibuk. Sebagian besar dari kita mungkin memiliki penglihatan yang bagus sehingga kita merasa baik-baik saja, tidak ada masalah apa pun. Kenyamanan inilah yang kerap membuat kita terlalu berpuas diri," ungkap ahli mata dari the University of California di San Francisco, Amerika, Dr Andrew Iwach, yang juga bertindak selaku juru bicara American Academy of Ophthalmology.

    Survei yang dilakukan American Academy of Ophthalmology kian menguatkan asumsi tersebut. Hanya 28 persen orang yang disurvei yang merasa bahwa dirinya memiliki risiko terkena penyakit mata tertentu, dan hanya 23 persen yang menaruh perhatian akan kekhawatiran kehilangan penglihatan.

    Ahli optometri dari Brainerd Minn, Dr Kerry Beebe, mengungkapkan, deteksi dini gangguan mata amatlah penting. Pasalnya, manakala seseorang menyadari dirinya telah kehilangan penglihatannya, biasanya sudah terlambat untuk mengejar kesempatan mendapatkan pengobatan.

    Selama ini kebanyakan orang beralasan bahwa penglihatannya tidak bermasalah, mata tidak sakit dan terlihat baik-baik saja. "Mereka tidak menyadari bahwa banyak sekali penyakit mata yang tidak memunculkan gejala pada stadium awalnya," tandas Beebe yang juga seorang juru bicara di American Optometric Association.

    Sebagai contoh adalah kasus hilangnya penglihatan pada penderita glaukoma, suatu penyakit yang merusak saraf optik (saraf mata) dan mengakibatkan penyempitan lapang pandang.

    Umumnya penderita baru menyadari adanya blindspot (titik buta) saat kerusakan serabut saraf optik sudah parah. Bila seluruh serabut saraf rusak, kebutaan total tak terhindarkan.

    "Bersamaan Anda menyadari bahwa ada sesuatu yang janggal, sesungguhnya telah terjadi penurunan fungsi penglihatan yang nyata yang dapat mengarah pada hilangnya penglihatan," kata Iwach. "Namun jika kita sigap menanganinya lebih awal, banyak hal yang masih bisa diselamatkan," imbuhnya seraya mengungkapkan bahwa pemeriksaan oleh dokter mata dapat membantu mendeteksi kemungkinan terjadinya gangguan mata tersebut.

    "Mata adalah organ yang unik, di mana kami dapat melihat pembuluh darah, nadi dan saraf secara jelas, bahkan hingga ke bagian belakang mata dan saraf optik. Melalui pemeriksaan mata, kita juga dapat mengetahui kemungkinan adanya penyakit sistemik," tutur Iwach.

    Ia mencontohkan, sejumlah gangguan mata dapat merupakan penanda awal dari diabetes. Dalam dunia kedokteran dikenal istilah retinopati diabetika, di mana pembuluh darah retina yang rusak akibat diabetes bisa mengalami kebocoran yang menyebabkan pembengkakan retina. Pada keadaan lebih lanjut bisa terjadi perdarahan dan pertumbuhan jaringan ikat di dalam bola mata. Jika dibiarkan atau tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan kebutaan.

    Sebagai langkah pencegahan, The American Optometric Association merekomendasikan orang dewasa untuk mengecek kondisi kesehatan mata setidaknya setiap dua tahun sekali. Ini penting dilakukan sekalipun tidak ada keluhan penglihatan apa pun. Sementara bayi dan anak-anak harus dicek kesehatan matanya pada usia 6 bulan, 3 tahun, sebelum masuk SD, dan selanjutnya setiap dua tahun sekali.

    Survei yang dilakukan The American Optometric Association mengungkap bahwa 8 dari 10 anak tidak pernah mendapatkan pemeriksaan mata hingga menginjak usia setahun. "Orang tua mungkin melihatnya baik-baik saja, anaknya tidak mengeluh apa pun, jadi tidak masalah. Padahal, perlu diingat bahwa anak usia setahun belum memiliki acuan atau perbandingan objek apa saja yang seharusnya dapat mereka lihat. Jadi, kalaupun ada sesuatu yang salah, mereka tidak akan mengatakannya karena tidak tahu," papar Beebe.

    Bagi Anda yang mulai menginjak usia 40, panduan terbaru dari the American Academy of Ophthalmology juga menyarankan kunjungan ke dokter spesialis mata (ahli opthalmology) setidaknya sekali.

    Menurut Iwach, hasil konsultasi dan tes mata ini dapat mengungkapkan kemungkinan adanya faktor risiko gangguan penglihatan, terutama yang rentan dialami pada usia senja seperti halnya katarak.
    (Koran SI/Koran SI/tty)

    _Sumber_
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. eflaze M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 25, 2009
    Messages:
    1,340
    Trophy Points:
    177
    Ratings:
    +1,734 / -0
    ow gitu yah
    sekalian klo yg udah pake kacamata
    supaya cek terus ada peningkatan minus kagak
    sep, thx info nya
     
  4. namami_amami M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 8, 2008
    Messages:
    403
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +46 / -0
    Baru tau prksa mata bisa dapat mengetahui penyakit sistemik kayak DM, tapi kalau dibilang glaucoma itukan sudah tingkat lanjut dari DM, apa pada DM awal udah bisa diketahui hanya dari pemeriksaan mata?
     
  5. Shad12ow M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 27, 2009
    Messages:
    351
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +37 / -0
    Masalahnya kalo kebanyak periksa ini itu malah jadi mahal n bisa-bisa kena perangkap kedokteran buat ngabisin duit. Wkwkwkwk...
     
  6. slayerfish Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 2, 2008
    Messages:
    143
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +40 / -0
    Yup ga selalu.... tapi bisa untuk konfirmasi aja.... ya itung2 bisa njelasin kalo ada pasien DM yang buta.... (temporary)
     
  7. BanZaii M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 16, 2008
    Messages:
    164
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +10 / -0
    ayo periksa mata.... hore.. omset dokter mata meningkat !! tapi bagaimana pun kesehatan nomor 1 lebih baik mencegah dari pada mengobati kan...
     
  8. supergundala Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Feb 23, 2010
    Messages:
    168
    Trophy Points:
    41
    Ratings:
    +549 / -0
    hahahaha.... ada benernya nih. tapi yang pasti herbal lebih enak dan murah kayaknya. mencegah juga lebih baik daripada ngobatin. makan wortel banyak2. klo kelamaan depan komputer ato tv, istirahat bentaran, liat keluar, lebih bagus liat ijo2an kayak tumbuhan. klo gw tinggal pergi ke sawah, hehehe....
    :piss:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.