Pariwisata Busway : bahas disini

Transjakarta, dengan modal 3500 ane bisa muter2 jakarta, lumayan bro.

 

lg kesel neh
*sory bawa2 kesini

ada ibu2 .. bayi di kandungan mati gara2 1 hari sebelumnya kelindes busway
*turut berduka
tp sebel gk ketemu artikelnya

berita lain

tolong ya kl anda liat ibu hamil.. berikan duduk

 

WHATTT!!!

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk kesekian kalinya, wacana kenaikan tarif bus transjakarta kembali mengemuka. Kali ini, wacana kenaikan tersebut dilontarkan anggota DPRD DKI Jakarta. Bahkan, salah seorang anggota dewan secara tegas mengungkapkan kenaikan tarif transjakarta mulai berlaku pada Januari 2011. "Tarif baru sebesar Rp 5.000 akan berlaku mulai Januari 2011," ujar S Andyka, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (29/6/2010).

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, kesepakatan kenaikan tarif baru telah dilakukan beberapa waktu lalu saat rapat internal dengan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta. Saat itu, Dewan menyetujui rencana kenaikan tersebut dengan catatan, di antaranya, perbaikan layanan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang, terutama soal sterilisasi jalur transjakarta sehingga nantinya bus jalur khusus itu tidak akan lagi terkendala kemacetan.

Tidak hanya itu, untuk menyesuaikan kenaikan tarif baru ini, pihaknya juga menyetujui penghapusan tarif transjakarta pada pagi hari mulai pukul 05.00-07.00 sebesar Rp 2.000. "Mulai Agustus nanti, semua tarif disamakan sebesar Rp 3.500 mengingat jumlah penumpang pada pagi hari juga tidak siginifikan," ungkap Andyka.

Ia juga mengatakan, persetujuan terhadap kenaikan tarif ini didasari oleh semakin meningkatnya biaya operasional terhadap transjakarta, seperti harga bahan bakar gas (BBG) yang terus melambung. Selain itu, tarif sebesar Rp 5.000 dinilai tidak akan memberatkan masyarakat asalkan pelayanan perjalanan yang dilakukan berjalan optimal.

Kami belum pernah mengusulkan menaikkan tarif umum dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000.
-- Udar Pristono

Dengan kenaikan ini, artinya subsidi yang diberikan kepada setiap penumpang tentu akan berkurang. Jika subsidi semula sebesar Rp 2.500 per penumpang, maka kini tinggal Rp 1.000. "Subsidi yang sebelumnya untuk penumpang transjakarta akan dialihkan ke program kemasyarakatan lainnya seperti kesehatan," ucapnya.

Secara terpisah, Direktur Pengendalian BLU Transjakarta Gunarjo mengaku, hingga saat ini belum ada pembahasan terkait kenaikan tarif transjakarta meski pihaknya pernah melakukan rapat internal dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta. "Pertemuan tersebut hanya membahas segala permasalahan terkait operasional transjakarta, seperti harga BBG. Tapi saat itu tidak disinggung mengenai tarif," ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono juga mengaku tidak pernah mengusulkan kenaikan tarif transjakarta sebesar Rp 5.000. "Kami belum pernah mengusulkan menaikkan tarif umum dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000," katanya.

 

numpang tanya dong
dari pic di dpn, kalo mau ke magdu brarti naik yg jurusan ancol ya?
itu halte mangga dua square pas di dpnnya? udah lama gak ke sana jd lupa

 

iya
km dari mana
err.. bukan mangga 2 square.. tp wtc na.. km harus jalan lagi ke m2square

 

dr p.gadung, transit matraman kan?
yahh jauh dong

 

gk tau tuh.. yg ada di depan square kayak gk jalan githu.. tp mungkin udah jalan..
khan ane dah lama gk pake busway ke ancol

 

hmm yaudah deh liat aja besok .. semoga pas sampe mangga dua gak tutup tokonya, ntar udah susah payah cari info malah tutup

 

mau ke mangga dua? ato mo ke toko khusus? harus ke m2square? kenapa gk ke m2 lainnya

 

sebenernya cuma mau flashdisk vandisk yg 4 GB yg kayak gini

Spoiler: pic

soalnya kemaren ngilangin punya kakak, makanya sebelum ketauan mau nyari ke magdu tp dpt kabar kalo otkonya sebagian besaar tutup
makanya gak jd berangkat

 

km bisa cari di ambasador
km tinggal dimana?

ato coba beli di internet?

 

di bekasi, di internet gmana tuh?

 

Atasi Pelecehan, Satgas Perempuan Jaga Busway


VIVAnews – Rupa-rupa cara dilakukan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta untuk mencegah kasus kriminal dan pelecehan seksual terhadap penumpang perempuan yang selama ini kerap terjadi.

“Di antaranya ialah menempatkan satuan petugas perempuan di halte-halte transit dan halte ujung,” kata Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Daryati Asrining Rini, Jumat, 16 Juli 2010.

Untuk tahap awal, petugas yang diterjunkan berjumlah 54 orang. Mereka akan ditugaskan di 27 titik.

Selain memberikan informasi perjalanan yang dibutuhkan oleh penumpang, mereka siap menindaklanjuti laporan gangguan keamanan dari penumpang dengan melaporkannya kepada pihak berwajib.Pada jam-jam ramai, mereka juga akan mengatur antrian penumpang di halte.

Kasus pelecehan seksual di bus Transjakarta kembali mencuat setelah salah satu korban, seorang mahasiswi berinisial TS, 19 tahun, melapor polisi. Pelecehan yang menimpanya terjadi pada 13 Juli 2010 lalu pada pukul 09.30 WIB. Pelakunya bernama Noor Adhim, 39 tahun, yang kini ditahan di Polres Jakarta Pusat. Kasus terjadi ketika TS menumpang Transjakarta jurusan Pulogadung-Harmoni yang sedang padat penumpang.

Bukan kali itu saja perbuatan tidak senonoh terjadi di bus Transjakarta. Kasus sebelumnya, menimpa DN, 33 tahun, pada 5 Juli 2010 pukul 21.44 WIB. Pelakunya Pitoyo, 59 tahun, warga Perumahan Griya Bukit Jaya Blok F, Gunung Putri, Bogor. Kasus itu terjadi di bus Transjakarta koridor 1 jurusan Kota – Blok M.

Juga pernah terjadi pada 5 Juni 2010. Korban bernama Fn, 31 tahun, melapor dilecehkan Anton Susanto, 32 tahun, pada waktu hendak naik bus Transjakarta. Kasus ini juga masuk ke kantor polisi. Tapi, Anton lalu dibebaskan karena polisi tidak punya cukup bukti.

 

Menetralisasi Jalur Busway
2010-07-19 12:55:00

Petugas dari Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta dibantu Polisi menertibkan kendaraan untuk tidak melewati Jalur Busway di kawasan Mampang, Jakarta, Senin (19/7). Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang terdiri atas anggota TNI, polisi, dan Dishub untuk mensterilisasi jalur busway sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. TNI dilibatkan untuk mensterilisasi jalur busway karena selama ini banyak mobil dinas TNI yang seenaknya memanfaatkan jalur tersebut untuk keluar dari kemacetan. MI/RAMDANI/ms/10
http://www.mediaindonesia.com/foto/5227/Menetralisasi-Jalur-Busway
____________________

text TEXT SIZE :
Share
Ilustrasi (Foto Koran SI)

JAKARTA- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk mensterilisasi jalur busway. Satgas tersebut terdiri atas anggota TNI, polisi, dan Dishub.

Pembentukan satgas ini juga sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, keterlibatan TNI untuk mensterilisasi jalur busway karena banyak mobil dinas TNI yang seenaknya memanfaatkan jalur tersebut untuk keluar dari kemacetan.

Padahal, menurut peraturan, jalur tersebut adalah jalur khusus dan hanya bisa dilalui kendaraan yang telah ditetapkan dalam peraturan. Rencananya satgas mulai aktif bekerja dalam satu sampai dua pekan ke depan. ”Jadi, semua unsur terlibat untuk operasi ini sehingga diharapkan sudah tidak ada lagi kendaraan yang slonong boymasuk ke jalur busway,” kata Udar Pristono kemarin.

Udar menjelaskan, polisi dilibatkan karena hanya instansi ini yang memiliki kewenangan memberikan sanksi bagi pengendara yang melanggar. Adapun keterlibatan Garnisun TNI sebagai langkah antisipasi jika ada aparat TNI yang nekat memasuki jalur busway.

Menurut dia, tidak sterilnya jalur bus Transjakarta berdampak pada penurunan tingkat pelayanan. Karena itu, banyak pengguna yang kembali beralih menggunakan kendaraan pribadi. Sebab, waktu tempuh bus Transjakarta sama dengan menggunakan kendaraan pribadi.

”Kami selalu kampanyekan kalau bus Transjakarta bebas macet,tapi kalau jalur sudah dimasuki kendaraan pribadi atau umum, maka imbasnya sama saja dengan jalur-jalur biasa,”tegasnya.

Sterilisasi saat ini difokuskan pada tiga koridor, yakni koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas), koridor V (Kampung Melayu-Ancol), dan koridor VI (Ragunan-Kuningan). ”Karena tiga koridor ini yang paling parah. Padahal, untuk mix trafficnya paling sedikit, tapi headway antarbus sangat jauh,” tuturnya.

Di bagian lain, Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta mengerahkan satgas perempuan untuk mengantisipasi pelecehan seksual terhadap penumpang perempuan. Satgas perempuan tersebut akan ditempatkan di halte-halte besar dan transit.

Kepala BLU Transjakarta Daryati Asrining Rini mengatakan, keberadaan satgas tersebut sekaligus mengawal korban pelecehan hingga ke kepolisian. Harapannya, kasus pelecehan seksual di bus Transjakarta bisa tuntas.

”Kami prihatin dengan adanya kasus pelecehan di bus Transjakarta. Makanya, kami sudah bentuk satgas perempuan,” kata Daryati Rini.

Sejumlah halte yang menjadi tempat penugasan satgas perempuan, yakni Dukuh Atas, Harmoni, Atrium Senen, dan Matraman. Satgas ini khusus menangani kasus pelecehan seksual. Para korban cukup melapor kepada satgas sehingga diharapkan tidak risih untuk melapor jika terjadi kasus pelecehan. ”Jadi nanti, satgas yang akan menemani kalau ada korban pelecehan sampai ke polisi,” sebutnya.

Dia mengungkapkan, keberadaan satgas perempuan sudah dikerahkan sejak kemarin. Namun, Daryati belum mengetahui jumlah personel yang akan diterjunkan.(Koran SI/Koran SI/ful)
http://news.okezone.com/read/2010/07/17/338/353826/sterilisasi-busway-libatkan-tni
___________________________________

 

busway oh busway klo jam 4 di koridor harmoni padat bgt yang arah mo ke kampung melayu,pulogadung sampe ga bisa napas dah kayak ikan pindang deh

 

wahh tuh satgas memanfaatkan situasi ramai buat macem2
apa kata dunia?

 

2.359 Polisi Turun untuk Sterilkan Busway
Sterilisasi ini bukan lagi uji coba, melainkan sudah masuk tahap penegakan hukum.
VIVAnews – Polda Metro Jaya akan mengerahkan 2.359 anggota polisi untuk mendukung sterilisasi busway dari kendaraan non bus Transjakarta di empat koridor. Penertiban jalur lalu lintas bus kebanggaan Ibukota Jakarta ini akan dilaksanakan mulai 1 Agustus 2010.

“Sedangkan satgas dari instansi lainnya masih dalam penghitungan instansi masing-masing, nanti kami akan saling bekerjasama,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar, Condro Kirono.

Keempat koridor yang akan disterilkan, yakni Koridor I (Blok M-Kota), Koridor III (Kalideres-Harmoni), Koridor V (Kampung Melayu-Ancol), dan Koridor VI (Ragunan-Landmark).

Berbeda dengan pernyataan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo, sebelumnya yang menyebutkan sterilisasi ini untuk uji coba. Condro menyatakan bahwa sterilisasi bukan lagi uji coba, melainkan sudah masuk tahap penegakan hukum. Karena pelanggar lalu lintas di empat koridor busway akan langsung tilang.

Condro mengatakan sterilisasi busway sebenarnya sudah dilakukan Polda Metro Jaya sejak Operasi Patuh Jaya yang dimulai 15 Juli 2010.

Pada waktu itu, ada dua koridor busway yang disterilkan, yaitu Koridor VI dan Koridor I. Selama empat hari Operasi Patuh Jaya, 15-19 Juli 2010, total pengendara yang ditilang di dua koridor itu mencapai 1.838 unit.

Selain polisi, sterilisasi empat koridor busway juga melibatkan satuan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Pemerintah Kotamadya Administratif Jakarta.

Sterilisasi akan difokuskan pukul 06.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-19.00 WIB. Karena pada jam-jam itu, lalu lintas sedang ramai dan rawan pelanggaran.

Salah satu tujuan sterilisasi busway, yakni untuk meningkatkan pelayanan bus Transjakarta. Selama ini layanan kerap terganggu karena lalu lintas Transjakarta terhambat oleh keberadaan non bus Transjakarta. (sj)

4 jalur busway agustus akan STERIL
Metrotvnews.com, Jakarta: Empat jalur busway Transjakarta akan dibersihkan dari kendaraan lain mulai 1 Agustus 2010. Empat koridor itu masing-masing koridor I (Blok M-Kota), Koridor III (Kalideres-Harmoni), Koridor V (Kampung Melayu-Ancol) dan Koridor VI (Ragunan-Landmark).

"Selama ini, busway merupakan angkutan pilihan banyak warga Jakarta. Busway dinilai nyaman dan travel time," kata Gubernur DKI Fauzi Bowo usai paparan Dinas Perhubungan DKI tentang Lalu Lintas di Jakarta di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (20/7).

Sebelum sterilisasi, Pemprov Jakarta bekerja sama dengan Polda Metro Jaya akan melakukan uji coba di empat koridor itu selama 10 hari, mulai Selasa (20/7) hingga Kamis (29/7).

Ke empat koridor akan dijaga satuan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan DKI, Polda Metro Jaya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemerintah Kotamadya Administratif DKI Jakarta.

Fokus utama sterilisasi dilakukan pada saat peak hour atau jam sibuk pagi hari pukul 06.00-09.00 WIB dan sore hari pukul 16.00-19.00. "Pelanggar akan langsung dikenakan sanksi tilang," ujar Gubernur.

Sementara anggota Satgas gabungan lainnya akan bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing antara lain petugas Satpol PP akan membantu penertiban titik-titik jalur busway yang dikuasai pedagang kaki lima sehingga perjalanan bus lancar.

Petugas Dinas Perhubungan DKI sementara itu akan melakukan penataan rute kendaraan non busway yang berada di sepanjang jalur di keempat koridor dan juga melakukan penertiban parkir liar yang melanggar rambu lalu lintas, begitu juga dengan bus yang mangkal atau ngetem terlalu lama di tempat yang tidak semestinya.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Condro Kirono, mengatakan pihaknya akan menurunkan personil dengan kekuatan penuh untuk penjagaan sterilisasi jalur busway di empat koridor tersebut pada jam-jam sibuk.

Jumlah personil yang akan diturunkan sebanyak 2.359 polisi yang akan ditambah petugas dari instansi lainnya yang jumlahnya belum ditentukan.

Condro menyebut tindakan sterilisasi itu merupakan tindakan penegakan hukum karena berdasarkan Peraturan Daerah (Perda), selain bus Transjakarta, kendaraan lain dilarang memasuki jalur busway sehingga tindakan itu akan dilakukan juga terhadap empat koridor busway yang lain.

Sterilisasi jalur busway sebelumnya sudah dilakukan saat Operasi Patuh Jaya yang dilakukan mulai 15 Juli 2010 dengan sasaran dua koridor busway yang menjadi target utama operasi tersebut yaitu Koridor VI dan Koridor I.

Selama empat hari, 15-19 Juli 2010, dari total sanksi tilang sebanyak 18.535 tilang, di antaranya 1.838 tilang terjadi di kedua koridor tersebut.(Ant/ICH)

 

Bisa tahan berapa lama yah sterilisasi kaya gini sebelumnya petugas2nya bosen dan males?? ^^"