Info Berita Aceh Terkini

reserved..

ingat yang dipost hanya berita / info seputar aceh ya.

 

Jajanan di Lima SD Aman Dikonsumsi
Jumat, 16 Maret 2012 11:55 WIB

LHOKSEUMAWE - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh, Kamis (15/3) pagi menguji berbagai jenis jajanan yang dijual di lima Sekolah Dasar (SD) di Lhokseumawe. Dari 46 sampel dari berbagai jenis makanan yang diuji, hasilnya negatif. Artinya, semua makanan memenuhi syarat kesehatan. Lokasi jajanan yang diuji yaitu SDN 7, SDN 13, SDN 14, dan SDN 21 Lhokseumawe.

Kepala BPOM Aceh, Dra Sjamsuliani Apt MM, menjelaskan, sampel yang diuji mencakup, mi, bakso, berbagai jenis kerupuk, gula sari manis dan beberapa makanan lain. Unsur yang diperiksa dalam makanan itu, lanjutnya, adalah kandungan borax, formalin, pewarna, dan pemanis buatan. “Sampel jajanan yang diambil di sekolah itu langsung kita periksa di mobil laboratorium. Hasilnya, semua jajanan itu aman dikonsumsi,” jelasnya.

Selain menguji jajanan di sekolah, tambah Sjamsuliani, dalam kunjungan ke Lhokseumawe kali ini pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemko setempat termasuk dinas terkait. “Kita juga akan lakukan penyuluhan promosi keamanan tangan yang dipusatkan di SD Negeri 13 Lhokseumawe. Persertanya adalah perwakilan sekolah,” ujarnya.(bah)

Editor : bakri
sumber

 

Situs Kapal Apung tak Kunjung Dibuka
Jumat, 16 Maret 2012 10:18 WIB

* Wisatawan Kecewa tak Diizinkan Masuk

BANDA ACEH - Sejumlah wisatawan yang mengunjungi situs Kapal Apung yang menjadi monumen tsunami di Gampong Punge Blang Cut, kecewa karena tak diizinkan masuk ke lokasi situs tersebut. Padahal, pengerjaan renovasi yang didanai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI itu, telah selesai sejak akhir tahun 2011.

“Kami datang dari luar daerah untuk melihat bukti kedahsyatan tsunami. Tapi sampai disini, kami malah tak diizinkan masuk. Petugas di lokasi justru menyuruh kami untuk kembali bulan depan,” kata Kusen, warga Meulaboh, Aceh Barat yang mengunjungi situs Kapal Apung bersama keluarganya, Rabu (14/3).

Pada saat bersamaan, juga terdapat rombongan wisatawan mancanegara dari Turki dan Malaysia. Mereka juga terlihat kecewa berat karena tak diizinkan masuk. Pasalnya, pemerintah setempat sebelumnya sangat gencar mempromosikan situs Kapal Apung tersebut, namun saat wisatawan mengunjunginya, malah tak diizinkan masuk.

Pada jalan masuk ke lokasi situs, masih terpampang tanda larangan masuk bagi pengunjung. Meskipun saat ini, di lokasi tersebut tidak ada lagi aktivitas pekerja yang dikhawatirkan dapat mengganggu atau mengancam keselamatan pengunjung.

Karena tak diizinkan masuk, Kusen dan keluarganya beserta rombongan wisatawan dari Turki dan Malaysia, akhirnya mengunjungi objek wisata Kapal di Atas Rumah yang ada di Lampulo.(th)

Editor : bakri
sumber

 

Harapan Lagi untuk Sabang
Jumat, 16 Maret 2012 10:05 WIB

“Angin segar” lagi untuk Sabang. Kali ini ditiup Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso. Ketika berada di Banda Aceh tiga hari lalu ia mengaku pihaknya sudah meminta pemerintah untuk menuntaskan semua aturan terkait dengan Undang-Undang (UU) Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang agar dituntaskan paling lama dalam tahun 2012. “Syukur, pemerintah sudah menyanggupi permintaan DPR dan mereka berjanji menuntaskannya paling cepat enam bulan ke depan atau selambat-lambatnya dalam tahun ini.”

Ia jelaskan, walau saat ini masih ada aturan tentang Pelabuhan Bebas Sabang yang belum tuntas aturan pelaksanannya, namun status dan kedudukan Badan Pengelola Kawasan Sabang (BPKS) sudah sama dengan Badan Pengelola Batam. “Dan, karena BPKS saat ini sudah menjadi mitra Komisi VI DPR RI, maka ke depan pembahasan anggaran dan berbagai hal lainnya mengenai BPKS sudah bisa langsung dilakukan dengan DPR dan tidak lagi melalui menteri terkait. Sama dengan Badan Pengelola Batam selama ini.”

Apapun pandangan Pusat tentang Sabang, yang jelas kita melihat status pelabuhan dan zona perdagangan bebas Sabang ini sama sekali tak memberi keuntungan ekonomis kepada masyarakat Sabang dan Aceh pada umumnya. Benar sekali seperti dikatakan Bung Priyo bahwa sudah 12 tahun UU Nomor 37/2000 tentang Pelabuhan Bebas Sabang lahir, tapi belum bisa dilakukan apa pun di Sabang. “Ini kan tidak benar.”

Yang ditunggu semua pihak di Aceh saat ini adalah aturan pelaksana UU Nomor 37/2000 serta KNSP (kebijakan, norma, standar, dan prosedur). Sebab, jika itu sudah beres, maka semua bentuk perizinan, baik investasi maupun hal lainnya, sudah bisa dilakukan sepenuhnya di Sabang dan tidak lagi ke Jakarta dengan biokrasi yang panjang.

Yang sangat disesalkan, dalam pertemuan ke-30 pada 12 Agustus 2010 di Kementerian Dalam Negeri yang membahas materi RPP Sabang, pejabat Kementerian Keuangan yang baru, malah menganulir materi masalah kepabeanan dan cukai di dalam RPP Sabang yang sudah disepakati dalam berpuluh-puluh kali pertemuan sebelumnya. Kepabeanan dan cukai di Sabang tetap berlaku, sebagaimana yang diatur dalam peraturan kepabeanan Indonesia.

“Kalau seperti itu keinginan dari pejabat baru Kemenkeu, berarti antara isi UU dengan PP-nya nanti sudah tidak selaras lagi dan ini membuktikan pemerintah pusat memang tidak ikhlas atau masih setengah hati menjadikan Sabang sebagai Zona Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas,” ujar seorang pimpinan DPRA beberapa waktu lalu.

Padahal, arti dari daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas itu adalah bebas tata niaga, bebas dari penggunaan biaya masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah, dan bea cukai.

Sehubungan dengan itu, kita ingin ingatkan kembali bahwa pengembalian status Sabang sebagai Zona Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas pada tahun 2000 merupakan salah satu dari sembilan keputusan politik dan janji yang disepakati Pusat untuk Pemerintah Aceh guna menyelesaikan konflik. Karenanya, pihak manapun tak boleh mengingkari.

Editor : bakri
sumber

 

210 Anak Aceh Terima Beasiswa Luar Negeri

210 Anak Aceh Terima Beasiswa Luar Negeri
Rabu, 15 Agustus 2012 11:00 WIB

BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh (LPSDMA) tahun ini memberikan beasiswa kepada 210 putra-putri terbaik Aceh untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di luar negeri. Dari jumlah tersebut, 172 orang untuk program magister (S2), sedangkan 38 orang lagi untuk program doktoral (S3).

Menurut Ketua Pelaksana LPSMDA, Ir Izhar MM kepada Serambi di Banda Aceh, Selasa (15/8) siang, para penerima beasiswa dari Pemerintah Aceh itu diberangkatkan ke sembilan negara, meliputi: Amerika Serikat, Jerman, Australia, Taiwan, Thailand, Malaysia, Turki, Finlandia, dan Prancis.

Setelah diseleksi semester lalu dan memenuhi persyaratan yang diharuskan, sebagian besar para penerima beasiswa itu sudah berada di negara tujuannya untuk melanjutkan studi pascasarjana.

“Hanya sebagian kecil mahasiswa asal Aceh untuk Curtin University di Australia yang belum diberangkatkan. Sebab, mereka lebih dulu harus ikut intensif bahasa Inggris yang khusus untuk bidang perminyakan dan pertambangan. Tapi yang pasti, sebelum tahun 2012 berakhir, semua mereka sudah kuliah di kampusnya masing-masing,” ujar Izhar.

Di antara sembilan negara yang menjadi tujuan, putra-putri Aceh itu paling banyak dikirim ke Taiwan, mencapai 40 orang. Dengan rincian, 35 orang program S2, 5 orang S3. Mereka umumnya kuliah di bidang perikanan, kelautan, IT, industri, desain produk, energi terbarukan, dan komunikasi. Sedangkan yang paling sedikit dikirim adalah ke Finlandia, yakni 12 orang S2 dan 3 orang S3. Mereka belajar resolusi konflik, auditing, dan politik di negeri Martti Ahtisaari itu.

Menurut Izhar, masa studi mahasiswa S2 Aceh di luar negeri rata-rata dua tahun. Sedangkan S3 umumnya tiga tahun. Tapi jarang yang bisa selesai tiga tahun. “Dalam hal si penerima beasiswa tidak tamat pada waktunya, maka beasiswanya bisa diperpanjang enam bulan, asal ada rekomendasi dari universitas atau dari profesornya,” kata Izhar.

Izhar menambahkan, pada tahun ini Pemerintah Aceh juga sudah memberikan beasiswa kepada 105 putra-putri Aceh yang berprestasi secara akademis untuk melanjutkan studi, mulai dari S1 hingga S3 di dalam negeri. Di antaranya, beasiswa unggulan S1, S2 bidang ilmu faraidh (kewarisan) dan perhotelan, serta program dokter spesialis.

Pemerintah Aceh bersama DPRA, kata Izhar, telah memplotkan dana sebesar Rp 106.263.700.000 untuk program beasiswa dalam dan luar negeri ini.

Dia sebutkan juga bahwa tahun lalu sebanyak 203 penerima beasiswa dari Pemerintah Aceh sudah menyelesaikan pendidikannya di luar negeri. Sebagian besar di antara mereka malah sudah bekerja, terbanyak sebagai dosen.(dik)

Editor : bakri

sumber

 

Air Waduk Keliling Turun 3,5 Juta m3

Air Waduk Keliling Turun 3,5 Juta m3
Rabu, 15 Agustus 2012 09:32 WIB

BANDA ACEH - Kemarau panjang yang melanda wilayah Pantai Timur - Utara Aceh mulai dari Banda Aceh Aceh hingga Aceh Tamiang, sejak Juni lalu, telah membuat permukaan air sungai di sejumlah daerah menurun, termasuk air waduk keliling di Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar yang terkoneksi dengan saluran irigasi Krueng Aceh dan Irigasi Krueng Jrue.

“Permukaan air waduk keliling turun 1,2 meter atau menyusut sebanyak 3,5 juta meter kubik (m3). Selain karena musim kemarau, juga karena menyuplai air untuk 3.000 hektare sawah irigasi Krueng Aceh dan Krueng Jrue, yang tanaman padinya pada bulan lalu terancam puso,” kata Kepala Balai Sungai Wilayah I Sumatera - Aceh, Muradi didampingi mantan Kepala Balai, Fauzi, Selasa (14/8).

Petugas penjaga permukaan air waduk keliling, Saiful menjelaskan, pada kondisi normal, permukaan air di waduk tersebut sekitar 35,8 meter dengan volume air sebanyak 18,5 juta m3. Namun saat ini, volume air turun berkurang sebanyak 3,5 juta m3.

Menurut Saiful, petani padi di Aceh Besar berani menanam padi pada musim tanam gadu (kemarau) tahun ini, karena pada bulan Mei sampai pertengahan Juni masih ada hujan yang turun, dan mereka memperkirakan air di bendungan Krueng Aceh dan Krueng Jrue mampu memenuhi kebutuhan air di sawahnya.

Namun, memasuki pertengahan bulan Juni, debit air Sungai Krueng Aceh dan Krueng Jrue menurun drastis, karena tidak ada lagi hujan. Akibatnya suplai air ke sawah irigasi Krueng Aceh seluas 809,3 hektare dan Irigasi Krueng Jrue seluas 2.350 hektare menurun drastis.(her)

Petani Sudah Diingatkan
MURADI juga mengungkapkan, beberapa waktu sebelumnya, para petani telah diingatkan pihak Dinas Pertanian dan BMCK, untuk mewaspadai kemarau panjang yang dapat mengakibatkan tanaman padi kekeringan dan puso. Namun peringatan itu kurang diindahkan petani, karena pada saat itu harga gabah cukup baik yakni Rp 3.600 - Rp 4.000/Kg.

Harga gabah yang tinggi tadi, telah membuat petani mengabaikan ancaman kekeringan yang akan terjadi pada lahan sawahnya. Bencana itu tetap datang, tapi sebelum tanah sawah kering, Pengelola Waduk Keliling menyalurkan air ke dua jaringan sawah irigasi tadi. Sehingga 3.000 hektar tanaman padi petani tertolong dari ancaman kekeringan dan puso. “Suplai air waduk keliling ini telah menyelamatkan petani padi di Aceh Besar dari ancaman kerugian sekitar Rp 48 miliar,” tambah Saiful.

Belajar dari pengalaman musim kemarau ini, kata Muradi, program Gubernur Aceh untuk membangun waduk dan irigasi sebanyak-banyaknya di Aceh, guna menampung air untuk dipergunakan pada musim kemarau patut didukung, supaya Aceh tetap menjadi daerah sentra prduksi pangan terbesar di pulau Sumatera setelah Provinsi Sumatera Barat.(her)

Editor : bakri
sumber

 

H-7 Lebaran, Truk Pengangkut Sembako ke Sabang Melonjak

H-7 Lebaran, Truk Pengangkut Sembako ke Sabang Melonjak
Oleh: Agus Setyadi - 13/08/2012 - 02:21 WIB

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Jumlah truk pengangkut sembako di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh dengan tujuan Sabang mengalami peningkatan dari hari biasanya pada H-7 lebaran. Truk tersebut membawa sembako untuk keperluan masyarakat Sabang.

Sejak pagi hari, antrean panjang truk sembako di pelabuhan terlihat di pintu masuk ke dalam KMP BRR. Truk-truk tersebut mengangkut berbagai macam jenis sembako untuk kebutuhan warga saat lebaran nanti.

Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, T Naziruddin mengatakan beberapa hari menjelang lebaran Idul Fitri 1433 H, jumlah penumpang dengan tujuan Sabang maupun sebaliknya belum mengalami peningkatan. Hanya saja jumlah truk-truk pengangkut sembako sudah mengalami peningkatan dari hari biasanya.

“Truk sembako yang banyak masuk ke Sabang untuk saat ini,” kata Naziruddin, Minggu (12/8).

Sedangkan untuk penumpang, sebut Naziruddin, hanya didominasi oleh warga Sabang yang hendak berbelanja ke Banda Aceh. Selebih itu, angka penumpang yang menggunakan transportasi laut itu masih seperti hari-hari biasa. “Belum ada peningkatan,” jelasnya.

Menurut Naziruddin, jumlah pengguna jasa pelayaran diperkirakan akan melonjak pada H-5 lebaran. Untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang, pihak pelabuhan menambah rute Banda Aceh-Sabang sebanyak dua hingga tiga kali dalam sehari.

“Kita tambahkan rute, kalau misalnya hari-hari biasa satu kali, saat menjelang lebaran kita jadikan dua hingga kali dalam sehari,” ungkapnya.[]

sumber

 

Hujan Ringan Guyur Aceh

Hujan Ringan Guyur Aceh
Rabu, 15 Agustus 2012 20:14 WIB

Laporan Asnawi Ismail | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Setelah sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang dan lebat selama dua hari di beberapa kabupaten/kota, kini kondisi cuaca di Aceh, kembali terik dengan suhu rata-rata 22-34 derajat selsius. Pun demikian, selama dua hari ke depan, secara umum wilayah Aceh tetap gerimis atau hujan ringan, keculai Idi Rayeuk, Karang dan Kota Langsa yang kondisi cuacanya tetap cerah dan berawan.

Prakirawan BMKG Blang Bintang Aceh Besar, Jaya Martuah Sinaga, kepada Serambinews.com Rabu (15/8/2012) malam, mengabarkan secara umum Provinsi Aceh keadaan cuaca berawan hingga hujan ringan.

Angin ketinggian permukaan sampai 3000 feet bertiup dari Barat dengan kecepatan 04 - 25 kilometer per jam. Sementara tinggi gelombang diperairan Aceh diperkirakan 0.75 - 2.0 meter.
Sedangkan tinggi gelombang perairan Utara dan Timur Aceh diperkirakan berkisar 0.5 - 1.25 meter.

"Begitupun, khusus diperairan pantai barat selatan, tinggi gelombangnya mencapai 2,0 meter," kata Jaya Martuah Sinaga.

Editor : arif
sumber

Alhamdulillah akhirnya aceh hujan juga,
di banda aceh kemarin juga sempat hujan ringan kok

 

Siswi Fatih Cipta Pengganti Premium

Siswi Fatih Cipta Pengganti Premium
Rabu, 18 Juli 2012 09:26 WIB

* Sisihkan Peserta dari 52 Negara

BANDA ACEH - Karya dua siswi SMA Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School Banda Aceh, Rizka Nadia dan Syarifah Fazrina, tentang racikan gulma (tanaman pengganggu) yang bisa menggantikan fungsi premium (bensin), berhasil menyisihkan peserta dari 52 negara, saat mengikuti Genius Olympiad di New York, Amerika Serikat, 24-30 Juni 2012.

Sebelumnya, Nadia dan Syarifah telah menyingkirkan ratusan karya siswa lainnya se-Indonesia di ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) yang dilaksanakan di Balairung Universitas Indonesia, Jakarta, 22-24 Februari lalu.

Formula yang memenangkan lomba itu berbahan baku kiambang (sejenis gulma yang mengapung di sungai atau kolam), ragi, dan air bersih. Setelah diuji, ternyata mampu menggantikan fungsi bahan bakar premium. Inilah yang mengantarkan kedua siswi Fatih Bilingual School itu meraih medali perunggu di Oswego, New York.

“Bidang resource and energy yang kami menangi denggan mengalahkan 67 proyek penelitian dari 52 negara itu, karena bahannya sebagai pengganti premium merupakan bahan dasar yang tidak pernah terpikirkan pengolahannya oleh orang lain, seperti kiambang, ragi, dan air,” kata Nadia.

Keberhasilan itu, sebutnya, tidak terlepas dari dukungan pembimbing mereka, Suhrawardi Ilyas PhD, dosen Fisika pada FMIPA Unsyiah. Nadia menjelaskan metode yang mereka lakukan, yakni kiambang yang dipersiapkan sesuai kebutuhan bersama ragi dan air bersih itu diblender.

Setelah semua bahan itu halus dan menyatu, selanjutnya campuran tersebut difermentasi ke dalam sebuah ruangan tanpa oksigen. Lalu didiamkan kurang lebih tiga minggu.

Selesai fermentasi, olahan itu dimasukkan ke mesin evaporasi yang bekerja memisahkan air dari ampas tumbuhan. Tahap terakhir, bahan itu baru diproses dalam mesin destilator yang bekerja memacu peningkatan kadar etanol (etil alkohol). “Pengembangan energi terbaru biomassa yaitu bioetanol sebagai pengganti BBM ini, perlu dilakukan, mengingat tingginya volume pemakaian BBM. Alhamdulillah, hasil temuan ini saat diuji pada mesin generator di ajang Genius Olympiad, mesinnya bekerja dengan baik. Bahkan penguji di sana menyatakan, temuan ini kemurniannya mencapai 93 persen dan siap dipergunakan sebagai pengganti BBM,” tambah Syarifah.

Sejauh ini temuan tersebut baru sebatas diuji coba pada mesin generator. Bila penggunaan bioetanol ciptaan dua siswi SMA T Nyak Arief Fatih Bilingual School itu dicoba pada kendaraan bermotor, menurut Nadia, perlu dilakukan modifikasi pada mesin kendaraan itu. (mir)

Editor : bakri
sumber

walaupun ini berita agak lama, tapi saya posting aja
karena berita ini cukup membanggakan bagi warga indonesia, dan rakyat aceh khususnya

 

Adu Layangan di Hari Lebaran

Adu Layangan di Hari Lebaran
23/08/2012 - 14:56 WIB

CALANG | ACEHKITA.tv — Memeriahkan Hari Raya Idul Fitri, warga Kuala Ligan, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, menggelar lomba geulayang tunang antardesa. Perlombaan di hari pertama lebaran ini merupakan awal kompetisi bermain layangan yang berlangsung hingga Hari Raya Idul Adha mendatang.

[video=youtube;p1BUL3-HS6I]https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=p1BUL3-HS6I[/video]

Para pemuda dari desa yang sebelumnya bersih disapu tsunami delapan tahun lalu itu, mulai menyiapkan perlombaan jelang salat asar selepas bersilaturahmi. Di hari pertama, dari empat puluhan layangan yang ikut hanya tiga puluhan layang yang bertahan di langit.

Dalam geulayang tunang para peserta diharuskan menghabiskan panjang benang yang telah ditetapkan bersama. Layang yang terbang paling tinggi ditetapkan sebagai jawara. Sedangkan layang yang gagal “take off’ serta sobek dinyatakan sebagai pecundang. Hadiah yang diperebutkan memang tidak seberapa, bahkan para peserta urunan minimal Rp10 ribu untuk jawara.

Dari Sampoiniet, Aceh Jaya, Maimun Saleh melaporkan untuk acehkitatv.

sumber

 

Gempa 5,1 SR Guncang Aceh di Pagi Idul Fitri

Gempa 5,1 SR Guncang Aceh di Pagi Idul Fitri
19/08/2012 - 10:08 WIB

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Gempa berkekuata sedang mengguncang Aceh pada pagi hari raya Idul Fitri 1433 H. Gempa berkekuatan 5,1 pada skala Richter berpusat di 107 kilometer Barat Daya Banda Aceh.

Gempa yang terjadi pada pukul 08.57 WIB itu berkedalaman 10 kilometer. Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.

Gempa sedang ini tak memanikkan warga yang tengah merayakan lebaran pertama Idul Fitri 1433 H. []

oleh : Radzie
sumber

 

Daging Meugang di Keumala Rp120 Ribu

Daging Meugang di Keumala Rp120 Ribu
Oleh: Agus Setyadi - 18/08/2012 - 12:17 WIB

KEUMALA | ACEHKITA.COM — Harga daging meugang Idul Fitri 1433 H di Kecamatan Keumala, Pidie, mencapai Rp120 ribu per kilogram. Harga daging meugang lebaran ini sama dengan yang dijual pada meugang jelang puasa lalu.

Pantauan acehkita.com, warga terlihat memadati area penjualan daging yang terletak di Keude Keumala. Daya beli daging meugang di Keumala tidak terlalu tinggi, mengingat harga yang terbilang tinggi.

“Tidak ada peningkatan, masih seperti meugang sebelumnya,” kata salah seorang penjual kepada acehkita.com, Sabtu (18/9).

Untuk permintaan daging, katanya, warga lebih banyak memilih daging kerbau. Pun demikian, harga daging kerbau dan daging lembu tidak ada perbedaan.

“Harganya tetap Rp120 ribu. Namun warga banyak memilih daging kerbau,” jelasnya.

Sementara di sejumlah kecamatan lain di Kabupaten Pidie, daging meugang sudah dijual sejak H-2 lebaran yakni pada Jumat (17/8). Warga terlihat memadati sejumlah penjual daging seperti di Lamlo, dan kawasan Sigli.[]

sumber

 

Pemira Unsyiah Rusuh
Kamis, 6 Desember 2012 08:17 WIB

BANDA ACEH - Pemilihan Umum Raya (Pemira) untuk pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) Unsyiah, Banda Aceh, Rabu (5/12) rusuh bahkan sempat terjadi pembakaran kotak suara seperti di FKIP.

Menurut informasi, pembakaran kotak suara melibatkan seratusan mahasiswa dari Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai fakultas. Saat aksi pembakaran kotak suara akan dilakukan di Fakultas Kedokteran (FK)--seperti halnya di FKIP--terjadi perlawanan, sehingga kedua kelompok mahasiswa--BEM dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Unsyiah (DPMU)--terlibat bentrok sekitar pukul 11.30 WIB.

Saling lempar dan dorong-mendorong antarmahasiswa itu hanya berlangsung kira-kira tujuh menit karena cepat datang personel Polsek Syiah Kuala menenangkan situasi, termasuk Kapolsek AKP Yusuf Hariadi. Kemudian para mahasiswa dari forum BEM dan DPMU itu berdemo di halaman Biro Rektor.

Koordinator Aksi, Hermanto dalam orasinya mengatakan aksi itu mereka lakukan karena menilai pemira tidak sah. Pasalnya sidang umum (SU) untuk persiapan pemira cacat hukum karena hanya diikuti dua presidium sidang dari DPM dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), serta hanya berlangsung dua jam.

“Apa yang bisa dibahas dalam waktu dua jam itu, sedangkan kami untuk tingkat pemilihan Gubernur Hukum saja membutuhkan waktu SU hingga dua hari. Dokumen SU Pemira juga tidak diserahkan sehingga kami tak mengetahui hasil SU. Karena itu SU cacat hukum dan harus dilaksanakan ulang. Pemira ditunda dulu,” teriak Hermanto.

Sesaat berorasi di depan Biro Rektorat, Hermanto mengancam, jika pemira tidak dilaksanakan ulang, mereka akan melakukan aksi lebih keras lagi, melebihi apa yang telah mereka lakukan dengan membakar kotak suara.

Pembantu Rektor (Purek) III Unsyiah (Bidang Kemahasiswaan) DR Rusli Yusuf, di hadapan mahasiswa dengan dikawal Kapolsek Syiah Kuala menyatakan pemira ditunda dan dilaksanakan SU ulang.

Dijumpai terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR) Presiden Unsyiah Fauzi menyatakan sangat menyesalkan aksi itu. Menurutnya, jika mereka menilai SU cacat hukum, para mahasiswa tersebut bisa protes ketika baru selesai SU.

 

Ulama: Jangan Lecehkan Syariat
Jumat, 14 Desember 2012 09:03 WIB

BANDA ACEH - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali meminta semua elemen masyarakat Aceh untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Tgk Faisal berharap setiap muslim tidak memperolok-olok syariat Allah, apalagi sampai menjurus kepada pelecehan.

“Pelaksanaan syariat Islam di Aceh mungkin memang belum berjalan sesuai tuntunan, dan inilah tugas kita untuk mengawalnya. Kritik tetap disampaikan dengan tujuan memperbaiki, tapi jangan sampai memperolok-olok atau melecehkan,” kata pria yang akrab disapa Lem Faisal ini, dalam tausiahnya pada acara “Muzakarah & Deklarasi Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI)” di Rumoh Aceh Kopi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh, Kamis (13/12).

Ketua PW Nahdhatul Ulama Aceh dan Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) ini juga menyinggung tentang pentingnya menjaga sikap dan kata-kata, terutama yang bersinggungan dengan Islam dan sosok para ulama. Tak jarang, kata Lem Faisal, kata-kata yang awalnya bertujuan untuk hanya sekadar guyon atau olok-olok, membuat seorang muslim menjadi murtad.

“Misalnya, kita tidak boleh mengatakan bahwa orang kafir itu lebih baik daripada orang muslim. Sebab, kalau kita sebut orang muslim secara umum, maka di situ tentu juga termasuk Rasulullah saw, sehingga secara tidak langsung dia telah menganggap kafir lebih baik dari Rasulullah. Nauzubillah,” ucap Tgk Faisal.

“Lain halnya kalau, misalnya, kita bilang ka get kaphe ketimbang si pulan jeh (lebih baik kafir daripada si fulan), tentu itu akan berbeda. Makanya hati-hatilah dalam mengomentari tentang syariat. Semua tentu ada porsinya masing-masing. Kami di MPU, ulama, maupun santri, tentu juga akan menyerahkan persoalan pemberitaan kepada teman-teman wartawan,” imbuhnya.

Tgk Faisal menambahkan, contoh kebiasaan lain yang juga berpotensi murtad adalah ucapan yang bernada memperolok-olok atau melecehkan sosok ulama. “Kalau ulama yang dituding itu ternyata benar-benar masuk dalam kategori warasatul anbiya (pewaris para nabi), maka ini juga bisa menjurus kepada tindakan murtad, karena sudah memperolok-olok Waliyullah,” ujarnya.

Terkait deklarasi KWPSI, Tgk Faisal Ali menyampaikan apresiasi terhadap kesadaran kalangan jurnalis untuk ikut bersama-sama mengawal pelaksanaan syariat Islam di Aceh.

Ia berpesan, apa yang sedang dan akan dilakukan wartawan semuanya harus berprinsip karena Allah. “Insya Allah akan berikan jalan keluar apa yang kita laksanakan,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan, kehadiran kaukus ini juga berpotensi melahirkan antipati dan olok-olok dari pihak-pihak yang antipenerapan syariat Islam di Aceh. Tapi, tegasnya, setiap pekerjaan yang bermanfaat untuk umat, perlu terus dilakukan tanpa harus takut dan bosan.

“Jangan pernah terganggu dengan cemoohan. Kita harus contohi sikap Presiden BJ Habibie saat menanggapi serangan kata-kata dari mantan pejabat Malaysia. Anggap saja bahwa serangan dari pihak lain itu sebagai bentuk kepedulian mereka pada kita, sementara kita tidak pernah sedetik pun memikirkan mereka,” kata Lem Faisal.

“Atau seperti ini, jika ada yang menyerang kita dengan kata-kata melecehkan, anggap saja bahwa hanya itulah kelebihan yang ada pada orang itu. Kan biasanya, orang akan memberi jika sudah lebih. Kalau hartanya lebih, tentu dia akan memberikan harta kepada kita. Kalau kebaikan adalah kelebihannya, maka tentu dia akan selalu memberikan kebaikan kepada orang lain. Tapi kalau dia selalu bersikap buruk kepada kita, mungkin itulah yang lebih dari dia,” tukas Tgk Faisal Ali.

Deklarasi Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) kemarin dihadiri puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan online, para aktivis, ormas Islam, kalangan santri, ulama, dan tokoh Aceh.

Di antara yang hadir adalah tokoh pers Aceh, H Harun Keuchik Leumiek, Ketua Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) Kota Banda Aceh, Tgk Mulyadi Nurdin, Penasihat Ikatan Penulis Santri Aceh (IPSA) Tgk Zulkhairi, Anggota DPRA Makhyaruddin Yusuf, Penasihat Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Aceh, T Saifunsyah, dan lainnya.

Tokoh pers Aceh, H Harun Keuchik Leumiek menyatakan, pendangkalan terhadap syariat Islam sedang terjadi. Ia berharap kehadiran KWPSI ini akan bisa meluruskan informasi tentang syariat Islam kepada pihak luar. “Pers harus mendidik agar bisa melangkah ke kanan, demi kesuksesan penerapan syariat Islam,” tukas H Harun.

Juru Bicara KWPSI, Azhari mengatakan, gerakan ini merupakan bentuk keprihatinan tentang banyaknya informasi menyimpang mengenai hukum syariat di Aceh yang selama ini justru memojokkan Islam. “Kesan di luar negeri bahwa Islam ini kejam, anti-HAM, dan sebagainya. Ini karena mereka tidak mendapatkan informasi secara berimbang,” ujarnya.

Sementara unsur panitia, Zainal Arifin M Nur melaporkan, kegiatan muzakarah dan deklarasi KWPSI ini terselenggara atas kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak, seperti Rumoh Aceh Kopi Luwak, IPSA, IKADI Banda Aceh, Tim Pengacara Muslim (TPM) Aceh, dan sejumlah lembaga pers di Banda Aceh.

 

Kuliner
Kopi Tubruk dari Aceh Barat
Oleh : Teuku Agus Muharris

Jika anda mengunjungi Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, rasanya belum sempurna jika tak mencicipi kopi tubruk Pante Kenangan, di Jalan Syiah Kuala, Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, yang berada persis di bawah jembatan kawasan tersebut. Penyebabnya, dari sejumlah kopi tubruk, citarasa kenikmatan kopi tubruk di Suak Ribee ini berbeda dengan kopi tubruk yang dijual di tempat lain.

Sebagai bukti, setiap hari kafe yang sebelumnya pernah hancur diterjang tsunami pada akhir 2004 ini selalu ramai dikunjungi pelanggannya, mulai dari anak muda, mahasiswa, pebisnis, hingga orang tua. Selain rasa, hal unik lain dari kopi tubruk Suak Ribee ini adalah cara minumnya.

Betapa tidak, bagi anda yang baru pertama sekali datang tentunya akan bingung bagaimana cara meminumnya. Karena letak dan bentuk gelasnya terbalik. Penasaran bukan? Namun yang pasti anda akan tertantang untuk coba mencicipi kopi yang laris manis di Meulaboh ini. Karena cara menikmati kopi yang dihidangkan dengan gelas terbalik dan sebatang sedotan itu tidaklah mudah.

Masalahnya, jika kita salah membuka, akibatnya akan fatal. Karena kopi di gelas dalam poisisi terbalik itu tentu akan tumpah dan anda pasti takkan bisa menikmati citarasanya. Untuk lebih mudah, yang harus anda perhatikan adalah tiup perlahan sedotan yang tersedia. Atau, putar sedikit demi sedikit gelas itu sambil anda meniupnya. Setelah itu, kopi yang berada di dalam gelas akan ke luar dengan sendirinya. Sehingga anda bisa langsung menikmati citarasanya yang luar biasa.

Berdasarkan catatan Serambi, hampir tiap pengunjung yang datang ke warung kopi tubruk Pante Kenangan di bawah Jembatan Suak Ribee ini, pasti mereka akan datang dan ketagihan. Karena citarasa kopinya sungguh nikmat tiada tara.

Apalagi anda seorang penikmat kopi, tentu anda akan tertantang untuk menikmatinya. Nah, penasaran bukan? Jika anda datang ke Meulaboh, anda harus datang dan mencicipi kopi yang sangat unik ini. Untuk soal harga, anda tak perlu khawatir, satu gelas kopi tubruk ini dijual Rp 4.000. Hal itu tentu takkan membuat kantong anda terkuras.(dedi iskandar)

Sehari, Laku Lebih 100 Gelas
AGUS, penjual Kopi tubruk di kawasan Suak Ribee yang diwawancarai Serambi, Selasa (15/1) mengaku, setiap hari ia bisa menjual kopi tubruk kepada pelanggannya lebih dari 100 gelas. Bahkan, menurut Agus, di hari tertentu seperti hari libur, permintaan kopi tubruk yang diracik dan dibelinya pada sebuah tempat usaha penggilingan kopi di Desa Kuta Padang, Meulaboh itu akan meningkat dari hari-hari biasa.

Meski sederhana, lanjutnya, namun kopi tubruk yang telah lama ia jual itu tetap saja menjadi primadona di kalangan wara Aceh Barat atau pendatang yang mengunjungi warung tersebut. Sehingga cita rasanya juga sangat dinikmati pengunjung atau penikmat kopi.(dedi iskandar)

Rasanya Sangat Nikmat
KOPI tubruk yang dijual di Pante Kenangan, Desa Suak Ribee, Meulaboh, Aceh Barat ini rasanya begitu nikmat dan menggugah selera. Setelah mencicipinya, kita akan ketagihan karena cita rasa dan harumnya yang luar biasa. Sekilas, kopi di sini tampak seperti kopi yang dijual di tempat yang lain. Namun untuk soal rasa, menurut saya, hanya ada di sini yang membuat saya selalu ingin meminumnya bersama teman.
* Yulifermas Mirizal, Karyawan Swasta.(dedi iskandar)

Pengunjungnya Selalu Ramai
KOPI tubruk Suak Ribee adalah salah satu tempat yang selalui ramai dikunjungi warga. Bahkan, di sepanjang pantai Suak Ribee juga telah banyak kafe dan tempat jajanan makanan dan minuman yang lain. Karena itu, saya berharap Pemkab Aceh Barat dapat menata kawasan itu dengan baik sehingga bisa menjadi daerah tujuan wisata. Cara yang bisa dilakukan pemkab adalah menetapkan pusat wisata kuliner di kawasan itu.

Langkah itu sangat baik untuk mempromosikan daerah dan bisa meningkatan PAD. Pemkab Aceh Barat juga harus lebih giat lagi mempromosikan wisata kuliner di wilayah ini. Sehingga, warga daerah lain akan lebih tertarik untuk datang dan menikmati makanan dan minuman yang ada.

 

Gempa 6,0 SR Guncang Banda Aceh
Selasa, 22 Januari 2013 06:26 WIB

​

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pagi ini Kota Banda Aceh diguncang gempa 6,0 Skala Ritcher (SR) 16 km BaratLaut . Sekitar 25 menit kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 5.1 SR berpusat pada 5.58 LU - 95.18 BT 5.1 SR, 12 Km.Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan informasi dari BMKG, Selasa (27/1/2013), pusat gempat terjadi di 15 km barat daya Kota Banda Aceh, 35 km barat laut Aceh Besar, 36 km barat daya Sabang, 9 km baratdaya Banda Aceh

Gempa terjadi pukul 05.22 WIB seperti dilaporkan dari jaringan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Banda Aceh, warga di sejumlah titik sempat panik dan berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Sejuah ini tidak ada laporan korban jiwa.

Dari Pidie seperti dilaporkan wartawan Serambinews-com, warga Kota Sigli keluar rumah menyelamatkan diri ke masjid Al-Falah Sigli. Sebagian menuju kearah kemukiman Tijue, Kecanatan Pidie. Puluhan kendaraan roda dua maupun roda empat tumpah ruas di jalan Iskandar Kota Sigli (puh)

Gempa Renggut Satu Warga Geumpang
Selasa, 22 Januari 2013 07:45 WIB

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Tuti Agussalim (13) warga Gampong Mane Cot, Kecamatan Geumpang, Pidie, Selasa (22/1) tewas karena tertimpa rumah yang ambruk saat gempa terjadi. Korban lain adalah Edi (35) warga yang sama menderita luka paha akibat terhimpit rumah.

M Jamil Jalil (42) warga Gampong Turueng, Kecamatan Geumpang, kepada Serambinews-com, mengatakan, korban Tuti Agussalim meninggal dunia karena tertimpa rumah semi permanen yang rubuh saat gempa berkekuatan 6.0 SR itu.

Kata M Jamil, gempa juga merobohkan beberapa rumah warga lainnya, tapi tidak sampai merenggut jiwa korban.

Hinggga kini masyarakat masih bertahan di masjid Lupueng dan sebagian warga Gampong Mane berdiri di jalan-jalan.

Laporan: Muhammad Nazar | Pidie

 

Pelantikan Orang Mati Diusul Masuk MURI
Jumat, 8 Februari 2013 11:37 WIB
​

BANDA ACEH - Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin SH menilai sangat unik kejadian tentang PNS yang sudah meninggal tapi masih di-SK-kan Gubernur Aceh untuk dilantik menjadi pejabat aktif. Karena sifat kasus itu yang sangat unik, YARA mengusulkan agar peristiwa itu dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

“YARA sudah menyurati MURI via email agar bersedia memberikan rekor baru dalam pelantikan pejabat pemerintahan kepada Pemerintah Aceh karena melantik orang yang sudah meninggal setahun lalu menjadi salah satu pejabat struktural. Penghargaan ini pantas diberikan mengingat hal ini belum pernah terjadi di Indonesia sebelumnya. Ini sangat unik sekaligus menggelikan,” tulis Ketua YARA, Safaruddin SH dalam siaran persnya yang diterima Serambi, Kamis (7/2).

Lain lagi aspek yang disorot Koordinator Gerakan Antikorupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani, dari pelantikan kolosal itu. Ia menduga, mutasi pejabat eselon II, III, dan IV di jajaran Pemerintah Aceh yang dilakukan Gubernur Zaini Abdullah, Selasa (5/2), sarat kolusi dan nepotisme. Buktinya, dari 422 pejabat yang dilantik itu, puluhan di antarannya baru dua hingga lima tahun diangkat menjadi PNS. “Ini aneh sekali. Gubernur Aceh gagal mewujudkan reformasi birokrasi. Ada 34 orang yang tidak memenuhi kualifikasi, tapi ikut dilantik di eselon IV,” kata Askhalani.

Ada dua PNS yang dicontohkan Askhalani. Pertama, Debby Anggrainy SPd MM yang baru tahun 2009 dapat NIP PNS, tapi sekarang sudah dilantik jadi Kasi Penyusunan Program pada Bidang Program dan Pelaporan di Dinas Pendidikan Aceh.

Sosok lainnya adalah Ramzi SP MSi. Baru tiga tahun jadi PNS 100 persen, tapi sudah dilantik sebagai Kasubbid Pengembagan Kualitas SDM, Keistimewaan Aceh, dan Kebudayaan pada Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan SDM di Bappeda Aceh.

Merujuk pada indikator performa kerja, kata Askhalani, mereka belum layak menyandang jabatan baik esolon III maupun IV, terutama untuk jabatan kasi. Sebab, masih banyak para PNS yang sudah lama bekerja tapi kemudian tak dapat jabatan yang pantas. “Ini menunjukkan bahwa sangat tinggi aroma kolusi dan nepotisme dalam pengangkatan para pejabat tersebut,” kata Askhalani.

Ia menilai, mutasi dan promosi yang dilakukan tiga hari lalu itu perlu dipertanyakan apakah ada memakai aturan yang benar melalui proses Badan Pertimbangan Pangkat dan Jabatan (Baperjakat). “Kalau memang Baperjakat dilibatkan secara penuh dan tanpa intervensi pihak tertentu, maka persoalan yang timbul akibat mutasi ini harus Sekda Aceh T Setia Budi-lah yang bertanggung jawab. Tapi apa benar ada melibatkan sistem itu secara penuh, ini perlu dipertanyakan,” ujarnya. (swa/sup)

Editor : bakri

sumber

 

LSM: Copot Kepala BKPP
Jumat, 8 Februari 2013 11:35 WIB

BANDA ACEH - Lolosnya seorang PNS yang sudah almarhum dalam daftar 422 pejabat yang di-SK-kan Gubernur Aceh Zaini Abdullah, menjadi perbincangan hangat sejumlah kalangan hingga kemarin sore. Dari beragam komentar yang dikirimkan sejumlah lembaga ke email Serambi, Kamis (7/2), beberapa di antaranya mendesak Gubernur Aceh agar mencopot Kepala Badan Kepegawaian, Pelatihan, dan Pendidikan (BKPP) Aceh, Nasrullah Muhammad.

Selain mendesak pencopotan Kepala BKPP Aceh yang dinilai tidak akurat meneliti daftar PNS yang hendak dilantik, kalangan LSM dan tim pemenangan pasangan Zaini Abdullah/Muzakir Manaf (Zikir) juga mendesak Gubernur Aceh mengevaluasi kinerja tim Badan Pertimbangan Pangkat dan Jabatan (Baperjakat).

“Gubernur harus mencopot pejabat yang tidak becus serta memberi sanksi administrasi bagi pejabat yang telah mempermalukan dirinya,” ungkap Koordinator SuAK Aceh, Teuku Neta Firdaus dalam siaran persnya kepada Serambi, Kamis kemarin.

Terpisah, mantan ketua DPRK Lhokseumawe, TA Khalid menyatakan, kasus masuknya nama almarhum Rahmad Hidayat dalam SK pelantikan pejabat Selasa lalu merupakan preseden buruk bagi Pemerintah Aceh. “Saya yakin, gubernur tak mengetahui siapa-siapa pejabat yang dilantik. Saya desak gubernur untuk segera mengevaluasi pejabat di Baperjakat. Ketua Baperjakat harus bertanggung jawab. Copot Sekda dan Kepala BKPP, karena mereka yang tahu banyak tentang nama-nama pejabat yang diusulkan,” kata TA Khalid.

Desakan pencopotan Kepala BKPP juga disampaikan Ketua Tim Pemenangan Zikir Kabupaten Gayo Luas, Sulaiman Datu. Dalam tembusan pesan yang diterima Serambi, permintaan pencopotan Nasrullah dari Kepala BKPP Aceh ini disampaikan Sulaiman Datu kepada Gubernur Aceh, Wagub, Ketua DPR Aceh, dan Ketua Tim Pusat Pemenangan Zikir.

Dalam suratnya, Sulaiman Datu menyebutkan, Nasrullah harus dinonjobkan/dicopot dari jabatannya, karena sudah mempermalukan Pemerintah Aceh akibat memasukkan nama almarhum Rahmad Hidayat dalam SK Gubernur Aceh tentang Pelantikan Pejabat Eselon II, III, dan IV.

Selain itu, Sulaiman Datu juga meminta agar Gubernur Zaini memberikan teguran keras dan evaluasi terhadap kinerja Tim Baperjakat dan pejabat yang terkait dengan dikeluarkannya SK pelantikan dan mutasi tersebut.

Desakan serupa juga disampaikan Tim Pemenangan Zikir yang tergabung dalam Barisan Intelektual Muda (BIM). Organisasi yang terdiri atas dosen serta aktivis muda di seluruh Aceh ini menilai tindakan dan kecerobohan Kepala BKPP Aceh, Nasrullah, telah mempermalukan Gubernur Zaini Abdullah di muka publik.

“BIM sangat kecewa dengan kinerja BKPP dan Baperjakat. Sudah sepantasnya Gubernur Aceh mencopot Kepala BKPP,” kata Juru Bicara BIM, Teungku Ahmadi Muhammad Hasan.

Selain mempermalukan Gubernur Aceh, kata dia, BKPP dan tim Baperjakat dinilai juga telah mempermainkan Gubernur Zaini dengan penempatan orang-orang yang tidak sesuai dengan profesi dan jenjang pendidikannya.

Ketua LSM GeMPAR, Auzir Fahlevi SH menilai, lolosnya PNS almarhum dalam SK Gubernur Aceh tentang pengangkat pejabat, menunjukkan buruknya manajemen dan tata kelola pemerintahan Aceh saat ini. Kejadian ini, kata dia, tidak bisa dipandang sebagai sebuah kealpaan semata, tapi menjadi sebuah gambaran bahwa Pemerintah Aceh tidak selektif dan tidak hati-hati dalam mengambil kebijakan.

“Kami mensinyalir SK pengangkatan pejabat untuk PNS yang sudah almarhum itu bisa jadi dilakukan oleh orang-orang di luar pemerintahan, tapi dekat dengan gubernur. Sehingga di saat diajukan kepada pihak terkait, seperti tim Baperjakat, langsung diterima mentah-mentah karena dianggap berasal dari gubernur,” kata dia.

“Kami juga khawatir jika ada ‘pemerintahan bayangan’ di dalam tubuh Pemerintah Aceh yang turut ikut campur dalam proses mutasi pejabat. Karenanya, kami berharap gubernur mawas diri dan tidak terjebak pada permainan dari dalam pemerintahannya yang ternyata bertujuan memperburuk kinerja atau reputasi pemerintahannya. Kejadian ini hendaknya menjadi pembelajaran bagi Pemerintah Aceh supaya ke depannya lebih ekstrahati-hati. Jangan sampai kebijakan Pemerintah Aceh ditertawakan publik,” pungkas Auzir.

Kepala Divisi Kebijakan Publik GeRAK Aceh, Isra Safril menambahkan, pemberian sanksi tegas kepada Kepala BKPP Aceh mutlak dilakukan demi terjaganya kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Gubernur Zaini Abdullah. “Bila tindakan tegas diberikan kepada Kepala BKPP, tentu pejabat lain bakal hati-hati dalam bekerja, karena bila salah maka akan diberi sanksi tegas,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan kemarin, PNS yang sudah almarhum yakni Rahmad Hidayat SH MH, pangkat III/d, masuk dalam daftar SK Gubernur Aceh yang akan dilantik menjadi Kasubbag Evaluasi Produk Hukum Kabupaten/Kota pada Bagian Pembinaan Hukum Kabupaten/Kota di Kantor Gubernur Aceh. Eselonnya IV/a.

Untung saja 30 menit menjelang dilantik Gubernur Aceh, Selasa (5/2), nama Rahmad Hidayat tidak dibaca lagi, karena diketahui ia sudah almarhum. (nal/swa/sup)

Nasrullah Siap Terima Risiko

Masuknya nama Rahmad Hidayat, PNS yang sebelumnya bertugas di Biro Hukum dan Humas Setda Aceh dalam daftar 422 pejabat yang akan dilantik Gubernur Aceh, Selasa (5/2) lalu, padahal ia telah meninggal Januari 2012, bukan faktor kesengajaan dan tidak ada maksud untuk mempermalukan Pemerintah Aceh.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Aceh, Nasrullah Muhammad, menjawab Serambi tadi malam. Ia diwawancarai ulang, karena mulai deras permintaan berbagai kalangan kepada Gubernur Aceh untuk mencopot Nasrullah dari jabatannya.

Sebagai Kepala BKPP, tegas Nasrullah, ia siap menerima risiko jabatan atau konsekuensi dari apa yang terjadi tersebut. “Jabatan itu, bukanlah warisan, melainkan amanah yang harus dijalankan dengan keikhlasan dan ketulusan hati,” ujarnya.

Kembali ia tegaskan bahwa menjelang pembacaan SK pengangkatan 422 pejabat eselon II b, III, dan IV di Anjong Mon Mata, Selasa lalu, nama Rahmad Hidayat sudah dicoret dan tidak dibaca.

Itu artinya, kata Nasrullah, sudah tidak ada masalah lagi dengan nama tersebut, baik secara administrasi maupun hukum. Sebab, nama almarhum tidak dibacakan saat pelantikan itu.

Namun, nama Rahmad Hidayat jadi perbincangan di kalangan PNS, karena ia masuk dalam daftar orang yang terundang untuk dilantik Gubernur Aceh bersama 421 pejabat eselan II, III, dan IV lainnya. Padahal saat itu dia sudah di alam kubur.

“Untuk masalah ini, kami serahkan kepada Tim Baperjakat saja. BKPP salah satu anggota Tim Baperjakat. Tugasnya, antara lain, mencatat

hasil pembahasan Tim Baperjakat terhadap PNS yang akan dilantik dan diberhentikan dari jabatannya,” kata mantan Sekda Bireuen ini.

“Kenapa nama Rahmad Hidayat sampai bisa masuk ke dalam daftar pejabat yang hendak dilantik, ini akan kami cari tahu urutannya, tapi bukan untuk dipermasalahkan lagi. Sebab, masalahnya sudah selesai. Toh namanya sebelum dibaca sudah dicoret dari daftar nama pejabat yang hendak dilantik saat itu,” ucap Nasrullah.

Tim BKPP, menurutnya, sudah bekerja maksimal untuk menyusun nama-nama pejabat yang akan dilantik dan harus begadang sampai subuh. “Tapi, pada saat menjalankan amanah itu, masih juga muncul masalah, kita cari penyelesaian yang terbaik dan ambil hikmahnya saja. Masalah itu kita jadikan pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk perbaikan ke depan agar tidak terulang lagi,” kata Nasrullah. (her)

Tak Habis Pikir

Saya tak habis pikir, orang yang sudah setahun meninggal, kok baru 30 menit menjelang pelantikan diketahui bahwa dia sudah tiada. Jadi, apa yang dikerjakan BKPP Aceh selama ini? Kepala BKPP sudah layak dicopot!
* Isra Safril, Kepala Divisi Kebijakan Publik GeRAK Aceh. (sup)

Baik Sekali

Pemerintah kita baik sekali. Jangankan kepada orang hidup yang disukai, kepada orang mati pun masih diberi jabatan dan tentu saja TPK. Padahal, yang dibutuhkan orang mati adalah doa, bukan jabatan atau TPK.
* Reza, mantan aktivis mahasiswa Aceh. (dik)

Ada Apa Ini?

Saya heran kenapa pelantikan pejabat dilakukan begitu banyak pada satu hari dan terkesan tergopoh-gopoh. Sampai-sampai kecolongan ada PNS yang sudah meninggal masuk dalam daftar pejabat yang akan dilantik. Ada apa ini? Ketua Baperjakat harus bertanggung jawab.
* TA Khalid, mantan ketua DPRK Lhokseumawe. (swa)

Tidak Becus

Almarhum Rahmad Hidayat yang meninggal setahun lalu, ternyata masih diberi jabatan baru di Kantor Gubernur Aceh. Luar biasa.

Salah siapa? Apakah gubernur sudah mulai lupa atau pihak BKPP yang bekerja tidak becus, sehingga nama almarhum lolos dalam daftar pejabat yang dilantik. Bagaimana mungkin menginginkan kewenangan mengatur pemerintahan sendiri alias self government, kalau membedakan orang mati dengan orang hidup saja tidak becus.
* Teuku Neta Firdaus, Koordinator SuAK Aceh. (swa)

sumber