1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News Beijing 'Gawat Darurat' Setelah COVID-19 Kembali Merebak di Ibukota China Itu

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Jun 16, 2020.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +105 / -0
    China menerapkan lockdown pada sebagian wilayah Beijing dan kembali melarang perjalanan keluar-masuk ibukota setelah virus corona COVID-19 kembali merebak

    Kebijakan-kebijakan tersebut kembali di terapkan di ibukota China itu setelah 27 kasus infeksi baru ditemukan di Beijing. Selain itu pemerintah China juga langsung meluncurkan program tes dan tracing secara masif akan kasus-kasus infeksi COVID-19 baru tersebut.

    Kembalinya COVID-19 dipercaya bermula dari pasar grosir makanan Xinfadi di Beijing, dan memicu alarm bagi pemerintah China yang sebelumnya dianggap telah sukses mengendalikan penyebaran wabah virus corona baru yang pertama kali ditemukan pada 31 Desember 2019 itu.

    Hingga artikel ini ditulis, jumlah total kasus infeksi COVID-19 baru di Beijing dalam 5 hari terakhir telah mencapai 108 kasus, di mana jumlah itu membuat pihak otoritas setempat menerapkan lockdown kepada hampir 30 komunitas di dalam ibukota serta melakukan tes terhadap puluhan ribu penduduk setempat.


    [​IMG]
    Warga Beijing berkumpul untuk menjalani tes pada 18 Juni 2020.


    Beijing gawat darurat?

    China sempat melonggarkan kebijakan lockdown dan pelarangan perjalanan dalam beberapa bulan terakhir setelah pemerintah pusat mendeklarasikan kemenangan atas COVID-19 yang muncul pertama kali di kota Wuhan, akhir tahun lalu.

    Namun sepertinya China masih meremehkan pandemi COVID-19.

    "Epidemi [COVID-19] di ibukota [Beijing] sangat parah," kata juru bicara Beijing, Xu Hejian dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari Dailymail.

    Salah satu pejabat kota Beijing, Sun Chunlan, mendesak para pejabat lainnya untuk kembali menerapkan langkah-langkah pengendailan "paling ketat" untuk menangkal penyebaran virus corona COVID-19 di Beijing.


    [​IMG]
    Mobil polisi terparkir di depan pintu masuk pasar makanan Xinfadi di Beijing, 16 Juni 2020.

    WHO disebut telah mengungkapkan kekhawatiran mereka akan kembali COVID-19 di Beijing, mengingat ukuran serta konektivitas ibukota China itu ke tempat-tempat lain.

    Pemerintah kota Beijing mengaku akan melakukan tes terhadap para pemilik toko dan manajer dari seluruh pasar makanan di ibukota, restoran, dan kantin.

    Melansir portal berita milik pemerintah China, Xinhua, kapasitas tes Beijing telah ditingkatkan mencapai 90.000 orang setiap harinya.

    Seluruh kegiatan olahraga dan hiburan di Beijing diperintahkan untuk berhenti mulai Senin (15/6/2020) kemarin sedangkan berbagai kota di China mewanti-wanti akan mengkarantina pendatang dari Beijing.


    [​IMG]
    Polisi menutup dan menjaga jalan masuk ke pasar makanan Xinfadi di Beijing, 14 Juni 2020.

    Selain Beijing, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan ada empat infeksi domestik di Provinsi Hebei yang berada di sekitar Beijing. Satu kasus juga muncul di Provinsi Sichuan yang dikaitkan dengan kluster dari Beijing.


    Lebih mudah menyebar

    Deputi Direktur dari Departemen Biologi Pathogen Universitas Wuhan, Yang Zhanqiu, menuturkan kepada kantor-kantor berita milik pemerintah China bahwa wabah COVID-19 baru di Beijing lebih mudah menular dibanding versi yang muncul di Wuhan.

    Yang Zhanqiu yang merupakan seorang Virologist itu percaya bahwa percabangan baru COVID-19 ini lebih mudah menular berdasarkan tingginya jumlah kasus-kasus pasien positif COVID-19 yang muncul dalam jangka waktu singkat.


    [​IMG]
    Warga Beijing menunggu giliran menjalani tes nucleic acid, 15 Juni 2020.

    Lebih jauh lagi, seperti dilaporkan dari The Times, Yang Zhanqiu berpendapat bahwa apabila sampel COVID-19 di pasar Xinfadi sama dengan COVID-19 dari Eropa, maka kemungkinan besar merebaknya wabah COVID-19 di Beijing kali ini disebabkan oleh impor makanan dari Eropa.

    Selain itu Yang Zhanqiu juga menegaskan bahwa apabila benar COVID-19 di Beijing ini merupakan percabangan atau mutasi dari COVID-19 di Wuhan, maka itu akan menyulitkan proses diciptakannya vaksin.



    Sumber: Portal IDWS
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.