Batasi Konsumsi Minuman dalam Kemasan Demi Tubuh yang Lebih Sehat

Banyak orang tidak menyadari bahwa minuman dalam kemasan yang dikonsumsi mengandung gula yang tinggi. Hal itu dapat memicu penyakit berupa diabetes. Tidak hanya kandungan gula yang tinggi, dalam minuman kemasan biasanya ditambahkan juga pewarna, penguat rasa, soda, kafein, dan banyak bahan lainnya yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Untuk itu, Anda perlu membatasi konsumsi minuman dalam kemasan.

Kandungan nutrisi minuman dalam kemasan
Menurut ahli gizi, Syarief Darmawan, minuman dalam kemasan tinggi gula bahkan lebih berbahaya daripada rokok sebab adanya kandungan pemanis dan pewarna buatan. Berbagai jenis pemanis buatan yang seringkali terdapat dalam minuman kemasan seperti aspartam, sorbitol, siklamat, serta sakarin. Nutrisi di dalam minuman kemasan sangat rendah namun tinggi kalori. Konsumsi gula yang tidak terkendali dapat menyebabkan diabetes. Tidak hanya itu, mengonsumsi minuman kemasan terlalu sering dan berlebih juga memicu penyakit lain seperti:

• Obesitas
• Kerusakan gigi
• Penyakit jantung
• Penyakit ginjal
• Diabetes
• Kolesterol tinggi
• Risiko terkena kanker meningkat

Berbagai jenis minuman dalam kemasan
Minuman kemasan yang bisa ditemui di pasaran sangat beragam dan banyak. Desain menarik dengan warna memikat seringkali menjadi daya tarik bagi pembeli. Beberapa jenis minuman kemasan cukup populer, di antaranya:

• Minuman berenergi
• Minuman teh manis
• Minuman berkarbonasi atau soda
• Yogurt
• Air bervitamin
• Jus buah atau sari buah
• Alkohol
• Minuman dengan nata de coco
• Bubble drink
• Minuman dengan bulir buah
• Minuman jelly

Pembatasan konsumsi minuman dalam kemasan
Bagi Anda yang menyukai minuman dalam kemasan, pembatasan konsumsi sangat diperlukan. Hal tersebut akan membantu Anda untuk mengurangi risiko berbagai penyakit yang mengintai. Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membatasi konsumsi minuman kemasan.

• Batas konsumsi gula harian

Dalam minuman dalam kemasan kadar gulanya bisa mencapai 17 gram. Padahal batasan gula untuk anak-anak yaitu 12 hingga 2 gram/hari. Untuk orang dewasa yaitu tidak lebih dari 50 gram/hari (setara 509 sendok teh).

• Terapkan pola hidup sehat

Pola hidup sehat perlu diterapkan untuk mengimbangi perilaku mengonsumsi minuman kemasan. Hal itu bertujuan agar proses tubuh mencerna minuman dalam kemasan lebih cepat.. Penerapan pola hidup sehat yang bisa dicoba yaitu dengan makan bergizi, rutin berolahraga, istirahat cukup, serta mengendalikan berat badan.

• Lakukan sesekali saja

Anda boleh mengonsumsi minuman dalam kemasan sesekali. Anda bisa mengonsumsi minuman kemasan dalam acara perayaan tertentu misalnya ulang tahun atau hari raya. Meski demikian, sebaiknya Anda mulai mengganti kebiasaan konsumsi minuman kemasan dengan minuman lain yang lebih sehat.

Pilihan minuman lain yang lebih sehat
Cobalah untuk menggantikan minuman dalam kemasan dengan berbagai jenis minuman yang lebih sehat. Jika Anda telah terbiasa mengonsumsi minuman kemasan setiap hari, lakukan perubahan secara perlahan agar tidak merasa stres. Misalnya, Anda membuat peraturan untuk diri sendiri bahwa hari Senin dan Selasa puasa mengonsumsi minuman kemasan. Setelah 3 minggu dan mulai terbiasa. Lakukan puasa minuman kemasan selama 5 hari. Artinya Anda bisa mendapatkan minuman kemasan hanya saat akhir pekan saja. Setelahnya, hentikan konsumsi minuman harian sama sekali. Berikut ini daftar minuman lain yang lebih sehat dibandingkan minuman kemasan.

• Jus buah murni dan asli
• Air putih
• Teh seduh langsung
• Susu perah segar
• Air kelapa
• Air perasan buah lemon

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS