1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Bangsa yang (selalu?) tidak menghargai sejarah

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by phunixid, Nov 30, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    taken from http://www.*********.com/read/2010/11/30/062908/1505306/10/keistimewaan-diy-di-mata-sby?nd991103605

    :lol:
    ternyata salah post
    momod tolong dipindah ke komunitas
    walau sebenarnya mau mengkritik gaya hidup sekarang yang tak mau belajar dari sejarah
    tapi sepertinya dari lurking di thread di komunitas, lebih layak kalau masuk di sana sepertinya
    tapi terserah momod saja ya
    :peace:

    update berita
    Inilah Isi Draf RUU Keistimewaan Yogyakarta
    Liputan 6 - Kamis, 9 Desember

    Liputan6.com, Jakarta: Dalam draf Rancangan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam, tidak hanya berkedudukan sebagai simbol pelindung budaya dan pemersatu warga yogya. Keduanya bahkan diposisikan sebagai gubernur utama dan wakil gubernur utama yang memiliki sejumlah kewenangan.

    "Jadi Sultan dan Paku Alam adalah gubernur dan wakil gubernur utama. Sementara, gubernurnya itu dipilih. Nah, Sultan juga boleh ikut pemilu. Apabila beliau ikut maka beliau otomatis tidak perlu diajukan oleh parpol seperti kepala daerah lainnya. Tidak perlu syarat politik yang 15 persen itu," jelas Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

    Menurut Mendagri, inilah yang menjadi salah satu keistimewaan Yogyakarta. Jika Sultan tidak mencalonkan diri jadi gubernur ia masih memiliki wewenang untuk mengatur banyak hal dalam roda pemerintahan. Antara lain:

    1. Hak-hak protokoler.

    2. Hal-hal yang menyangkut tata ruang dan tanah.

    3. Berhak memberikan arahan dalam perumusan dan penetapan perda serta APBD.

    4. Sebagai pemelihara nilai sosial dan budaya Yogyakarta.

    Kendati demikian, pengamat politik menilai adanya gubernur utama dan gubernur yang dipilih rakyat justru membingungkan dan berpotensi melahirkan dualisme kepemimpinan di Yogyakarta.

    "Kalau nanti timbul persoalan legitimasi politik di Yogya. Pertanyaan yang muncul, otoritas mana yang akan dipegang oleh masyarakat. Apakah nanti sabda seorang raja akan lebih didengar daripada seorang gubernur," ujar pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPPI) Ikrar Nusa Bakti.

    Rencananya, pemerintah akan segera menyerahkan draf RUU tersebut ke DPR. Dalam proses pembahasan, boleh jadi DRP akan merombak sejumlah pasal termasuk soal gubernur utama sebelum wakil rakyat menngesahkannya menjadi undang-undang.(CHR/ANS)
    sumber = http://id.news.yahoo.com/lptn/20101208/tpl-inilah-isi-draf-ruu-keistimewaan-yog-9c562ac.html
    Adik Sri Sultan Hengkang dari Demokrat
    Liputan 6 - Kamis, 9 Desember

    Liputan6.com, Yogyakarta: Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabukusumo, adik Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (8/12) malam, secara resmi mengundurkan diri dari jabatan selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia sekaligus keluar dari keanggotaan partai tersebut.

    "Alasan pengunduran diri saya ini karena ada perbedaan pemahaman tentang Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), antara sikap politik saya dengan kebijakan DPP Partai Demokrat," kata Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo.

    Menurut dia, sikap politiknya selama ini sudah jelas, yakni sejalan dengan amanah ayahandanya yaitu mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan mendiang Sri Paduka Paku Alam VIII serta almarhum Presiden Pertama RI Soekarno. Mereka pernah mengamanatkan penentuan Gubernur DIY melalui penetapan, bukan pemilihan.

    "Saya harus menjaga harga diri almarhum ayahanda, dan Sri Paduka Paku Alam VIII, sebagaimana yang tertuang dalam Amanat 5 September 1945, yakni menyerahkan kekuasaan nagari dalem ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga tidak mungkin saya mengkhianati ayahanda," katanya.

    Ia mengatakan arti dari amanah tersebut adalah adanya pengorbanan harga diri dari Sultan HB IX dan Paku Alam VIII yang dulunya merupakan penguasa penuh, dan hanya menjadi gubernur dan wakil gubernur," katanya. "Dengan jadi gubernur dan wakil gubernur, yang tadinya kekuasaan penuh menjadi terbatas, karena harus taat pada UUD 1945, keppres dan undang-undang lainnya. Ini merupakan pengorbanan harga diri, apa iya sekarang masih mau dipotong lagi," katanya.

    Prabukusumo mengatakan dalam amanat tersebut terjadi posisi tawar, yakni tetap menjadi orang yang berkuasa penuh di wilayahnya. "Jika hal ini menjadi tolok ukur pemerintah, maka sebenarnya masalah ini akan selesai, namun jika itu dikurangi lagi maka ini sudah melenceng dari amanat," katanya.

    Lebih jauh ia mengatakan, tawaran pemerintah untuk menjadikan Sultan dan Paku Alam sebagai orang yang dihormati di atas gubernur dan wakil gubernur adalah hanya rekayasa dan menjadikan mereka seperti macan ompong. "Dengan konsep seperti itu, maka membatasi Sultan dan Paku Alam dengan rakyatnya," katanya.

    Rencananya pengunduran diri tersebut juga akan diikuti dengan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrat yang akan diserahkan di Kantor DPD Partai Demokrat pada Kamis pagi. "KTA saya akan saya serahkan kepada orang yang paling saya percaya dan menjadi panutan kami selama ini di jajaran DPD Partai Demokrat DIY, dan nanti pengurus daerah yang akan mengembalikan KTA saya ke pusat," katanya.

    Menurut dia, selain alasan tersebut dirinya juga merasa sakit hati atas ucapan salah satu pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ruhut Sitompul dan pengurus lainnya terkait dengan istilah darah biru serta dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang cenderung berubah-ubah.(ANS/Ant)
    sumber = http://id.news.yahoo.com/lptn/20101208/tpl-adik-sri-sultan-hengkang-dari-demokr-e5c0aa3.html
     
    Last edited: Dec 10, 2010
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    ternyata presiden Indo yang kesekian sama sekali tidak belajar dari sejarah
    asal komen, walau diralat kemudian
    tapi tetap saja self sensenya tidak sadar bahwa dia adalah presiden sebuah negara
    sebuah negara yang berhutang banyak ke sebuah keraton sebelum, sewaktu, bahkan sesudah proklamasi RI

    lalu hal itu melahirkan sebuah pertanyaan
    benarkah bahwa bangsa ini seperti yang dicontohkan oleh kepala negara dan para menterinya tidak lagi menghargai sejarah?
     
    Last edited: Nov 30, 2010
  4. bojongkenyod M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2010
    Messages:
    318
    Trophy Points:
    166
    Ratings:
    +5,137 / -0
    mau gimana lagi.. wakt uskolah aj orang2 pada bilang "blajar masa depan lebih penting daripada masa lalu... ngapain yg lalu diinget2.. ga maju2"

    jadi ya bbginilah jadinya.... =))
     
  5. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    seingatku
    ada pepatah bijak yang mengatakan :
     
    • Thanks Thanks x 1
  6. blackpanther Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 6, 2009
    Messages:
    97
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +50 / -0
    soekarno bilang jangan sekali-sekali melupakan sejarah (Jas Merah)
     
  7. mob24 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 28, 2009
    Messages:
    580
    Trophy Points:
    191
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +76,313 / -0
    saya punya bukunya nih kumpulan kata2 pa Karno, sedikit tapi mengandung arti yg luabr bisa.. contohnya yg ini "Jas Merah"
     
  8. verth Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 7, 2009
    Messages:
    214
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +467 / -0
    menurut gw, presiden yang paling bagus dalam berpidato emang Soekarno. kata2nya inspiratif...
    kalo presiden yg sekarang, terlalu bertele2 dan slowly dalam pidato.. jadinya, semangata apapun yg ingin disampaikan tidak tersampaikan...

    tapi kasus RUU ini emang bikin masalah kok... kenapa harus di angkat saat begitu banyak masalah sedang melanda? dari bencana alam, kasus korupsi, keadaan ekonomi, dsj..
    semoga Indonesia tetap bisa bangkit dan tidak terjadi perpecahan..
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  9. dragunovian M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 15, 2010
    Messages:
    1,433
    Trophy Points:
    197
    Ratings:
    +13,262 / -0
    presiden kita...sudah gak belajar sejarah...

    gak ngerti undang2 pula....parah2....
     
  10. sinra Veteran

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jun 26, 2010
    Messages:
    16,984
    Trophy Points:
    267
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +28,246 / -0
    setubuh bro, eh salah setuju... presiden gak tau / emang gak pernah berlajar tentang sejarah ya...
     
  11. zhaaltar M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 29, 2010
    Messages:
    207
    Trophy Points:
    52
    Ratings:
    +1,176 / -0
    Sejarah itu penting untuk mengenang masalalu
    Supaya anak cucu kita tau Bangsa Indonesia perjuangan dari dulunya kaya apa
     
  12. shinigamidika MODERATOR

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Feb 26, 2010
    Messages:
    16,173
    Trophy Points:
    238
    Ratings:
    +76,421 / -0
    padahal gara2 ada sejarah, semuanya bisa kaya gini...sejarah merupakan guru terbaik untuk kita...
     
  13. yuyuni386 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 7, 2010
    Messages:
    525
    Trophy Points:
    72
    Ratings:
    +19 / -0
    Sejarah lagi sejarah lagi
     
  14. bugs5 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 8, 2010
    Messages:
    754
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +102 / -0
    blajar dr sejarah
    namun kenangan pahit sebaiknya di lupakan menurut gw
     
  15. 1c4ru5 Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Mar 9, 2010
    Messages:
    6,687
    Trophy Points:
    267
    Ratings:
    +6,223 / -1
    ini mah cocoknya di sejarah soalnya ada unsur sejarah[JAS MERAH]
    Jangan sAmpai Sekali-kali MElupakan sejaRAH

    dan igtlah bro bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pejuang dan pahlawannya baik itu menang/kalah di dalam perperangan!
     
  16. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    Update terbaru
    UU yang baru justru menimbulkan dualisme kepemimpinan
    dan membuat Sultan justru menjadi sultan boneka
    sumber = http://id.news.yahoo.com/lptn/201012...g-9c562ac.html
    Adik Sri Sultan mengundurkan diri dari kepengurusan PD wilayah Yogyakarta
    sumber = http://id.news.yahoo.com/lptn/201012...r-e5c0aa3.html
    sudah diupdate di page one

    Aku kecewa dengan komentar yang melupakan sejarah
    betapa kerajaan Yogya yang pertama (yang masih merdeka) langsung mau merendahkan diri bergabung dengan RI
    dari Sultan hanya menjadi gubernur
    menyelamatkan RI sewaktu diserang Belanda dengan menjadi ibukota RI (walau sementara)
    kenapa bangsa ini harus terkesan sebagai bangsa yang tidak tahu balas budi ya
    apakah para pejabat kita tidak bisa mempertanggungjawabkan titel beserta kehormatan mereka sebagai manusia yang bermartabat
     
  17. xlokix M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 5, 2009
    Messages:
    421
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +15 / -0
    yah maklum lah dia kan background nya militer

    jelas2 ada pepatah "pengalaman adalah guru terbaik"
     
  18. lily_hoon Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 8, 2010
    Messages:
    192
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +29 / -0
    baru baca kemaren di vivanews.com:

    Ini cerita dari masa silam. Suatu malam di ujung Februari 1940. Pria muda itu berbaring di tempat tidur. Dia letih. Juga gelisah. Sudah empat purnama batin berkecamuk. Sebab Jenderal Lucien Adam memaksanya menandatangani kontrak politik. Dia keras menolak. Sebab jika menurut, Keraton Jogyakarta segera di bawah “ketiak” Belanda.
    Terus-terusan menolak keras, berbahaya juga. Si tuan Lucien, yang menjadi Gubernur Belanda di Indonesia itu, sudah meradang . Sungguh simalakama. Mengangguk atau menggelang, sama gelisahnya.
    Malam itu, antara tidur dan terjaga, batinnya berbisik. “Tole tekena wae, Landa bakal lunga saka bumi kene.” (Nak, tanda tangan saja, toh Belanda akan angkat kaki dari sini). Dia yakin itu suara pinuntun. Sikapnya lalu melunak. Bukan mengalah.
    Senin Pon 18 Maret 1940, suara salvo berpekik di halaman Keraton. Dentuman meriam 13 kali. Memecah keheningan di Siti Hinggil. Hari itu Gusti Raden Mas Dorojatun, lelaki yang sudah lama galau itu, dilantik Belanda menjadi sultan.
    Dia diberi gelar Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sultan Hemengkubuwono Senopati Ingalaga Ngabdurrakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah Kaping-IX .

    Lega sudah si tuan gubernur? Tidak juga. Sebab dari atas panggung sultan muda itu “meledakkan” bom baru. Dia berpidato dalam bahasa Belanda. Lancar tanpa cacat. Tapi tak sekata pun berjanji setia pada negeri jauh itu. Apalagi tunduk. Dia justru berikrar bekerja keras untuk hal yang disebutnya sebagai Nusa dan Bangsa.
    Dengan suara tegas dia berkata, “Izinkanlah saya mengakhiri pidato ini dengan berjanji, semoga saya bekerja untuk memenuhi kepentingan Nusa dan Bangsa, sebatas pengetahuan dan kemampuan yang ada pada saya.” "Ik ben en blijf in de Allereerste plaats Javaan.” Saya adalah dan bagaimanapun tetap orang Jawa.
    Lahir Sabtu Pahing 12 April 1912, dia sudah hidup di luar tembok Keraton semenjak usia 4 tahun. Dititipkan di keluarga Belanda bernama Mulder, di daerah Gondokusuman, Jogyakarta. Hidup di lingkungan para meneer itu, dia dipanggil dengan nama Henkie. Nama itu terus melekat hingga ia kuliah di Rijkuniversiteit Leiden, mengambil jurusan Indologie atau Ilmu tentang Indonesia.

    Masa kecil bersama nyonya dan tuan Belanda, serta menimba ilmu di negeri kincir angin itu, tidak membuatnya bertekuk lutut. Saat Jepang menguasai Indonesia, sultan muda itu bertahan di Keraton. Rayuan dan bahkan usaha penculikan pihak Belanda gagal memaksanya mengungsi ke Australia.
    Ketika ribuan serdadu Nipon merangsek ke Jogya, sultan muda ini berdiri di depan rakyat. Menenangkan rakyat yang gemetaran dan duduk bernegosiasi dengan Jepang. Hasilnya, pemerintah negeri matahari terbit itu mengukuhkan kekuasaanya pada 1 Agustus 1942.
    Dia mengunakan segenap siasat guna melindungi rakyat dari Nipon yang kejam. Memanipulasi statistik. Jumlah sapi, kambing, kerbau dan hasil panen dikurangi. Jogya jadi miskin dalam angka. Para tengkulak Jepang tak sekejab pun melirik.
    Ketika hampir seluruh rakyat negeri ini diangkut jadi Romusha ke Birma, sultan muda ini membuat proyek irigasi besar Selokan Mataram. Dengan dalih demi pertanian. Rakyat dikerahkan ke proyek selokan itu. Pembangkangan itu membuat Sri Sultan terus-terusan ditegur Jenderal Jepang.
    Dikira Sopir Aneh
    Sebuah tulisan apik wartawati legendaris, S.K Trimuri, “Kesan-kesan Wong cilik tentang Rajanya” di Buku ‘Tahta untuk Rakyat’ merekam betapa sultan muda itu sungguh bersahaja.
    Suatu hari, perempuan pedagang beras di daerah Kaliurang menyetop sebuah jip yang meluncur ke arah selatan. Seperti biasa, Simbok itu berniat numpang kendaraan menuju ke Pasar Kranggan, Yogyakarta. Ia pun menyiapkan sejumlah uang untuk ongkos nunut.
    Perempuan tua itu meminta sopir jip menaikkan karung-karung gendut berisi beras. Sesampainya di pasar, dia menyuruh si sopir menurunkan karung-karung itu. Sesudah semua beres, dia menyodorkan uang sewa. Tapi supir jip itu halus menolak. Simbok bakul itu mencak-mencak. Dia menduga, uang itu ditolak sebab terlalu sedikit.
    Setelah jip itu pergi, seorang polisi menghampirinya dan bertanya, “Apakah mbakyu tahu, siapa sopir tadi?".
    Masih jengkel, Simbok itu menjawab, "Sopir ya sopir. Saya tidak perlu tahu namanya. Memang sopir yang satu ini agak aneh."
    Lalu, polisi itu menimpali, "Kalau mbakyu belum tahu, akan saya kasih tahu. Sopir tadi adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, raja di Ngayogyakarta ini." Seketika itu juga simbok bakul tadi jatuh pingsan.
    Dalam buku yang sama, wartawan senior, Rosihan Anwar menceritakan sosok seorang Sultan yang sangat jauh dari kesan feodal. Dia lebih sering berbahasa Indonesia bercampur Belanda. Saking demokratisnya, kata Rosihan, ia tak pernah keberatan dipanggil ‘Bung Sultan’.
    Soekarno Lompat dari Kursi
    17 Agustus 1945. Ketika Indonesia diproklamasikan Kerajaan Jogyakarta sesungguhnya bisa melepaskan diri dan membentuk negara sendiri. Tapi sultan muda itu melewatkan kesempatan itu.
    Berita kemerdekaan Indonesia justru disambut gempita di kaki Merapi itu. Sore hari, Ki Hajar Dewantara langsung menyelenggarakan pawai sepeda keliling kota.
    Sultan pun tak ragu mengambil sikap. Pada 18 Agustus sore ia dan Sri Paku Alam mengirim kawat ucapan selamat kepada Soekarno dan Mohammad Hatta. Telegram kedua dikirim tanggal 20 Agustus 1945.
    Isinya: sanggup berdiri di belakang presiden dan wakil persiden. Surat yang sama dikeluarkan Pangeran Paku Alam VIII. Konon, isi telegram itu mampu membuat Soekarno meloncat dari kursi, saking gembiranya.
    Tak sampai di situ, Sultan diikuti Paku Alam mengeluarkan amanat 5 September 1945. Ada tiga poin di situ. Kerajaan Yogyakarta merupakan derah istimewa RI. Semua kekuasaan dan urusan pemerintah DIY dipegang sepenuhnya oleh Sultan. Sultan bertanggung jawab langsung pada Presiden RI.
    PJ Suwarno dalam Buku “Hamengkubuwono IX dan Sistem Birokrasi Pemerintahan Yogyakarta 1942-1974”, menganalogikan amanat itu sebagai 'Proklamasi Kemerdekaan Yogyakarta’ dari Jepang.
    Amanat 5 September adalah pernyataan berani dan mengandung risiko tinggi -- yang justru dihindari para elit di Jakarta. Dan, di bulan September itu, di setiap rumah dan bangunan di Yogyakarta berkibar bendera merah putih.
    Sehari kemudian 6 September 1945 datang dua utusan Presiden RI menyerahkan piagam berisi pengakuan kedudukan Sri Sultan dan Sri Paku Alam dan bahwa Yogyakarta dan Paku Alaman adalah bagian RI dan mendapat predikat istimewa.
    Piagam kedudukan dari Presiden RI memiliki arti penting bagi Yogyakarta. Bahwa, kekuasaan berdasarkan keturunan memiliki legalitas, selain juga dijamin dalam Pasa 18 UUD 45. Di sisi lain, ketegasan Sultan membuat rakyat makin menghormatinya.
    Amanat 5 September 1945 itu, kata putra Sultan Hamengkubuwono IX, GBPH Yudhaningrat adalah semacam ijab-kabul.
    Kesetiaan Sultan pada Indonesia terbukti saat 3 Januari 1946 ibu kota dipindahkan ke Yogyakarta. Di tengah sulitnya kondisi, Sultan tak sayang mereok perak gulden dari peti hartanya. Ia menggunakan uang itu untuk menghidupi para pegawai negeri, termasuk para petinggi Indonesia. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya sampai 5 juta gulden.
    Suatu hari, Hatta menanyakan apakah uang itu perlu dihitung dan dibayar pemerintah. Sultan tak menjawab. Tak pernah ada jawaban. Dan uang itu juga tak pernah dibayar hingga kini.
    Sultan juga berdiri paling depan, ketika pasukan Belanda merangsek dalam perang Serangan Umum 1 Maret 1949. Jenderal Meyer mengancam akan memeriksa dan menduduki keraton yang disebutnya sebagai sarang pengacau. Jawab Sultan saat itu, “Langkahi dulu mayat saya.”
    Laporan: Juna Sanbawa| DIY

    hal ini makin menambah kekaguman saya terhadap Sultan HB IX. sudah selayaknya pemerintah memelihara amanat yang dititipkan sultan sebelumnya bukannya malah memperkeruh Jogja yang sebelumnya adem ayem
     
  19. vlatina Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 7, 2010
    Messages:
    55
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +4 / -0
    hadoooh hadoooh.....masa indonesia yg katanya merupakan salah satu negara yg sukses melaksanakan demokrasi langsung tdk bisa mengambil sikap yg tepat dr pemerintahnya????????:peace:
    kalau rakyat secara langsung sdh menolak ya jelaskan itu hasil demokrasi langsung.....jd yg lg belajar jd pemerintah siapa????org2yg berusaha mewujudkan RUU yg punya merk PEMERINTAH atau masyarakat yg tau keinginannya secara langsung dan gamblang menyatakannya????
    saya tau partai no.1 di indo itu partai ****krat tp kayanya msh harus banyak belajar demokrasi dibanding masyarakat yg memohon nasib mrk dibawah payung monarki.:awas:
    demokrasi itu ga sekedar teori formil yg begin begitu,undang-undangnya begini begitu....kalo keinginan terdalam masyarakat seperti itu ya...haruslah ditelusuri...

    ingat khan dg jajak pendapat ditimor-timur dulu????/harusnya saudara kita yg lemah itu dibantu,dikasih pengarahan menyeluruh.jelas sudah keinginan-keingin yg merasa maha atau super itu menunjukkan KEKUASAAN yg tdk ingin ditandingi.:pupi:
     
  20. zentaizhou Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 4, 2011
    Messages:
    160
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +13 / -0
    mau gimana lagi.. wakt uskolah aj orang2 pada bilang "blajar masa depan lebih penting daripada masa lalu... ngapain yg lalu diinget2.. ga maju2"

    jadi ya bbginilah jadinya.... =))
     
  21. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    Setelah 10 setengah bulan... Saya kabulkan permintaannya, ini sudah dimove ke Tengah Komunitas :top:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.