1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Lounge Bagteria, Tas Tangan Made Negeri Aing Digemari Sosialita Mancanegara

Discussion in 'Fashion' started by merahputihcom, Aug 8, 2021.

  1. merahputihcom Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 26, 2021
    Messages:
    164
    Trophy Points:
    26
    Ratings:
    +39 / -0
    [​IMG]

    Paris Hilton sempat membuat jagat fesyen tanah air heboh pada sekira enam tahun silam. Cicit Conrad Hilton, pendiri Hotel Hilton tersebut, menenteng tas tangan dengan pegangan melengkung sebagai tumpuan bagian inti tas warna silver penuh ornamen manik-manik berkilau bergelantungan, saat mengenakan gaun hitam bermotif kupu-kupu putih.

    Tas tangan tersebut merupakan merek asli buatan anak negeri, bernama Bagteria. Tas tangan tersebut berhasil memikat penggemar fesyen dunia, para sosialita, juga pesohor dalam dan luar negeri.

    Nancy Go, orang Indonesia kelahiran Brasil pemilik sekaligus pencetus Bagteria memulai kecintaan terhadap fesyen dengan menjahit, menyulam, dan merajut sejak duduk di bangku SMP.

    "Saya selalu menyukai menjahit, dan mengagumi dompet nenek moyang kita dengan hiasan detail nan rumit," kata Nancy dikutip Indonesiadesign.

    Setelah tamat SMA, ia kemudian melanjutkan studi di Budiarto Fashion College dengan jurusan desain busana.

    Dari situ, Nancy mampu mengasah lebih dalam bakat menjahit dan menyulam. Berbekal pelajaran dan pengalamannya ketika kuliah, Nancy memberanikan diri untuk memulai karirnya di dunia fesyen sejak tahun 2000. Tas tangan menjadi produk andalannya sejalan dengan bakat dimilikinya.

    [​IMG]

    Berawal modal Rp 300 juta dan bersama lima pegawainya, Nancy mulai menjahit, menyulam, membuat renda, dan memberi payet langsung menggunakan tangan.

    Nancy mengerjakan ornamen unik di setiap tas tangan buatannya meski harus melewati proses panjang dan memakan waktu lama. Enggak heran bila satu tas Bagteria seharga lima juta hingga 12 juta rupiah.

    Meski tradisi tas tangan selaik gubahan Nancy sudah jadi tren fesyen di masa lalu, Bagteria justru terus mendapat perhatian pelbagai kalangan, seperti Seperti Paris Hilton, Zara Phillips, Emma Thompson. Mereka memadupadankan tas tangan Bagteria dengan tampilan busana elegan.

    Sedari awal, Nancy memang sudah memiliki visi membuat tas eksklusif dengan bahan unik. Di antaranya terbuat dari bahan eksklusif seperti kristal swarovski, gold plated, sterling silver, kulit burung unta, kulit ikan dari Islandia, hingga gading mammoth.

    Selain itu, demi menjaga eksklusivitas tas, produk asli buatan tangan ini enggak bisa dijual massal lho. Nancy hanya memproduksi 25 desain dengan tiga seri warna di setiap musimnya. Setiap warna hanya diproduksi 299 buah saja di seluruh dunia.

    Nancy semula menyadari tas tangan buatannya enggak terlalu digemari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia tahun 2000-an, lebih menyukai tas impor. Maka, Nancy mengawali debut tas buatannya tersebut di Hong Kong. Padahal ia sama sekali tidak ada kenalan berasa di negara tersebut, sehingga harus menawarkan produknya secara langsung dari toko ke toko.

    [​IMG]

    Ternyata mengawali penjualan di Hong Kong, menjadi pilihan yang tepat. Salah satu toko di Hong Kong tertarik dengan desain tas unik Nancy. Tidak tanggung-tanggung, toko tersebut berani memborong 50 buas tas. Tidak disangka, tas tersebut laku dan mendapat sambutan baik kalangan sosialita di Hong Kong.

    Setelah menuai kesuksesan di Hong Kong, Bagteria kemudian mengembangkan sayapnya hingga ke Milan. Tas unik ini ternyata cocok dengan selera warga asal Negeri Pizza tersebut. Dari sana, tas buatan tangan asli anak bangsa akhirnya dsejajarkan dengan merek fesyen ternama, seperti Louis Vuitton, Chanel, dan Prada.

    Bagteria, bukan sekadar nama tanpa dasar. Nancy menamakan merek tas tersebut dengan harapan mampu menyebar layaknya bakteri. Saat ini, Bagteria sudah tersebar ke Amerika, Eropa, Uni Emirat Arab, hingga Jepang.

    Bagaimana di Indonesia? Jika biasanya produk lokal harus terkenal di dalam negeri terlebih dulu baru go internasional, justru pemasaran produk Bagteri sebaliknya.

    Bagteria lebih dahulu dikenal di pasar internasinal, lalu menyusul para pesohor dan sosilaita tanah air menggemarinya.

    Setelah sukses di mancannegara, kini Bagteria membuka toko batik tas pertamanya di Plaza Indonesia sejak 2008. Meski peminatnya terbatas, Bagteria justru memiliki pelanggan di kalangan ternama di Indonesia, seperti mantan ibu negara Ani Yudhoyono, Veronica Tan, dan Anggun C Sasmi.

    Sumber
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. giman001 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Feb 15, 2016
    Messages:
    30
    Trophy Points:
    21
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +0 / -0
    Keren banget nih proses pembuatannya....mantap banget.....
     
  4. visualbase Members

    Offline

    Joined:
    Sep 19, 2022
    Messages:
    2
    Trophy Points:
    11
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +0 / -0
    The information you have posted is very useful.
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.